Latar Belakang
Penelitian menunjukan bahwa pesan positif lebih efektif daripada pesan negatif dalam
kampanye kesehatan masyarakat. Contohnya kampanye berhenti merokok dengan cara menakuti efek
rokok tidak berhasil menurunkan prevalensi merokok di masyarakat. Tetapi kampanye olahraga sehat
seperti lari bersama secara rutin berhasil membantu perokok untuk berhenti. Pada saat ini kampanye
eliminasi kaki gajah lebih banyak menggunakan pesan negatif yang memberi efek takut dengan harapan
masyarakat menjadi patuh minum obat. Akan tetapi, hingga saat ini kepatuhan minum obat masih
sangat rendah seperti dibuktikan melalui survei cakupan. Tingkat kepatuhan masih di kisaran 50-70%
dari jumlah yang menerima obat. Survei cakupan juga menunjukan bahwa (1) penyebab utama tidak
minum obat adalah takut dengan efek samping dan (2) pemberi pengaruh terbesar adalah teman dan
keluarga.
Persiapan:
Diskusi H-1 bersama Dinas Kesehatan Kabupaten untuk menyepakati strategi baru. Menentukan siapa
yang akan melakukan presentasi strategi baru dan berlatih cara presentasi dengan penekanan tertentu.
Luaran:
Puskesmas, Camat, dan Lintas Sektor mengerti tentang dan setuju untuk menerapkan strategi
baru.
Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setuju untuk melakukan POPM di SMP dan SMA di
beberapa desa atau kecamatan, dan mengijinkan siswa menggunakan smartphone untuk
mengupload foto ke social media.
Pemilihan desa/kecamatan sebagai lokasi awal melakukan POPM.
Menentukan tagar sosial media yang akan digunakan.
Pelatihan Kader
Persiapan:
Diskusi H-1 bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang terpilih sebagai lokasi awal kampanye media
sosial. Menentukan siapa yang akan melakukan presentasi strategi baru dan berlatih cara presentasi
dengan penekanan tertentu.
POPM Belkaga
Desa/Kecamatan terpilih:
Desa/Kecamatan lain
Evaluasi
Observasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan PKBI di setiap pos minum obat dan sekolah.
Proporsi masyarakat yang minum obat didepan petugas dihitung secara kasar.
Jumlah foto yang diupload warga ditentukan melalui pencarian di media sosial menggunakan
tagar.
Survei cakupan di beberapa kabupaten untuk dibandingkan dengan survei cakupan sebelumnya.