Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAHAN KABUPATEN BEKASI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WANAJAYA
Perum Kirana Cibitung Blok F Desa Wanajaya Kec. Cibitung
Kode Pos 17520 -Telp (021) 89522060 email :
puskesmaswanajaya@gmail.com
Bekasi - Jawa Barat

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WANAJAYA


NOMOR : 440/SK. /PKM-WNJ/I/2018

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPTD PUSKESMAS WANAJAYA

KEPALA UPTD PUSKESMAS WANAJAYA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen
Resiko Klinis;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan


Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan Kepala Puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-undang Republik Indonesia no 36 tahun 2009 tentang


kesehatan;

3. Undang-undang Republik Indonesia no 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1691/Menkes/Per/VII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WANAJAYA

TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.


Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran
surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 8 Januari 2019

KEPALA PUSKESMAS WANAJAYA

DALYA FANANTA
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS WANAJAYA
NOMOR : 440/SK. /PKM-WNJ/I/2018
TANGGAL : 8 Januari 2018

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan,
musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau
sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim
yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi RS)
dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada
keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist
G. Tipe Medical Error
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment

2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medis
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosik sudah
jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPTD Puskesmas Wanajaya.

KEPALA UPTD PUSKESMAS WANAJAYA

NALIN SUHENDRIK, SKM, MSi

Anda mungkin juga menyukai