Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NANGA TAYAP
Jl. A. Yani Desa Nanga Tayap Kec. Nanga Tayap Kab.Ketapang
Email : uptdpuskesmas.nangatayap@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS NANGA TAYAP
Nomor : 18/KAPUS/IV/2018

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS DI PUSKESMAS NANGA TAYAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS NANGA TAYAP,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas yang


lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen
Risiko Klinis;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud poin a, perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Nanga Tayap tentang Penerapan
Manajemen Risiko Klinis di Puskesmas Nanga Tayap.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959


tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO KLINIS DI PUSKESMAS NANGA TAYAP.
Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera dalam lampiran
keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Nanga Tayap


Pada Tanggal : 17 April 2018
KEPALA PUSKESMAS NANGA TAYAP,

YUPITA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 18/KAPUS/IV/2018
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
KLINIS DI PUSKESMAS NANGA TAYAP

MANAJEMEN RISIKO KLINIS PUSKESMAS NANGA TAYAP

A. Pendahuluan
Manajemen Risiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi risiko
akibat pelaksanaan pelayanan medik. Risiko klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien,
terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimalkan terjadinya “medical error”, “adverse events” dan “harms”
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
finansial bagi puskesmas) dan dokter.

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu
5. Posbindu

D. Tahapan Manajemen Risiko Klinis


1. Identifikasi risiko: keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik
2. Pembahasan: Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program
3. Kesimpulan: RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll.
4. Tindak lanjut

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
pada keselamatan pasien (Patient Care dan Patient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan berisiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan risiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran
dan risiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi:
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supply
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan petugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal:
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist

G. Tipe Medical Error


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late Diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang using
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medik
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi:
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan sistem lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Risiko Klinis di Puskesmas Nanga Tayap.

Kepala Puskesmas Nanga Tayap,

YUPITA
NIP. 19670703 198901 2 003

Anda mungkin juga menyukai