JENIS-JENIS
PELAYANAN YANG ADA
DI PUSKESMAS
GARUNG
UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN GARUNG
KEPALA UPTD
PUSKESMAS GARUNG
KECAMATAN GARUNG
Menimbang :
a. Bahwa guna
meningkatkan kualitas
pelayanan di unit pelayanan
publik di
puskesmas Garung yg
transparan dan akuntabel
serta efektif dan efisien
perlu dibuat surat keputusan
dari kepala puskesmas untuk
jenis pelayanan
kesehatan yang ada di
puskesmas Garung.
b. Bahwa berdasarkan
pertimbangan dimaksud
huruf a, agar
pelaksanaannya
pelayanan dapat
berdayaguna dan berhasil
guna. Efektif dan efisien
Perlu
menetapkan keputusan
kepala UPTD Puskesmas
Kecamatan Garung.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor
30 Tahun 1950 tentang
pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam
lingkungan provinsi Jawa
Tengah.
2. Pedoman Manajemen
puskesmas sebagai tindak
lanjut dari Keputusan
menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomer 128
MENKES/SK/II/2004
tentang kebijakan dasar
puskesmas.
3. Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor
KEP/25/25/M.PAN/2/2004.
4. Pedoman Umum
Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan
Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/
2003, tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik.
6. Ketetapan MPR Nomer
1988 tentang Garis Besar
Haluan Negara, kebijakan
Nasional sebagai pedoman
pelaksanaan pembanguan
bidang kesehatan.
7. Peraturan Daerah Dan
Peraturan Bupati Wonosobo
Nomer 30 tahun 2009
tentang pedoman
penyusunan Jenis Standar
pelayanan publik.
TENTANG
JENIS-JENIS
PELAYANAN YANG ADA
DI PUSKESMAS
GARUNG
UPTD PUSKESMAS
KECAMATAN GARUNG
KEPALA UPTD
PUSKESMAS GARUNG
KECAMATAN GARUNG
Menimbang :
a. Bahwa guna
meningkatkan kualitas
pelayanan di unit pelayanan
publik di
puskesmas Garung yg
transparan dan akuntabel
serta efektif dan efisien
perlu dibuat surat keputusan
dari kepala puskesmas untuk
jenis pelayanan
kesehatan yang ada di
puskesmas Garung.
b. Bahwa berdasarkan
pertimbangan dimaksud
huruf a, agar
pelaksanaannya
pelayanan dapat
berdayaguna dan berhasil
guna. Efektif dan efisien
Perlu
menetapkan keputusan
kepala UPTD Puskesmas
Kecamatan Garung.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor
30 Tahun 1950 tentang
pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam
lingkungan provinsi Jawa
Tengah.
2. Pedoman Manajemen
puskesmas sebagai tindak
lanjut dari Keputusan
menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomer 128
MENKES/SK/II/2004
tentang kebijakan dasar
puskesmas.
3. Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor
KEP/25/25/M.PAN/2/2004.
4. Pedoman Umum
Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan
Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/
2003, tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik.
6. Ketetapan MPR Nomer
1988 tentang Garis Besar
Haluan Negara, kebijakan
Nasional sebagai pedoman
pelaksanaan pembanguan
bidang kesehatan.
7. Peraturan Daerah Dan
Peraturan Bupati Wonosobo
Nomer 30 tahun 2009
tentang pedoman
penyusunan Jenis Standar
pelayanan publik.
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TELAGA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GORONTALO
NOMOR :
TENTANG
MANAJEMEN RESIKO PELAYANAN DI PUSKESMAS TELAGA
MEMUTUSKAN
KEPALA PUSKESMAS
TELAGA
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko pelayanan merupakan suatu upaya sistematis
yang dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko pelayanan
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik
yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian
finansial bagi RS) dan dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.
F. Sumber Medical Report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya
H. Penutup
1. Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko pelayanan di Puskesmas
Telaga.
Ditetapkan di : Telaga
Pada tanggal : Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS
TELAGA