Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANGA
Jalan Banda Aceh – Meulaboh Km : 175 Desa Keude Panga

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PANGA
NOMOR : TAHUN 2017

TENTANG

MANAJEMEN RISIKO KLINIS PUSKESMAS PANGA


KEPALA UPTD PUSKESMAS PANGA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas yang lebih bermutu, perlu
disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point (a), perlu ditetapkan Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Panga tentang Dokumen Eksternal Yang
Menjadi Acuan Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PANGA TENTANG MANAJEMEN


RISIKO KLINIK PUSKESMAS PANGA.

Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat Keputusan ini.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan
koreksi apabila ternyata di kemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan.

Ditetapkan d : Panga
Pada Tanggal : 04 Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS
PANGA,

Tuti Suriyani,
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : / /2017
TENTANG : MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPTD
PUSKESMAS PANGA

MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS PANGA

A. Pendahuluan
Manajemen resiko merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di Rumah Sakit maupun
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait
dengan atau sebagai dampak asuhan linik yang diberikannya.

B. Tujuan
1. Memeinimumkaan terjadinya “medica error”. “adverse event”, dan “harms” pada pasien (membuat
asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengandalkan biaya klaim yang harus menjadi
tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi Puskesmas) dan dokter.

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA :Tipe Medical Error, Sumber Medical Error,
FMEA : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll.
4. Tindak lanjut

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara
normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care dan Patient
Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian yang
potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atau masalah/kejadian yang menjadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau menurunkan
resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko ketersediaan
keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi ysng buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over convidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiyayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidak jelasan petugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist
G. Tipe Medical Error
1. Kekeliruan konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late Diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medik
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru

4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1). Komunikasi dengan pasien
2). Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan Manajemen Resiko
Klinis di UPTD Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya.

Anda mungkin juga menyukai