Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SENAM ERGONOMIK PADA LANSIA


DENGAN PENURUNAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Annida Hasanah 11194692010059


Arya Andika Saputra 11194692010061
Desy Meldawati 11194561920065
Isnaniah 11194692010073
Siti Muhibbah 11194692010083

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS/ TUGAS : Senam


Ergonomik
KELOMPOK : Pada
2 (Dua)
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. Annida
Hasana
h
2. Arya
Andika
Saputra
3. Desy
Banjarmasin, November 2020

Menyetujui,

Program Studi Profesi Ners


Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Banjarmasin
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Rizqah Amaliya, S.kep., Ns Yunina Elasari, Ns., M.Kep


NRPTT. 01.5.2016.2.3.03 NIK. 1166122014070

Mengetahui,
Ketua Jurusan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166102012053

2
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM ERGONOMIK PADA


LANSIA DENGAN PENURUNAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL

Tanggal November 2020

Disusun oleh:
Kelompok 2

Banjarmasin, November 2020

Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Yunina Elasari, Ns., M.Kep Rizqah Amaliya, S.kep., Ns


NIK. 1166122014070 NRPTT. 01.5.2016.2.3.03

3
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan Laporan Terapi
Aktivitas Kelompok. Tugas laporan ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas di stase Gerontik Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas
Sari Mulia.
Dalam penyusunan ini kelompok banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak, maka bersamaan dengan ini perkenankanlah
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus
kepada :
1. Bapak dr. H.R. Soedarto, WW,Sp.OG selaku Rektor Universitas Sari
Mulia.
2. Bapak apt. Ali Rakhman H., M.Fam selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia.
3. Bapak Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia.
4. Ibu Yunina Elasari, Ns., M. Kep Selaku Preseptor Akademik yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan semua ilmu yang bermanfaat.
5. Ibu Rizqah Amaliya, S. Kep., Ns Selaku Preseptor Klinik yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan semua ilmu yang bermanfaat.
6. Terima kasih kepada teman-teman kelompok II Stase Gerontik yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu dalam penyusunan
laporan ini hingga seluruh kegiatan selesai.

Banjarmasin, November 2020

Kelompok II

4
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................i
LEMBAR PRSETUJUAN .............................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................1
B. TUJUAN ........................................................................................2
BAB II TARGET DAN LUARAN ..................................................................3
A. TARGET ........................................................................................3
B. LUARAN ........................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................4
A. KEGIATAN ....................................................................................4
B. WAKTU DAN TEMPAT .................................................................4
C. METODE........................................................................................4
D. MEDIA ...........................................................................................4
E. KEPANITIAAN ..............................................................................4
BAB V RINCIAN BIAYA ..............................................................................5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................6
A. KESIMPULAN ...............................................................................6
B. SARAN ..........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................7
LAMPIRAN

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan (graduil) kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti serta mempertahankan struktur dan fungsi secara normal,
ketahanan terhadap cedera termasuk adanya infeksi. Proses penuaan
sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan
jaringan lain sedikit demi sedikit. Tidak ada batasan yang tegas pada usia
berapa kondisi kesehatan seseorang mulai menurun. Setiap orang
memiliki fungsi fisiologis alat tubuh yang sangat berbeda, baik dalam
pencapaian puncak fungsi tersebut maupun saat menurunnya. Fungsi
fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada usia 20-30 tahun. Setelah
mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai dengan
bertambahnya usia (Mubarak dkk, 2011). Menurut World Helath
Organization (WHO, 2019) seseorang dianggap lansia apabila berumur
60 tahun atau lebih. Meningkatnya lansia tentu memberikan dampak
positif maupun dampak negatif bagi suatu negara, baik negara maju
maupun di negara berkembang seperti indoensia.
Saat ini indonesia telah mengalami pergeseran demografi ditandai
dengan peningkatan jumlah populasi lansia. Jumlah presentase lansia
saat ini mencapai 9,60% atau sekitar 26,64 juta jiwa (Badan Pusat
Statistik, 2018). Peningkatan jumlah penduduk lansia masih terus
berlanjut dan diprediksi akan mencapai 48,2 juta jiwa pada tahun 2030
(Kemenkes, 2019). Peningkatan jumlah penduduk lansia tersebut
memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah
peningkatan jumlah populasi tua menginterpretasikan terjadinya
peningkatan angka usia harapan hidup (UHH) di indonesia yang juga
dapat diartikan sebagai salah satu penanda keberhasilan pembangunan
dibidang kesehatan (Nurfitri dkk, 2016). Sedangkan dampak negatif yang
juga perlu menjadi perhatian akibat peningkatan jumlah populasi lansia

6
adalah meningkatnya masalah kesehatan pada lansia. (Kemenkes,
2019).
Lansia mengalami masalah kesehatan yang meliputi kemunduran
dan kelemahan baik kemunduran fisik, kognitif, perasaan, mental, dan
sosial (Azizah, 2019). Terjadinya penurunan fungsi muskuloskeletal
merupakan penyebab penting terjadinya proses penurunan kemampuan
fungsional. Status fungsional lansia biasanya merujuk pada kemampuan
dan perilaku yang aman dalam aktivitas harian (ADL). Hal ini merupakan
indikator yang sensitif bagi kesehatan atau penyakit pada lansia.
Perubahan mendadak pada ADL merupakan tanda penyakit akut atau
perburukan masalah kronis.
Menurut (Maryam dkk, 2008) ada banyak cara untuk
meningkatkan dan memelihara kebugaran, kesegaran dan kelenturan fisik
lansia, seperti melakukan pekerjaan rumah dan berkebun, berjalan kaki,
berenang serta senam, salah satu senam yang dapat dilakukan adalah
senam ergonomis sebagai latihan senam setiap hari atau sekurang-
kurangnya 2-3 kali seminggu. Senam ergonomis merupakan senam yang
gerakan-gerakannya diadopsi dari gerakan sholat sehingga relatif mudah
diikuti oleh lansia. Senam ergonomis merupakan senam fundamental
yang gerakannya sesuai dengan susunan dan fungsi fisiologis tubuh.
Tubuh dengan sendirinya terpelihara homeostatisnya (keteraturan dan
keseimbangannya) sehingga tetap dalam keadaan bugar. Gerakan-
gerakan ini juga memungkinkan tubuh mampu mengendalikan,
menangkal beberapa penyakit dan gangguan fungsi sehingga tubuh tetap
sehat (Sagiran, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh (Huriah dkk, 2014) membuktikan
bahwa terdapat pengaruh senam ergonomis terhadap penurunan skala
nyeri sendi dan kekuatan otot pada lanjut usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menyampaikan infromasi kepada
lansia tentang senam ergonomik dalam meningkatkan kemampuan
fungsional

7
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai salah satu terapi modalitas pasien dengan penurunan
kemampuan fungsional
b. Sebagai salah satu penyembuhan atau pencegahan terjadinya
penurunan kemampuan fungsional

8
BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. Target
Target yang ingin dicapai melalui edukasi ini adalah sebagai berikut.
1. Setelah dilakukan penyuluhan lansia dapat mengetahui pentingnya
informasi tentang cara senam ergonomik terhadap lansia yang
mengalami penurunan kemampuan fungsional.
2. Peseta mampu menjelaskan pentingnya informasi tentang cara
menjaga kesehatan agar kemampuan fungsional tidak semakin
menurun.
3. Menunjukkan kepada masyarakat Banjarmasin tentang kepedulian
mahasiswa/i Universitas Sari Mulia dengan pemberian Pendidikan
Kesehatan kepada masyarakat.

B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah sebagai berikut
1. Menambah pengetahuan dalam memahami pentingnya memberikan
informasi cara menjaga kesehatan dengan senam ergonomik terhadap
lansia.
2. Sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran khusunya di mata
kuliah keperawatan gerontik.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Kegiatan
Senam ergonomik pada lansia adalah salah satu dari terapi
aktivitas kelompok yang diisi dengan lansia yang memiliki penurunan
kemampuan fungsional. Senam Ergonomis merupakan senam yang
gerakannya diadopsi dari gerakan shalat. Gerakan dalam senam ini
sangat sederhana, bahkan minim gerakan, namun bila dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan, maka akan memberikan manfaat yang
sangat baik bagi kesehatan.

B. Waktu Dan Tempat


Hari dan Tanggal : 16 November 2020
Pukul : 09.00 – selesai
Tempat : Universitas Sari Mulia

C. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi

D. Media
1. Power Point
2. Leaflet
3. Laptop
4. Meja
5. Proyektor
6. Pengeras Suara

E. Kepanitiaan
1. Ketua Pelaksana : Annida Hasanah
2. Pemateri : Arya Andika Saputra
3. Moderator : Desy Meldawati
4. Notulen : Isnaniah
5. Fasilitator, dokumentasi : Muhibbah

10
BAB IV
RINCIAN BIAYA

Rincian Biaya dalam acara ini sebagai berikut :

No Nama Barang Banya Satuan Jumlah


k
1 Snack 40 Rp. 5000 Rp. 200.000
2 Leaflet 40 Rp. 3000 Rp. 120.000
3 Spanduk 1 Rp. 80.000 Rp. 50.000
4 Souvenir 40 Rp. 2000 Rp. 80.000
5 ATK - Rp. 50.000 Rp. 80.000
6 Biaya tak terduga - Rp. 100.000 Rp. 100.000
Total Rp. 630.000

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

11
A. Kesimpulan
Senam ergonomik atau senam Inti Prima Raga adalah teknik
senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan
sistem saraf dan aliran darah. Gerakan-gerakan senam ergonomis sesuai
dengan kaidah-kaidah penciptaan tubuh yang terkait dengan gerakan
sholat, artinya senam ergonomis yang langsung dapat membuka,
membersihkan, dan mengaktifkan seluruh sistem-sistem tubuh seperti
sistem kardiovaskuler, kandung kemih, dan sistem reproduksi. Oleh
karena itu apabila gerakan ini dilakukan secara rutin akan berguna untuk
membentuk daya tahan tubuh yang optimal, khususnya bagi seorang
yang mengalami lanjut usia. Senam ergonomik dapat meningkatkan
kemampuan fungsional lansia.

B. Saran
1. Bagi lansia yang telah mengetahui bahwa pentingnya terapi aktivitas
kelompok senam ergonomik diharapkan untuk melakukan secara rutin.
2. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan agar lebih aktif dan
meningkatkan program kesehatan serta memotivasi, memfasilitasi dan
mendukung khususnya untuk kegitan senam ergonomik agar dapat
dijadikan program rutin, karena salah satu olahraga yang memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan tubuh lansia.
3. Bagi institusi keperawatan Memberikan edukasi berupa pendidikan
kesehatan tentang manfaat senam terhadap kemampuan fungsional
kepada lansia agar pengetahuan lansia meningkat sehingga sikap
senam secara teratur dapat dijalankan lansia.

DAFTAR PUSTAKA

12
Azizah, L.M (2019). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah.2017.Profil kesehatan provinsi Jawa
Tengah tahun 2017.Dinas kesehatan Jawa Tengah
Departemen kesehatan. 2018. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar
Huriah, T., Ema W., Afiani, S. R., &Yuliana M. M. 2014. Pengaruh Senam
Ergonomis terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi dan Kekuatan
Otot pada Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II
Bantul Yogyakarta. Manuskrip Penelitian,
UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta.
Kemenkes RI. 2013. Gambara Kesehatan Lanjut Usia di Indoensia.
Buletin Jendela: Jakarta.
Maryam, R., Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta:
Salemba Medika
Novita,W.E&Wisudariani,E.2018.Pengaruh senam ergonomis terhadap
pengendalian dan pencegahan penyakit hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Rawasari kota Jambi. vol.34,No.11,
Nurfitri,R, Budiharto,I,&Yulanda,N.A.2016. Pengaruh senam ergonomik
terhadap perubahan tekanan darah lansia dengan hipertensi.
Jurnal keperawatan.
Sagiran. 2013. Mukjizat Gerakan Sholat.Jakarta: Qultum Media
World Health Organization. 2019. The World Health Organization Quality
of Life (WHQOL). Diakses pada tanggal 12. November 2020.

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

14
SENAM ERGONOMIK PADA LANSIA DENGAN
PENURUNAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Annida Hasanah 11194692010059


Arya Andika Saputra 11194692010061
Desy Meldawati 11194561920065
Isnaniah 11194692010073
Siti Muhibbah 11194692010083

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

15
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi selain Pendidikan dan
penelitian adalah kegiatan Pengabdian dan Pelayanan kepada
Masyarakat, hal ini berdasarkan pada pasal 20 UU No 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional (UU Diknas) dan berdasarkan pasal
24 UU Diknas yang menyatakan bahwa adanya otonomi oleh Perguruan
Tingi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi penelitian ilmiah dan pengabdian
kepada masyarakat. Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri merupakan
tiga sumber utama pendapatan institusi.
Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya
melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena
pemerintah memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan masyarakat salah
satunya melalui peningkatan kesehatan. Contoh upaya peningkatan
derajat kesehatan adalah pemberian sosialisasi tentang pentingnya
menjaga kesehatan pada lansia dengan menggunakan senam ergonomik
untuk meningkatkan kemampuan fungsional.
Senam ergonomik atau senam Inti Prima Raga adalah teknik
senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan
sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan asupan oksigen ke otak,
membuka sistem kecerdasan, sistem muskuloskeletal, sistem keringat,
sistem pemanasan tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolestrol, gula
darah, asam laktat, kristal oksalet, sistem konversi karbohidrat, sistem
pembuatan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kekebalan tubuh
(Wratsongko, 2015).
Manfaat gerakan senam ergonomis ini antara lain: Pengaktifan fungsi
organ tubuh; membangkitkan biolistrik dalam tubuh dan melancarkan
sirkulasi oksigen sehingga tubuh akan terasa segar dan energi
bertambah; penyembuhan berbagai penyakit, mengontrol tekanan darah
tinggi (Sagiran, 2013; Nurfitri & Asti, 2016). Wratsongko (2016) dalam
(Triwibowo, 2015) dan (Thei et al., 2008) menyatakan senam ini
bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Agar hasil yang didapatkan maksimal maka akan lebih baik jika
senam ergonomik ini dilakukan secara berkelanjutan, sekurang -
kurangnya 2-3 kali seminggu dengan tiap sesi 20 menit dan apabila setiap

16
gerakan tersebut dilakukan secara sempurna. Modifikasi gaya hidup dan
aktifitas fisik merupakan bagian yang sangat penting dalam managemen
diri dalam upaya pengontrolan tekanan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Huriah dkk, 2014) membuktikan
bahwa terdapat pengaruh senam ergonomis terhadap penurunan skala
nyeri sendi dan kekuatan otot pada lanjut usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Sehingga kami tertarik untuk
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) berupa senam ergonomik
untuk meningkatkan kemampuan fungsional lansia.

B. Tujuan
1. Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan masyarakat
mampu memahami dan mengerti tentang informasi tentang cara
menjaga kesehatan dengan senam ergonomik terhadap lansia.
2. Khusus
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
masyarakat dapat:
a. Menjelaskan pengertian informasi tentang senam ergonomik
untuk meningkatkan kemampuan fungsional
b. Mengajarkan cara senam ergonomik terhadap lansia yang
mengalalmi penurunan kemampuan fungsional

C. Kriteria Klien Dalam Terapi


Masyarakat lansia yang mengalami penurunan kemampuan fungsional

D. Waktu Dan Tempat Kegiatan


Hari dan Tanggal : Senin, 16 November 2020
Pukul : 09.00 – selesai
Tempat : Universitas Sari Mulia

E. Setting

17
LCD

KETERANGAN :

1. : LCD

MEJA 2. : Moderator
3. : Penyuluh
4. : Peserta
5. : Meja

F. Struktur Pelaksana
1. Ketua Pelaksana : Annida Hasanah
2. Pemateri/Terapis : Arya Andika Saputa
3. Moderator/Co Terapis : Desy Meldawati
4. Observer : Isnaniah
5. Fasilitator, dokumentasi : Siti Muhibbah

G. Alat
1. Power Point
2. Leaflet
3. Laptop
4. Meja
5. Proyektor
6. Pengeras Suara
H. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi

I. Langkahh Langkah Kegiatan

18
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Masyaraka Kata/kalimat


2. Memperkenalkan diri t
3. Menyampaikan
tujuan dan pokok
materi
4. Menyampaikan
pokok pembahasan
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 20 1. Menyampaikan Masyaraka Leafleat dan
menit materi t powerpoint
2. Menjelaskan
pengertian informasi
tentang senam
ergonomik
3. Mendemonstrasikan
cara senam
ergonomik terhadap
lansia yang
mengalami
penurunan
kemampuan
fungsional
3. Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi Masyaraka Kata/kalimat
2. Menyampaikan t
kesimpulan materi
3. Mengakhiri
pertemuan

DAFTAR PUSTAKA

19
Huriah, T., Ema W., Afiani, S. R., & Yuliana M. M. 2014. Pengaruh Senam
Ergonomis terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi dan Kekuatan Otot pada
Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta.
Manuskrip Penelitian, UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta.

Novita,W.E & Wisudariani,E. 2018. Pengaruh senam ergonomis terhadap


pengendalian dan pencegahan penyakit hipertensi di wilayah kerja
puskesmas Rawasari kota Jambi. Vol.34 No.11

Nurfitri,R, Budiharto,I, & Yulanda,N.A. 2016. Pengaruh senam ergonomik


terhadap perubahan tekanan darah lansia dengan hipertensi. Jurnal
keperawatan

Priyanti, Kikin. 2016. Pengaruh Senam Ergonomik Secara Kelompok Dan


Individu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi Di Kelurahan Gisikdrono Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan
Dan Kebidanan. Volume 1, No 2: 1-15

Thei, A. D. ., Sambriong, M., & Gatum, A. (2008). Pengaruh senam ergonomik


terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi
di UPT Panti sosial penyantun budi agung kota Kupang.vol 1 No.1, 18–22.

Wratsongko,M. 2015. Mukjizat Gerakan Sholat dan Rahasia 13


Unsur:Yogyakarta:Nuha Medika

Lampiran 2. Materi Penyuluhan

20
A. Definisi
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk
mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf
dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka
sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem
pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, sistem
kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh.

B. Manfaat
1. Menurunkan kadar asam urat
2. Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat).
3. Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan.
4. Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak
secara optimal.
5. Mengoptimalkan suplai darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi
fungsi organ paru, jantung, ginjal, lambung, usus, dan liver

C. Kontraindikasi
Senam ergonomik tidak bisa dilakukan apabila :
Terdapat riwayat penyakit Infark miokard, gagal jantung, aritmia dan
stenosis aorta berat, dan juga setiap penyakit akut yang serius (demam ,
batuk, flu dan pusing).

D. Senam Ergonomik
1. Waktu Senam
Sebaiknya untuk senam dilakukan pagi hari dan usahakan hindari
sumber polusi udara di sekitardalam melaksanakan senamnya. 
2. Gerakan Senam
a. Gerakan lapang dada (5x)
Berdiri tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal
mungkin. Rasakan keluar dan masuk napas dengan rileks. Saat
dua lengan di atas kepala, jari kaki jinjit.

b. Tunduk Syukur (5x)

21
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara
rileks, tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan
(napas dada) semampunya. Tangan berpegangan pada
pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang.
Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat
melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan perlahan.
c. Duduk perkasa (5x)
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil
membungkukkan badan ke depan dan dua tangan bertumpu
pada paha. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas.
Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.
d. Duduk pembakaran (5x)
Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah.
Punggung menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas
kepala, napas rileks dan dirasakan (napas dada), perut mengecil
tidak mampu menekuk kaki, maka kaki bisa diposisikan pada
keadaan lurus
e. Berbaring pasrah
Posisi kaki Duduk Pembakaran dilanjutkan Berbaring Pasrah.
Punggung menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas
kepala, napas rileks dan dirasakan (napas dada),perut mengecil.

Lampiran 3. Power Point Dan Leaflet

22
23
24
Lampiran 4. Daftar Hadir Panitia Dan Peserta

Daftar Hadir Panitia


“Senam Ergonomik Pada Lansia
Dengan Penurunan Kemampuan Fungsional”
Stase Gerontik Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

No Nama Panitia TTD


1

10

Banjarmasin, November 2020


Mengetahui,
Ketua Pelaksana

(..............................................)

25
Daftar Hadir Peserta
“Senam Ergonomik Pada Lansia
Dengan Penurunan Kemampuan Fungsional”
Stase Gerontik Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

No Nama Alamat TTD


1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

26
20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Banjarmasin, November 2020


Mengetahui,
Ketua Pelaksana

(..............................................)

Lampiran 5. Foto Kegiatan

27
28

Anda mungkin juga menyukai