Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KESEHATAN

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat)

Disusun Oleh :

Kelompok 5

ANGGOTA : 1. SRIE
HANDAYANI (NIM : 21121033P)
2. VINA WINATA (NIM : 21121035P)
JURUSAN : S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEMESTER : VI KHUSUS
MATA KULIAH : ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KESEHATAN
DOSEN : M. NABIL, S.KG, M. Kes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS KADER BANGSA
TAHUN AJARAN 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah Mata Kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan dengan judul “ S


W O T ” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak

terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk

memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan. Selain

itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan

bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka Kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir

kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian SWOT …………………………………………………………….….....2

B. Manfaat Analisa SWOT ............................................................................................3

C. Unsur- unsur SWOT ………………………………………………………….…....5

D. Teknik SWOT ………................................................................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................................25

Daftar Pustaka...............................................................................................................26

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-

Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-

Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan.

Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang

mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi. Analisis

adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang

harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan

organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness

(kelemahan) internal organisasi Puskesmas, serta Opportunity (kesempatan atau

peluang) dan Threat (ancaman atau rintangan atau tantangan)dari lingkungan

eksternal yang dihadapi organisasi Puskesmas. Yang dimaksud kekuatan adalah

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi Puskesmas, sehingga

Puskesmas memiliki keunggulan kompetitif di pasaran. Hal ini disebabkan karena

Puskesmas memiliki sumber daya, keterampilan, produk, jasa andalan dan

sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan

kebutuhan dan keinginan pelanggan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya,

keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan

kinerja Puskesmas. Adapun peluang adalah sebagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi Puskesmas. Sedangkan ancaman merupakan kebalikan dari

peluang, dengan demikian ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang

menguntungkan Puskesmas. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim

SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan

analisis strategik. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk

memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta

berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak

ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk

analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa

ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang

kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang


harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT

adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan

situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi,

dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar bagi

masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisis terhadap peluang dan

ancaman merupakan analisis terhadap faktor-faktor yang berasal dari pihak luar

perusahaan.

Analisis kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor-

faktor intern perusahaan. Hasil analisis ekstern ini digabungkan dengan hasil

analisis intern untuk penentuan misi,visi dan tujuan organisasi.Analisis SWOT

dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang

mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar

matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu

mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,

bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan

(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana

kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan

terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu

membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman

baru.

B. Manfaat Analisa SWOT


1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan

dengan melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang


sumber daya dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan

kemasa depan.

2. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam membuat

rencanajangka panjang.

3. Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan

menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.

4. Untuk mengidentifikasi faktor eksternal (O dan S) danfaktor internal (S dan W)

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan

atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap

unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis

SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan

keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa.

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan

kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan

perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat

dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi

dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah

diidentifikasi pada analisis kesempatan.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)


Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan

karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut

tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah

bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar

tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat

memanfaatkan kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.

Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat

mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,

strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit

tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat

pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain

yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu

perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang.

Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat

mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil

kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat

menerapkan strategi yang tepat.


C. Unsur – Unsur SWOT

Terdapat empat unsur pokok SWOT, yaitu :

1. Strength (Kekuatan)

Arti kata Strength di sini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang

dimiliki oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan

berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki

oleh organisasi.

2. Weakness (Kelemahan)

Arti kata Weaknessdi sini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang

dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan

besar, tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki

oleh organisasi

3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)

Arti kata Opportunities di sini adalah peluang yang bersifat positif yang

dihadapi oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki

peranan yang besar dalam mencapai tujuan organisasi. Opportunities juga

diartikan sebagai suatu peluang yang berkembang di masa yang akan datang

dan akan terjadi.


4. Threat (Ancaman atau Hambatan)

Arti kata Threat di sini adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh

suatu organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam

mencapai tujuan organisasi.

a. Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau muncul di

dalam organisasi

b. Unsur Opportunities dan Threatbersifat eksternal, yaitu unsur yang ada atau muncul

dari luar organisasi

c. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat

menguntungkan bagi organisasi

d. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat merugikan bagi

organisasi

Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan keempat unsur SWOT ini perlu

dimiliki

5. Teknik SWOT

Teknik analisis SWOT dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi. Hal – hal yang dapat

dilakukan untuk melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, yaitu :

a. Menetapkan unsur – unsur organisasi yang akan dinilai

Unsur – unsur yang akan dinilai biasanya dibedakan menjadi dua macam,

yaitu :

a) Unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari

tenaga (man), dana (money), sarana (material) dan metode (method)


b) Unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

(actuating) serta pengawasan (controlling)

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

Nilai yang diberikan untuk tiap unsur yang dinilai secara umum dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a) Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau

buruk.

b) Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau

tidak penting.

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan

Contoh matrik hasil penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh organisasi dapat dilihat pada gambar 5.1


GAMBAR 5.1

MATRIK KEKUATAN DAN KELEMAHAN ORGANISASI

PERFORMANCE

Baik

Buruk

A B
Penting

D C

IMPORTANCE

Tidak Penting

d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Pedoman yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari hasil penilaian adalah

sebagai berikut :

a) Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak A, maka berarti unsur yang

dinilai tersebut merupakan salah satu dari kekuatan organisasi. Karena

memang unsur – unsur yang masuk dalam kotak A ini, jika ditinjau dari
kehendak untuk mencapai tujuan organisasi, mempunyai peranan yang

penting serta keadaannya juga telah baik. Adalah selayaknya kekuatan

organisasi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa

sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan (keep up the

good work)

b) Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak B, maka berarti unsur yang

dinilai tersebut merupakan salah satu dari kelemahan organisasi. Karena

memang unsur – unsur yang masuk dalam kotak B ini, jika ditinjau dari

kehendak untuk mencapai tujuan organisai, mempunyai peranan yang

penting, yang sayangnya tidak berada dalam keadaan baik. Untuk

keberhasilan prganisasi, kelemahan yang seperti ini perlu segera diperbaiki

(concentrate here)

c) Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak C, maka berarti unsur yang

dinilai tersebut juga merupakan salah satu dari kelemahan organisasi,

meskipun peranannya tidak sepenting unsur – unsur yang termasuk dalam

kotak B. Upaya perbaikan memang perlu dilakukan, tetapi menempati

prioritas yang rendah (low priority)

d) Apabila unsur yang dinilai masuk dalam kotak D, maka berarti unsur yang

dinilai tersebut merupakan salah satu dari kekuatan organisasi karena

keadaannnya memang telah baik. Sayangnya peranan unsur tersebut tidak

sepenting unsur – unsur yang termasuk dalam kotak A.


2. Melakukan analisis kesempatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis kesempatan yang dimiliki oleh organisasi

perlulah dilakukan hal – hal sebagai berikut :

a. Menetapkan unsur – unsur yang akan dinilai

Biasanya unsur– unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal–hal yang

baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah,

perubahan tingkat sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial

budaya penduduk dan lain sebagainya,

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang

diberikan secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan

rendah

b) Nilai kemungkinan keberhasilan (success probability) yang

dinyatakan dengan tinggi dan rendah

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik dari

hasil penilaian terhadap kesempatan yang dihadapai oleh organsasi dapat

dilihat pada gambar 5.2


GAMBAR 5.2

MATRIK KESEMPATAN ORGANISASI

ATTRACTIVENES

Tinggi

Rendah

Tinggi A B

D C
SUCCES

PROBABILITIES

Rendah

3. Melakukan analisis hambatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi, perlu

dilakukan hal – hal sebagai berikut :


a. Menetapkan unsur – unsur yang akan dinilai

Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur– unsur yang akan dinilai

merupakan hal–hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan

kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain

sebagainnya

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu :

a) Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance) yang

dinyatakan dengan sering dan jarang

b) Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius

dan tidak

c. Membuat matrik dari hasil penelaian yang dilakukan

Contoh matrik dari hasil penilaian terhadap hambatan yang dihadapi oleh

organisasi dapat dilihat pada Gambar 5.3


GAMBAR 5.3

MATRIK KELEMAHAN ORGANISASI

PROBABILITY OF OCCURANCE

Sering

Jarang

A B

Serius

D C

SERIOUSNESS

Tidak Serius

d. Menarik Kesimpulan Hasil Penelitian

Misal apabila unsur yang dinilai masuk dalam kolom A, maka berarti unsur

yang dinilai tersebut merupakan salah satu dari hambatan organisasi.

Karena memang unsur – unsur yang masuk dalam kotak A ini sering

muncul dan bersifat serius.


Biasanya nilai kesempatan dan hambatan sering dipadukan. Langkah

selanjutnya yang akan dilakukan, tergantung dari kombinasi kedua nilai

tersebut. Contoh nilai kombinasi yang dimaksud dapat dilihat pada table 5.4

TABEL 5.4

NILAI KOMBINASI ANALISIS SWOT

KESEMPATAN HAMBATAN NILAI KOMBINASI

A D Ideal business

A A Speculative business

B D Mature business

D A Troubled business

Ada delapan langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT, yaitu:

1. Tulis peluang eksternal kunci organisasi

2. Tulis ancaman eksternal kunci organisasi

3. Tulis kekuatan internal kunci organisasi

4. Tulis kelemahan internal kunci organisasi

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catatlah strategi SO

dalam kuadrat yang sudah ditentukan

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catatlah strategi WO

dalam kuadrat yang sudah ditentukan

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catatlah strategi ST

dalam kuadran yang sudah ditentukan

8. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catatlah strategi WT

dalam kuadran yang sudah ditentukan.


Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT

SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau perencanaan

solusi untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan setelah menganalisis

lingkungan eksternal dan internal. Cara menggunakannya:

1. Analisis Internal

Menguji kemampuan sistem  tersebut. Ini dapat dilakukan dengan menganalisis suatu

sistem dengan kekuatan dan kelemahan

2. Analisis Eksternal

Melihat pada titik-titik utama dalam analisis dan mengidentifikasi titik-titik yang

menimbulkan peluang.Untuk sistem tersebut, dan yang menimbulkan ancaman atau

hambatan terhadap kinerja.

Untuk membangun analisis SWOT dan  mengatur sebuah program untuk

perencanaan dan memeriksa situasi yang ada pada saat ini. Maka perlu diketahui

terlebih dahulu kekuatan dan kelemahannya. Bagaimana kita bisa memanfaatkan 

kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada, dan apakah peluang eksternal dan internal

dalam ancaman bidang  yang dipilih.


Proses Perencanaan dengan Analisa SWOT
Misi/Tujuan

Faktor Faktor
Intern Ekstern

SWOT
Strength
Weakness
Opportunity
Treath

Sasaran / Rencana Strategis

Target

Anggaran Operasional

Dari gambar tersebut kita dapat mengetahui proses perencanaan produksi

dengan berbagai kaitan antara variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam proses

perencanaan itu.

Pada gambar dapat dilihat bahwa tujuan perusahaan merupakan arah sasaran

yang paling utama dimana tujuan bagian produksi harus disesuaikan dengan tujuan

perusahaan. Kemudian dalam tahap pencapaian tujuan bagi perusahaan,maka perlu

dilihat kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada serta tekanan-tekanan (threats)

dari luar yang dialami perusahaan itu.


Setelah itu analisa intern terhadap faktor-faktor produksi akan menghasilkan

rumusan tentang kekuatan-kekuatan (strengths) yang dimiliki serta kelemahan-

kelemahan (weakness) yang ada. Dari hal tersebut haruslah ditentukan strategi

pemanfaatan faktor-faktor produksinya untuk meraih kesempatan yang ada dengan

kekuatan, kelemahan serta tekanan-tekanan yang dialaminya.

Contoh Analisis dari Kelompok Kami Mengenai Penanganan Penyakit Hepatitis B


pada Kalangan Mahasiswa:

Kekuatan Kelemahan
1. Perilaku yang dianjurkan efektif 1. Akses ke tempat-tempat kosan
untuk menurunkan kejadian mahasiswauntuk mempromosikan
penyakit Hepatitis B. menjaga kesehatan tubuh agar
2. Khalayak sasaran mempunyai terhindar dari penyakit Hepatitis B
pemahaman yang baik mengenai masih terbatas oleh transportasi
manfaat ekonomis atas kesehatan dan jarak antara masyarakat.
mahasiswa. 2. Kurangnya program pelatihan
3. Pendidikan kesehatan diberikan yang baik untuk meningkatkan
sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan SDM.
infrastruktur air dan sanitasinya 3. Organisasi kami belum terlalu
serta kebersihan di daerah dikenal oleh departemen-
sekitarnya. departemen pemerintah lainnya
4. Kampanye mendapat dukungan
politis yang kuat.
5. Jumlah SDM yang cukup memadai
untuk promosi menjaga kesehatan
tubuh agar terhindar dari penyakit
Hepatitis B.
6. Penggunaan teknologi informasi
yang memadai.
Peluang Ancaman
1. Khalayak dapat dijangkau melalui 1. Mahasiswa kekurangan
media. pendidikan dalam menerapkan
2. Cuci tangan yang benar merupakan kualitas hidup lebih sehat dan
satu langkah awal bagi pelaku untuk baik.
dapat di lakukan. 2. Kesehatan tidak di anggap sebagai
3. Menggunakanberbagai macam alat kebutuhan yang paling penting.
suntik yang steril.
4. Memilih warung makan dan minum
yang terjaga kebersihan
hidangannya.
5. LSM lainnya dari wilayah kami
akan mendukung upaya kami.

1. Masalah kesehatan yang menjadi Penyakit Hepatitis B


kepedulian kita.
2. Khalayak utama potensial. 1.Mahasiswa
2. Penjual makanan dan minuman
3. Bapak dan Ibu Kos
3. Tantangan kunci yang harus kita
fokuskan
a. Tantangan yang a. Khalayak kurang mengetahui

berhubungan dengan efektivitas cuci tangan dan

pengetahuan, sikap dan mengonsumsi makan-makanan

perilaku khalayak sasaran sehat dan bergizi untuk

b. Tantangan yang mencegah penyakit Hepatitis B.

berhubungan dengan b. Kurangnya penerapan

kemampuan berkomunikasi pendidikan komunikasi dalam

secara efektif menerapkan kualitas hidup

c. Tantangan yang sehat untuk lebih baik bagi

berhubungan dengan tubuh dengan masyarakat


menciptakan suatu situasi disekeliling.
yang membuat khalayak c. Tekanan dari lingkungan
lebih mudah mengambil keluarga dan sosial yang
tindakan yang diinginkan memperkecil manfaat cuci
tangan.
Khalayak sasaran juga
menghadapi tantangan lainnya
seperti kurangnya air bersih dan
sanitasi lingkungan tidak
mendukung.
4. Peluang kunci yang harus kita
fokuskan
a. Peluang yang berhubungan a. Khalayak sasaran memahami

dengan pengetahuan, sikap manfaat pengetahuan ekonomis

dan perilaku khalayak tentang menjaga kesehatan

sasaran dengan cuci tangan.

b. Peluang yang berhubungan b. Berangkat dari upaya

dengan kemampuan pendidikan kesehatan yang

berkomunikasi secara efektif sudah ada oleh LSM

c. Peluang yang berhubungan c. Memberi contoh cuci tangan

dengan menciptakan suatu yang baik, melakukan pola

situasi yang membuat hidup sehat, menggunakan

khalayak lebih mudah berbagai macam alat suntik

mengambil tindakan yang yang steril

diinginkan
5. Kenyataan (faktor yang tidak 1. Penggunaan alat suntik yang
bisa di ubah hingga bisa tidak steril pada tindik telinga,
membatasi efektivitas kita). tato dan akupuntur
2. Kurangnya sadar diri untuk
menjaga kebersihan tangan dan
tubuh dari kotoran disekeliling
kita.
3. Kurang berhati-hatinya dalam
memilih untuk membeli
makanan dan minuman sehari-
hari di warung sekeliling.
4. Banyak fasilitas kesehatan
tingkat rendah yang tidak
memiliki tempat, staf atau
perlengkapan untuk
memberikan pelayanan.

6. Menimbang situasi di atas, kita 1. Meningkatkan praktek cuci


berharap bisa memberikan tangan
kontribusi berikut ini untuk 2. Menggerakkan masyarakat
mencapai peningkatan kesehatan untuk menjaga kebersihan
yang di inginkan. lingkungan, memilih makanan
bernilai gizi serta sadar akan
pentingnya kesehatan.

Berdasarkan analisis SWOT mengenai Penanganan Penyakit Hepatitis B pada


Kalangan Mahasiswa tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang
kurang sadar akan kebersihan menjaga tubuh, lingkungan dan konsumsi makanan di
sekitar untuk mencukupi kebutuhan hidup sehatnya. Strategi yang tepat pada keadaan
demikian ialah strategi defensif dalam arti mengurangi atau mengubah bentuk perilaku
mahasiswa dalam menjaga kesehatan tubuhnya agar terhindar dari penyakit Hepatitis B,
yakni menitikberatkan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Contohnya
mengenalkan bahaya dan pencegahan penyakit Hepatitis B seperti menyarankan
mahasiswa untuk: tidak kontak seksual sebelum waktunya, tidak menggunakan jarum
suntik secara bersama, penggunaan jarum yang steril pada tindik telinga, tato dan
akupuntur, tidak saling meminjamkan peralatan pribadi seperti alat cukur dan manicure,
memilih mengonsumsi makanan sehat dan bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan
sekitar agar tetap bersih sehingga menimbulkan keadaan yang sehat.
BAB III
KESIMPULAN

SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness


(kelemahan), Opportunity (kesempatan atau peluang) dan Threat (ancaman atau
rintangan atau tantangan). Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam
melakukan analisis strategik, karena analisis ini memiliki kemampuan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan
untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak ancaman yang
timbul dan harus dihadapi.SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis
atau perencanaan solusi untuk masalah, namun baru dapat diaplikasikan setelah
menganalisis lingkungan eksternal dan internal. Analisis SWOT merupakan
perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan
kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis SWOT kita ingin memperoleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa (strength,
weakness, opportunity, dan threat)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar Azrul DR. Dr. M.P.H. 1996. PengantarAdministrasi Kesehatan Edisi Ketiga.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Sulaeman, Endang Sutisna.2009.Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di
Puskesmas.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Mulyad. 2001, Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyono, Agus.; Gitosudarmo, Indriyo. 2001. Prinsip Dasar Manajemen Edisi
3 .Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai