Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN DI ERA PANDEMI COVID-19

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KONSEP KEBIDANAN, ETIKO LEGAL DAN HUKUM KESEHATAN

DOSEN:
IBU ROHMI HANDAYANI, M.Keb

DISUSUN OLEH:

WINDARTI NIM P27224020194

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA


PROGRAM ALIH JENJANG PROFESI BIDAN
KELAS WONOGIRI
2020
BAB I

APLIKASI ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN DI ERA PANDEMI COVID-19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan
kebidanan sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan dan telah mendapatkan kualifikasi serta terdaftar disahkan dan mendapatkan ijin
melaksanakan praktik kebidanan didalam pelayanan kebidanan.

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Sasaran
pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan kebidanan oleh bidan meliputi tiga hal yaitu
layanan primer, layanan kolaborasi dan layanan rujukan

Saat ini kita sedang menghadapi pandemi covid-19. Perlu peran seluruh komponen masyarakat dan
banyak fihak dalam menghadapi pandemi ini. Bidan dalam hal ini sebagai tenaga kesehatan ikut
berperan penting dalam menanggulangi dan berupaya mencegah penyebaran covid-19 agar tidak
meluas

Didalam menjalankan tugas dan profesinya bidan hendaknya mematuhi kode etik dan etika profesi
bidan

B. Tujuan
1. Umum
Penulis dalam hal ini mahasiswa memahami dan mampu menerapkan etika kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan
2. Khusus
a. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
c. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
d. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap profesinya
e. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
f. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Covid-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan
bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal,
dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
infiltrat pneumonia luas di kedua paru

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan
droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak
erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk
mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak
dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain
itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama
unit gawat darurat
B. Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19
1. Selalu gunakan masker saat keluar rumah. Kenapa? Karena kita mungkin membawa virus tapi tidak
memiliki gejala atau hanya gejala ringan, sehingga bisa menularkan ke orang lain. Tapi masker
harus dipakai dengan benar! Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dan hanya dipakai
satu kali! Masker kain dipakai ulang setelah dicuci dengan deterjen. tetapi masker medis harus
dibuang begitu sampai di rumah.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Saat menyentuh benda-benda yang sering disentuh
orang lain seperti pegangan pintu, uang, meja makan, tangan Anda bisa terpapar virus. Mata,
hidung, dan mulut merupakan pintu masuk virus.
3. Selalu ambil jarak lebih dari 1 meter dari orang-orang saat berada di luar rumah. Kadang kita
merasa tidak nyaman saat ada yang berdiri terlalu dekat, semisal saat mengantri. Jangan ragu,
minta dengan sopan agar mereka menjaga jarak dengan mengatakan “Maaf, tolong jaga jarak, ya”.
4. Sering cuci tangan dengan sabun. Kita sudah sering mendengar hal ini. Tapi pastikan kita
melakukannya dengan tepat, selama minimal 20 detik dan selalu lakukan saat tiba di rumah atau di
tempat tujuan. Saat di luar rumah, cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol merupakan
pilihan bila sabun dan air mengalir tidak tersedia.
5. Karantina mandiri apabila selama 14 hari apabila pulang dari bepergian dari luar kota
6. Selalu ikuti perkembangan informasi dan hanya ikuti sumber terpercaya seperti situs ini. Jangan
percaya informasi hoaks

C. Etika dan Kode Etik Kebidanan


1. Pengertian Kode Etik
Pengertian kode etik adalah norma – norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi dalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Kode etik juga diartikan sebagai
suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai – nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan
merupakan pengetahuan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota
dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Umumnya kode etik ditetapkan oleh profesi sendiri dalam suatu kongres. Kode etik harus menjadi
self regulation dari profesi. Agar kode etik berhasil dengan baik, maka pelaksanaannya sebaiknya
diawasi dan dikontrol

2. Tujuan Kode Etik


Secara umum tujuan merumuskan kode etik adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi,
meliputi :
a. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d. Untuk meningkatkan mutu profesi

3. Kode Etik Bidan Indonesia


Kode etik profesi bidan merupakan suatu ciri profesi bidan yang bersumber dari nilai – nilai internal dan
eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif profesi bidan yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi. Kode etik profesi bidan juga
merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional
bidan.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan disyahkan dalam Kongres Nasional
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun 1988, dan petunjuk pelaksanaannya disyahkan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991. Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) bab, yang dibedakan
atas tujuh bagian :
a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
1) Setiap bidan senantiasa menjujung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumapah jabatannya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung ringgi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada. Peran, tugas, dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyrakat.
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan kliery
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatannya secara optimal
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
2) Setiap berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien.
c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang sesuai.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya
d. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
1) Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
2) Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan Kebidanan Komunitas meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
1) Setiap bidan harus memeiihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
2) Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
1) Setiap bidan dalam menjarankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pembrintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada
pemeriniah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga
g. Penutup (1 butir)
BAB III

PEMBAHASAN

APLIKASI ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN DI ERA PANDEMI COVID-19

A. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat


1. Bidan menghargai pasien, tidak membeda-bedakan pasien. Misalnya yang kenal mau melayani.
Yang tidak kenal tidak mau melayani karena takut beliaunya sumber penularan korona. Karena
virus korona bisa mengidap siapa saja baik orang yang tidak kita kenal maupunorang yang kita
kenal bahkan sahabat dekat sekalipun. Sejalan dengan kewajiban bidan terhadap klien/masyarakat
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada. Peran, tugas, dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyrakat.
2. Bidanmendahulukan tugasa yang diberikan atasan untuk melaksanakan trcking covid-19 pada hari
sabtu ini. Karena ada warga masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 dan beliaunya
sudahkontak dengan banyak orang. Padahal tadi sudah janji sama anaknya mau masak spesial ahir
pekan untuk anaknya yang mana itu hanya nbisa didlakukan di ahir pekan karena hari kerja
biasanya sampai rumah malam san asisten yang melakukanny. Hal ini sejalan dengan kewajiban
bidan terhadap klien/masyarakat mendahulukan kepentingan klien dan atau masyarakat
B. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1. Pada hari ini bidan kedatangan Ibu hamil dalam masa persalinan kala I pembukaan 5. Mengeluh
batuk pilek agak sesak nafas. Pasien dan keluarga juga mengatakan bahwa ibu baru pulang dari
kota Surabaya 2 hari yang lalu. Karena takut tetangga depan rumahnya terkonfirmasi positif corona
dan dia habis lotisan bersama. Melihat kronologis ini bidan kemudian melakukan kepada stgas
covid puskesmas kemudian dilakukan rujukan dengan protokol. Hal ini sejalan dengan kewajiban
bidan terhadap tugasnya yaitu Setiap berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi dan atau rujukan
2. Bidan ditanya oleh tetangga pasien kenapa dirujuk. Bidan mengatakan bahwa ada penyulit yang
harus diatasi berkenaan kehamilanny dan di PMB nya alatnya tidak lengkap walaupun bidan tahu
bahwa pasaienny terkonfirmasi Positif covid-19 . Hal ini sejalan dengan kewajiban bidan terhadap
tugasnya menjamin kerahasiaan keterangan
C. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
1. Bidan menjaga hubungan baik dengan teman sejawat. Saling mengingatkan ketika teman tidak
memakai APD padahal dia bertugas menjadi petugas screening dan ada informasi hari ini ada
pasien yang habis kontak erat dengan pasien covid-19 dan akan memeriksakan ke puskesmas. Hal
ini sejalan dengan kewajiban bidan terhadap teman sejawat Setiap bidan harus menjalin hubungan
dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang sesuai
2. Bidan menghormati sejawat lain dan tidak menghalangi ketika sejawat melakukan tracking kepada
kerabatnya karena ybs kontak dengan penderita
D. Kewajiban bidan terhadap profesinya
1. Bidan menjaga perilakunya yang dalam hal ini juga menjaga nama baik organisasi profesinya
2. Bidan tidak menjalankan tugas yang bukan kompetensinya sebagai bidan.
3. Bidan melakukan penelitian tingkat pengetahuan dan sikap Ibu balita terhadapmCovid-19 di era
Adaptasi Kebiasaan Baru Pasca Pandemi Covid-19 sebagai wakil IBI dalm berkontribusi terhadap
Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di wilayah kerja
E. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
1. Bidan senantiasa menjaga kesehatan dirinya. Mengkonsumsi makanan bergizi, berisitirahat yang
cukup dan tidak begadang kecuali untuk urusan darurat menolong pasien
2. Bidan mengupgrade pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti webidar daring
mengenai perkembangan terkini pelayanan kebidanan
F. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
1. Bidan membantu pemerintah melakukan promosi kesehatan pencegahan penyebaran covid-19
2. Bidan memberikan contoh penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru
3. Bidan tidak ikut menyebarkan berita hoaks mengenai pandemi covid-19 karena bidan adalah salah
satu sumber informasi yang benar yang ikut bertugas memberikan promosi kesehatan program
pemerintah
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mengatasi Pandemi Covid-19 perlu keterlibatan banyak fihak, Pemerintah, swasta dan
masyarakat secara luas termasuk bidan sebagai tenaga kesehatan
B. Saran
Dalam menjalankan tugas dan progfesinya bidan hendaknya memahami dan menerapkan etika dan
kode etik profesi bidan

Referensi

Astuti, KH Endah Widhi dkk, Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Kemenkes RI.
Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.2016

Anda mungkin juga menyukai