DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANGA
Jalan Banda Aceh – Meulaboh Km : 175 Desa Keude Panga
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PANGA
NOMOR : TAHUN 2017
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas yang lebih bermutu, perlu
disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point (a), perlu ditetapkan Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Panga tentang Dokumen Eksternal Yang
Menjadi Acuan Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis;
MEMUTUSKAN
Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat Keputusan ini.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan
koreksi apabila ternyata di kemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan.
Ditetapkan d : Panga
Pada Tanggal : 04 Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS
PANGA,
Tuti Suriyani,
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : / /2017
TENTANG : MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPTD
PUSKESMAS PANGA
A. Pendahuluan
Manajemen resiko merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di Rumah Sakit maupun
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait
dengan atau sebagai dampak asuhan linik yang diberikannya.
B. Tujuan
1. Memeinimumkaan terjadinya “medica error”. “adverse event”, dan “harms” pada pasien (membuat
asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengandalkan biaya klaim yang harus menjadi
tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi Puskesmas) dan dokter.
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Posyandu
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara
normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care dan Patient
Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian yang
potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atau masalah/kejadian yang menjadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau menurunkan
resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko ketersediaan
keuangan, peralatan maupun supplies.
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1). Komunikasi dengan pasien
2). Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan Manajemen Resiko
Klinis di UPTD Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya.