DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KEJAKSAN
Jl. Siliwangi Gg. Cempaka No. 6 Tlp. 244128 Cirebon
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI UPT PUSKESMAS KEJAKSAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Cirebon
Pada Tanggal 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan,
Nurhidayat
SISTEM MANAJEMEN
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan di Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan
pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial
bagi Puskesmas) dan dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : Root Cause Analysis (RCA) analisa akar masalah: Tipe Medical
Error, Sumber Medical Error, Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/
pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi kegagalan potensial dan efeknya
: perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 2/4
440/265/KJS/I/2017
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen suplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 3/4
440/265/KJS/I/2017
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk/rusak
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease ( Kesalahan dalam konsep penyakit )
b. Wrong Concept of Treatment ( Kesalahan dalam konsep pengobatan )
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis ( kesalahan diagnosis )
b. Late diagnosis ( keterlambatan mendiagnosis )
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang kadaluwarsa
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Kesalahan melakukan tindakan medik
b. Kesalahan memberikan terapi
c. Kesalahan menetapkan dosis
d. Kesalahan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 4/4
440/265/KJS/I/2017
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian acuan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPT PUSKESMAS PERUMNAS
UTARA.
Ditetapkan di Cirebon
Pada Tanggal 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan,
Nurhidayat