Anda di halaman 1dari 7

5

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BENUA
JL. Poros Benua - Andoolo Komplcks Perkantoran Kec.
Benua

KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS BENUA

NOMOR : 445/2? /PUSK-

BNA/SK/I/2023

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN


RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS BENUA

Menimbang a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu perlu disusun
tentang penerapan manajemen risiko;
b. bahwa dalam upaya meminimalkan risiko akibat
pelaksanaan pelayanan dan program, perlu dilakukan
manajemen risiko;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskemas Benua
tentang Penerapan Manajemen Risiko;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang UPTD
puskesmas benua
3. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomorcs. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
MEMUTU SKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BENUA


TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko seperti yang tertera dalam
lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Kegiatan yang tertera dalam lampiran mengacu pada
panduan yang berlaku.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BENUA

Pada Tanggal :6 Januari 2023

·tJ PUSKESMAS BENUA,

~ ,

@i'
a
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BENUA
LAMPIRAN

NOMOR 445/ /PUSK-BNA/ SK/I/2023


TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

A. Pendahuluan
Manajemen Risiko merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka
mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Risiko dapat


berupa bahaya, kesalahan, musibah, atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klasik yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
I. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms pada
pasien (membuat pasien lebih aman)
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi dan petugas
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poslindes
4. Posyandu/Posbindu
D. Tahapan Manajemen Risiko
I. Identifikasi risiko : keluhan pasien, incident report, audit medic
2. Pembahasan : Tim Manajemen Risiko, Kepala Ruangan/Unit, Ketua
Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA (Tipe Medical Error, Sumber Medical Error),
FMEA (perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, SOP dll)
4. Tindak Lanjut
E. Pelaporan Insiden
I. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari
yang direncanakan atau secara normal harusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghad kan
ap pasi en

keadaan berisiko
pada

_J
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kcjadian yang potensial menycbabkan cedera
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan risiko
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak
terhadap anggaran dan risiko ketersediaan keuangan, peralatan,
maupun supplies
F. Sumber Medical Error
1. Manusia
a. Kelelahan


b . Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/ pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f Poorjudgement
&. Keragu-raguan
h. Logic error
L Over confidence
2. Organisasi
a. Perencanaan kebijakan
b. Perencanaan kerja


c. Administrasi/pembiayaan
d.
Insentif/Disinsentif/Kepimpinan e.
Manajemen suplai
f. Supervisi/Umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah penempatan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kurang integritas
f. Tidak banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
d
I. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan
Diagnostik a.
Misdiagnosisi
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur
diagnosis d. Salah prosedur
e. Gagal melakukan pemantaun dan follow up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Kekeliruan Terapi


a. Error melakukan tindakan
medik b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang
diperlukan b. Tidak adekuat melakukan pemantuan hasil


terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien atau petugas
kesehatan lainnya
b. Equiment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen risiko di Puskesmas Benua

KEPALA UPTD PUSKESMAS BENUA


4

Anda mungkin juga menyukai