PENDAHULUAN
Pada abad ke 21 nanti, ketika masing-masing negara di planet bumi ini sudah
tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.
kepada produksen. Produksen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan
nilai dan keinginan konsumen. Demikian juga bisnis pelayanan kesehatan khususnya
rumah sakit yang saat ini dikenal dengan rumah sakit tanpa dinding yang artinya
pelayanan rumah sakit sudah tidak ada batas lagi antara konsumen dengan tenaga
medis atau tenaga kesehatan dimana konsumen dalam hal ini pasien dapat
memperoleh pelayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja tidak dibatasi waktu
dan jarak. Pasien dengan telpon atau menggunakan aplikasi gadget bisa mendapatkan
layanan kesehatan dengan mudah. Apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu dan
kesehatan semakin tinggi, perubahan tehnologi yang semakin canggih, sumber daya
manusia yang semakin baik, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen dan
dapat memilih dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan
1
Untuk menghadapi tantangan tersebut rumah sakit membutuhkan analisis
perencanaan strategis untuk mengetahui : Dimana situasi dan posisi rumah sakit saat
ini, bagaimana kekuatan inti pasar dan produk suatu suatu layanan rumah sakit, bisnis
atau produk baru apa yang harus dimasuki oleh rumah sakit, apakah harus
mempertahankan lini produknya atau tidak, bisnis atau produk apa yang harus ditarik
atu ditinjau kembali, bagaimana semua sumber daya dapat dialokasikan untuk
konsep, tehnik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigma yang dapat dipakai
strategis secara profesional sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan agar
dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga dapat
mengantisipasi perubahan yang dihadapi. Analisis yang dapat digunakan sebagai alat
ukur yang secara sinergis akan menghasilkan kecepatan dan kemudahan pemantauan
untuk mengendalikan jalannya suatu bisnis dengan cara yang mudah dan sangat
2
1,2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Kuantitatif
3
BAB II
KERANGKA TEORI
juga merupakan alat ukur untuk mencocokan data-data penting yang membantu
(kekuatan,kelemahan,peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini yang
Threats).
4
2.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point
dengan point faktor lainnya. Buat pembobotan untuk setiap factor antara
0,0bila tidak penting dan 1,0 bila semua penting. Jumlah seluruh bobot harus
sebesar 1,0
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
5
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
6
Peluang
K3 K1
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Turn -Around Agresif
Kelemahan
Kelemahan Kekuatan
K4 K2
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensif Defersifikasi
Ancaman
Ancaman
Kuadran 1
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
maksimal.
Kuadran 2
7
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
Kuadran 3
berpeluang.
Kuadran 4
8
BAB III
PEMBAHASAN
peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan internal maupun eksternal
digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE) dan matriks Internal Factor
Evaluation (IFE).
dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal digunakan martris External Factor
2. Buat pembobotan untuk setiap factor antara 0,0 bila tidak penting dan 1,0 bila
9
3. Buat skor atau nilai(rating) pada setiap critical success factor antaara 1
4. Kalikan bobot dan skor untuk menentukan skor bobot setiap factor.
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan atau
factor- factor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan.
factor-faktor dimasukan dalam bentuk angka-angka. Tahapan kerja dari matriks IFE
1. Buatlah daftar critical success factor untuk aspek internal kekuatan ( stengths)
2. Tentukan bobot dari critical success factor tadi dengan skala antara 0,0 bila
tidak penting dan 1,0 bila semua penting. Jumlah seluruh bobot harus 1,0.
3. Beri Skor antara 1 sampai 4 bagi masing-masing factor yang memiliki arti: 1
4. Kalikan bobot dan skor untuk menentukan skor bobot setiap factor.
10
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan atau
3.2 Contoh Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT di RS. Lekas Bae Manado
11
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y
= 1,91 – 0,79
= 1,12
x= 0,96 dan y= 1,12 berati posisi RS. Lekas Bae Manado di kuadran 1
Keterangan
12
Responden 1 : Sumarsono (Direktur)
Medis).
Perhitungan jumlah untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total
4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 4 = 22
Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor peluang
22 + 15 + 11 + 12 + 19 + 16 + 15 + 6 + 11 + 11 + 16 + 6 = 160
Perhitungan pembobotan untuk setiap factor antara 0,0 bila tidak penting dan
1,0 bila semua penting. Untuk Total Bobot EFE harus sama dengan 1,00
Perhitungan rating untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total jumlah
berikut :
22
Rating= =4
6
13
Perhitungan bobot dikalikan skor untuk faktor peluang pada NO.1 didapat
Perhitungan jumlah untuk faktor kekuatan pada No.1 didapat dari total
4 + 3 + 4 + 4 + 4 + 4 = 23
Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor kekuatan
23 + 16 + 16 + 10 + 11 + 18 + 11 + 12 + 12 + 12 + 11 + 11 =163
Perhitungan pembobotan untuk setiap factor antara 0,0bila tidak penting dan
1,0 bila semua penting. Untuk Total Bobot IFE harus sama dengan 1,00
Perhitungan rating untuk kekuatan pada No.1 didapat dari total jumlah
berikut :
14
23
Rating= =4
6
Total penjumlahan bobot dikalikan skor untuk matriks IFE didapat dari
15
BAB IV
KESIMPULAN
oleh alat ukur yang digunakan agar dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi
Analisis yang dapat digunakan sebagai alat ukur yang secara sinergis akan
suatu bisnis dengan cara yang mudah dan sangat popular digunakan ialah dengan
analisis SWOT.
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Posisi pada kuadran 1 mendukung
peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan internal maupun eksternal
digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE) dan matriks Internal Factor
Evaluation (IFE).
16
DAFTAR PUSTAKA
Utama.
17