Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN

KEPALA UPT PUSKESMAS RUKUN LIMA


Nomor : 286/TU.01/UPT/VII/2016

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS RUKUN LIMA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap tuntutan


masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun
tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan Manajemen


Resiko Klinis dengan keputusan Kepala Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Puskesmas;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/Menkes/SK/X/2003 Tentang standar
pelayanan minimal bidang kesehatan Di Kabupaten/kota;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/Menkes/Per/II/1998 tentang
Rumah Sakit;]

6. Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor


1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG MANAJEMEN RESIKO


KLINIS PUSKESMAS RUKUN LIMA
Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ende
pada tanggal :……
KEPALA UPT PUSKESMAS RUKUN LIMA

Nining Julie Astuty

Lampiran Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rukun Lima


Nomor :
Tanggal :

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. PENDAHULUAN
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di rumah
sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medik.
Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.

B. TUJUAN
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas.
2. Puskesmas Pembantu.
3. Poskesdes.
4. Posyandu.

D. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. INCIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient
Care and Ptient Safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau
menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. SUMBER MEDICAL REPORT


1. Manusia:
a. Kelelahan.
b. Kurang terlatih.
c. Komunikasi yang buruk.
d. Kekuasaan/pengendalian.
e. Keterbatasan waktu.
f. Poor judgment.
g. Keragu-raguan.
h. Logic error.
i. Over confidence.
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja.
b. Perencanaan kebijakan.
c. Adminidtrasi/ pembiayaan.
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan.
e. Manajemen supplai.
f. Supervisi/umpan balik.
g. Ketidakjelasan tugas.
h. Salah menempatkan personil.
3. Teknikal
a. Poor automation.
b. Peralatan yang buruk.
c. Keterbatasan peralatan.
d. Tidak memiliki decision support.
e. Kompleksitas.
f. Kurang integrasi.
g. Terlalu banyak informasi.
h. Tidakmenggunakan checklist.

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan sistem lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Rukun Lima.

Ditetapkan di : Ende
pada tanggal :……
KEPALA UPT PUSKESMAS RUKUN LIMA

Nining Julie Astuty


Nip. 19690702 200502 2 002

Anda mungkin juga menyukai