Anda di halaman 1dari 16

ANALISA SWOT

PUSKESMAS PURWANTORO I WONOGIRI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas MPKP


Program Alih Jenjang Profesi Bidan

Dosen :
Ibu Henik Istikhomah, S.Si.T., M. Keb

Disusun Oleh :
Windarti
NIM P27224021339

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PROGRAM ALIH JENJANG PROFESI BIDAN

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan


Daerah dan ditindaklanjuti oleh Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai daerah otonom, memberikan
kewenangan kepada daerah untuk menangani manajemen pemerintahan di daerahnya
secara utuh sehingga dapat leluasa melaksanakan pelayanan kepada masyarakat atas
prakarsa sendiri sesuai dengan kepentingan masyarakat dan kondisi daerahnya
masing-masing.
Berdasarkan hal diatas, maka kegiatan pembangunan kesehatan di Kecamatan
Purwantoro I saat ini diarahkan kepada upaya-upaya peningkatan manajemen
beberapa program kesehatan yang bersifat unggulan yang ditunjang oleh peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai unsur pelaksana program.
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan
dan kurang memuaskannya kinerja pembangunan kesehatan.
Agar kinerja pembangunan kesehatan bisa lebih optimal dan dapat keluar dari
permasalahan yang ada, telah ditetapkan visi dan misi pembangunan kesehatan untuk
mengatasi masalah-masalah dan tantangan di masa mendatang.
Dengan visi dan misi tersebut, orientasi pembangunan kesehatan yang semula
sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap pindah menjadi
upaya kesehatan yang terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif
masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-
Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan.
Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang
mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan
tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal
maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian SWOT ?
2. Bagaimana analisis SWOT Puskesmas Purwantoro I?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui analisis SWOT Puskesmas Purwantoro I
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan) internal organisasi Puskesmas, serta Opportunity (kesempatan atau
peluang) dan Threat (ancaman atau rintangan atau tantangan) dari lingkungan
eksternal yang dihadapi organisasi dalam hal ini Puskesmas. Yang dimaksud
kekuatan adalah kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi Puskesmas,
sehingga Puskesmas memiliki keunggulan kompetitif di pasaran. Hal ini disebabkan
karena Puskesmas memiliki sumber daya, keterampilan, produk, jasa andalan dan
sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Kelemahan
adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, keterampilan dan
kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja Puskesmas.
Adapun peluang adalah sebagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi
Puskesmas. Sedangkan ancaman merupakan kebalikan dari peluang, dengan
demikian ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan Puskesmas.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats).
Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan analisis
strategik. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk memaksimalkan
peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan untuk
meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul
dan harus dihadapi. Analisa SWOT adalah sebuah bentukanalisa situasi dan kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisaSWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang
mungkin akan dihadapioleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi. Analisis terhadap peluang dan ancaman merupakan analisis terhadap
faktor-faktor yang berasal dari pihak luar perusahaan. Analisis kekuatan dan
kelemahan merupakan analisis terhadap faktor-faktor intern perusahaan. Hasil
analisis ekstern ini digabungkan dengan hasil analisis intern untuk penentuan misi,
visi dan tujuan organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.(Wardoyo, 2011)
B. Manfaat Analisa SWOT:
1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau,ditopang sumber
daya dan kemampuan yang miliki saat ini yang akandiproyeksikan kemasa depan.
2. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam membuat
rencana jangka panjang.
3. Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan
menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.
4. Untuk mengidentifikasi faktor eksternal (O dan S) danfaktor internal (S danW).
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan
atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT
kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat
faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa.
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas
peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi
segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,
yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
kesempatan.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar
tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar
dapatmemanfaatkan kesempatan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini
mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau
menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang
umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan
yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang
mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat
lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat,
dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi
yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang
perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan
mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang
tepat.(Wardoyo, 2011)
C. Unsur–Unsur SWOT
Terdapat empat unsur pokok SWOT, yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
Arti kata Strength disini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang
dimiliki oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan berperan
besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh organisasi, tetapi juga dalammencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
2. Weakness (Kelemahan)
Arti kata Weakness disini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang
dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar,
tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)
Arti kata Opportunities disini adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi
oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki peranan yang
besar dalam mencapai tujuan organisasi. Opportunities juga diartikan sebagai
suatu peluang yang berkembang dimasa yang akan datang dan akan terjadi.
4. Threat (Ancaman atau Hambatan)
Arti kata Threat disini adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh
suatu organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi.
Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau muncul di
dalam organisasi. Unsur Opportunities dan Threat bersifat eksternal, yaitu unsur yang
ada atau muncul dari luar organisasi.
Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat
menguntungkan bagi organisasi.
Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat merugikan bagi
organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan keempat unsur SWOT ini
perlu dimiliki
D. Teknik SWOT.
Teknik analisis SWOT dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis kekuatan dan kelemahan
organisasi, yaitu:
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai. Unsur-unsur yang akan
dinilai biasanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari
tenaga (man), dana (money ), sarana (material ) dan metode (method )
2) Unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing ), penggerakan
(actuating) serta pengawasan (controlling )
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang diberikan
untuk tiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1) Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk.
2) Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak
penting
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik hasil
penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi

E. Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT


SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau perencanaan
solusi untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan setelah menganalisis
lingkungan eksternal dan internal.Cara menggunakannya:
1. Analisis Internal Menguji kemampuan sistem tersebut. Ini dapat dilakukan
dengan menganalisis suatu sistem dengan kekuatan dan kelemahan .
2. Analisis Eksternal Melihat pada titik-titik utama dalam analisis dan
mengidentifikasi titik-titik yang menimbulkan peluang.Untuk sistem tersebut, dan
yang menimbulkan ancaman atau hambatan terhadap kinerja. Untuk membangun
analisis SWOT dan mengatur sebuah program untuk perencanaan dan memeriksa
situasi yang ada pada saat ini. Maka perlu diketahui terlebih dahulu kekuatan dan
kelemahannya. Bagaimana kita bisa memanfaatkan kekuatan dan mengatasi
kelemahan yang ada, dan apakah peluang eksternal dan internal dalam ancaman
bidang yang dipilih.

F. Puskesmas Purwantoro I
Puskesmas Purwantoro I Adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
Kabupatenupaten Wonogiri yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di Kecamatan Purwantoro I dan Merupakan Faskes Tingkat
Pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Wonogiri
1. Visi
Visi Puskesmas Purwantoro I adalah “Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat
menuju Purwantoro yang Sehat dan Mandiri”
2. Misi
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan
sehat
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Jumlah Desa dan Keterjangkauan ke Sarana Kesehatan Puskesmas
Purwantoro I mempunyai wilayah Desa sebanyak 10 Desa terdiri dari : Desa Bangsri,
Kalurahan Tegalrejo, Desa Biting, Desa Kepyar, Kalurahan Purwantoro, Desa
Sendang, Desa enteng, Desa Ploso, Desa Gondang, dan Desa Bakalan
BAB III
PEMBAHASAN

A. ANALISIS SWOT PUSKESMAS PURWANTORO I


1. Strength (kekuatan)
a. Sumber Daya
Memiliki jumlah tenaga kesehatan cukup banyak yaitu sebanyak 84
orang termasuk dengan tenaga non medis.
b. Sarana
Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten
maupun pusat, selain dari peralatan medis puskesmas juga telah di
lengkapi dengan peralatan non medish atau fasilitas penunjang lain nya,
seperti Ambulan.
Puskesmas Purwantoro I juga mempunyai ruangan UGD serta memiliki
ruangan PONED buka 24 jam
c. Prasarana
Lokasi Puskesmas berada di pinggir propinsi jalan sehingga
memudahkan pasien untuk mendapatkan akses ke puskesmas dengan
kendaraan umum, selain itu Puskesmas Purwantoro I bertempat di tengah
cakupan wilayah kecamatan Purwantoro
d. Dana
Memiliki dana operasional yang bersumber dari pengembalian retribusi
puskesmas dari pemda Wonogiri, Dana Kapitasi JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional) dalam hal ini dari BPJS Kesehatan Cabang
Surakarta, dan dari BOK (Bantuan Operasional Kesehatan).
e. Manajemen Puskesmas
Memiliki program kerja dan stuktur organisasi. Puskesmas Purwantoro I
juga sudah terakreditasi dengan predikat utama
2. Weaknesses (Kelemahan)
a. Sumber Daya
Berdasarkan analisa beban kerja Puskesmas Purwantoro I
kekurangan tenaga dokter. Sudah pernah mengajukan pengadaan tenaga
dokter, sudah mendapatkan alokasi dua dokter akan tetapi yang satu
dipindahtugaskan ke Puskesmas lain pada tahun 2021. Juga kekurangan
tenaga pengemudi ambulan.
b. Sarana
1) Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan
karena pengadaan sarana yang tersentralisasi dari pusat. Misalnya
Puskesmas pernah mengadakan kulkas vaksin tidak berapa lama
kemudian mendapatkan droping kulkas vaksin dengan standar yang
sama.
2) Misalnya lagi Puskesmas mendapatkan droping tempat tidur
Gynecologi yang semuanya harus digunakan sedangan ruang
tindakan KB sempit yang idealnya hanya cukup untuk satu tempat
tidur.
3) Puskesmas Purwantoro I pernah mendapat droping alat fototerapi dan
inkubator akan tetapi belum ada petugas yang dilatih semacam untuk
mengoperasikan alat tersebut. Informasi tentang penggunaan alat
didapatkan dari instruksi sekilas yang disampaikan oleh teknisi
4) Puskesmas Purwantoro I pernah mendapatkan droping alat USG akan
tetapi petugas yang sudah dilatih pindah ke npuskesmas lain, dan
juga belum ada perda yang mengatur mengenai tarif retribusi
penggunaan alat USG di Puskesmas Rawat Inap
c. Prasarana
1) Karena bangunan puskesmas bagian rawat jalan yang terpisah
dengan unit rawat inap menyebabkan terkadang menghambat
pelayanan kepada masyarakat.
2) Karena kebijakan pandemi, puskesmas pembatu dan PKD tidak buka
sehingga pelayanan terpusat di puskesmas induk menyebabkan
antrian bertambah sehingga pernah ada pengunmung yang tidak
sabar dan pulang
d. Dana
Pengelolaan dana belum dikerjakan oleh tenaga ahli. Selama ini diampu
bidan. Sudah ada tenaga pengadministrasi keuangan hasil rekruitmen
pengadaan CPNS akan tetapi karena masih adaptasi, untuk sementara
belum diberikan kewenangan penuh sebagai pengelola keuangan.
Pengelolaan Dana kapitasi dan operasional pengembalian retribusi
dipegang oleh tenaga kesling, Dana non kapitasi oleh bidan, dan BOK
oleh bidan
e. Manajemen Puskesmas
Masih ada pegawai yang double job, satu pegawai bertanggung jawab
lebih dari satu pekerjaan bahkan ada yang sampai bertanggung jawab
terhadap empat pekerjaan. Mengingat jumlah pegawai yang begitu
banyak dapat disimpulkan pembagian pekerjaan tidak merata
f. Cakupan program
1) Tingginya angka stunting
2) Tingginya anemia pada bumil lebih daritarget propinsi
g. Partisipasi masyarakat
1) Kepatuhan masyarakat minum fe
2) Kepatuhan masyarakat minum obat TB

3. Opportunities (Kesempatan)
a. Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
b. Sebagai Puskesmas induk di Kecamatan Purwantoro I membawahi
wilayah kerja yang lebih luas yaitu 8 desa dan 2 kalurahan, lebih luas
jika dibandingkan dengan wilayah kerja puskesmas Purwantoro II .
Perlu diketahui di Kecamatan Purwantoro memiliki dua puskesmas
c. Berada di dekat tengah-tengah wilayah cakupan sehingga bisa menjadi
pusat pelayanan gawat darurat
d. Dengan tenaga SDM yang ada dapat mengoptimalkan program
e. Dengan suport dana yang dimiliki dapat mendukung kegiatan
operasional Puskesmas
f. Hubungan dengan lintas sektor
1) Lintas sektor yang terlibat
a) Forkompincam
b) Kepala Dinas Pendidikan ( sekarang korwil pendidikan) yang
membawahi TK, SD dan SMP/ sederajat di kecamatan
Purwantoro
c) Kepala sekolah SMA/ SMK dan sederajat
d) Pengasuh pondok pesantren
e) Pimpinan klinik
f) Bidan dan dokter praktek
2) Lokakarya mini lintas sektor yang merupakan forum untuk
berkomunikasi dan mencari solusi bersama atas permasalahan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Purwantoro I berjalan dengan
baik

4. Threats (Ancaman)
a. Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan pelayanan
yang sama
b. Terdapat nya balai pengobatan alternative sehingga masyarakat akan
menimbang kembali untuk berobat ke puskesmas
c. Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal
d. Puskesmas purwantoro I berada di kecamatan purwantoro yang
merupakan salah satu transit city. Purwantoro memiliki beberapa
sekolah, perkantoran pemerintah, hotel, pasar, pasar hewan dan
sebagainya yang mana banyak pelaku usaha dan kegiatan itu yang
berasal dari kota luar Purwantoro yang kesehariannya beraktifitas di
Purwantoro. Hal ini menjadi ancaman bagi program pengendalian
penyakit terhadap transmitted disease jika terjadi transfer penyakit
menular dari penderita yang berasal dari luar Purwantoro
e. Karakteristik masyarakat yang merantau yang kadang-kadang
menghambat pencatatan dan pelaporan program

B. Berdasarkan Analisis SWOT Pengembangan yang perlu dilakukan oleh


Puskesmas Purwantoro I :
1. Penentuan target cakupan program dengan mempertimbangkan karakteristik
masyarakat
2. Memperkuat pencatatan dan pelaporan data dan cakupan program
3. Inventarisasi kebutuhan sarana yang spesifik untuk melaksanakan program
4. Adanya tata tertib petugas Puskesmas baik untuk pasien dan karyawan
puskesmas
5. Selalu memberikan edukasi tentang kesehatan sehingga masyarakat lebih
memanfaatkan pelayanan puskesmas
C. KENDALA
1. Pembagian shift jam kerja masih belum stabil dan masih banyak kegiatan
tak terduga ditengah pandemi
2. Ada sebagian karyawan yang bertempat tinggal diluar kota jauh dari
Puskesmas
3. Masih ada pegawai yang melanggar disiplin kerja
4. Ada distribusi tugas dan tanggung jawab belum berdasar pada prinsip “ The
right man on the right place”
D. SOLUSI
1. Memperbaharui tata tertib Puskesmas
2. Mewajibkan pegawai yang tidak bertugas untuk mengikuti lokakarya mini
setiap bulan
3. Mengaktifkan kegiatan apel pagi sebagai sarana silaturahmi dan berbagi
informasi antar karyawan
4. Pembagian tugas berdasarkan prinsip “ The right man on the right place”
5. Pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas kepada staf yang ditunjuk
6. Petugas pengelola keuangan segera melaksanakan tugasnya supaya petugas
yang mengampu sekarang bisa fokus melaksanakan tugasnya sesuai
kompetensinya
E. TINDAK LANJUT
1. Merencanakan, melaksanakan dan megevaluasi semua program kerja secara
berkesinambungan
2. Capacity building lintas sektor memperkuat jejaring untuk menyamakan visi
bersama menyehatkan masyarakat bpurwantoro
3. Membentuk Grup wa penderita tb dan PMO Tb untuk memantau kepatuhan
penderita dalam minum obat
4. Mengaktifkan kembali kelas ibu hamil dan membentuk PMO fe ibu hamil

F. QUALITY CONTROL
1. Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada
customer :
2. Meningkatkan produktifitas
3. Mengefesiensikan sumber daya manusia
4. Meningkatkan kerja sama dan peran serta karyawan
5. Melibatkan seluruh karyawan, masyarakat dan dalam pemecahan berbagai
macam masalah
6. Meningkatkan komunikasi dan interaksi antar karyawan dan pimpinan
7. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan
sangat menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional
peran Puskesmas tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas
harus lebih efekktif dan responsif terhadap masalah-masalah kesehatan di
wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam
bentuk layanan yang memiliki tingkat mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan
kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) . Suatu
organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat
kepuasan pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat
dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan
hendaknya mentaati semua program tim mutu puskesmas

Referensi:
Wardoyo, Paulus. 2011. Enam Alat Analisis Manajemen. Semarang. Semarang
university Press

Anda mungkin juga menyukai