DOSEN:
IBU ROHMI HANDAYANI, M.Keb
DISUSUN OLEH:
APLIKASI ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN DI ERA PANDEMI COVID-19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan
kebidanan sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan dan telah mendapatkan kualifikasi serta terdaftar disahkan dan mendapatkan ijin
melaksanakan praktik kebidanan didalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Sasaran
pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Layanan kebidanan oleh bidan meliputi tiga hal yaitu
layanan primer, layanan kolaborasi dan layanan rujukan
Saat ini kita sedang menghadapi pandemi covid-19. Perlu peran seluruh komponen masyarakat dan
banyak fihak dalam menghadapi pandemi ini. Bidan dalam hal ini sebagai tenaga kesehatan ikut
berperan penting dalam menanggulangi dan berupaya mencegah penyebaran covid-19 agar tidak
meluas
Didalam menjalankan tugas dan profesinya bidan hendaknya mematuhi kode etik dan etika profesi
bidan
B. Tujuan
1. Umum
Penulis dalam hal ini mahasiswa memahami dan mampu menerapkan etika kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan
2. Khusus
a. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
c. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
d. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap profesinya
e. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
f. Mahasiswa mengerti Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Covid-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan
bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal,
dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
infiltrat pneumonia luas di kedua paru
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan
droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak
erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk
mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak
dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain
itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama
unit gawat darurat
B. Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19
1. Selalu gunakan masker saat keluar rumah. Kenapa? Karena kita mungkin membawa virus tapi tidak
memiliki gejala atau hanya gejala ringan, sehingga bisa menularkan ke orang lain. Tapi masker
harus dipakai dengan benar! Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu dan hanya dipakai
satu kali! Masker kain dipakai ulang setelah dicuci dengan deterjen. tetapi masker medis harus
dibuang begitu sampai di rumah.
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Saat menyentuh benda-benda yang sering disentuh
orang lain seperti pegangan pintu, uang, meja makan, tangan Anda bisa terpapar virus. Mata,
hidung, dan mulut merupakan pintu masuk virus.
3. Selalu ambil jarak lebih dari 1 meter dari orang-orang saat berada di luar rumah. Kadang kita
merasa tidak nyaman saat ada yang berdiri terlalu dekat, semisal saat mengantri. Jangan ragu,
minta dengan sopan agar mereka menjaga jarak dengan mengatakan “Maaf, tolong jaga jarak, ya”.
4. Sering cuci tangan dengan sabun. Kita sudah sering mendengar hal ini. Tapi pastikan kita
melakukannya dengan tepat, selama minimal 20 detik dan selalu lakukan saat tiba di rumah atau di
tempat tujuan. Saat di luar rumah, cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol merupakan
pilihan bila sabun dan air mengalir tidak tersedia.
5. Karantina mandiri apabila selama 14 hari apabila pulang dari bepergian dari luar kota
6. Selalu ikuti perkembangan informasi dan hanya ikuti sumber terpercaya seperti situs ini. Jangan
percaya informasi hoaks
Umumnya kode etik ditetapkan oleh profesi sendiri dalam suatu kongres. Kode etik harus menjadi
self regulation dari profesi. Agar kode etik berhasil dengan baik, maka pelaksanaannya sebaiknya
diawasi dan dikontrol
PEMBAHASAN
APLIKASI ETIKA PROFESI DALAM PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN DI ERA PANDEMI COVID-19
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mengatasi Pandemi Covid-19 perlu keterlibatan banyak fihak, Pemerintah, swasta dan
masyarakat secara luas termasuk bidan sebagai tenaga kesehatan
B. Saran
Dalam menjalankan tugas dan progfesinya bidan hendaknya memahami dan menerapkan etika dan
kode etik profesi bidan
Referensi
Astuti, KH Endah Widhi dkk, Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Kemenkes RI.
Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.2016