Anda di halaman 1dari 8

Apa Itu Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah instrument perencanaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan
kerangka kerja kekuatan internal (strengths), kelemahan internal (weaknesses), kesempatan
eksternal (opportunities) serta ancaman eksternal (threats). Instrumen ini memberikan cara
sederhana memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini
menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan
oleh mereka.

Dalam analisis SWOT data yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif yang didapatkan
langsung dari informan, baik melalui wawancara mendalam ataupun FGD. Secara umum data-
data tersebut akan digunakan untuk merumuskan masalah mengenai apa saja yang menjadi
kekuatan dan kelemahan yang ada di suatu institusi, individu, masyarakat atau sebuah
perusahaan tertentu serta apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar bagi suatu
institusi, individu, masyarakat atau sebuah perusahaan yang bersangkutan

Elemen Dalam SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat elemen yaitu

1. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam suatu institusi, individu, masyarakat atau
sebuah perusahaan. Kekuatan ini berasal dari internal mereka sendiri. Kekuatan tersebut meliputi
berbagai potensi, minat, bakat, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan hal lainnya yang
bersifat dari dalam diri institusi, individu, masyarakat atau perusahaan yang bersangkutan

2. Weaknesses (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam suatu institusi, individu, masyarakat atau
sebuah perusahaan. Kelemahan ini berasal dari internal mereka sendiri. Kelemahan tersebut
meliputi berbagai hambatan, kendala, masalah, pengalaman buruk, kegagalan, konflik,
kelemahan, kekurangan, dan hal lainnya yang bersifat dari dalam diri institusi, individu,
masyarakat atau perusahaan yang bersangkutan

3. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa dating yang akan dan mungkin terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang yang ada di luar suatu institusi, individu, masyarakat atau
sebuah perusahaan yang bersangkutan. Peluang tersebut bila diambil atau dimanfaatkan dapat
membantu, memperkuat, mendorong, meningkatkan, mengembangkan dan memberikan dampak
positif pada suatu institusi, individu, masyarakat atau perusahaan yang bersangkutan

4. Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini bila menimpa suatu institusi,
individu, masyarakat atau sebuah perusahaan akan mengancam, melemahkan, menurunkan, dan
memberikan dampak negatif yang merugikan.

6.3. Matriks Analisis SWOT


Pendekatan analisis SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan
kotak. Dua kotak paling atas adalah factor eksternal (peluang dan ancaman) sedangkan dua kotak
di sebelah kiri adalah factor internal (kekuatan dan tantangan). Empat kotak lainnya merupakan
kota pembahasan strategi yang muncul sebagai hasil titik pertemuan antara factor-faktor internal
dan eksternal.

Matriks SWOT

1. Comparative advantage
Merupakan pertemuan antara dua elemen kekuatan dan peluang sehingga dapat memberikan
keuntungan (advantage) bagi suatu institusi, individu, masyarakat atau sebuah perusahaan untuk
bisa berkembang lebih baik lagi.

2. Mobilization
Merupakan interaksi antara ancaman dengan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya mobilisasi
sumberdaya yang merupakan kekuatan suatu institusi, individu, masyarakat atau sebuah
perusahaan untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman
menjadi peluang.

3. Divestment / Investment
Merupakan interaksi antara kelemahan yang ada di dalam (internal) dan peluang dari luar
(eksternal). Situasi ini seperti memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang
tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada
(divestment), atau malah menambah tenaga dan upaya untuk menangkap peluang itu
(investment).

4. Damage Control
Merupakan kondisi yang paling lemah dari semua, karena merupakan pertemuan antara
kelemahan internal dan adanya ancaman dari luar. Karenanya keputusan yang salah di bagian ini
hanya akan membawa bencana besar bagi suatu institusi, individu, masyarakat atau sebuah
perusahaan terkait. Dengan demikian strategi yang harus diambil adalah mengendalikan /
meminimalisir kerugian (damage control) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.

http://www.lppslh.or.id/artikel/analisis-swot/
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari “kekuatan”/strengths, “kelemahan”/weaknesses,
“kesempatan”/opportunities, dan “ancaman”/threats) adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan
Fortune 500.aa

Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOTPendekatan kualitatif matriks SWOT

sebagaimana dikembangkan oleh Kearnsmenampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas
adalah kotak faktor eksternal(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal(Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isustrategis
yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal daneksternal.

B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melaluiperhitungan Analisis
SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi
organisasi yang sesungguhnya.Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlahtotal perkalian skor dan
bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;Menghitung skor (a) masing-masing point faktor
dilakukan secara saling bebas(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi
ataumempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaranskor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalahdari 1 sampai 10, dengan
asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secarasaling ketergantungan.


Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah denganmembandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehinggaformulasi perhitungannya adalah nilai
yang telah didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) danfaktor O dengan T (e);
Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titikpada sumbu X, sementara perolehan
angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik pada sumbu Y;

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadranSWOT.{sumber:
daps.bps.go.id)
SWOT untuk organisasi

Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan
pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi
mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-
garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi
internal maupun external.

Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi dalam suatu
lingkungan. Contohnya adalah:

“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang
kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka
melakukan analisis SWOT, pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi –dalam hal
ini, kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi- tersebut.
Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll. Kedua
W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi –dalam hal ini, kelemahan bisa diartikan
sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, kondisi anggota
yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.

Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai
suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan,
atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui
ancaman organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau
mengancam selama perjalanan kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang
tidak aktif. (sumber:

Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di
lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja
yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus
tersebut.”
ANALISIS SWOT Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal
suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Ada dua
macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu: A. Pendekatan Kualitatif Matriks
SWOT Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu
strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
eksternal. Matriks SWOT Kearns EKSTERNALINTERNAL OPPORTUNITY TREATHS
STRENGTH WEAKNESS Sumber: Hisyam, 1998 Keterangan: Sel A: Comparative
AdvantagesSel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang
lebih cepat. Sel B: MobilizationSel ini merupakan interaksi antara ancaman dan
kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk Comparative Advantage
Divestment/InvestmentDamage ControlMobilization
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman
itu menjadi sebuah peluang. Sel C: Divestment/InvestmentSel ini merupakan
interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini
memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan
menggarap peluang itu (investasi). Sel D: Damage ControlSel ini merupaka kondisi
yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan antara
kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang
salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus
diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi
lebih parah dari yang diperkirakan. B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT Data
SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar
diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot
(b) point faktor setta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap
faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara
saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran
skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor
dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point
faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point
faktor lainnya. Sehingga
formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor). 2.
Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu Y; 3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran SWOT. No, STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL 1. 2. dst Total Kekuatan No.
WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL 1. 2. Total Kelemahan Selisish Total Kekuatan –
Total Kelemahan = S – W = x No, OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL 1. 2. dst Total
Peluang No. TREATH SKOR BOBOT TOTAL 1. 2. dst Total Tantangan Selisih Total
Peluang – Total Tantangan = O – T = y
Opportunity O (-,+) Ubah Strategi (+,+) progresif (-,-) Strategi Bertahan (+,-)
Diversifikasi Strategi T Threath Kuadran I (positif, positif) Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk
terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya,
organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah
namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah
Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.
Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang
yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. Kuadran IIIKuadran IIKuadran
IStrength Weakness W S Kuadran IV

Kuadran IV (negatif, negatif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah
dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan
dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi
ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Anda mungkin juga menyukai