ii
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
disusun oleh:
16.023.54.201.086
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
sebagai prasyarat untuk menyelesaikan Studi Strata atau S1 pada Program Studi
Usaha Tani Rumput Katonik dan Rumput laut Gracilaria dari Aspek Teknis
Ekonomi”, tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang
memungkinkan proposal ini dapat terselesaikan. Untuk itu rasa terima kasih
1) Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang
2) Muh. Yusuf Idris, S.P., M.P, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
3) Ir. Dewi Marwati Nuryanti, M.Si dan Rosnina, S.P., M. Si, selaku dosen
Andi Djemma Palopo atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan,
5) Ibu dan Bapak yang tercinta yang telah memberikan dorongan moral,
spiritual, materi, doa, dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini
dan nasehat demi kelancaran proposal ini. Ponakan yang membuat hati
penulis terhibur
iv
6) Ulama, Kiai, guru SD, guru SMP, guru SMA yang telah memberikan doa dan
ilmu.
7) Pemerintah dan masyarakat Kota Palopo serta Dinas yang terkait dengan
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan
Penulis
v
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................3
1.3. tujuan ......................................................................................3
1.4. Batasan Masalah.....................................................................3
1.5. Manfaat Peneliana...................................................................4
vi
4.3. Tingkat Pendidikan dan Kesehatan ........................................25
4.3.1. Pendidikan.....................................................................25
4.3.2.Kesehatan......................................................................26
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan.......................................................................43
6.2. Saran......................................................................................43
DAFTARPUSTAKA...................................................................................45
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5 Tabel Rata-rata Per Panen Responden Antara Luas lahan dan
Pendapatan Petani Rumput Katonik dan Rumput Laut
Gracilaria di Kota Palopo...........................................................
Tabel 5.6 Rata-rata Biaya pada Usahatani Rumput Katonik per panen
Tabel 5.7 Rata-rata Biaya pada Usahatani Rumput Laut Gracilaria per
panen........................................................................................
Tabel 5.8 Tabel Rata-rata Per Panen Responden Antara Biaya Produksi
dan Penerimaan Petani Rumput Katonik dan Rumput Laut
Gracilaria di Kota Palopo...........................................................
viii
Tabel 5.9 Tabel Per Panen Responden Penerimaan Petani Rumput
Katonik di Kota Palopo..............................................................
Tabel 5.10 Tabel Per Panen Responden Penerimaan Petani Rumput Laut
Gracilaria di Kota Palopo...........................................................
Tabel 5.12 Tabel Per Panen Responden Penerimaan Petani Rumput Laut
Gracilaria di Kota Palopo
Tabel 5.13 Tabel Per Panen Responden Pendapatan Petani Rumput
Katonik di KotaPalopo...............................................................
Tabel 5.14 Tabel Per Panen Responden Pendapatan Petani Rumput Laut
Gracilaria di Kota Palopo...........................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lampiran 15 Penyunyusutan Alat Botol Rumput Katonik Per Periode
di Kota Palopo...........................................................................
Lampiran 20 Tabel Total Biaya (Biaya Variabel dan Biaya Tetap) Per
Musim Rumput Katonik di Kota Palopo.....................................
xi
Lampiran 32 Penyusutan Alat Gabus Rumput Laut Gracilaria Per
Periode di Kota Palopo..............................................................
Lampiran 35 Tabel Total Biaya (Biaya Variabel dan Biaya Tetap Per
Musim Rumput Laut Gracilaria di Kota Palopo..........................
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki perairan laut yang cukup luas dengan garis pantai
Kanada (Anggadiredja, 2008). Kota Palopo memiliki panjang garis pantai 139,35
Perairan yang kaya akan mineral dan sinar matahari itu merupakan lahan
subur untuk pertumbuhan rumput laut. Negara kepulauan yang memiliki potesi
rumput laut di pasar dunia. Areal strategis yang dapat digunakan untuk
Usahatani rumput laut di seluruh Indonesia meliputi wilayah seluas kurang lebih
1.380.931 hektar. Potensi daerah sebaran rumput laut di Indonesia sangat luas,
baik yang tumbuh secara alami maupun yang dibudidayakan di tambak tersebar
Rumput laut adalah salah satu komuditas pada sektor perikanan yang
sudah diperdagangkan secara global. Usahatani rumput laut baik eumput katonik
khususnya bagi mereka yang memiliki tingkat pendidikan serta keahlian yang
produk ekspor rumput laut juga mampu untuk meningkatkan devisi negara serta
1
menjadi sumber pendapatan bagi petani rumput laut khususnya yang tinggal di
pesisir. (Samuelson&Nardhaus.2003).
Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat produktif jika ditinjau dari
berbagai macam peruntukan dan sumber daya yang dimilikinya (Dahuria Dkk,
2001; Supriharyono 2000). Rumput laut sebagai salah satu komuditas ekspor
tiga produk unggulan pada subsektor perikanan, yakni komoditas rumput laut,
udang, dan ikan tuna. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Palopo, 2013).
baku berbagai produk. Dengan bahan baku yang berlimpah dan meningkatnya
sebagi komoditas unggulan. Pada saat ini rumput laut telah dimanfaatkan
Produk hasil ekstraksi rumput laut banyak digunakan sebagai bahan pangan,
kosmetik, tekstil, kertas, cat, dan lain-lain. Selain itu rumput laut juga digunakan
sebagai pupuk dan komponen pakan ternak atau ikan. Usahatani rumput laut
2
keluarga petani rumput laut,dan meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
budidaya rumput Katonik sebesar 27.582,88 ton, dan rumput laut Gracilaria
sebanyak 81.803,03 ton. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Palopo, 2018).
Disamping itu pula, Kota Palopo telah ditetapkan sebagai sentra rumput laut
2013).
Rumput laut budidaya terbagi dalam dua jenis yaitu jenis Gracilaria dan
jenis Eucheuma cottoni. Kota Palopo jenis rumput laut Gracilaria lebih banyak
dibudidayakan oleh petani hal ini berbanding terbalik dengan rumput laut jenis
Eucheuma cottoni hal ini disebabkan karena rumput laut jenis gracilaria lebih
rumput laut jenis Eucheuma cottoni menggunakan bidang pesisir laut sebagai
Nilai produksi rumput laut di Kota Palopo memiliki trend yang positif hal ini
perubahan cuaca yang tidak kondusif dan serangan hama dan penyakit, selain
itu besarnya biaya yang dikeluarkan sementara penerimaan tidak sesuai seperti
harga rumput laut gracillaria terjun bebas dari harga Rp. 60.000 saat ini menjadi
Rp. 3.700 perkilogram. Kondisi yang sama pada rumput catoni, dulu harganya
hanya Rp. 50.000 per kilogram sekarang mencapai Rp. 20.000 per kilogram.
Dari uraian tersebut maka merupakan hal yang sangat penting untuk
dan Rumput laut Gracilaria dari Aspek Teknis Ekonomi” di Kota Palopo.
1) Berapa besar biaya yang dikeluarkan petani rumput katonik dan rumput
4
3) Berapa besar pendapatan yang diperoleh oleh petani rumput laut katonik
dan rumput laut Gracilaria dari aspek teknis ekonomi di kota palopo, diperlukan
batasan masalah agar lebih fokus daam penelitian. Adapun batasan masalah
2) Analisis Komparatif dari usahatani rumput laut katonik dan rumput laut
3) Analisis Komparatif dari usahatani rumput laut katonik dan rumput laut
5
I.5. Manfaat Penelitian
budidaya dan pendapatan petani rumput laut dikota Palopo. Adapun manfaat
pengetahuan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Soekartawi,2002).
lahan, lokasi, intensifikasi, dan fasilitas; b) Tenaga Kerja yang berasal dari
7
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan
π=TR−TC
Keterangan : π = Pendapatan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan
kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga
dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari hal-hal besar seperti
8
Pass dan Lowes (1994), berpendapat bahwa pendapatan adalah
uang yang diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji
(salaries), upah (wage), sewa (rent), bunga (interest) dan laba (profit)
uang pensiun.
pengeluaran karena kedua istilah ini menunjukkan hal yang sama hanya
akan tergantung pada besarnya bantuan produktif dari orang atau faktor
bentuk ruipah dan sen. Pendapatan rill adalah upah yang diterima dalam
bentuk barang atau jasa, yaitu dalam bentuk apa dan berapa banyak
9
yang dapat dibeli dengan pendapatan uang itu. Yang termasuk
produktif dari orang atau faktor yang bersangkutan dalam proses (Kaslan,
1962).
kebutuhan dan pendapatan ratarata yang dimiliki oleh setiap jiwa disebut
adalah hasil perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual,
2.2. Biaya
sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Dalam buku lain Mulyadi (1999) menyebutkan bahwa arti luas
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujan
berikut : 1) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar perubahan volume aktiva tertentu. Biaya tetap per unit berubah
variabel yang ada pada produksi rumput laut basah menjadi kering adalah
11
biaya pembelian bibit, dan biaya tenaga kerja. 3) Biaya total merupakan
2.3. Penerimaan
diperoleh produsen.
Rumput laut katonik adalah salah satu jenis alga yang dapat hidup
Rumput laut atau alga juga dikenal dengan nama seaweed merupakan
bagian terbesar dari rumput laut yang tergolong dalam divisi Thallophyta.
(alga merah) dan Cyanophyceae (alga biru hijau). Alga hijau biru dan alga
12
hijau banyak yang hidup dan berkembang di air tawar, sedangkan lga
merah dan alga coklat secara eksklusif ditemukan sebagai habitat laut
(Ghufran, 2010).
(dietary fiber) yang sangat tinggi. Serat yang terdapat pada karaginan
merupakan bagian dari serat gum yaitu jenis serat yang larut dalam air.
laut ini dibutuhkan untuk menghasilkan pasta yang baik, karena termasuk
(Anggadiredja, 2011).
dan duri.
13
Genus rumput laut Gracilaria adalah salah satu kelompok
makroalga yang memiliki 300 spesies. Genus ini terdiri dari alga merah,
alga hijau, dan alga coklat kehijauan (Almeida, 2011). Salah satunya
2008). Alga merah jenis ini yang paling banyak dibudidayakan dengan
produksi lebih dari 3,8 juta ton / tahun. Negara Cina dan Indonesia
et al.,s 2017).
al., 2015). Sehingga rumput laut gracillaria adalah jenis rumput laut yang
yang masuk dalam kategori rumput laut yang memiliki nilai ekonomi
14
removal untuk pengolahan air limbah dan sebagai biomassa (Sahu &
Sahoo, 2013).
disebar didasar tambak. Rumput laut pada metoda dasar biasanya rawan
15
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
yang bersifat sistematik yaitu variabel yang bersifat makro. Hal ini
atau persamaannya.
16
Ciri-ciri Metode Komparatif : 1) Merupakan dua atau lebih objek
lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih, rumusan masalah dalam
pada dua atau sampel dan waktu yang berbeda, membuat generalisasi
suatu karakter atau ciri yang signifikan yang dimiliki oleh metode
17
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
dengan pertimbangan bahwa daerah Kota Palopo merupakan salah satu sentra
Jenis dan sumber data penelitian adalah faktor penting yang menjadi
pengelompokannya yaitu:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.
Baik diperoleh secara langsung dengan cara wawancara, observasi dan alat
lainnya. Data primer merupakan data yang masih mentah dan memerlukan
analisa lebih lanjut. Dan disusun melalui proses editing sehingga membentuk
data yang terancang. Jenis data primer yang didapat yaitu data yang diperoleh
18
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber – sumber bacaan,
literature, data lapangan yang tercatat pada unit usaha ataupun sumber lainnya
yang bersifat tidak langsung. Jenis data sekunder yang dikumpulkan adalah
data lokasi pabrik, struktur organisasi, tata letak unit usaha, ngan.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani rumput laut yang
berada di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, yang terdiri dari lima
kecamatan yaitu Wara Selatan, Wara Timur, Wara Utara, Bara dan Telluwanua.
Dengan jumlah rumput katonik sebanyak 444 petani dan rumput laut Gracilaria
dilakukan secara acak dan dimana tiap unsur yang membentuk populasi diberi
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel, (Sugiyono, 2011). Dari
populasi ini ditarik sampel 10% sehingga jumlah sampel yang di peroleh
Penarikan sampel ini dilakukan dengan pertimbangan apabila subjek kurang dari
100 lebih baik populasi diambil semua sebagai sampel, tetapi kalau lebih dari
100 orang maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih Arikunto (2002).
19
3.4. Teknik dan Pengumpulan Data
1) Angket (kuisioner)
oleh petani khususnya di lokasi penelitian sebagai bahan dasar yang nantinya
2) Wawancara
informasi mengenai keadaan kelompok tani rumput katoni dan rumput laut
responden.
3) Observasi
20
melanjutkan suatu penelitian. Observasi ini digunakan untuk mengetahui
dan rumput laut gracilaria maka menggunakan metode analisisi deskriptif dan
analisis kuantitatif yaitu metode analisis dimana data yang diperoleh selanjutnya
berikut:
TR = Py . Y (Penerimaan Usahatani)
Py = Harga produk
Y = Jumlah produksi
TC = FC + VC (Biaya Usahatani)
Dimana :
TR = Total harga jual yang diterima petani rumput laut (pendapatan kotor)
Penerimaan Total
R/C=
Biaya Total
21
Dimana : Revenue = Besarnya penerimaan yang diperoleh
2) Rumput katonik merupakan rumput laut jenis alga yang dibudidayakan di laut
dan jenis rumput laut yang lebih banyak dibudidayakan di Kota Palopo
dimaksud ada dua yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya tetap dalam hal
ini meliputi biaya penyusutan alat sedangkan biaya variabel untuk rumput
22
katonik (bibit dan bensin) dn biaya variabel rumput Gracilaria (bibit, pupuk,
rumput katonik dan rumput laut Gracilaria dari total produksi dikalih dengan
harga jual.
dan rumput laut Gracilaria dari hasil penjualan rumput laut kering yang
23
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH
adalah 390 km. Jarak seluruh ibukota kecamatan ke ibukota Kota Palopo
semua relatif dekat, berkisar antara 1 – 5 km, yang terjauh adalah ibukota
Bua Kabupaten Luwu di sebelah selatan. Batas sebelah barat dan timur
kelurahan.
24
beragam. Untuk nama dan luas seluruh Kecamatan yang ada di Kota
Luas Wilayah
21,87% dari total luas wilayah Kota Palopo Sedangkan Kecamatan yang
hanya meliputi 4,27% dari total luas wilayah Kota Palopo. Meskipun
25
memiliki persentase luas wilayah terbangun paling tinggi dibandingkan
usahatani Rumput katoni dan rumput laut Gracilarai yang berada di Kota
Wara Timur dengan luas areal usahatani rumput laut jenis tambak
Gracilaria seluas 134 Ha, dan yang terakhir yaitu kecamatan Wara utara
dengan luas areal usahatani rumput laut tambak Gracilaria seluas 102
Ha.
Tabel 4.2 Luas Areal Menurut Kecamatan Usahatani rumput Laut Tambak
Jenis Gracilaria di Kota Palopo
26
2 Wara Timur 134
3 Wara Utara 102
4 Bara 364
5 Telluwanua 254
derajat celcius sampai dengan 29,7 derajat celcius, dan berkurang 0,6
penyiaran matahari yang bervariasi antara 5,2 jam sampai 8,5 jam
dan sedikit menyebar pada arah jalan kolektor dan jalan lingkungan
dan cukup padat adalah sekitar kawasan pasar (pusat perdagangan dan
27
manusia (penduduk) dengan jumlah penduduk yang besar dapat
jiwa laki-laki dan 92.866 jiwa perempuan, dengan demikian rasio jenis
Tabel 4.3 Jumah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Palopo Tahun 2016,
2017 dan 2018
Jumlah Penduduk
Nama Kecamatan
Tahun
2016 2017 2018
Wara Selatan 11.208 11.406 11.608
Sendana 6.444 6583 6726
Wara 34.945 35.715 36.502
Wara Timur 34.913 35.682 36.468
Mungkajang 7.850 8.020 8.193
Wara Utara 21.422 21.896 22.380
28
Bara 25.859 26.429 27.011
Telluwanua 13.163 13.450 13.742
Wara Barat 10.595 10.830 11.070
Jumlah 166.399 170.011 173.700
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2019
penduduk Kota Palopo pada tahun 2016 adalah sebesar 166.399 jiwa
jiwa.
4.3.1. Pendidikan
29
jumlah SD Negeri/Swasta yang tersedia di Kota Palopo pada tahun
unit sekolah.
pendidikan telah cukup lengkap hal ini juga ditunjang dengan kehadiran
4.3.2. Kesehatan
30
membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang berada pada inti
makna pembangunan.
Wara Selatan 1 - 1
Sendana - - 1
Wara 2 - 1
Wara Timur 1 - 2
Mungkajang - - 1
Wara Utara 1 - 1
Bara 2 - 2
Telluwanua - - 1
Wara Barat - - 2
To
7 - 12
tal
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palopo 2019
dua fasilitas rumah sakit dan jika ditotal pada tahu 2019 Kota Palopo
faslitas puskesmas dan kecamatan Wara Barat, Wara Timur dan Bara
31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identutas responden yang perlu ditahu adalah umur, jenjang pendidikan formal
dalam usia produktif tentu akan memiliki tingkat produktivitas yang lebih
Umur petani juga terkait dengan proses transfer dan adopsi inovasi
32
petani dalam mengelola kegiatan usahataninya. Distribusi umur petani
rumput Katonik dan rumput laut Gracilaria dapat dilihat pada Tabel 5.1
1 24-30 4 9
2 31-40 19 43
3 41-50 12 27
5 51-60 7 16
6 >60 2 5
Jumlah 44 100
katonik di Kota Palopo memiliki umur yang masih sangat produktif jika
33
Tabel 5.2 Distribusi Responden Rumput Gracilaria Berdasarkan
Golongan Umur di Kota Palopo
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 31-40 6 19
2 41-50 12 39
3 51-60 10 32
4 >60 3 10
Jumlah 31 100
laut Gracilaria di Kota Palopo memiliki umur yang masih sangat produktif
jika dilihat interval umur 31-40 sebanyak enam orang dengan presentase
39% merupakan interval terbesar dan yang terakhir yaitu interval umur
sedangkan pada rumput laut Gracilaria umur dominan pada interval 41-45
34
pentani, standar umur produktif untuk pekerja Indonesia berkisar 15-60
tahun.
1 Tamat SD 23
52
2 Tamat SMP 9 21
3 Tamat SMA 11 25
4 Tamat S1 1 2
Total 44 100
35
berikutnya adalah responden dengan tingkat pendidikan terakhir Strata
1 Tamat SD 18 58
2 Tamat SMP 3 10
3 Tamat SMA 7 23
4 Tamat D3 2 6
5 Tamat S1 1 3
Total 31 100
36
pengembangan pertanian dan usahatani untuk membantu meningkatkan
pengelolaan rumput laut sangat tidak berdampak, hal ini berkaitan baik
laut baik secara jumlah maupun mutu yang mereka lakukan diikuti
Melihat dari uraian kedua tabel 5.3 dan tabel 5.4 diatas dapat
didasari oleh kepemilikan lahan yang turun temurun, dalam artian lahan
adalah milik keluarga sehingga anak atau anggota keluarga yang masih
37
5.1.3. Luas Lahan
penting dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian.
yang lebih banyak dari pada usahatani rumput Katonik, antara lain
tanaman terlindung dari ombak yang besar, arus laut yang kuat dan jauh
dilaut.
Gracilaria. Petani yang memiliki luas lahan maka akan berproduksi tinggi
berproduksi sedikit pula ditambah lagi jika tidak dikelola dengan baik.
38
usahatani berada di tambak sehingga tidak perlu diikat serta proses
kurang subur, Kondisi air tambak yang tenang juga membuat rumput laut
rumput katoni di Kota Palopo dapat dilihat pada tabel 5.5 dan 5.6 dibawah
ini.
Tabel 5.5 Tabel Rata-rata Luas lahan Responden Per Musim Petani
Rumput Katonik di Kota Palopo
1 0.25 - 1.0 34 77
2 1.25 - 2.0 6 14
3 2.25 – 3.0 1 2
4 >3.0 3 7
Total 31 100
presentase 7%.
39
Lahan yang baik untuk usahatani rumput katonik adalah kedalaman
lutut orang dewasa yang berada didasar pantai karena produksinya lebih
baik dan bersih serta dapat terhindar dari hama dan penyakit. Namun
produksi.
Tabel 5.6 Tabel Rata-rata Luas lahan Responden Per Musim Petani
Rumput Laut Gracilaria di Kota Palopo
1 1.0 – 3.0 21 68
2 4.0 – 6.0 8 26
3 7.0 – 9.0 1 3
4 > 9.0 1 3
Total 31 100
68% sedangakan untuk interval rata-rata luas lahan terendah adalah 7.0-
masing 3%.
40
Pemilihan lokasi untuk lahan usahatani rumput laut Gracilaria adalah
yang berada 300-1000 meter dari laut atau tambak terletak dengan sumber
air laut dan air tawar. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena
laut akan menyebabkan salinitas air terlalu tinggi yang akan menyebabkan
salinitas air terlalu tinggi yang akan menyebabkan rumput laut tidak tumbuh
dengan baik begitu begitu juga sebaliknya. Lahan usahatani petani rumput
tersebut tetapi tidak sedikit dari mereka yang berada lebih dekat dengan
laut.
5.2. Biaya
bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan dengan
faktor produksi yang di miliki dapat memenuhi target produksi atau dapat
dioptimalkan dengan baik dan juga agar biaya atau pengeluaran yang di
41
5.2.1. Biaya Tetap
produksi dan hasilnya tidak habis dalam satu musim tanam, biaya tetap
tersebut terdiri dari Biaya penyusutan alat yang digunakan dalam proses
produksi dinilai dalam satuan rupiah per tahun (Rp tahun), selanjutnya
waktu alat itu sudah tidak dapat dipergunakan atau dianggap nol.
Tabel 5.7 Rata-rata Biaya Responden Per Periode Petani Rumput Laut
Katonik dan Rumput Laut Gracilaria di Kota Palopo
Biaya tetap
2) Pajak - 132,249
usahatani untuk rumput katonik tidak ada karena lokasi usahatani yang
berada di laut dan untuk biaya rata-rata usahatani rumput laut Gracilaria
sebesar 132,249 per periode. Dengan total keseluruhan untuk biaya tetap
42
rumput katonik 5,864,44 dan untuk usahatani rumput laut Gracilaria
sebesar 314,178.
digunakan oleh petani di Kota Palopo untuk usahatani rumput katonik yaitu
tali tambang, tali paus, botol, perahu, dan jaring. Panjang tali tambang yang
yang baik adalah dengan tehnik menggantung berguna agar tallus pada
rumput katonik tidak rusak, terhindar dari pasir dan lebih mudah
dan jaring. adapun alat lainnya berupa pattiba dan lori-lori. Perahu gabus
43
5.2.2. Biaya Variabel
besar kecilnya produksi dan habis dalam satu kali proses produksi, biaya
variabel yang dihitung dalam penelitian ini rumput katonik meliputi upah
tenaga kerja, bibit dan bensin. Sedangkat untuk rumput Gracilaria meliputi
Gracilaria dapat dilihat dalam tabel 4.9 dan 4.10 antara lain:
Katonik Gracilaria
Biaya Variabel
1) Upah tenaga kerja 2,612,145
1,179,036
2) Bibit 11,185,113
1,093,750
3) Bensin 16,551
-
-
4) Pupuk 134,831
-
5) Racun 4,786
Berdasarkan tabel 5.8 rata-rata biaya variabel untuk per musim untuk
44
biaya variabel rumput laut Gracilaria yang sebesar 2,440,178. Terjadi
karena rata-rata biaya bibit sebesar 11, 185,113 per musim, sedangkan
rumput laut Gracilaria rata-rata biaya bibit sebesar 1,093,750 per musim.
Kebutuhan tenaga kerja pada usaha tani rumput katonik selama satu
Kota Palopo proses prosuksi untuk rumput katonik dan rumput laut
petani rumput katonik jika hasil produksi kurang baik maka bibit tetap
bercabang banyak dan warna tidak cerah. Umur yang baik untuk bibit
rumput laut Gracilaria petani responden memilih bibit yang baik mengapa
karena jika bibit sudah mulai keputihan, tidak segar dan warna tidak cerah
maka petani akan membuang atau memotong ujung tallus yang rusak.
45
Bensin merupakan bahan bakar yang digunakan petani dalam mesin
jaranknya sebagian tidak dekat selain itu lebih banyak menghabiskan hari
orang kerja sehingga waktu kurang efisien. Rumput laut Gracilaria tidak
satu kali dalam masa periode tanam atau saat keaadaan tambak benar-
5.5. Penerimaan
produsen atau petani dari kegiatan produksi yang sudah dilakukan yang telah
penerimaan adalah hasil perkalian antara hasil produksi yang telah dihasilkan
46
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: luas usahatani, jumlah produksi,
berbanding lurus, sehingga apabila salah satu faktor mengalami kenaikan atau
atau petani yang melakukan usahatani. Semakin besar luas lahan yang
dimiliki oleh petani maka hasil produksinya akan semakin banyak, sehingga
penerimaan yang akan diterima oleh produsen atau petani semakin besar pula
(Sundari, 2011).
Tabel 5.8 Tabel Rata-rata Penerimaan Responden Per Musim Petani Rumput
Katonik dan Rumput Laut Gracilaria di Kota Palopo
Rumput Katonik
1.519 25,257,591
penerimaan 4,527,724.
47
Hasil produksi petani rumput katonik lebih banyak dibandingkan dengan
rumput laut Gracilaria. Selain itu harga rumput katonik lebih tinggi dibandingan
rumput laut Gracilaria. kisaran harga di pasaran pada tahun 2020 rumput katonik
saat ini Rp. 16.000-, sampai Rp.20.000-, per/kg dengan rata-rata penerimaan
Rp. 3000-, sampai Rp. 5000-,. Walaupun demikian rumput laut Gracilaria proses
Pemberian pupuk dilakukan 15 hari setelah tanam dan 10 hari sebelum panen.
Selain itu terhindar dari ombak besar serta hama dan penyakit dengan cara
pemberian racun. Pemberian racun dilakukan petani pada saat paska panen.
Sedangkan untuk rumput katonik petani dapat rugi besar jika terjadi ombak
besar di laut, tali bantangan dapat hanyut selain itu hama dan penyakit yang
menjadi masalah utama yang tidak bisa di hindari oleh semua petani rumput
katonik.
5.6. Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi yang
48
Pendapatan di dalam usahatani dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan
kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor adalah pendapatan yang belum
diterima oleh petani, antara lain: skala usaha, tersedianya modal, tingkat harga
(Faisal, 2015).
Tabel 5.9 Tabel Rata-rata Responden Per Musim Pendapatan Petani Rumput
Katonik dan Rumput Laut Gracilaria di Kota Palopo
49
Berdasarkan tabel 5.9 diatas pendapatan rata-rata petani rumput katonik
musim. Mengapa demikian karena karena harga rumput katonik lebih tinggi serta
Tabel 6.0 Tabel Responden R/C Ratio Petani Rumput Katonik dan Rumput
Laut Gracilaria di Kota Palopo
50
Berdasarkan tabel 6.0 menunjukkan bahwa R/C ratio untuk usahatani
menguntungkan. Selanjutnya untuk R/C ratio rumput laut Gracilaria sebesar 3.81
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
kesimpulan:
6.2. Saran
51
a) Untuk Luas lahan, dalam penelitian ini petani rumput laut diKota
Palopo perlu menambah lagi luas area usahatani rumput laut sebab
besar melihat Kota Palopo sendiri menjadi salah satu sentra penghasil
unggul pupuk serta kiranya bantuaan modal tersebut tidak lah salah
yang tidak tepat sasaran, selain itu pemerintah kota Palopo juga
dikarenakan saat ini luas areal usahatani rumput laut semakin berkurang
usahatani hal ini juga berdampak pada saluran air laut dan tawar
52
antara petani dan pemerintah setempat, terkhusus untuk dinas-
dinas yang terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan kota Palopo.
53
DAFTAR PUSTAKA
Adini, S., Kusdiyantini, E., & Budiharjo, A. (2015). Produksi bioetanol dari rumput
laut dan limbah agar Gracilaria verucosa dengan metode sakarifikasi
yang berbeda abstrak. Jurnal Bioma, 16(2), 65–75.
Almeida, C.L.F.D., H.D.S. Falcao, G.R.d.M. Lima, C.d.A. Montenegro, N.S. Lima,
P.F. d. Athayde-Filho, L.C. Rodrigues, M.d.F.V. de Zouza, J.M. Barbosa-
Filho, and L.M. Batista. 2011. Bioactivities from marine algae of the genus
Gracilaria verucosa . International Journal of Molecular Science. 12:
4550-4573
Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Palopo. 2013. Potensi Rumput Laut Kota
Palopo. Kota Palopo
Hendri, M., Rozirwan, & Apri, R. (2017). Optimization of cultivated seaweed land
Gracilaria verucosa using vertikultur system. Internatioanl Journal of
Marine Science, 7(43), 411–422.
54
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta
Winardi. 1989. Teori Ekonomi Makro, Cetakan Kedua, Bandung : Tarsito,
Yogyakarta.
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
56
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Rumput Katoni di Kota Palopo
saya tempuh di Fakultas Pertanian Universitas Andi Djemma Palopo, untuk itu
Tanggal/Bulan/Tahun : / / /
A. Karakteristikpetani
1. Nama :
2. Umur :
1. Milik sendiri
2. Bagi hasil
3. Sewa Lahan
57
C. Biaya Tenaga Kerja
.
1. Mengikat bibit ke tali
2. Membawa kelaut
4. Panen
5 Penjemuran
D. Biaya
1. Bibit
Lainya
A. Produksi
No Produksi Jumlah
.
1. Berapa panen dalam setahun Kali
2. Total produksi kg
B. Harga Jual
No Harga Rp / Kg
58
.
1. Basa
2. Kering
C. Pendapatan
No Pendapatan Total
.
1. Total pendapatan perpanen Rp.
59
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian Rumput Laut Gracilari di Kota Palopo
saya tempuh di Fakultas Pertanian Universitas Andi Djemma Palopo, untuk itu
Tanggal/Bulan/Tahun : / / /
A. Karakteristikpetani
5. Nama :
6. Umur :
1. Milik sendiri
2. Bagi hasil
3. Sewa Lahan
60
C. Biaya Tenaga Kerja
.
1. Penyebaran Bibit
2. Pemeliharaan Tambak
4. Panen
5 Penjemuran
D. Biaya
1. Bibit
2. Pupuk
3. Racun
Lainya
2. Perahu gabus
Lainya
E. Produksi
No Produksi Jumlah
.
1. Berapa panen dalam setahun Kali
2. Total produksi kg
61
F. Harga Jual
No. Harga Rp / Kg
1. Basa
2. Kering
G. Pendapatan
62
63