Anda di halaman 1dari 7

-1-

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUNGBULANG
Jl. Garuda, Kecamatan Bungbulang Kode Pos 44165
E-mail : bungbulangpuskesmas@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGBULANG


NOMOR : 026 / SK / BBL / 04 / 2020

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGBULANG,

Menimbang : a.a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun
tentang penerapan Manajemen Risiko Klinis;
b.
b. Bahwa dengan sehubungan dengan butir a
tersebut diatas ditetapkan Manajemen Risiko Klinis
dengan keputusan Kepala Puskesamas;
c.
Mengingat : 1.
1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 144
Tambahan Lembaran Negara RI No 5063);
2.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
3 Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
. Keputusan Menteri Kesehatan No
1457/MenKes/SK/X/2003 tentang standar
pelayanan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS.
-2-
KESATU : Penerapan Manajemen Risiko Klinis seperti tertera
dalam lampiran surat keputusan ini;

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal : 2020
Kepala UPT Puskesmas Bungbulang,

YANYAN SANTOSO
-3-

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUNGBULANG
Jl. Garuda, Kecamatan Bungbulang Kode Pos 44165
E-mail : bungbulangpuskesmas@yahoo.com

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS BUNGBULANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
KLINIS

NOMOR : 026 / SK / BBL / 04 / 2020

TANGGAL : 06 APRIL 2020

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan

Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang


dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik
yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan

1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’


pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).

2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan


biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah
kerugian finansial bagi RS) dan dokter.

C. Sasaran

1. Puskesmas

2. Puskesmas Pembantu

3. Poskesdes/PKD

4. Posyandu
-4-

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis

1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.

2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.

3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:


perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.

4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report

1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang


direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)

2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada


keadaan beresiko.

3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi

menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum

4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi


termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.

5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk


meneliminasi atau menurunkan resiko.

6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap


anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. Sumber Medical Report

1. Manusia:

a. Kelelahan

b. Kurang terlatih

c. Komunikasi yang buruk

d. Kekuasaan/pengendalian

e. Keterbatasan waktu

f. Poor judgment
-5-
g. Keragu-raguan

h. Logic error

i. Over confidence

2. Organisasi

a. Rancang bangun kerja

b. Perencanaan kebijakan

c. Adminidtrasi/ pembiayaan

d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan

e. Manajemen supplai

f. Supervisi/umpan balik

g. Ketidakjelasan tugas

h. Salah menempatkan personil

3. Teknikal

a. Poor automation

b. Peralatan yang buruk

c. Keterbatasan peralatan

d. Tidak memiliki decision support

e. Kompleksitas

f. Kurang integrasi

g. Terlalu banyak informasi

h. Tidakmenggunakan checklist

G. Tipe Medical Error

1. KEKELIRUAN KONSEP

a. Wrong Concept of Disease

b. Wrong Concept of Treatment

2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK

a. Misdiagnosis

b. Late diagnosis
-6-
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis

d. Menggunakan prosedur yang usang

e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up

f. hasil pemeriksaan penunjang.

3. KEKELIRUAN TERAPI

a. Error melakukan tindakan medic

b. Error memberikan terapi

c. Error menetapkan dosis

d. Error menetapkan jenis obat

e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic


sudah jelas

f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi

g. Teknik yang keliru

4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN

a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.

b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi

5. Lainnya

a. Gagal dalam berkomunikasi :

1) komukasi dengan pasien

2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

b. Equipment failure

c. kegagalan system lainnya

H. Penutup

Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran


mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Bungbulang.
-7-
Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal : 2020
Kepala UPT Puskesmas Bungbulang,

YANYAN SANTOSO

Anda mungkin juga menyukai