Anda di halaman 1dari 11

ANALISA SWOT

A. Konsep SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri
adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya
merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua
antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Tabel 1 Matriks SWOT Kerns


EKSTE
RNAL
OPPORTUNITY THREATS

INTERNAL

Comparative
STRENGTH Mobilization
Advantage

WEAKNESS Divestment/Investment Damage Control

Keterangan:
a. Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini
harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk Comparative Advantage
Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
c. Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
d. Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman
dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak
menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce
dan Robinson (1998), agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-
W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor
lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti
skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian
terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah
point faktor).
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d)
dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya
menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e =
y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran SWOT.
NO STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL

1. Dst
Total Kekuatan 1 5
WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL

2 Dst
Total Kelemahan
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x

OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL

1 Dst
Total Peluang

THREATS SKOR BOBOT TOTAL

2 Dst
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y

Gambar 1.1 : Matriks Kuadran SWOT


Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran
SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.

c. Kuadran III (negatif, positif)


Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah
Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan
dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan
strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri (Rangkuti, 2006).

B. Analisa SWOT Desa Pembantanan RT 07, RT 08, RT 09, RT 10, RT 11


dan RT 12
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threath).
1. Analisis Internal
a. Kekuatan
1) Adanya visi dan misi dari Puskesmas Sungai Tabuk 2 yang jelas dan
menddukung terhadap program mengenai derajat kesehatan secara
komprehensif merupakan komitmen semua komponen structural
maupun fungsional guna menunjukkan kinerja yang optimal bagi
peningkatan pelayanan.
2) Adanya dukungan Undang-Undang dan Peraturan tentang Upaya
Kesehatan termasuk dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada
umumnya
3) Adanya kader yang aktif
4) Adanya posyandu untuk balita dan lansia
5) Adanya pelayanan publik seperti sarana dan prasarana pendidikan
formal yang ada di wilayah desa Pembantanan , yaitu SD dan SMP.
6) Adanya program kepala desa mengenai perilaku hidup bersih sehat
yaitu Jum’at Bersih.
7) Adanya organisasi yang dapat mendukung pergerakan Desa
Pembantanan.
b. Kelemahan
1) Tidak ada lembaga swadaya masyarakat di Desa Pembantanan
2) Kurangnya sarana, prasarana dan fasilitas peralatan medik,
keperawatan dan non medik dari standar pelayanan kesehatan.
3) Seluruh wilayah Desa Pembantanan dialiri sungai
4) Demografi wilayah Desa Pembantanan untuk struktur jalannya masih
berbatu dan jembatan yang ada sangat rentan.
5) Belum memiliki TPS dimasing-masing wilayah RT 07, RT 08, RT
09,RT 10, RT 11, dan RT 12.
6) Pemegang program belum melaksanakan kegiatan dengan optimal,
dalam pelaksanaan lintas program.
7) Kurangnya sarana dan prasarana baik formal maupun nonformal yang
ada di wilayah desa Pembantanan.
2. Analisis Eksternal
a. Peluang
1) Terbentuknya kader untuk lansia dan balita wilayah Desa
Pembantanan
2) Adanya kegiatan yasinan/arisan yang dilakukan tiap minggu.
3) Kebijakan pemerintah tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
yang menjadikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gratis
dan dijamin pemerintah.
4) Adanya kegiatan posyandu untuk lansia dan balita yang dilakukan
setiap satu bulan sekali
5) Kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan kesehatan
b. Ancaman
1) Masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di Desa
Pembantanan
2) Kebijakan Pemda dalam implementasi Program belum maksimal.
3) Wilayah Desa Pembantanan berdekatan dengan sungai
4) Sebagian besar masyarakat Desa Pembantanan yang masih MCK di
jamban
5) Banyak anak-anak yang berenang disekitar sungai Desa Pembantanan.

Tabel 2

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

Kekuatan (Strength) Skor Bobot Total


1) Adanya visi dan misi dari Puskesmas Sungai
Tabuk 2 yang jelas dan mendukung terhadap 0,25 5 1,25
program mengenai derajat kesehatan secara
komprehensif merupakan komitmen semua
komponen struktural maupun fungsional guna
menunjukkan kinerja yang optimal bagi
peningkatan pelayanan.
2) Adanya kader yang aktif 0,22 5 1,1
3) Adanya posyandu untuk balita dan lansia 0,22 3 0,66
4) Adanya dukungan Undang-Undang dan
Peraturan tentang Upaya Kesehatan termasuk 0,05 3 0,15
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada
umumnya
5) Adanya pelayanan publik seperti sarana dan
prasarana pendidikan formal yang ada di 0,15 4 0,6
wilayah desa Pembantanan, yaitu SD dan SMP.
6) Adanya program kepala desa mengenai 0,07 3 0,21
perilaku hidup bersih sehat yaitu Jum’at
Bersih.
7) Adanya organisasi yang dapat mendukung 0,09 3 0,27
pergerakan Desa Pembantanan.

Total 1 26 4,24

Tabel 3
Internal Factor Evaluation (IFE Matrix)

Kelemahan (Weakness) Skor Bobot Total


1) Tidak 0,15 3 0,45
ada lembaga swadaya masyarakat di Desa
Pembantanan 0,25 3 0,75
2) Kuran
gnya sarana, prasarana dan fasilitas peralatan
medik, keperawatan dan non medik dari standar 0,20 3 0,60
pelayanan kesehatan.
3) Seluru 0,20 3 0,60
h wilayah Desa Pembantanan dialiri sungai
4) Demo
grafi wilayah Desa Pembantanan untuk struktur 0,10 3 0,30
jalannya masih berbatu dan jembatan yang ada
sangat rentan. 0,05 4 0,20
5) Belum
memiliki TPS dimasing-masing wilayah RT 07,
RT 08, RT 09,RT 10, RT 11, dan RT 12. 0,05 4 0,20
6) Pemeg
ang program belum melaksanakan kegiatan
dengan optimal, dalam pelaksanaan lintas
program.
7) Kuran
gnya sarana dan prasarana baik formal maupun
nonformal yang ada di wilayah desa
Pembantanan.
Total 1 23 3,1

Tabel 4
External Factor Evaluation (EFE Matrix)
Peluang (Opportunity) Skor Bobot Total
1) 0,25 5 1,25
wilayah Desa Pembantanan
2) 0,15 4 0,60
tiap minggu.
3) 0,25 4 1
Kesehatan Nasional (JKN), yang menjadikan
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
gratis dan dijamin pemerintah.
4) 0,20 4 0,80
balita yang dilakukan setiap satu bulan sekali
5) 0,15 3 0,45
kesehatan
Total 1 20 4,1
Tabel 5

External Factor Evaluation (EFE Matrix)

Ancaman (Threat) Skor Bobot Total


1) Masyarakat yang masih membuang 0,15 4 0,60
sampah sembarangan di Desa
Pembantanan 0,18 3 0,54
2) Kebijakan Pemda dalam implementasi
Program belum maksimal. 0,30 5 1,5
3) Wilayah Desa Pembantanan berdekatan
dengan sungai 0,22 4 0,88
4) Sebagian besar masyarakat Desa
Pembantanan yang masih MCK di jamban 0,15 4 0,60

5) Banyak anak-anak yang berenang


disekitar sungai Desa Pembantanan

Total 1 20 4,12
Analisis :
 Sumbu X: S-W = 4,24 - 3,1 = + 1,14
 Sumbu Y: O-T = 4,1 – 4,12 = - 0,02
Berada di kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
C. Usulan Upaya Pengembangan Program
Berikut usulan upaya pengembangan program di desa pembantanan yang
dirumuskan dari hasil analisa SWOT :
1. Seksi KAI/KB
a. PHBS Rumah Tangga
b. ASI Ekslusip
c. Tumbuh Kembang dan DDST
d. MPASI
2. Seksi Kesling
a. Go Green
b. Pembatas Rt
3. Seksi Kesehatan lansia
a. Senam lansia
b. Pengkajian MMSE
c. Pengenalan Gejala Stroke
d. Senam Kegel

4. Seksi Kesehatan Remaja


a. Penyuluha Napza
b. Penkes Seks Pra Sekolah pada usia remaja

Anda mungkin juga menyukai