Anda di halaman 1dari 5

UPT PUSKESMAS CITEUREUP

Jalan Alternatif Puspanegara No.08 Kec Citeureup Kode Pos .16810


Telp/Fax. ( 021) 8758850
Email. uptpuskesmasciteureup@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESEHATAN INDERA

a. Pendahuluan
Manusia menangkap informasi dari lingkungan sekitar yang berupa rangsangan untuk dapat
melangsungkan hidupnya dengan baik. Rangsangan tersebut nantinya akan ditangkap oleh alat-
alat tubuh yang memiliki fungsi khusus tertentu bernama indera. Alat indera pada pada manusia
terdiri dari 5 alat indera, yaitu mata,hidung, telinga, kulit, dan lidah. . Dengan adanya alat indera
ini, manusia dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu alat-alat indera 
sangat dibutuhkan oleh kita. Tanpa alat indera sebagai reseptor dalam tubuh, kita tidak mungkin
menyadari perubahan suhu, kita juga tidak mungkin mendengar atau melihat sesuatu.
b. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Puskesmas dalam
upayanya memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat, dituntut untuk bisa memberikan
pelayanan sebaik-baiknya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan visi puskesmas
citeureup yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Citeureup yang Mandiri untuk Hidup
Sehat”. Salah satu kegiatan agar masyarakat dapat mandiri untuk mencapai Hidup Sehat adalah
berupa program pengembangan yaitu kesehatan indera, karena indera salah satunya Indera
penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia,karena 83% informasi sehari-hari
masuknya melalui jalur penglihatan sedangkan melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%,
peraba 1,5% dan pengecap 1,0%.
Dari hasil survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran yang dilakukan di 8
(delapan) Provinsi menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia 1,5%. Menurut WHO
prevalensi kebutaan yang melebihi 1 % bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan
masalah sosial yang perlu ditangani secara lintas program dan lintas sektor. Penyebab utama
kebutaan adalah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-
penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%). Untuk masalah gangguan
pendengaran dan ketulian didapatkan prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8%,
gangguan pendengaran pads laki-laki 18,7%, pada perempuan 15,3%, sedangkan ketulian 0,5%
pada laki-laki dan 0,3% pada perempuan. Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah
serumen prop (3,6%), dan OMSK (3,1%) di samping gangguan pendengaran Iainnya yaitu
presbikusis (2,6%), ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak (0,2%) dan tuna rungu (0,1%). Di UPT
Puskesmas citeureup selama tahun 2015 di temukan sebanyak 41 kasus katarak, 278 kasus
konjungtivitis, 58 kasus kelainan refraksi, 88 kasus omsk,74 kasus serumen prop.
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini WHO tengah mencanangkan program
VISION 2020 : THE RIGHT TO SIGHT pada tanggal 30 september 1999, yang kemudian di
tindak lanjuti dengan pencanangan VISION 2020 : THE RIGHT TO SIGHT di indonesia oleh
ibu Megawati Soekarnoputri. Kemudian di tindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategi
Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (Renstranas PGPK) untuk
mencapai Vision 2020.
Untuk pencegahan dan penanggulang gangguan pendengaran dan ketulian, WHO telah
merekomendasikan dibentuknya forum Regional yang bernama Sound Hearing 2030 yang
diresmikan pada 4 Oktober 2015, dan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategi
Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Renstranas PGPKT) untuk
mencapai Sound Hearing 2030.
Sejalan dengan Renstranas PGPK dan PGPKT, maka kepedulian dan pengetahuan
masyarakat tentang upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan dan
penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian perlu di tingkatkan.
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan indera masyarakat secara optimal.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan dirinya
di bidang kesehatan indera.
2. Menurunnya prevalensi kesakitan indera sehingga tidak menjadi penyakit di
masyarakat.
3. Meningkatkan jangkauan refleksi sehingga masyarakat yang mengalami gangguan
indera dapat terlayani.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Metode
1. Penemuan kasus 1. Melakukan Pemeriksaan Pelayanan langsung
Mata Dasar meliputi pada pasien
pemeriksaan mata luar, (memeriksa)
pemeriksaan visus, Tanya Jawab
pemeriksaaan refraksi
sederhana, pemeriksaan
butawarna, pemeriksaan
lapang pandang.
2. Melakukan identifikasi,
deteksi dini dan
penatalaksanaan pada
penyakit mata utama
penyebab kebutaan seperti
katarak, Glaukoma dan
Xeroptalmia.
3. Melakukan identifikasi kasus
kegawat daruratan mata dan
melakukan pertolongan
pertama pada kegawat
daruratan mata.
4. Melakukan pemeriksaan
telinga sederhana
5. Melakukan Identifikasi dan
deteksi dini Penyakit Telinga
dan Gangguan Pendengaran.
6. Melakukan identifikasi kasus
kegawat daruratan telinga
dan pendengaran dan
Melakukan Penata laksanaan
kegawat daruratan telinga
dan pendengaran.
2. Penyuluhan Penyuluhan Kesehatan indera Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
3. Kunjungan sekolah Pemeriksaan indera anak sekolah Pemeriksaan
Tanya jawab
4. Operasi Katarak Operasi katarak gratis Pemeriksaan
5. Pencatatan & pelaporan Pencatatan dan pelaporan kegiatan Grafik
Pengumpulan data

e. Lintas Program dan Lintas Sektor


No Kegiatan Lintas Uraian Lintas Uraian Tugas
Program Tugas Sektor
1. Penemuan kasus 1. KIA Deteksi dini 1. Kader Deteksi dini
gangguan Posyandu gangguan
kesehatan kesehatan indera
indera pada pada balita yang
balita datang ke
posyandu
2. Lansia
Deteksi dini
gangguan
kesehatan
indera pada
lansia di
posbindu
3. UKS
Deteksi dini
gangguan
kesehatan
indera pada
anak sekolah
2. Penyuluhan 1. Promkes Penyuluhan 1. Kepala Menyiapkan
kesehatan sekolah tempat &
indera 2. Kader sasaran
3. Kunjungan 1. UKS Penjaringan 1. Kepala Menyiapkan
sekolah dan sekolah tempat &
pemeriksaan sasaran
kes indera
anak sekolah
4. Operasi katarak 1. Promkes Sosialisasi 1. Kepala Memberitahukan
jadwal Desa kepada
pelaksanaan masyarakatnya
operasi ke tentang jadwal
masyarakat operasi katarak

2. CSR Berperan serta


dalam upaya
penatalaksanaan
gangguan
kesehatan indera
(mengadakan
operasi katarak
gratis)
5. Pencatatan & 1. Lansia Rekapan
pelaporan 2. Uks penemuan
kasus di
posbindu
dan sekolah

f. Cara melaksanakan kegiatan


a. Ada rencana kerja, jadwal pelayanan, register kujungan pasien, buku visum dan daftar
hadir untuk pelayanan luar gedung
b. Metode yang digunakan : pelayanan langsung pada pasien, konseling, ceramah, tanya
jawab, kunjungan sekolah dan pengumpulan data
c. Sasaran
 Sasaran dari kegiatan ini adalah angka skrening gangguan refraksi anak sekolah adalah
80% siswa kelas V s/d IX
 Angka penanganana kasus refraksi adalah 100%
 Angka skrening katarak adalah 100%
 Angka penanganan katarak 100%
 Angka penemuan penjaringan kasus gangguan pendengaran adalah 80% siswa kelas 1

d. Jadwal dan Pelaksanaan kegiatan


No Kegiatan 2016
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Penemuan X X X X X X X X X X X X
kasus
2. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X

3. Kunjungan X X X X X
sekolah
4. Operasi X X
Katarak
5. Pencatatan X X X X X X X X X X X X
& pelaporan

e. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat kekurangan yang
ada dan agar dapat diatasi. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebulan sekali oleh
pemegang program dengan berkonsultasi kepada kepala Puskesmas dan di susun berupa laporan,
Kemudian di laporkan kepada kepala puskesmas.
f. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Pencatatan kegiatan
1. Buku visum   
2. register Penderita gangguan kesehatan indera
b. Pelaporan kegiatan
1. LB1
2. Laporan bulanan Program kesehatan indera
c. Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan di Puskesmas Citeureup oleh pemegang program
kesehatan indera dan kepala puskesmas.
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Citeureup Penanggung jawab Program Idera

((Dr. Nining Sunengsih) (Nunik Kurniawati)


Nip: 197809102008012009 Nip. 197909072005012010

Anda mungkin juga menyukai