Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada abad ke 21 nanti, ketika masing-masing negara di planet bumi ini sudah

tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah.

Jika sebelumnya produksen dapat memaksakan kehendak konsumen, yang terjadi

selanjutnya adalah kebalikannya konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya

kepada produksen. Produksen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan

nilai dan keinginan konsumen. Demikian juga bisnis pelayanan kesehatan khususnya

rumah sakit yang saat ini dikenal dengan rumah sakit tanpa dinding yang artinya

pelayanan rumah sakit sudah tidak ada batas lagi antara konsumen dengan tenaga

medis atau tenaga kesehatan dimana konsumen dalam hal ini pasien dapat

memperoleh pelayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja tidak dibatasi waktu

dan jarak. Pasien dengan telpon atau menggunakan aplikasi gadget bisa mendapatkan

layanan kesehatan dengan mudah. Apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu dan

tehnologi di bidang kedokteran maka rumah sakit akan menghadapi banyak

tantangan. Disamping itu persaingan yang semakin ketat,pengertian masyarakat akan

kesehatan semakin tinggi, perubahan tehnologi yang semakin canggih, sumber daya

manusia yang semakin baik, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen dan

dapat memilih dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan

kemampuan dan kemauan konsumen.

1
Untuk menghadapi tantangan tersebut rumah sakit membutuhkan analisis

perencanaan strategis untuk mengetahui : Dimana situasi dan posisi rumah sakit saat

ini, bagaimana kekuatan inti pasar dan produk suatu suatu layanan rumah sakit, bisnis

atau produk baru apa yang harus dimasuki oleh rumah sakit, apakah harus

mempertahankan lini produknya atau tidak, bisnis atau produk apa yang harus ditarik

atu ditinjau kembali, bagaimana semua sumber daya dapat dialokasikan untuk

menciptakan keunggulan bersaing.

Jawaban atas semua pertanyaan diatas memerlukan pengamatan berbagai

konsep, tehnik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigma yang dapat dipakai

sebagai landasan untuk menyusun perencanaan strategis. Penyusunan perencanaan

strategis secara profesional sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan agar

dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga dapat

mengantisipasi perubahan yang dihadapi. Analisis yang dapat digunakan sebagai alat

ukur yang secara sinergis akan menghasilkan kecepatan dan kemudahan pemantauan

untuk mengendalikan jalannya suatu bisnis dengan cara yang mudah dan sangat

popular digunakan ialah dengan analisis SWOT.

2
1,2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian analisis SWOT

2. Apa yang dimaksud pendekatan kuantitatif analisis SWOT

3. Bagaimana Langkah-langkah Membuat Analisis SWOT Kuantitatif

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa pengertian analisis SWOT

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pendekatan kuantitatif analisis SWOT

3. Untuk mengetahui bagaimana Langkah-langkah Membuat Analisis SWOT

Kuantitatif

3
BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Kata SWOT merupakan kependekan dari :

 S, merupakan kependekan dari STRENGTHS, yang berarti kekuatan.

 W, merupakan kependekan dari WEAKNESSES, yang berarti kelemahan.

 O, merupakan kependekan dari OPPORTUNITIES, yang berarti peluang.

 T, merupakan kependekan dari THREATS, yang berarti ancaman.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

( Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT

juga merupakan alat ukur untuk mencocokan data-data penting yang membantu

manajer mengembangkan tipe-tipe strategi. Proses pengambilan strategi selalu

berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,strategi dan kebijakan perusahaan.

Perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi usaha

(kekuatan,kelemahan,peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini yang

dengan desebut analisis situasi. Analisis SWOT membandingkan antara faktor

internal (Strenghts dan Weakneseses) dan faktor eksternal ( Opportunities dan

Threats).

4
2.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis

SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara

pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total

perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung

skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian

terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi

penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat

menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1

sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10

berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point

faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap

satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya

dengan point faktor lainnya. Buat pembobotan untuk setiap factor antara

0,0bila tidak penting dan 1,0 bila semua penting. Jumlah seluruh bobot harus

sebesar 1,0

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor

O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik

pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai

atau titik pada sumbu Y;

5
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran

SWOT.

No OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL


1.
2. dst
Total Peluang
No TREATH SKOR BOBOT TOTAL
1.
2. dst
Total Tantangan

Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y

No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL


1.
2. dst
Total Kekuatan
No WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
1.
2. dst
Total Kelemahan

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x

6
Peluang

K3 K1
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Turn -Around Agresif

Kelemahan
Kelemahan Kekuatan

K4 K2
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensif Defersifikasi
Ancaman
Ancaman

 Kuadran 1

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi

dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal.

 Kuadran 2

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun

menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi

7
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada

strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

 Kuadran 3

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,artinya organisasi

disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

 Kuadran 4

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi

Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.

Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini

dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Langkah-langkah Membuat Analisis SWOT Kuantitatif

Untuk menyimpulkan hal-hal yang memyangkut kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan internal maupun eksternal

digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE) dan matriks Internal Factor

Evaluation (IFE).

a. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Untuk menyimpulkan dan mengevaluasi hal-hal yang menyangkut peluang

dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal digunakan martris External Factor

Evaluation (EFE) dengan tahapan kerja sebagai berikut :

1. Identifikasi faktor eksternal terutama critical success factor yang mempunyai

dampak penting dalam kesuksesan dan kegagalan yang mencakup perihal

peluang dan tantangan.

2. Buat pembobotan untuk setiap factor antara 0,0 bila tidak penting dan 1,0 bila

semua penting. Jumlah seluruh bobot harus 1,0.

9
3. Buat skor atau nilai(rating) pada setiap critical success factor antaara 1

samppai 4 dengan arti nilai sebagai berikut: 1 = dibawah rata-rata, 2 = rata-

rata, 3 = diatas rata-rata, 4 = sangat bagus.

4. Kalikan bobot dan skor untuk menentukan skor bobot setiap factor.

5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan atau

rumah sakit yang di nilai.

b. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk mengevaluasi

factor- factor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan.

Dalam mengembangkan matriks IFE tidak harus menggunakan pendekatan ilmiah

yang diinterprestasikan tetapi menggunakan penilaian intuitif. Pemahaman mengenai

factor-faktor dimasukan dalam bentuk angka-angka. Tahapan kerja dari matriks IFE

prinsipnya sama dengan matriks EFE adalah sebagai berikut :

1. Buatlah daftar critical success factor untuk aspek internal kekuatan ( stengths)

dan kelemahan ( weaknesses)

2. Tentukan bobot dari critical success factor tadi dengan skala antara 0,0 bila

tidak penting dan 1,0 bila semua penting. Jumlah seluruh bobot harus 1,0.

3. Beri Skor antara 1 sampai 4 bagi masing-masing factor yang memiliki arti: 1

= dibawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = diatas rata-rata, 4 = sangat bagus.

4. Kalikan bobot dan skor untuk menentukan skor bobot setiap factor.

10
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan atau

rumah sakit yang di nilai.

3.2 Contoh Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT di RS. Lekas Bae Manado

Matriks External Factor Evaluation (EFE)

No OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL


1. Memiliki pangsa pasar 4 0,14 0,56
2. Permintaan cukup besar 3 0,09 0,27
3. Tingkat persaingan masih rendah 2 0,07 0,14
4. Masih tersedia lahan milik pemda
yang tidak produktif terletak di 2 0,08 0,16
belakang rumah sakit
5. Kebijakan perijinan pendirian
bangunan relative mudah
4 0,12 0,48
6. Akses jalan menuju rumah sakit
3 0,10 0,30
sangat mudah
Total Peluang 18 0,60 1,91
No TREATH SKOR BOBOT TOTAL
1. Perilaku konsumen mengobati diri
3 0,09 0,27
sendiri masih cukup tinggi
2. Kebijakan BPJS rujukan berjenjang 1 0,04 0,04
3. Keluarnya perda tentang pelayanan
2 0,07 0,14
gratis ke seluruh puskesmas
4. Kondisi social ekonomi terkait
dengan daya beli konsumen masih
rendah 2 0,07 0,14
5. Masih banyak tenaga kesehatan
praktek mandiri yang memberikan
penyaluran obat bagi pasien 2 0,07 0,14
6. Kenaikan harga obat dan bahan habis
pakai yang fluktuasi 1 0,06 0,06
Total Tantangan 11 0,40 0,79

11
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y
= 1,91 – 0,79
= 1,12

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL


1. Akreditasi Paripurna (bintang 5) 4 0,14 0,56
2. Pelayanan 24 jam UGD,Apotik,
Labortorium,dan Radiologi 3 0,10 0,30
3. Lokasi dekat pusat kota 3 0,10 0,30
4.
Memiliki kerjasama dengan BPJS 3 0,06 0,18
dan asuransi swasta lainnya.
5. Memiliki tenaga dokter spesialis
yang lengkap
3 0,07 0,21
6. Struktur keuangan dan hasil profit
relative stabil 3 0,11 0,33
Total Kekuatan 19 0,54 1,88
No WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
1. Keterbatasan luas lahan rumah sakit 2 0,08 0,16
2. Promosi tidak maksimal 2 0,08 0,16
3. Segmen pasar terbatas 2 0,08 0,16
4. Tidak tercapainya target penjualan 2 0,07 0,14
5. Tingkat pendidikan karyawan relatif
rendah 2 0,07 0,14
6. Peralatan medis yang belum lengkap 2 0,08 0,16
Total Kelema 12 0,42 0,92
Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x
=1,88 – 0,92
= 0,96

x= 0,96 dan y= 1,12 berati posisi RS. Lekas Bae Manado di kuadran 1

Keterangan

12
 Responden 1 : Sumarsono (Direktur)

 Responden 2 : Ronald Walakandow (Manager Pelayanan Medis)

 Responden 3 : Pontoh Juan Champion (Manager Pelayanan Penunjang

Medis).

 Responden 4 : Davit Tandayu (Manager Sumber Daya Manusia)

 Responden 5 : Jestry Sambelay (Manager Keuangan)

 Responden 6 : Rudi Hakim (Manager Keperawatan)

1. Contoh Perhitungan untuk Matriks (EFE)

 Perhitungan jumlah untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total

jawaban 6 responden yaitu

4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 4 = 22

 Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor peluang

dan faktor ancaman. Perhitungannya adalah

22 + 15 + 11 + 12 + 19 + 16 + 15 + 6 + 11 + 11 + 16 + 6 = 160

 Perhitungan pembobotan untuk setiap factor antara 0,0 bila tidak penting dan

1,0 bila semua penting. Untuk Total Bobot EFE harus sama dengan 1,00

 Perhitungan rating untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total jumlah

jawaban 6 responden dibagi dengan jumlah responden. Perhitungan sebagai

berikut :

22
Rating= =4
6

13
 Perhitungan bobot dikalikan skor untuk faktor peluang pada NO.1 didapat

dari perkalian bobot dan skor. Perhitungannya adalah :

Bobot x Skor = 0,14 x 4 = 0,56

 Total penjumlahan (bobot x skor) untuk matriks EFE didapat dari

penjumlahan (bobot x skor) pada faktor-faktor Peluang dan Ancaman

perhitungan adalah sebagai berikut :

Peluang =0.56 + 0.27 + 0.14 + 0.16 + 0.48 + 0.30 = 1,91

Tantangan = 0.27 + 0.04 + 0.14 + 0.14 + 0.27 + 0.06 = 0,79

2. Contoh perhitungan untuk Matriks (IFE)

 Perhitungan jumlah untuk faktor kekuatan pada No.1 didapat dari total

jawaban 6 responden yaitu

4 + 3 + 4 + 4 + 4 + 4 = 23

 Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor kekuatan

dan faktor kelemahan. Perhitungannya adalah

23 + 16 + 16 + 10 + 11 + 18 + 11 + 12 + 12 + 12 + 11 + 11 =163

 Perhitungan pembobotan untuk setiap factor antara 0,0bila tidak penting dan

1,0 bila semua penting. Untuk Total Bobot IFE harus sama dengan 1,00

 Perhitungan rating untuk kekuatan pada No.1 didapat dari total jumlah

jawaban 6 responden dibagi dengan jumlah responden. Perhitungan sebagai

berikut :

14
23
Rating= =4
6

 Perhitungan B x R kekuatan pada No.1 didapat dari perkalian Bobot dan

Rating. Perhitungannya adalah :

Bobot x Rating = 0.14 x 4 = 0,56

 Total penjumlahan bobot dikalikan skor untuk matriks IFE didapat dari

penjumlahan (bobot x skor) pada faktor kekuatan dan faktor kelemahan

perhitungan adalah sebagai berikut :

 Kekuatan =0.56 + 0.3 + 0.3 + 0.18 + 0.21 + 0.33 = 1,88

Kelemahan = 0.16 + 0.16 + 0.16 + 0.14 + 0.14 + 0.16 = 0,92

15
BAB IV

KESIMPULAN

Penyusunan perencanaan strategis secara profesional sangat ditentukan

oleh alat ukur yang digunakan agar dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi

internal dan eksternal, sehingga dapat mengantisipasi perubahan yang dihadapi.

Analisis yang dapat digunakan sebagai alat ukur yang secara sinergis akan

menghasilkan kecepatan dan kemudahan pemantauan untuk mengendalikan jalannya

suatu bisnis dengan cara yang mudah dan sangat popular digunakan ialah dengan

analisis SWOT.

Data SWOT kualitatif dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan

Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui

secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Posisi pada kuadran 1 mendukung

stategi agresif, kuadran 2 mendukung strategi defersifikasi, kuadran 3 mendukung

alih strategi (turn around), kuadran 4 mendukung strategi defensif.

Untuk menyimpulkan hal-hal yang memyangkut kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan internal maupun eksternal

digunakan matriks External Factor Evaluation (EFE) dan matriks Internal Factor

Evaluation (IFE).

16
DAFTAR PUSTAKA

Dumilah Ayuningtyas, 2015, Perencanaan Strategi Untuk Organisasi Kesehatan,

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Freddy Rangkuti, SWOT Balace Scorecart, 2018 Jakarta : PT Gramedia Pusaka

Utama.

Freddy Rangkuti, Tehnik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, 2017 : PT

Gramedia Pusaka Utama

17

Anda mungkin juga menyukai