Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH DAERAH KOTA CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KEJAKSAN
Jl. Siliwangi Gg. Cempaka No. 6 Tlp. 244128 Cirebon

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KEJAKSAN


Nomor : /265/PKM.PPU/I/2017

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI UPT PUSKESMAS KEJAKSAN

KEPALA UPT PUSKESMAS KEJAKSAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


lebih bermutu, perlu disusun tentang Penerapan
Manajemen Resiko Klinis;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut dalam poin


a, perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Kejaksan tentang Penerapan Manajemen
Resiko Klinis;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun


2009, tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun


2014, tentang Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang


Jaminan Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Kementerian Kesehatan No.


1691/MENKES/PER/VIII/2011, tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit

6. Peraturan Kementerian Kesehatan, Nomor 71 Tahun


2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional, Tahun 2019
akreditasi sebagai salah satu syarat credentialing;

7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,


Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN


MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPT PUSKESMAS
KEJAKSAN

Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam


lampiran surat keputusan ini;

Kedua : Sebagai upaya tercapainya penerapan manajemen resiko yang


berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan di UPT PUSKESMAS
KEJAKSAN;

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan
atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Cirebon
Pada Tanggal 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan,

Nurhidayat
SISTEM MANAJEMEN

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


UPT PUSKESMAS KEJAKSAN
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 1/4
440/265/KJS/I/2017

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


NOMOR /265/PKM.KEJAKSAN/I/2017
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan di Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan
pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada
pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial
bagi Puskesmas) dan dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : Root Cause Analysis (RCA) analisa akar masalah: Tipe Medical
Error, Sumber Medical Error, Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/
pendekatan sistemik untuk mengidentifikasi kegagalan potensial dan efeknya
: perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 2/4
440/265/KJS/I/2017

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen suplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 3/4
440/265/KJS/I/2017

3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk/rusak
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease ( Kesalahan dalam konsep penyakit )
b. Wrong Concept of Treatment ( Kesalahan dalam konsep pengobatan )
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis ( kesalahan diagnosis )
b. Late diagnosis ( keterlambatan mendiagnosis )
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang kadaluwarsa
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Kesalahan melakukan tindakan medik
b. Kesalahan memberikan terapi
c. Kesalahan menetapkan dosis
d. Kesalahan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 5 Januari 2017 Hal.: 4/4
440/265/KJS/I/2017

4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian acuan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPT PUSKESMAS PERUMNAS
UTARA.

Ditetapkan di Cirebon
Pada Tanggal 5 Januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Kejaksan,

Nurhidayat

Anda mungkin juga menyukai