TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Nangaroro
pada tanggal : 28 November 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS NANGARORO,
A. PENDAHULUAN
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
Rumah Sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medik. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal – hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.
B. TUJUAN
1. Meminimumkan terjadinya “medical error”,”adverse events”, dan “harms” pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi puskesmas)
dan dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu
D. Tahapan Mangemen Resiko Klinis
1. Identifikasi Resiko; keluhan pasien, klaim,incident report, audit medic.
2. Pembahasan; team Manajement medic, koordinator pemegang program
3. Kesimpulan; RCA : tipe medical error, sumber medical error, FMEA, perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan
4. Tindak Lanjut
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan
atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan
pasien (patient care and patient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
berisiko
3. Pelaporan atas masalah / kejadian yang bertendensi / berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera tetapi termasuk
juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
5. Pelaporan atas masalah / kejadian yang dpat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko
6. Pelaporan masalah atau kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun suplay