DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PICUNG
Jl. Raya Saketi-Malingping, KM.15 Picung Pandeglang 42275
Email : puskesmas.picung@gmail.com
Ditetapkan di : Picung
Pada Tanggal : 05 Januari 2018
Penanggung Jawab Puskesmas Picung
SUFYANSORI,
KERANGKA ACUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI PUSKESMAS PICUNG
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan yang
diberikan kepadanya.
B. Latar Belakang
Agar upaya kesehatan dapat terselenggara secara aman, nyaman dan selamat, maka
puskesmas harus meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui
penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017
tentang keselamatan pasien yaitu suatu system yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identtifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisa
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksankan suatu tindakan atau mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mencegah agar tidak terjadi hal (KTD, KNC, KTC, KPC) yang kemungkinan bisa
terjadi di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
b. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi Puskesmas) dan
dokter.
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu
E. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko :keluhan pasien, klaim, incident report, audit medis.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.
F. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient
Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/ kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah /kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/ kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meneliminasi atau
menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
SUFYANSORI,