Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN


ANALISIS SWOT
Kerangka Analisis Strategis
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi
dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
ANALISIS SWOT
Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor
internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang
lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan
aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan
(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan
begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat
dijalankan (Freddy Rangkuti, 2005:19).
Adapun definisi faktor eksternal dan internal, adalah:
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
Sumberdaya, keahlian atau keunggulan lain yang relatif dengan pesaing dan kebutuhan pasar
(konsumen) dimana perusahaan beroperasi atau berharap akan beroperasi.
Weakness (kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keahlian, dan kemampuan yang mengganggu
keefektifan kinerja perusahaan
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
Situasi menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Tren dan perubahan
merupakan salah satu sumber peluang;
Threats (tantangan)
Situasi tidak menguntungkan yang utama dalam lingkungan perusahaan. Tantangan merupakan
penghambat untuk mencapai posisi saat ini atau yang diharapkan perusahaan.
Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT yang
dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi
yang sesungguhnya.
Bobot dapat dipakai dengan menggunakan berbagai teknik pembobotan (fredy rangkuti)
Beberapa institusi penentuan bobot ini menggunakan metode AHP, dengan soft ware Expert
choice
Salah satu perhitungan yang dilakukan melalui tahap-tahap:
1. Melakukan perhitungan pada setiap faktor SWOT
a. Menghitung bobot
Pembobotan tetap menggunakan skala 1 (sangat penting) hingga 0 (tidak penting)
akan tetapi penentuan nilai skala untuk masing-masing faktor, total berjumlah satu.
Salah satu cara yang digunakan adalah: :
1) Urutkan faktor situasi berdasarkan skala prioritas (SP), lalu dikalikan dengan
konstanta K (tergantung jumlah faktor)
2) Masing-masing nilai situasi tersebut dibagi dengan total nilai SP x K.
b. Hitung peringkat/rating
1) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Peringkat tetap menggunakan skala 1 (rendah) s.d 4 (tinggi) untuk peluang dan
kekuatan, sedangan skala 4 (rendah) s.d 1 (tinggi) untuk kelemahan dan

ancaman. Misalkan : peluang besar (skala 4), peluang kecil skala 1, ancaman
sedikit/kecil skala 4, ancaman besar skala 1.
Perlu diketahui rating berbeda dengan skala prioritas ( SP tergantung kondisi
perusahaan, ia memprioritaskan faktor tersebut atau tidak)
c. Kalikan bobot dengan peringkat
d. Jumlahkan komponen c (baik untuk S-W-O-T)
e. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W dan faktor O dengan
T; selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X (S - W), dan titik pada sumbu Y (O
- T)
2. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada Diagram Analisis SWOT.

(-,-)
Mendukung strategi turn
around
(Ubah Strategi)

Opportunity(Peluang)
( +, +)
Mendukung strategi agresif

Kuadran III

Kuadran I

Weakness
(Kelemahan)

Kuadran IV

Kuadran II

(-,-)
Mendukung Strategi
bertahan (defensive)

( +, - )
Mendukung strategi Diversifikasi

T
Threath (ancaman)
Keterangan:
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Agresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Diversifikasi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah turn arround (Ubah Strategi), artinya organisasi disarankan untuk
mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat
menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan (defensif), artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Strength
(Kekuatan)

Contoh pendekatan kuantitatif analisis SWOT


1. Penentuan bobot:
Faktor strategi internal

Skala
Prioritas

SP x K

BOBOT

15

15/75 = 0,2

2
5

5
5

10
25

10/75 = 0,133
25/75 = 0,333

20

20/75 = 0,267

5
75

5/75 = 0,067
1

4/6 = 0,7

2
6

2/6 = 0,3
1

16

16/40 = 0,4

12

12/40 = 0,3

2
1

4
4

8
4

8/40 = 0,2
4/40 = 0,1

40

Sentralisasi Obat
a. Internal Factor Analysis Strategic ( IFAS )
STRENGTH
1.Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan
sentralisasi obat.
2.Karu mendukung kegiatan sentralisasi obat.
3.Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat khusus
pasien anggota dan klg.
4.Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi
obat
5.Adanya buku injeksi dan obat oral
jumlah
WEAKNESS
1.Jumlah petugas belum mencukupi untuk dilakukan
sentralisasi obat
2.Tidak semua keluarga setuju obatnya disentralisasikan.
jumlah
b. External Factor Analysis Strategic ( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Ada mahasiswa yang praktek manajemen
keperawatan.
2. Adanya praktek mahasiswa profesi program B yang
praktek di Paviliun GI.
3. Kerjasama yang baik antara profesi kasehatan.
4. Kerjasama yang baik antara institusi dan bidang
keperawatan
jumlah
THREATHENED
1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang
profesional
2. Ketidakpercayaan pasien terhadap pengelolaan
sentralisasi obat
jumlah

4/6 = 0,7

2/6 = 0,3

Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut:


Faktor strategi internal
Sentralisasi Obat
a. Internal Factor Analysis Strategic ( IFAS )
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk
pengelolaan sentralisasi obat.
2. Karu mendukung kegiatan sentralisasi obat.
3. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi obat
khusus pasien anggota dan klg.
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan
sentralisasi obat
5. Adanya buku injeksi dan obat oral
jumlah
WEAKNESS
1. Jumlah petugas belum mencukupi untuk
dilakukan sentralisasi obat
2. Tidak semua keluarga setuju obatnya
disentralisasikan.
jumlah

bobot

Rating

0,2

0,6

0,133
0,333

4
3

0,532
0,999

0,267

0,801

0,067
1

0,134
3,066

0,7

1,4

0,3

1,2

Bobot x rating

2,8

SW
3,066 2,8
= 0,266

Faktor strategi internal


b. External Factor Analysis Strategic ( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Ada mahasiswa yang praktek manajemen
keperawatan.
2. Adanya praktek mahasiswa profesi program B
yang praktek di Paviliun GI.
3. Kerjasama yang baik antara profesi kasehatan.
4. Kerjasama yang baik antara institusi dan bidang
keperawatan
jumlah
THREATHENED
1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan
yang profesional
2. Ketidakpercayaan pasien terhadap pengelolaan
sentralisasi obat
Jumlah

bobot

Rating

0,4

1,6

0,3

1,2

0,2
0,1

3
3

0,6
0,3

Bobot x rating

3,7

0,7

1,4

0,3

0,9

OT
3,7 2,3
= 1,4

2,3

Posisi Strategi Sentralisasi Obat di Ruang G, dapat dilihat pada Diagram SWOT

O
Posisi Sentarilisasi obat (0,266 ; 1,4)
1,4

Mendukung Strategi
Agresif

W
-0,1

0,266

Berdasarkan diagram SWOT disusun Rencana Strateginya:


IFAS

EFAS
Peluang
1. Ada mahasiswa yang praktek
manajemen keperawatan.
2. Adanya praktek mahasiswa
profesi program B yang praktek di
Paviliun GI.
3. Kerjasama yang baik antara
profesi kasehatan.
4. Kerjasama yang baik antara
institusi dan bidang keperawatan

Ancaman
1. Tuntutan pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional
2. Ketidakpercayaan pasien
terhadap pengelolaan sentralisasi
obat

Kekuatan
Kelemahan
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk pengelolaan
1. Jumlah petugas belum
sentralisasi obat.
mencukupi untuk dilakukan
2. Karu mendukung kegiatan
sentralisasi obat
sentralisasi obat.
2. Tidak semua keluarga setuju
3. Sudah dilaksanakan kegiatan
obatnya disentralisasikan.
sentralisasi obat khusus pasien
anggota dan klg.
4. Adanya kemauan perawat untuk
melakukan sentralisasi obat
5. Adanya buku injeksi dan obat oral
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
Ciptakan Strategi yang menggunakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan Ubah strategi sebelumnya, perbaiki
peluang, karena sentralisasi obat
kinerja organisasi, lakukan
sudah berjalan dengan baik, , sentralisasi obat dengan melibatkan
sehingga sangat dimungkinkan untuk
mahasiswa praktik, Mengadakan
terus
melakukan kerjasama dengan institusi penataan
peningkatan/pengembangan
jadwal dinas agar dimungkinkan
program, atau mempertahankan.
selalu ada Mahasiswa praktik
1.
2.
3. DST
STRATEGI (ST)
Sentralisasi obat sdh berjalan bagus,
tapi menghadapi tantangan, tuntutan
pasien dan ketidakpercayaan pasien,
sehingga disarankan, menambah
strategi untuk menghadapi tuntutan
pasien

STRATEGI (WT)
Menandakan kondisi internal
organisasi berada pada pilihan
dilematis, strategi bertahan
digunakan, mengendalikan kinerja
internal agar tidak semakin
terperosok, sambil membenahi diri

:
Tinjauan Pustaka:
Putong, I.2003.Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT. Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.2:
65-71.
Rangkuty, F.1997. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis, cetakan kedua,
Gramedia Pustaka.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai