O Umum O Habitat burung Kacer O Ciri jantan dan betina burung Kacer O Cara memilih burung Kacer O Cara perawatan burung Kacer O !emahaman kacer mbagong O !enanganan burung Kacer untuk lomba O !erawatan burung Kacer O !enangkaran burung kacer O !ROBLEM UTAMA BURUNG KACER BURUNG KACER Scientific classification Kingdom: Animalia !hylum: Chordata Class: Aves Order: PasseriIormes Family: Muscicapidae Genus: Copsychus Species: C. saularis, C. sechellarum, C. albospecularis REFERENSI O omkicau.com O planet burung O kicaumania.org O smartmastering.com O burung.org O wikipedia.org Umum Burung kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa dan kacer poci atau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus. Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus saularis. Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis). Habitat Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:
Kacer poci atau sekoci atau kacer sumatra 1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia) 2. andamanensis, (Kep. Andaman) 3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand) 4. prosthopellus, (Hainan-China) 5. erimelas (India ke Indochina), 6. pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia), 7. ceylonensis (India, Srilanka), 8. adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia), 9. mindanensis (Mindanao-Philippines). Kacer sumatera atau kacer poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Kacer hitam atau sering disebut kacer jawa Memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktiI sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas. Kacer hitam (Copsychus sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari Seychelles (AIrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktiI sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.
Kacer madagaskar Sementara itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar AIrika. Bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C. saularis dan C. sechellarum. Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum). embali ke MEAU AR1IEL Ciri jantan dan betina Secara Iisik, jantan dan betina burung kacer mudah dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat, sementara yang betina berwarna abu-abu. Sementara untuk usia trotolan, maka semburat warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu. embali ke MEAU AR1IEL Cara memilih bahan burung kacer yang baik Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung kacer. O Jika pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras. O Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata. O Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.. O Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. O Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung. O Lincah dan bernaIsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik. O Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal. . embali ke MEAU AR1IEL Cara perawatan burung kacer Tempat: burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan. !akan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatiI sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, Iungsi syaraI yang sehat, Iungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berIungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan Iungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis merah adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium. Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer O Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12-18, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali. O EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut. embali ke MEAU AR1IEL REFEREASI 1EA1AAC PERAWA1AA BURUAC SECARA UMUM BISA DILIHA1 DI SIAI !erawatan dan setelan harian burung kacer Perawatan harian untuk burung kacer relatiI sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung kacer:: O Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung). O Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum. O Berikan jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung. O Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis. O Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit. O Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master. Agar lebih eIektiI, burung dikerodong selama pemasteran. O Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu. O Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. O Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya. !emahaman mbagong pada burung kacer Istilah mbagong atau nguda laut atau mbedesi menunjuk pada perilaku kacer yang memkarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara 'cir.berulang. Pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat kondisional. Hanya saja soal kacer mbagong, memang rata-rata kacer mbagong meski munculnya karakter itu antara satu kacer dengan yang lainnjya berbeda-beda. Hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi Iisik dan mental kacer pada saat itu. Rata-rata kacer yang jawara pun pernah mbagong. Jadi, harus ada semacam catatan pada kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya mbagong dan dalam kondisi seperti yang tidak mbagong jika ketemua kacer lain. Dengan mengetahui hal itu, kita bisa menekan semaksimal mungkin agar kacer tidak mbagong kalau ditarungkan. Dalam persoalan mbagong dan tidak mbagong ini, bahkan saya berani mengatakan bahwa 'tidak ada kacer yang tidak pernah mbagong. Artinya, kondisi burung kacer memang tidak bisa selalu Iit, selalu normal kondisi birahinya dan sebagainya. Dengan demikian, yang paling penting dilakukan adalah menjaga agar burung selalu dalam kondisi Iit. Agar kacer berada dalam kondisi Iit, maka asupan pakan dengan vitamin, mineral dan gizi lain yang seimbang harus diperhatikan. Jika burung terlalu banyak bagong dan sulit pulih ke kondisi Iit, berarti burung kacer tersebut mengalami diseIisiensi mineral. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan terapi mandi pasir. Burung yang kekurangan mineral maniIestasinya bisa macam-macam. Burung kacer misalnya, mudah mbagong. ManiIestasi lainnya adalah menunjukkan gejala rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh) dan juga perosis (tumit bengkak). Pada burung yang baru menetas, bisa terjadi gejala cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah, pucat dan lemah. Dan hal yang paling sering juga bulu burung mudah patah sehabis mabung, tidak berkilau alias kusam. Untuk melalukan terapi mandi pasir, lakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Carilah tanah yang bersih dan bebas pestisida. Jika Anda tidak bisa memastikan tanah yang bagus dan bersih, Anda bisa menggunakan bubukan batu bata yang disaring. Cari saja batu bata yang empuk jangan yang keras karena meski disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak bulu burung seperti halnya pasir. 2. Pastikan Anda menggunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Jika Anda tidak bisa mendapatkannya, maka cukup Anda mendapatkan bubukan bata kemudian dicampur dengan Bird Mineral secukupnya. Bird mineral adalah salah satu produk kesehatan burung yang di dalamnya terdapat calcium, phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium, sodium, kalium, vitamin B12 dan vitamin D3. 3. Isi bak karamba burung dengan tanah yang sudah Anda campur dengan Bird Mineral tersebut dan masukkan burung ke dalamnya seperti kalau Anda sedang memandikan burung. Beberapa burung akan mau melakukan kipu atau mandi pasir, sedangkan yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu dilatih secara telaten dan sabar. Kalau burung Anda tidak mau mandi pasir atau Anda tidak telaten dan sabar melatihnya agar mau mandi pasir, Anda bisa saja langsung memberikan Bird Mineral dengan cara mencampurnya ke dalam voer atau kroto (untuk burung yang mau makan kroto). Yang penting dalam hal ini adalah memastikan burung mendapatkan mineral yang tepat, pas dan terukur. Dengan membiasakan burung mandi pasir/ tanah, maka Anda sudah memastikan burung kacer kita tidak kekurangan mineral sehingga tidak mudah drop dan mbagong, memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak). !enanganan burung kacer untuk lomba Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing- masing burung. Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung kacer: O H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore. O H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja. O 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor dan ulat hongkong 6-15 ekor. O Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi. !enting Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung kacer lain. Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1. !erawatan dan setelan burung kacer pasca lomba. Perawatan pasca lomba ini sebenarnya berIungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi Iisik burung. Berikut ini pola perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung kacer: O Porsi EF dikembalikan ke setelan harian. O Berikan multivitamin pada air minum pada H1 setelah lomba. O Sampai H3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja. embali ke MEAU AR1IEL !erawatan dan setelan burung kacer mabung Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25 dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung. Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90 protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna. Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada 'Moulting in Bird di situs vetaIarm.com yang menjadi reIerensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini). Faktor-Iaktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi Iaktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung. Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin. Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulIur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal. Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam). !enggangu tersebut antara lain: * !enyakit Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan inIeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh. * Gizi buruk Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya). * Kimiawi penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung. * Stres Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya. Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin? !ertamatama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya. Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma. Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara Iisik terlihat gemuk. Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung. Cara Smart menggunakan BirdVit Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung. BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti: O Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. O Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. O Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulIate, mangan sulIate, iron sulIate, zinc sulIate, copper sulIate dan cobalt sulIate. Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan 'energi masa mabung. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulIur seperti metionin dan sistin. Kacer bermasalah Untuk burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral. Apa beda BirdMineral dan BirdVit? Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak eIektiI jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume tertentu. Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersiIat mengcover atau mengobati. !ola perawatan kacer masa mabung: O Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong. O Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung. O Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu O Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.. Lakukan pemasteran Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master. Untuk pemasteran yang bagus, silakan baca reIerensinya di sini. embali ke MEAU AR1IEL !ENANGKARAN BURUNG KACER: Untuk memulai penangkaran, tentunya kita sudah harus menyiapkan kandang penangkaran. Kandang penangkaran kacer bisa dilihat contohnya pada gambar di bawah ini: Keterangan: A B lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana. C Atap tertutup D Atap terbuka (digunakan kawat strimin) E Wadah air (untuk mandi) F Lokasi/wadah pakan/air untuk minum GTangkringan !anjang x lebar x tinggi: Untuk kacer dan burung ukuran sedang, disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot mengerjakannya ~ panjang dan lebar 90 cm; tinggi 180 atau 200 cm. Bahan: bisa dari apa saja asal kuat. Batas samping kanan-kiri dan belakang dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb. Atas bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin. Tangkringan kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 3 cm. Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Penampang luar kandang penangkaran kacer. Keterangan: A. Kawat strimin sehingga burung bisa terlihat dari luar untuk pengecekan. B. Jendela untuk keluar masuk tangan mengganti air minum dan pakan. C. Papan/tembok tertutup D. Pintu untuk keluar masuk orang. KOTAK SARANG Berikut ini adalah beberapa kotak sarang, khususnya untuk burung kacer.
Beberapa bentuk wadah sarang untuk kacer ERAACA SARAAC DAA PAAA AA1I-SEMU1 Untuk tempat sarang dan juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka tersendiri seperti di bawah ini:
BAHAA PEAYUSUA SARAAC: Di dalam kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang atau daun cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang untuk merangsang burung membikin sarang dan sebagian besar lainnya diletakkan di lanyai kandang di tempat yang kering. !emilihan indukan dan penjodohan
Sepasang kacer poci. Betina atas dan jantan bawah. Foto: redzian.blogspot.com Sebagaimana pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk memilih indukan jantan, pilih saja kacer yang sehat, tidak cacat Iisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau bunyi kalau didekatkan dengan kacer jantan. Pilihlah jantan dan betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal jenis dan asal kacer, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa kacer hitam bisa kacer poci. Untuk penjodohan, sama dengan proses penjodohan cucak ijo pada artikel saya sebelumnya. Tetapi, oke, saya tulis ulang saja di sini. Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar tergantung dari kondisi birahi masing- masing. Yang jelas, kacer betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap dan selalu berusaha mendekat ke kacer jantan. Untuk membuat burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) : 1. Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar keduanya terpacu birahinya. 2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya. 3, Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan. Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya, dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari si jantan. Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau mungkin 1 bulan belum jodoh. Proses penjodohan seperti itu pula yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung lagi. Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan kacer jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan ketika kacer jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresiI terhadap pasangan. Nah, lagi-lagi tips saya tetap sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis, yakni jika burung kita sulit atau lama berjodoh, maka kita bisa menggunakan BirdMature. BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat, terutama untuk burung-burung penangkaran. Untuk masalah pakan, burung kacer bisa saja diberikan dengan pola standar berupa voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya ketimbang burung untuk peliharaan harian. Perlu diingat, pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung. Multivitamin yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Pada saat yang sama, burung di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran, antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis (tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur, telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda mengetahui masalah mineral burung. Masa mengeram Seperti halnya penangkaran burung pada umumnya, kacer membutuhkan lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka kita harus memastikan kandang yang relatiI bebas parasit dan serangga pengganggu seperti semut dan kecoak. Parasit pengganggu burung di penangkaran ada macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku agresiI dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan lain-lain. Selama masa mengeram, ekstra Iooding perlu dikurangi dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering menyebabkan mereka berlaku agresiI baik terhadap pasangan amupun terhadap telur yang sedang dierami. Setelah usia pengeraman 14 hari, maka telur burung kacer akan menetas. Untuk mengantisipasi masa menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan jumlah ekstra Iooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang akan diberikan indukan kepada anakannya. Manajemen anakan Jika telur telah sukses menetas, maka anakan kacer bisa Anda petik antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya, mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak kacer. Anak-anak kacer bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja, dengan diberi lampu penghangat. Sedangkan untuk pakan anakan kacer yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung anakan untuk menelannya. Untuk burung-burung di atas usia 7 hari, Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu menambahkan BirdVit ke dalamnya. Anakan burung pada usia 15 hari ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni masih lembut dan berwarna putih. Ketika anakan burung sudah mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera. Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga belajar meloncat antar tangkringan. Sementara itu untuk manajemen indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya 7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung. Selamat menangkar. embali ke MEAU AR1IEL !ROBLEM UTAMA BURUNG KACER 1. Suka mbagong. 2. Mabung tidak tuntas. 3. Gampang rontok bulu. 4. Nyekukruk tidak semangat. 5. Tidak mau nagen atau nampil di lomba. 6. Turun tangkringan. 1. Suka mbagong: Untuk masalah mbagong atau nguda laut, silakan baca uraian yang ini. 2. Mabung tidak tuntas. Pertumbuhan bulu baru lambat sehingga tidak bisa mendesak bulu lama. Burung perlu energi tinggi untuk mabung, tetapi bukan dalam bentuk karbohidrat. Penambahan pakan masa mabung yang hanya berupa karbohidrat, hanya membuat burung gemuk tetapi bulu tidak juga tumbuh. Untuk masa pertumbuhan bulu ini diperlukan asam amino yang mengandung sulIur seperti metionin dan sistin. Sumber mentionin dan sistin bisa diperoleh pada BirdVit dan BirdMolt. 3. Gampang mabung/rotok. Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. Untuk masalah asupan mineral, bisa gunakan Bird Mineral selama masa mabung atau pasca mabung (ketika mulai terlihat tanda rontok padahal baru saja tuntas mabung). 4. Nyekukruk tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan AscariStop. 5. Tidak mau nagen atau nampil di lomba: Penyebabnya adakah adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata. Burung sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Hal ini menyebabkan burung selalu gelisah dan tidak bisa nampil maksimal di arena lomba. Bisa diatasi dengan penyemnprotan Fresh Aves dibarengi pengolesan BirdFresh. 6. Turun tangkringan dan gelisah: Biasanya disebabkan burung masih terlalu muda dan bisa juga burung tidak Iit. Pastikan rawatan harian yang bagus dan bisa gunakan produk rawatan harian BirdVit. !enangkaran Burung Kacer Posted on Juli 10, 2010 by yoyo2007, 63 Komentar Awal mula motivasi untuk beternak burung selain hobi adalah rasa penasaran ingin mencoba sesuatu yang baru. Saya coba mengkonsultasikan ke rekan-rekan sesama penggemar burung berkicau yang sudah berpengalaman dibidang penangkaran, burung apa yang paling mudah ditangkarkan selain kenari, ternyata jawabannya adalah burung kacer. Kebetulan sekali di rumah sudah ada burung kacer, saya tertarik dengan burung kacer ini karena memang burung kacer adalah burung yang exotik, selain kicauannya yang merdu juga gaya ketika bertarung sangat menarik. Setelah saya renungkan dan Iikir- Iikir akhirnya saya putuskan untuk mencoba beternak burung kacer, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kacer adalah sebagai berikut: 1. Kandang ternak Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak adalah ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm dan tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180? karena ukuran tersebut menyesuaikan dengan lebar strimin, setiap pembelian strimin mempunyai lebar standar 90 cm. untuk rangka kandang adalah dari kayu balo, penggunaan kayu ini mengingat siIat kayu yang keras, insyaAllah tahan terhadap serangan rayap dan cuaca dan harganya relatiI lebih murah dari pada kayu jati. Persyaratan yang ideal untuk sebuah kandang penangkaran burung adalah: a. Tumbuh-tumbuhan b. Kolam/ bisa disiasati dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air c. Tempat makan dan minum d. Pangkringan e. Glodok sarang I. Tulang sotong contoh kandang penangkaran:
kandang
kandang 2 contoh glodog (tempat untuk bersarang):
glodog 2. Indukan burung Kualitas indukan kacer mempunyai pengaruh terhadap kualitas anakannya, oleh sebab itu, indukan kacer hendaknya dipilih yang mempunyai kualitas bagus yang cirinya kurang lebih sebagai berikut: - Tidak cacat secara Iisik - bentuk badan yang besar dan panjang - gerakkan gesit, enerjik, dan sorot mata tajam - telah memasuki masa birahi (kira-kira di atas 10 bulan) - rajin berkicau catatan: a. Indukan jantan bisa berasal dari tangkapan muda hutan yang sudah berumur lebih dari 10 bulan b. Indukan betina diusahakan mencari indukan betina yang sudah jinak, biasanya indukan betina yang sudah jinak berasal dari burung hasil penangkaran juga yang berumur kurang lebih 1 tahun ke atas. contoh kedua indukan yang sudah jodoh:
indukan kacer contoh indukan jantan:
kacer jantan contoh indukan betina:
kacer betina 3. Penjodohan Masukkan calon indukan jantan ke dalam kandang penangkaran, kemudian masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lalu tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke dalam kandang penangkaran, lalu diamati sampai kedua calon indukan tampak akur, dalam hal ini si jantan akan berkicau terus menerus dan ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sambil ngleper-ngleper. Kalo sudah ada tanda-tanda seperti hal tersebut baru si betina dilepas ke kandang penangkaran. 4. Masa Bertelur Setelah indukan dicampur tidak beberapa lama si betina akan bertelur, biasanya burung kacer bertelur 2-3 butir, jangan lupa selalu menyediakan tulang sotong selama proses penjodohan karena tulang sotong sangat membantu dalam proses pembuatan cangkang telur supaya kuat. 5. Pengeraman masa pengeraman pada burung kacer biasanya berkisar selama 14 hari sejak telur pertama keluar. 6. Masa penetasan Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari, maka telur akan menetas. Perhatian: untuk mengetahui apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan melihat kondisi lingkungan kandang sekitar apakah ada sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari setiap pagi mengeceknya, seandainya sudah ada sisa cangkang yang dibuat segera memberikan makanan tambahan berupa kroto segar dan jangkrik. 7. Meloloh Pada masa meloloh, cukup memberikan makanan hidup (jangkrik, belalang, ulat, kroto) setiap pagi, siang jam 10 dan jam 2 dan sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok dan mau makan sendiri. Biasanya anakan umur 3 minggu sudah bisa keluar glodok, umur 4 minggu anakan sudah belajar makan dengan cara ikut mematuk-matuk jangkrik yang diberikan oleh induknya, sedangkan untuk bisa makan sendiri umur 5 minggu.
anakan kacer umur 7 hari
anakan kacer umur 7 hari
anakan kacer umur 2 minggu
anakan kacer umur 3 minggu sudah mulai keluar sarang 8. Mensapih anak mensapih anak ketika, si anak sudah mau makan sendiri atau ketika si indukan sudah mulai mematuki anak ketika anak mendekat, itu pertanda si indukan sudah mau bertelur lagi. Setelah hal tersebut, segera si anak disapih dalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, setiap pagi dan sore diberi kroto yang dicampur dengan voor halus. Untuk burung hasil penangkaran sangat mudah sekali membiasakan dengan voor. Demikian sekilas pengalaman saya dalam beternak burung kacer, semoga bermanIaat bagi rekan-rekan yang ingin mencoba beternak burung, dan semoga populasi burung kacer di Indonesia tidak punah dengan semakin banyaknya penangkar-penangkar baru, terima kasih! Cara Menjinakkan Burung (update) Posted by Om Kicau 7 Oktober 2008 24 Komentar Filed Under burung jinak, burung liar, cara menjinakkan burung, menjinakkan burung, REFERENSI BURUNG Burung jinak adalah salah satu syarat burung bisa menjadi gacor. Burung jinak dalam hal ini bukan berarti burung menurut saja ketika dipegang, atau mendekat kalau didekati orang. Burung jinak secara umum adalah burung yang bebas dari tekanan di sekitarnya, burung yang tidak takut lagi kepada makhluk hidup di sekitarnya terutama terhadap manusia. Burung kenari yang lahir dan besar di lingkungan manusia misalnya, adalah burung yang jinak dalam pengertian ini. Banyak burung kenari yang sulit ditangkap tangan, baik ketika di dalam sangkar, apalagi kalau terlepas keluar sangkar. Namun demikian, dia tidak takut dan tertekan berada di lingkungan manusia karena dia sudah terbiasa bahkan sejak lahir. Dalam konteks ini, pada burung kenari tersebut sudah berlangsung domestikisasi. Bagaimana dengan burung tangkapan hutan? Burung hasil tangkapan hutan biasanya liar dan sangat gesit. Jika Anda punya burung masih liar, tentu tidak akan pernah gacor ketika ada orang di sekitarnya. Itulah sebabnya mengapa burung-burung bakalan hanya berbunyi ngeplong kalau tidak ada/ tidak melihat orang. !roses penjinakan Untuk menjinakkan burung sudah banyak tips diberikan oleh kawan-kawan kita. Dalam proses wajar, burung bisa jinak dalam waktu relatiI lama. Kalau mau agak cepet, kuncinyanya pada diri kita sendiri: sempat apa nggak. Kalau Anda sempat, lakukan hal-hal berikut ini. 1. Dari sisi tempat Kalau Anda punya burung terlalu liar, gantung saja agak tinggi di tempat ramai, ya di tempat ramai, atau yang biasa dilalulalangi anggota keluarga. Jangan justru digantung di tempat tersembunyi karena Anda takut burung kelabakan. Biasakan itu selama sekitar sepekan. Setelah itu, posisi agak diturunkan. Lakukan selama sepekan, turunkan lagi, sepekan mendatang turunkan lagi sampai posisi normal. Kalau rumah Anda dekat jalan raya/kampung, biasakan gantung burung di halaman rumah dekat jalan itu (tapi awas maling). Kalau burung Anda memang liar banget dan Anda melakukan saran saya ini, saya jamin burung Anda bakal berdarah-darah di sekitar paruhnya, juga bulunya rusak. Tapi no problem. Itu proses normal yang harus kita lalui. Luka bakal kering, bulu bakal tumbuh lagi. 2. Dari sisi memandikan Biasakan memandikan burung dengan cara dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah kuyup. Nggak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot. Benar-benar basah kuyup sampai menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering. Tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya. Kalau sempat, lakukan 'pemandian itu pagi dan sore hari. Fungsi memandikan sampai basah kuyup: a. Untuk mempercepat burung lapar. Dengan mengombinasikan dengan cara nomer 3 di bawah maka burung akan semakin merasa tergantung pada kita. Pada saat yang sama, kita bisa cepat membuat burung lapar tetapi tidak kekurangan nutrisi (beda kan kalau kita memang sengaja tidak memberi pakan burung secara rutin atau cukup, yang dalam hal ini burung benar2 kekurangan semua nutrisi. Kalau dengan memandikan, maka rasa lapar hanya disebabkan dia terlalu banyak membakar karbohidrat untuk memanaskan tubuh). b. Pada saat burung basah kuyup, ada pembelajaran pada burung bahwa meskipun dia hanya bisa diam, kenyataannya kita (manusia) yang berlalu lalang di dekatnya, bukan merupakan ancaman. Proses penjinakan adalah proses pembelajaran domestikisasi. Kalau kita takut burung lecet-lecet saat itu dan tidak memaksakan proses pembelajaran, maka burung akan terlalu lama giras dan bisa-bisa giras sepanjang masa. Kalau ini yang terjadi, ketika burung selalu gerabakan saat dibawa-bawa, maka yang stress bukan hanya burungnya, tetapi juga kita yang punya burung yang selalu gerabakan. 3. Dari sisi makanan (bisa dilakukan pada hari libur/menyempatkan diri libur) Kosongkan tempat pakan menjelang malam. Biarkan pada pagi hari dia kelaparan. Dalam kondisi itu, sorongkan jangkrik dengan lidi di tangan kita. Kalau dia nggak mau mematuk jangkrik, tarik lagi. Lima atau sepuluh menit lagi kita lakukan hal sama. Kalau masih nggak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya, sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam itu belum mau juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik, sorongkan pakai lidi satu jangkrik lagi. Kita goda dia beberapa saat mau mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung agak kenyang. Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diangsurkan dengan tangan. Proses ini kuncinya adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan 'terpaksa harus berani kepada manusia. Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk lidi/langsung dari tangan kita. Kalau sekadar untuk tetap bernaIas sehat, empat-lima jangkrik sudah cukup kita berikan pada pagi hari, dua-tiga jangkrik pada siang hari, dan empat lima jangkrik pada sore hari, dan semuanya tanpa ada makanan tambahan di wadah pakan. Itulah sejumlah cara menjinakkan burung yang bisa kita pilih. Kalau ketiga cara itu bisa kita laksanakan/kombinasikan berbarengan, maka dalam waktu nggak sampai sebulan burung liar sudah jadi relatiI jinak. Menjinakkan burung dengan cara itu memang membawa sejumlah konsekuensi, misalnya burung yang semula sudah mau ngriwik/bunyi, jadi agak macet karena stres. Burung yang semula mulus, jadi luka atau rusak bulu. Tapi semua adalah bagian dari proses. Tinggal kita mau pakai jalan cepat atau jalan biasa. Orang Jawa bilang, jer basuki mawa bea, semua kebaikan perlu biaya dan biaya ini bisa bermacam-macam bentuknya. Ok? (Tulisan ini juga dimuat di kicaumania.org) nar|an buka krodong pag| [am 6an dan krodong |ag| kadang sore kadang ma|amkecua|| mau |omba har| M|ngguya har| Sabtu se|esa| [emur [am 10 dan d|ang|n ang|n ya d| krodong |ag| sampa| [am 16kas|h [angkr|k[am 17 ya krodong |ag|