Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ANALISA SWOT

A. Konsep SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri
adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya
merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua
antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Tabel 3.1 Matriks SWOT Kerns


EKSTE
RNAL
OPPORTUNITY TREATHS

INTERNAL
Comparative Mobilization
STRENGTH
Advantage
Divestment/Investment Damage Control
WEAKNESS
Keterangan :
a. Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini
harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk Comparative Advantage
Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
c. Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
d. Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman
dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak
menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT


Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
dan Robinson (1998), agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-
W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor
lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti
skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian
terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah
point faktor).
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d)
dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya
menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e =
y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran SWOT.

NO STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL

1. Dst
Total Kekuatan 1 5
WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL

2 Dst
Total Kelemahan
Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x

OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL


1 Dst
Total Peluang

TREATH SKOR BOBOT TOTAL

Dst
2
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y

Gambar 1.1 : Matriks Kuadran SWOT

Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran


SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah
Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan
dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan
strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri (Rangkuti, 2006).

B. Analisis Situasi (SWOT)


Berdasarkan profil Puskesmas sesuai dengan program yang ada di
Puskesmas Terminal dilakukan analisis SWOT sebagai berikut:

Tabel 3.1

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

Kekuatan (Strength) Skor Bobot Total


1) SDM sudah terpenuhi, analis, dokter dan 0,20 5 1
perawat sudah terlatih semua,
2) Penyuluhan terkait covid-19 sudah dilakukan 0,10 4 0,4
per RT
3) Upaya untuk covid-19 : Testing, Tracking, 0,12 4 0,48
Treatment (3T)
4) Pemahaman dari masyarakat sudah bagus 0,10 4 0,4
terkait covid-19 (cara penularan dan gejala)
5) Sebagian besar dari masyarkat jujur menjawab 0,05 3 0,15
pertanyaan yg diajukan petugas pada saat
pengkajian covid-19
6) Informasi alur pemeriksaan itu 0,13 4 0,52
diberikan/dijelaskan oleh satpam yg bertugas
didepan
7) Sudah tersedia ruangan khusus untuk 0,15 4 0,6
pemeriksaan pada pasien yang datang ke
puskesmas pada pasien ISPA
8) Pelaporan covid-19 dilakukan setiap hari jam 0,15 4 0,6
12 ke dinas kesehatan.

Total 1 32 4,15

Tabel 3.2

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

Kelemahan (Weakness) Skor Bobot Total


1) Budaya masyarakat (menolak/denial) jika 0,30 3 0,9
didatangi nakes (masih ada stigma negative dari
masyarakat dari pasien covid-19
2) Ruangan khusus covid-19 masih sempit dan 0,20 5 1
panas sehingga jarak antara orang ke orang
tidak memenuhi standar
3) Tidak ada media pada saaat penyuluhan 0,30 4 1,2
(leaflet), hanya secara lisan
4) Surveylens malas memakai APD yang 0,20 3 0,60
disediakan, dan tidak memakai ambulan
Total 1 15 3,7

Tabel 3.3

External Factor Evaluation (EFE Matrix)

Peluang (Opportunity) Skor Bobot Total


1) Adanya dukungan dari instansi dinas kesehatan 0,40 5 2,00
terkait pemberian APD, dan pendanaan
2) Memiliki surveylan untuk program kerja 0,30 4 1,20
3) Surveyor memiliki format khusus dari dinkes 0,30 4 1,20
Total 1 13 4,40

Tabel 3.4

External Factor Evaluation (EFE Matrix)

Hambatan (Threat) Skor Bobot Total


1) Ambulan yang digunakan hanya dari RS dan 0,25 4 1
dinkes
2) Pada saat kunjungan masyarakat selalu
0,45 3 1,35
menerima (tracking)
3) Kurangnya informasi data identitas kontak erat
belum selesai (alamat, no.hp) 0,30 4 1,2
4) APD level 3 hanya analis saja yang memakai
5) Suveylan 2 kecamatan hanya 1 orang

Total 1 11 3,55

Analisis :
 Sumbu X: S-W = 4,15 - 3,7 = + 0,45
 Sumbu Y: O-T = 4,40 – 3,55 = + 0,85
Berada di kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.

C. Solusi Upaya Pengembangan Program


1. Rekomendasikan penyediaan format laporan disesuaikan dengan dinas
kesehatan.
2. Pelaporan setiap bulan ke Dinkes kabupaten
3. Bekerjasama dengan lintas program dalam upaya pelaksanaan setiap
program puskesmas.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemegang program kerja
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai