Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CANGKUANG
Jln. Ters. Palasari No. 357 Ds. Cangkuang Kulon Telp. 54415130 Kode Pos 40239

e_mail : pkmcangkuang_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CANGKUANG
NOMOR :

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS CANGKUANG,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
lebih bermutu, perlu disusun tentang Penerapan Manajemen
Risiko Klinis;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan


Penerapan Manajemen Risiko Klinis dengan keputusan Kepala
Puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas.

3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/Menkes/SK/X/2003


Tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tentang Keselamatan Pasien

MEMUTUSKAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CANGKUANG TENTANG
Menetapkan : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS.
Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran
surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Cangkuang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS CANGKUANG,

KRISTINA DWIASTUTI
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Cangkuang
Nomor :
Tentang : Penerapan Manajemen Resiko

MANAJEMEN RISIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Risiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat
pelaksanaan pelayanan medis. Risiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan,
musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan
atau sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya klaim
yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi RS)
dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Balai Pengobatan
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Risiko Klinis


1. Identifikasi risiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.
E. Laporan Insiden
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan berisiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan risiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
risiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Kesalahan konsep penyakit
b. Kesalahan konsep perawatan
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Kesalahan diagnosis
b. Keterlambatan diagnosa
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Kekeliruan melakukan tindakan medic
b. Kekeliruan memberikan terapi
c. Kekeliruan menetapkan dosis
d. Kekeliruan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan sistem lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Risiko Klinis di Puskesmas Cangkuang.

KEPALA PUSKESMAS CANGKUANG,

KRISTINA DWIASTUTI

Anda mungkin juga menyukai