Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA
Jl.Siliwangi km 21Kec. ParungkudaKab. Sukabumi 43157
Telp. (0266) 536404: Email:pkm_parungkuda@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA


NOMOR : 870/059/SK/PkmPrk/I/2018
TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


DI UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA KABUPATEN SUKABUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA KABUPATEN SUKABUMI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


Puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu,perlu
disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas
ditetapkan Manajemen Resiko Klinis dengan
keputusan Kepala Puskesmas di UPTD Puskesmas
Parungkuda;

Mengingat : 1. Undang–UndangRI Nomor 36tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang – Undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang
RumahSakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA


TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI
UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA KABUPATEN
SUKABUMI.
Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti yang tertuang
dalam keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau
terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan ditinjau
dan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Parungkuda
Padatanggal : 16 Januari 2018
KEPALA UPTD
PUSKESMAS PARUNGKUDA

DR NINA SUMINARSIH
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKEMAS PARUNGKUDA
NOMOR : 870/059/SK/PkmPrk/I/2018
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN
RESIKO KLINIS DI UPTD
PUSKESMAS PARUNGKUDA
KABUPATEN SUKABUMI

MANAJEMEN RESIKO KLINIS


DI UPTD PUSKESMAS PARUNGKUDA

I. PENDAHULUAN
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik dirumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya
hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak
asuhan klinis yang diberikan kepadanya.

II. TUJUAN
1. Meminimumkan terjadinya‘medical error’,’ adverse events’,
dan‘harms’ pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan
mengendalikan biaya klaim yang harus menjadi tanggungan
institusi dan dokter (mencegah kerugian financial bagi Puskesmas
maupun dokter).

III. SASARAN
1. Puskesmas
2. PuskesmasPembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu

IV. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


1. Identifikasi Resiko
Meliputi keluhan pasien,klaim,Incident Report, Audit Medic

2. Pembahasan
Pembahasan dilakukan olehTim ManajemenMedik, PenanggungJ
awab dan Pelaksana Program.
3. Kesimpulan
RCA : Tipe Medical Error,SumberMedicalError ,
FMEA : Perbaikan Prosedur,Kebijakan dan Peraturan
4. TindakLanjut

V. INCIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari
yang direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi
dan berdampak pada keselamatan pasien(Patient Care and Patient
Safety);
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko;
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi /berpotensi
menghadapkan Puskesmas terhadap tuntutan hukum;
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan
cedera,tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan
cedera;
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran
untuk mengeliminasi atau menurunkan resiko;
6. Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

VI. SUMBER MEDICAL REPORT

1. Manusia:
a.Kelelahan;
b.Kurang terlatih;
c. Komunikasi yang buruk;
d.Kekuasaan/pengendalian;
e. Keterbatasan waktu;
f. Poor Judgment;
g. Keragu-raguan;
h.Logic error;
i. Over confidence;
2. Organisasi :
a. Rancang bangun kerja;
b. Perencanaan kebijakan;
c. Administrasi/ pembiayaan;
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan;
e. Manajemen suplai;
f. Supervisi/umpanbalik;
g. Ketidak jelasan tugas;
h. Salah menempatkanpersonil;

3. Teknikal :
a. Poor automation;
b. Peralatan yang buruk;
c. Keterbatasan peralatan;
d. Tidak memiliki decision support;
e. Kompleksitas;
f. Kurang integrasi;
g. Terlalu banyak informasi;
h. Tidak menggunakan checklist;

VII. TIPE MEDICAL ERROR

1. KekeliruanKonsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment

2. KekeliruanDiagnostik
a. Misdiagnosis;
b. Late diagnosis;
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis ;
d. Menggunakan prosedur yang using;
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up;
f. Hasil pemeriksaan penunjang;

3. KekeliruanTerapi
a. Error melakukan tindakan medik;
b. Error memberikan terapi;
c. Error menetapkan dosis;
d. Error menetapkan jenis obat;
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnose sudah jelas;
f. Melakukan tindakan medik yang tidak ade kuat dan tidak
ada indikasi;
g. Teknik yang keliru;

4. KekeliruanPencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan;
b. Tidak ade kuat melakukan pemantauan hasil terapi;

5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure;
c. Kegagalan system lainnya;

VIII. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPTD Puskesmas
Warung kondang.

KEPALA UPTD
PUSKESMAS PARUNGKUDA

DR NINA SUMINARSIH

Anda mungkin juga menyukai