supaya terwujudnya kesehatan yang optimal. Tetapi munculnya penyakit merupakan hal yang
tidak bisa ditolak walaupun bisa dicegah atau dihindari.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang
lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian antropologi?
2. Bagaimanaka pengertian antropologi kesehatan?
3. Bagaimanakah ruang lingkup dan peranan antropologi kesehatan?
4. Apakah unsur unsur kepribadian?
5. Bagaimanakah hubungan antara budaya dan kesehatan?
6. Bagaimanakah perkembangan budaya kesehatan manusia?
7. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan?
8. Apakah kegunaan antropologi kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1.
Agar membantu Maha Siswa mengetahui masalah tentang antropologi budaya dalam lingkup
kesehatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; Antrhopos yang berarti
manusia, dan Logos yang berarti akal. Dengan begitu Antropology dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka
warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk
masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di tujukan pada sifat khusus badani dan cara
produksi, tradisi, dan nilai nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari
pergaulan hidup lainnya. Di dalam antropologi memang terdapat banyak ilmu yang membahas
tentang manusia, seperti ekologi, biologi, anatomi, psikologi, dan sebagainya.
B. Antropologi Kesehatan
Kajian antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilaku seputar masalah
kesehatan. Bagaimana perilaku
kepercayaan masyarakat terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang masih melekat
dan telah di terimanya pemahaman penting kesehatan dan gizi di lain pihak .
Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat yang akan
bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode, dan cara
untuk mengerti serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia,
terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia,
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai
aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari
aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan
untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum
kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah
kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)
Menurut Hochstrasser :
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang
berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).
Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973, 1034)
Menurut Fabrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi
cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons
terhadap sakit dan penyakit.
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah
laku. (Fabrega, 1972;167)
b.
b.
c.
d.
Antropologi ekologi
e.
Teori evolusioner
Akar dari Antropologi Kesehatan
a.
Antropologi fisik
misal:
umur,
jenis
kelamin,
dan
peninggalan
ras
manusia
yang
didugamati karena unsur kejahatan serta masalah penentuan orang tua dari seorang anak melalui
tipe darah, bila terjadi keraguan mengenai siapa yang menjadi bapaknya).
5) Dalam usaha pencegahan penyakit ( penelitian mengenai penemuan kelompok-kelompok penduduk
yang memiliki risiko tinggi, yakni orang-orang yang tubuhnya mengandung sel sabit (sickle-cell)
dan pembawa penyakit kuning (hepatitis).
Para ahli ini telah memanfaatkan pengetahuan mereka mengenaivariasi manusia untuk
membantu dalam bidang teknik biomedikal(biomedical engineering).
Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi, digunakan
dalam bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai survei
tentangtingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam populasi yang berbeda-beda maupun dalam
suatu populasi.
b.
Etnomedisin
Cabang dari etnobotani atau antropologi kesehatan yang mempelajari pengobatan
tradisional, tidak hanya yang berhubungan dengan sumber-sumber tertulis (contohnya
pengobatan tradisional cina) tetapi terutama pengetahuan dan praktek yang secara oral
diturunkan selama beberapa abad.
Dalam ilmu pengetahuan, etnomedisin pada umumnya ditandai dengan pendekatan
antropologi yang kuat atau pendekatan biomedikal yang kuat, terutama dalam program
penemuan obat.
Kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil
dari perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka kedokteran
modern, merupakan urutan langsung dari kerangka konseptual ahli-ahli antropologi mengenai
sistem medis non-barat. Rivers, (Medicine, Magic, and Religion).
Sistem pengobatan asli adalah pranata-pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara
yang sama seperti mempelajari pranata-pranata sosial umumnya, dan bahwa praktek-praktek
pengobatan asli adalahrasional bila dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebabakibat.
Setelah antropologi kesehatan berkembang, terutama dalam bidang-bidang yang luas,
konsep kesehatan internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri transkultural), kepentingan
pengetahuan praktis maupun teoritis mengenai sistem pengobatan non-Barat semakin tampak.
Pengakuan tersebut telah memperbaharui perhatian dalam penelitian etnomedicine, dan
mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi kesehatan.
c.
d.
WHO
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih
cepat menemukan masalah daripada mereka yang bekerja dalam kebudayaan sendiri, dan
khususnya mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan melihat bahwa kesehatan dan penyakit
bukan merupakan gejala biologik saja, melainkan juga gejala sosial-budaya.
Kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidaklah dapat dipenuhi dengan sekedar
memindahkan pelayanan kesehatan dari negara-negara industri.
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan praktek pengobatan primitif dan petani
yang telah diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada tahun-tahun sebelumnya, informasi
mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta pengetahuan mereka mengenai
dinamika stabilitas sosial dan perubahan, telah memberikan kunci yang dibutuhkan bagi
masalah-masalah yang dijumpai dalam program-program kesehatan masyarakat awal tersebut.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai bagaimana
kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi pengobatan Barat,
bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan kesehatan, dan bagaimana
kesehatan dan penyakit semata-mata merupakan aspek dari keseluruhan pola kebudayaan, yang
berubah bila ada perubahan sosial budayanya yang mencakup banyak hal.
c. Batasan Antropologi Kesehatan
Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu mengkombinasikan dalam satu disiplin ilmu
pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial, dan humaniora dalam menstudi manusia,
dalam proses perkembanganya merupakan perpaduan antara aspek biologi dan aspek sosiobudaya.
Foster dan Anderson mendefinisikan antropologi kesehatan adalah suatu disiplin biobudaya
yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya berkenaan dengan perilaku manusia,
khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap
kesehatan dan penyakit.
Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan antropologi kesehatan merupakan
studi bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi kesehatan dan mengetahui
tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan merawat penyakit.
Definisi kerja secara singkat bahwa antropologi kesehatan adalah istilah yang dipakai oleh
ahli-ahli antropologi yang mendeskripsikan:
a.
Secara luas dan interprestasi mengenai hubungan bio-budaya, antara perilaku manusia di masa
lalu dan di masa kini, dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian
pada penggunaan praktis dan pengetahuan tersebut.
b.
Partisipasi profesional dalam program- program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan
melalui pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara gejala biososiobudaya dan
kesehatan, dan melalui perubahan perilaku sehat dalam arah yang dipercaya dapat memperbaiki
kesehatan dalam arah yang lebih baik.
d. Ruang Lingkup Kajian Antropologi Kesehatan
Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi kesehatan dibagi menjadi dua:
a.
Kutub biologis, perhatinya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, peranan
penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan lingkungan alam, dan
pola penyakit di kalangan manusia purba.
b.
Kutub sosio-budaya perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang mencakup aspek-aspek
etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan praktisi medis tradisional,
masalah perawatan kesehatan biomedik, perilaku kesehatan, peranan pasien, perilaku sakit,
interaksi dokter dengan pasien, dan masalah inovasi kesehatan.
Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu kesehatan (a) Pendekatan
Holistik, pendekatan ini memahami gejala sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dimana suatu
pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam
keseluruhan sistem. (b) Relativisme Budaya, Standar penilaian budaya itu relative, suatu
aktivitas budaya yang oleh pendukungnya dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya
tidak baik dan tidak pantas bagi masyarakat lainnya.
b.
mengubah perilaku kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal yang tampak, tetapi
seharusnya pada aspek psiko-budaya.
c.
Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar tetapi efektif untuk
menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis yang dihadapi dalam berbagai program
kesehatan.
d.
Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan pedoman individu atau
kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-premis tersebut memainkan peranan dalam
menentukan tindakan individu dan kelompok.
D. Unsur unsur kepribadian
1. Pengetahuan
Unsur unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar secara
nyata terkandung dalam otaknya .banyak hal yang dia peroleh, alami, dan temukan dalam
proses kesehariannya. Perolehan; pengetahuan; ini akan di coba untuk di proyeksikan ke dalam
otak melalui berapa faktor pendukung/ penghambat serta situasional yang ada.
Berikut akan di gambarkan proses tersebut dengan menggunakan wawasan psikolohi,
ilmu psikologi, sebagaiman telah di uraikan dalam bab sebelumnya yang merupakan salah satu
dari sekian ilmu bantu dalam kajian antropologi, yaitu:
a. Persepsi
Persepsi adalah penggambaran seluruh proses akal tentang alam dan sekitar dalam
keadaan alam sadar. Dalam proses demikian ini, semua yang digambarkan ini adalah persis sama
dengan wujud aslinya.
b. Apersepsi
Apersepsi adalah penggambaran baru dengan lebih banyak pengertian tentang keadaan
lingkungan dan berdasarkan pemahaman yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada situasi ini
sudah tampak perwujudan baru yang berbeda dengan aslinya.
c. Pengamatan
Pengamatan adalah penggambaran yang lebih terfokus dan intensif yang di peroleh
karena mengadakan suatu pengamatan. Hasil yang di peroleh bergantung dari seberapa jauh
ketelitian dalam pengamatan.
d. Konsep
Konsep adalah penggambaran abstrak tentang sesuatu objek. Dalam proses ini tampak
adanya unsur subjektif dengan mengadakan perbandingan
2. Fantasi
Fantasi adalah penggambaran baru dari objek yang sangat berbeda dari aslinya. Ada
kemungkinan penggambaran jenis ini sulit diterima nalar karena demikian kuatnya daya khayal.
3. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif.
4. Dorongan naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk
manusia. Hal ini ttidak lagi timbul karena pengaruh pengetahuannya, karena telah terkandung
dalam organismenya, khususnya dalam gen sebagai dorongan naluri.
Sedikitnya ada 7 dorongan naluri yaitu:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Dorongan seks
3. Dorongan mencari makan
4. Dorongan untuk bergaul / berinteraksi dengan sesama
5. Dorongan untuk menirukan tingkah laku sesamanya
6. Dorongan untuk berbakti
7. Dorongan untuk keindahan
E. Hubungan Antara Budaya Dan Kesehatan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai dengan warna obat
yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system
drainase pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans. Ini
menunjukkan bahwa kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
F.
Di abad-ke 2 Masehi, dokter Yunani, Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan
pembersih. Akhirnya, mandi dengan memnggunakan sabun menjadi sebuah kegiatan rutin hingga
saat ini.
Bukan hanya cara mandi yang berbeda dari masa dahulu dan sekarang, tapi juga budaya
gosok gigi. Pada zaman dahulu masyarakat Jazirah Arab menggunakan kayu siwak untuk
menggosok gigi. Orang Roma menggunakan pecahan kaca halus sebagai bagian dari pembersih
mulut mereka. Sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan halusan genting dan bata. Namun
saat ini manusia beralih menggunakan pasta gigi untuk menggosok gigi. Begitu juga dengan
shampoo yang secara luas digunakan. Dahulu, secara luas masyarakat menggunakan merang
untuk keramas.
Tidak hanya tentang budaya kesehatan individu atau personal yang mengalami perubahan.
Budaya kesehatan masyarakat pun saat ini telah mengalami perubahan jika dibandingkan dengan
masa lalu. Dahulu masyarakat lebih ke arah paradigma sakit. Namun saat ini seiring dengan
perkembangan zaman, masyarakat cenderung berparadigma sehat dalam memaknai kesehatan
mereka. Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor yang
menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit dan perilaku sehat jika
mereka menganggap sehat.
Perilaku sakit yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit
agar memperoleh kesembuhan, contohnya mereka akan pergi ke pusat layanan kesehatan jika
sakit saja, karena mereka ingin sakitnya menjadi sembuh. Sedangkan perilaku sehat adalah
tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, misalnya:
pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran dan mengkonsumsi makanan
bergizi. Masyarakat akan selalu menjaga kesehatannya agar tidak menjadi sakit. Masyarakat
menjadi rajin berolah raga, fitness, chek up ke pusat layanan kesehatan, membudayakan cuci
tangan menggunakan sabun, menghindari makanan berkolesterol tinggi dan lain-lain.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Contohnya masyarakat dahulu saat persalinan minta bantuan oleh dukun bayi
dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang ke bidan atau dokter
kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan
calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG.
Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang
diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui
pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang
bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Sekarang pola pikir masyarakat kebanyakan lebih ke arah preventif terhadap adanya suatu
penyakit. Yaitu pola pikir bahwa mencegah datangnya penyakit itu lebih baik daripada
mengobati penyakit.
G.
Hubungan Antara Social Budaya Dan Biologi Yang Merupakan Dasar Dari
Perkembangan Antropologi Kesehatan
Anthropologi berkaitan dengan kebudayaan dan biologi, dimana keduanya sama-sama
meneliti berbagai obyek fisik kebudayaan yang tercipta baik di masa sekarang maupun di masa
lampau sebagai sebuah sarana pemahaman nilai-nilai budaya.
Sejumlah sub bidang terletak multi bidang (interface) dalam berbagi divisi di atas,
sebagai contoh medical anthropology sering dipandang sebagai sub bidang anthropologi social
budaya ; namun banyak anthropolog yang mempelajari topic kesehatan sering harus mengambil
materi keragaman biologis disamping harus memperhatikan berbagai interaksi antara budaya dan
biologi.
Biocultural anthropology adalah sebuah sub bidang yang digunakan untuk
mendeskripsikan sintesa antara perspektif cultural dan biologi.
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social
budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat
yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4
faktor(3)yaitu :
d. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor
-faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang
sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat
menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien.
Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan
penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik,
parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.
Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat
tertentu.
Contoh : penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur
ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
H.
a. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya.
b. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial
budaya bidang kesehatan.
c. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk
masyarakat. Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.
Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat adaptif. Terdapat Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu
mengkombinasikan dalam satu disiplin ilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial,
dan humaniora dalam menstudi manusia, dalam proses perkembanganya merupakan perpaduan
antara aspek biologi dan aspek sosio-budaya.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang
lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
B.
Saran
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita lebih mengetahui apa
sebenarnya antropolgi itu dalam sistem budaya untuk meningkatkan cara penanganan kesehatan.
Hendaknya kita peduli akan pentingnya materi ini dalam sistem budaya kita.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan pendidikan
bagai masyarakat