Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN PBL 2 TAHUN 2020


DESA PANNYANGKALAN DUSUN BALLAPARANG
KABUPATEN GOWA

PEMBIMBING
FAIRUS PRIHATIN IDRIS

MMAHASISWA PBL 2 DESA PANNYANGKALANG


DUSUN BALLAPARANG KABUPATEN GOWA

1. WARDA : 14120180071

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh …


Puji syukur psaya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Serta
sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW
yang telah mengarahkan kita kepada agama yang di ridhoi Allah SWT yakni agama
Islam. Sehingga tercurahnya dorongan, motivasi dan do’a dalam laporan ini atas
bimbingan kepada para pembimbing-pembimbing kami dapat terselesaikannya
laporan hasil pengelaman belajar lapangan kami di era pandemi ini .
Saya pun menyadari karya ilmiah ini masih banyak kesalahan, baik dalam
penulisan maupun penyusunan materi yang terkandung didalam laporan ini. Oleh
karena itu kami mengaharapkan kritik maupun saran yang membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, akhir kata dengan
segala keterbatasan yang ada, mudah mudahan laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua, Amin

Makassar, 17 Juli 2020


Daftar Isi
BAB I

A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan PBL 2 Tahun 2020 bertepatan dengan sedang terjadinya


pandemi covid-19, sehingga mengharuskan pelaksnaannya mengikuti protokol
kesehatan yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, . Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dan masyarakat dapat terhindar dari penularan
virus corona.

Berdasarkan hal tersebut maka Pengalaman Belajar Lapangan mengalami


penyesuaian, sehingga proses belajar mengajar tetap terlaksana dan mahasiswa,
dosen dan masyarakat dapat terhindar dari penularan covid-19. Sehingga
kegiatan PBL dilakukan dengan webinar yang bertemakan pendekatan kesehatan
masyarakat dalam mengendalikan covid-19. Disamping itu, mahasiswa juga
diharapkan melaksanakan sebuah program kegiatan yang berbasis masyarakat
terkecil yaitu keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Dalam melaksanakan kegiatannya, mahasiswa diharapakan tetap


menjalankan ilmu kesehatan masyarakat yang telah dipelajari pada bangku
perkuliahan, kemudian menerapkan di masyarakat. Mahasiswa diharapkan
menjadi agent kesehatan, apalagi di masa pandemi saat ini. Justru menjadi
tantangan dan peluang untuk memperlihatkan potensi dan bidang kerja
kesehatan masyarakat.

Proses dalam melaksanakan suatu program kegiatan tetap mengikuti


pendekatan kesehatan masyarakat, yaitu dengan melakukan analisis masalah,
perumusan masalah, penentuan tujuan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.
Semua kegiatan ini diharapkan menjadikan mahasiswa sebagai problem solver.

Berhubung sedang terjadi pandemi covid-19, maka seluruh pendekatan


kesehatan masyarakat tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat dalam
menyelesaikan dampak yang ditimbulkan oleh covid-19. Hasilnya memang
menunjukkan bahwa mahasiwa FKM UMI dapat diandalakan sebagai agent
kesehatan masyarakat, terbukti dari seluruh program yang dilakukan benar-benar
tertuju kepada penyelesaian dampak covid-19.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pencegahan dalam peningkatan kekebalan dalam menghadapi


era new normal ?

2. Bagaimana tantangan negara atasi covid-19 dan screening ditengah krisis


kepercayaan ?

3. Bagaimana isu dibalik penolakkan rapid test ?

4. Bagaimana peluang, tantangan dan strategi pengendalian covid-19 ?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pencegahan dalam peningkatan kekebalan dalam


menghadapi era new normal.

2. Untuk Mengetahui tantangan negara atasi covid-19 dan screening ditengah


krisis kepercayaan.

3. Untuk mengetahui isu dibalik penolakkan rapid test.

4. Untuk mengetahui peluang, tantangan dan strategi pengendalian covid-19.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PERANAN MAHASISWA
a) Webinar 1 : sebagai peserta dan turut memberikan dukungan kepada
pelaksanaan webinar serta membantu dalam hal penjelasan dalam
sistem webinar
b) Webinar 2 : sebagai peserta dan mengikuti dan turut mendukung
pelaksanaan webinar
c) Webinar 3 : sebagai peserta dan ikut mendukung pelaksanaan webinar
d) Webinar 4 : sebagai peserta dan ikut mendukung pelaksanaan webinar

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
a) RESUME WEBINAR 1

“Pencegahan dan Peningkatan Kekebalan dalam Menghadapi NEW NORMAL”

Pemateri 1 : Prof.Soedjajadi Keman,MD.,MS.,Ph.D.


 Pada awal pembicaran beliau mengatakan dimana pendahuluannya
mengatakan tentang bukti ilmiah terkini perihal penularan virus corona
yaitu adanya penyakit polia, cacar dan hepatitis dimana jika dilihat dari
sejarahnya kita bisa mengetahui penyakit infeksi itu dengan
menemukan antibiotika serta tersedia vaksin .
 Petunjuk dari US Center for Disease Control and Prevention (CDC
USA) tentang bukti ilmiah terkini perihal penularan virus Corona
adalah:
1. Resiko tertular sangat rendah pada permukaan
2. Resiko tertular sangat rendah pada aktivitas di luar rumah
3. Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti: kantor,
tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.
 Yang berpotensi tertular covid-19 itu diperlukan 1000 viral particles
untuk masuk ke dalam tubuh kita baru dikatakan terjangkit . tingkat
penyebarannya dengan
-Bernapas 20 vp per menit
-Berbicara 200 vp per menit (tanpa menggunakan masker)
-Batuk 200 juta vp per menit (bertahan selama ber-jam2 di ruang
berventilasi buruk . hal ini sangat menganjurkan kita untuk tetap
mengikuti protokol kesehatan dan memperhatikan kebersihan tanga)
Bersin 200 juta vp per menit (bertahan selama ber-jam2 di ruang
berventilasi buruk)
-Jadi perhitungannya adalah : BERHASIL TERTULAR = Terpajan
dengan virus x jumlah waktu
 Pada protokol kesehatan kita harus mampu mengenali dan
menghindari :
1. Berada di sekitar seseorang dalam jarak 2 meter: risiko tertular
rendah bila kurang dari 45 menit
2. Berbicara tatap muka seseorang dengan masker: risiko rendah bila
kurang dari 4 menit
3. Berpapasan dengan seseorang yang sementara berlari, naik
sepeda atau joging: risiko rendah
4. Berada di ruang yang berventilasi bagus dengan jarak: risiko
rendah bila waktu singkat
5. Belanja di supermarket: risiko sedang (bisa menjadi rendah bila
waktu dipersingkat dan ikut prosedur kebersihan)
6. Aktivitas dalam ruang: risiko tinggi
7. Berada di WC dan fasilitas umum: risiko tinggi tertular pada
permukaan benda
8. Restoran: risiko tinggi (bisa turun ke menengah bila ber-hati2
menyentuh permukaan benda)
9. Tempat kerja, sekolah (bahkan dengan menjaga jarak): berisiko
sangat tinggi, termasuk penularan lewat permukaan benda
10. Pesta/acara pernikahan: berisiko sangat tinggi
11. Konferensi/pertemuan bisnis: berisiko sangat tinggi
12. Pertunjukan/bioskop: berisiko sangat tinggi
 SKALA TERPAPARNYA JIKA ….

Panduan dasar dimasa pademi : NEW NORMAL


1. Stay at home, work from home.
2. Jaga jarak (physical distancing)
3.Cuci tangan dengan sabun 20 detik sesering mungkin(6 langkah cuci
tangan WHO)
4.Pakai masker dengan betul, hidung dan mulut harus tertutup (harus
dipahami bahwa virus masuk tubuh melalui mulut, hidung dan mata).
 Panduan keluar rumah dimasa pandemi : NEW NORMAL
1.Hindari naik kendaraan umum (Public transportation).
2.Kalau naik mobil, jangan pernah membuka kaca jendela.
- Tidak usah kasihan mau ngasih polisi cepek.
- Sopir harus memakai masker.
- Penumpang duduk di kursi belakang.
- Jangan ngobrol dengan sopir.
- Bicara seperlunya saja.
 Panduan bekerja di kantor dimasa pandemi : NEW NORMAL
1) Masker tetap dipakai secara benar.
2) Jangan berumpul dan ngobrol, kalau bicara jangan berhadapan
walau sama2 pakai masker.
3) Waktu makan hindari makan bersama atau prasmanan, Jauhi
kerumunan.
4) LIFT. Lebih baik mengalah atau naik tangga. Jangan masuk
kalau dalam lift ada 4 orang atau lebih, apalagi ada yang tidak
pakai masker. Bawa selalu hand sanitizer, dan sering mencuci
tangan memakai sabun.
 Panduan di rumah sakit dimasa pandemi : NEW NORMAL
1. Harus memakai masker N95. Kalau perlu didobeli dengan surgical
masker.
2. Face shield harus selalu dipakai
3. Memakai kemeja lengan panjang
 PROTOKOL KESEHATAN (Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. HK. 01.07/Menkes/382/2020)
-Diri sendiri: pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan PHBS
-Penyelenggara tempat umum: masker, jaga jarak, cuci tangan,
kesehatan dan himbauan (poster/spanduk)
-Masyarakat di tempat umum: usaha ekonomi kreatif meliputi pelaku
dan pekerja
-Penyelenggara event/pertemuan
-Jasa perawatan kecantikan/rambut/kuku: pelaku usaha, karyawan,
pelanggan
-Kegiatan keagamaan di rumah ibadah: pengelola, jamaah
-Moda transportasi: pengelola, awak, dan penumpang
-Pasar: pengelola, pedagang, dan pelanggan
-Pusat Perbelanjaan: pengelola, pedagang/pekerka, dan pengunjung
-Hotel: pelaku usaha, ruang pertemuan, ruang makan, kolam renang,
kebugaran, pekerja, dan pelanggan
-Restoran atau Rumah Makan: pelaku usaha, karyawan, dan
konsumen
-Jasa Transportasi Umum: pengelola, pekerja, dan penumpang
-Lokasi daya Tarik wisata: pengelola, pekerja, dan pengunjung
-Sarana kegiatan olahraga: penyelenggara, olahragawan, pekerja,
penonton.
 Panduan pulang kerumah : NEW NORMAL
1. Baju luar dilepas masukkan kresek untuk dicuci, bisa direndam
sabun semalam
2. Dompet kunci mobil dan lain masukkan kantong kresek didisinfeksi
3. Langsung mandi kramas dengan sabun sebelum menyentuh
apapun
4. Selanjutnya bisa beristirahat atau aktifitas lainnya .
 Upaya meningkatkan daya tahan tubuh
 Pastikan kondisi kesehatan dalam keadaan prima, selalu
memeriksakan tekanan darah, gula darah dan fungsi organ tubuh
selalu terkontrol normal; Apabila mereka tidak dalam kondisi normal
akan memperparah terjadinya penyakit infeksi
 Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, pertahankan
berat badan dalam keadaan ideal (IMT= 18-24) karena overweight
dan obesitas adalah komorbid yang merugikan daya tahan tubuh
kita
 Istirahat yang cukup, tidak boleh bekerja terlalu melelahkan, karena
kondisi fatigue akan sangat menurunkan daya tahan tubuh kita,
sehingga memudahkan tertular penyakit infeksi.
 Olah raga ringan secara teratur: jalan sehat 10.000 langkah per
hari, dan naik sepeda (gowes) di pagi hari 08:00-10:00 sangat
bermanfaat karena sinar matahari pagi dengan sinar ultravioletnya
meningkatkan daya tahan tubuh kita dan dapat membunuh
mikroorganisme pathogen di permukaan kulit tubuh dan pakaian;
 Konsumsi vitamin dan herbal yang mengandung antioksidan dosis
tinggi dan mineral essensial yang sangat diperlukan dalam
pekerjaan enzim antioksidan untuk menangkal stress oksidatif yang
terjadi karena masuknya mikroorganisme termasuk virus SARS
CoV2 (Covid-19) kedalam tubuh kita (yang menimbulkan badai
sikokin, cytokine storm)
Pemateri 2 : Dr. Ammar Abdurrahman Hasyim “Understanding COVID-19
Pathogenesis to Obtain HERD IMMUNITY”
 Sebagai pendahuluan dari materi dr.ammar mengennai bagaimana kita
menunggu dan membahas dahulu tentang SARS-CoV-2 ini sangat
menular dan dengan dibandingkan miscless misalnya tidak semenular
dari SARS-CoV-2 ini dimana jika satu orang terinfeksi dia bisa
langsung meyebarkan 2-3 orang .
 HINGGA SAAT INI MASIH TIDAK ADA VAKSIN ATAU OBAT DARI
CORONA VIRUS INI
 Namun saat ini para penelitian hanya baru menggunaka obat somatis
dan enpiris bahwa ini hanya mampu untuk mencegah bactri
 Sars cod 2 ini tranmisis begitu cepat dan bermutasi dalam genom
 Tempat melekatnya virus yaitu di inti sel dan apabila virus masuk dan
menginfeksi manusia malaui mulut dan masuk esofarim (rongga
belakang hidurng) disini virus dapat hidup dengan adanya resektor
 Tranmisi yang terjadi pada sars-cov-2 ini mirip pada kelelawar begitu
pada hewan kadal seperti heewan langkah yg ada di wuhan china .
 Setelah bertranmisi pada hewan mamalia dan hewan lainnya disini
bisa saja terjadi permutasian genon sebab setiap spesise yang
berbeda diperlukan suatu daya tahan untuk bertahan karna bisa saja
bereplikasi
 Suatu daya bisa menginfeksi dan mereplikasi
 Virus juga mampu memberikan sehingga ia tetap eksis
 Semua tranmisi ini bisa menyebabkan tranmisi pada manusia dari
tranmisi tranmisi yang ada pada hewan
 Hewan yang dekat pada manusia lebih condong resiko tranmisi
permutasian terjadi

 Jika seseorang tertekena dan melakukan kontak seperti saat dia
berada di tempat kerja misalnya dia akan menjadi pembawa virus
tanpa gejala .
 Struktur corona virus (SARS-CoV-2)

terjadiikepermutasian disiniah terjadi pembaruan dari virus sars-cov-2 ini

 komponen yang penting pada virus baru ini adalah komponen-


komponen pada permukaanya, membrane dan genonnya

 Important component:
Spike = yang memfalitasi virus melekat pada host
Envelop = yang melindulingi dari virusr ini dan menambah dari protein
lainnya
Membrane = mengatur semua dari segala replikasi dam permutasian
untuk menggandakan
Nucleocapsid
 Virus baru bisa aktif jika dia telah menempel pada tubuh manusia
 Protein Spike memiliki unit 4 yang mengfasitasi resektor S yang saling
membantu dan bekerjalah protein-protein . serta terbentuk kembalilah
protein yang memiliki kembampuan masuk ke dalam sel dam
membajak sel tanpa sel ketaui itu patoghen apa yang masuk (inilah
permutasian yang dikerjai oleh sars-cov-2 ini) dengan menggelabui sel
tanapa mengerti energi . tapi sel akan tahu pada akhirnya dan
berncana mengirimkannya keluar untuk memphagosiskkan sel itu atau
membunuhnya dan tidak berhasil bahkan dia hanya membantu merilis
 Namun sars-cov-2 ini cukup pintar dia mampu menghambat sel keluar
dan tak bisa apa-apa .
 Kita bahkan memiliki immunitas bawaan yg bisa bekerja mesti antibodi
belum terbentuk namun sars-cov-2 ini masih mampu menggelabui
immunutas bawaan kita untuk tetap eksiis
 Untuk bisa mendapatkan herd immunity yaitu dibiarkan dan tetap mati
disitu dan tak bisa memyebarkan lagi . dan ini akan menjadi
penghancuran jika itu akan tetap berlaku .
 Jika kita akan tetap mempertahan herd immunity kita akan menjadi
yang kuat yang bertahan dan membiarkan yang mati hingga
meningkatkan kematian untuk memiliki immunity yang kuat .
 Penyakit ini akan tetap ada mesti manusia memiliki imunitas yang kuat
b) RESUME WENINAR 2

“Tantangan Negara atasi COVID-19 dan Screening di Tengah Krisis


Kepercayaan”

Pemateri 1 : H.Mohammad Husni Thamrin SKM.M.Kes “Menuju NOW


NORMAL LIFE”
 Pada kalimat awal pak Husni beliau mengatakan apa sih itu New
Normal ? yaitu :
 Bentuk adaptasi manusia terhadap adanya pandemi dimana
vaksin belum ditemukan, namun aktifitas keseharian dan
ekonomi tetap berjalan . Dalam bentuk perubahan perilaku diri
menjadi lebih disiplin menjaga PHBS dan menjalankan protokol
kesehatan sehingga masyarakat menjadi produktif dari covid .
 New normal menuntut perubahan prilaku
o Kepatuhan
o Kedisiplinan
o Kesadaran
 Pedoman menuju new normal
o Harus membuktikan bahwa tranmisi virus corona dapat
dikendalikan
o Sistem kesehatan dapat mendeteksi, menguji, mengisolasi, dan
menangani setiap kasus dan melacak setiap kontak
o Sekolah, tempat kerja dan tempat penting lainnya telah
menetapkan langkah-langkah pencegahan
o Setiap langkah menuju transisi new normal dipantau
o Meredakan pembatasan dilakukan secR bertahap dan terus
mengevaluasi
o Resiko penularan wabah telah diminimalkan di tempat-tempat
rentan
o Masyarakat sepenuhnya dididik, dilibatkan dan diberdayakan
untuk hidup new normal
 Syarat new normal :
o Perkembangan covid-19
o Pengawasan terhadap virus/ kesehatan publik
o Kapasistas pelayanan kesehatan
o Persiapan dunia usaha
o Respon publik

Pemateri 2 : Dr. Zuardin SKM,.M.H.Kes “Kebijakan Pusat-Derah dan


Upaya Kelangsungan Hidup dalam Situasi Pandemi Covid-19”
 Riding sektor pada covid yaitu bencana non-alam meruapakan
penyebaran corona virus disease 2019 telah berdampak meningkatkan
jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah
yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial
ekonomi yang luas di Indonesis
 Prephatogenesis (masa siaga darurat bencana)
 Phatogenesis (masa tanggapan darurat bencana)
 Tranmisi ke pemulihan (masa rehabilitas bencana)
 Pemicu distrust masyarakat terhadap pemerintah
o Sentralisasi kebijakan kesehatan yang terus berubah di masa
covid-19
o Stigma terhadap pasien covid-19 yang terus menguat
o Aggressive testing
o Distribusi bantuan sosial terhadap masyarakat terhadap covid
o Transparasi anggaran
o Motif ekonomi politik lainnya yang bervariasi
 Upaya yang harus dilakukan pemerintah
o Inovasi
o Edukasi kesehatan dan penguatan rwgulasi konteks lokal
o Anggressive testing
o Pendataan penerima bantuan sosial yang valid
o Transparasi anggaran
o Motif ekonomi politik

Pemateri 3 : Dr.drg.Hj.Armin MARS “Pelayanan Rumah Sakit dalam


Masa Pandemi COVID-19”
 Secara tekniks sudah ada program nusantra sehat yang kekurang
SDM
 Kesiapan rumah sakkit
o Fasilitas sarana isolasi
o Kemampuan screning
o SDM
o APD
o MBPH
 Tantangan rumah sakit di masa pandemi
o Pelayanan kesehatan
 Penderita covid
 Pasien umun
 Team Work

Pemateri 4 : Dr.Muhammad Ikhtiar.SKM.M.Kes “Tantangan Negara


Mengatasi COVID-19 dan Screening di Tengah Kkrisis Kepercayaan
Masyarakat”
 Dalam pembicaraan pak Ikhtiar mengatan COVID-19 inilah menjadi
tantangan kita dimana menuju new normal
 Tantangan penaganan medis merupakan fakta yang ada di lapangan
yaitu
o Pengobatan pasien
o Penemuan obat
o Penangana jenazah
 Tantangan public health
o Penemuan kasus
o Penerapan protokol covid
o Isolasi dan karantina
 Penangan lainnya
o HOAX > banyaknya kepercayaan masyarakat yang hanya
melihat di konten public saja tanpa mendengar dari pihak
pemerintah .
o Pakar covid yang bermunculan > dimana sisi paham yang
berbeda dengan apa yang menjadi struktur dari konsep .
o Budaya
o Agama
o Perilaku
 Yang harus dilakukan
o Edukasi kultural
o Advokasi
o Penegakan hukum
o Mapping > geografis dan demografis
o Transparansi informasi
o Portal covid

c) RESUME WEBINAR 3

“ISU DIBALIK PENOLAKAN RAPID TES ‘Pendapat Ahli atau Ahli


Berpendapat’”

Pemateri p : Monica Nirmala,dg.,MPH “Rapid Test Antibodi Covid-19”


 Rapid test memeriksa antibody bukan virus itu sendiri. Ketika tubuh kita
terpapar oleh kuman maka tubuh akan membentuk zat yang disebut
antibody dan tubuh yang terpapar itu butuh waktu untuk membentuk
antibody.
 Rapid test digunakan agar mengetahui seseorang yang positif covid-19,
jika hasil rapid test yang pertama negative maka perlu diulang dalam
jangka waktu 10 hari.
 Rapid test tidak cocok dipakai untuk screening demi mencegah penularan
covid-19, dan satu hal juga bahwa kemampuan virus menular terus
menurun. Di banyak Negara, Rapid test antibody tidak digunakan untuk
screening / diagnosis Covid-19 terbalik dengan Indonesia, mereka yang
justru positif dianggap lebih ‘’aman’’ dibandingkan yang negative. Dengan
asumsi , rapid test reaktif = seseorang sudah punya kekebalan terhadap
Covid-19.
 Apakah ada alternatif lain selain rapid test untuk screening covid-19
jawabannya ada yaitu yang

1. Tes Swab PCR tapi memakan waktu yang lama

2. Tes Cepat molekuler (TCM) hasilnnya bisa di dapat Kurang lebih 4 jam

3. Rapid tes antigen , tingkat akurasi 80% dan hasilnya bisa di dapat
dalam 10-15 menit.

4. Covid Likelihood Meter (CLM) yaitu kalkulator yang menghitung


kemungkinan seseorang terkena covid-19 atau tidak berdasarkan
riwayat perjalanan atau riwayat kesehatannya.

Pemateri 2 : Dr.Pandu Riono.,MPH.,PhD “Stop Rapid Test Antibodi”

 Masalah kesehatan trmasuk covid-19 ibaratkan gunung es,


menggambarkan suatu puncak yang berada di atas lautan itu kecil tapi
sebenarnya yang tidak kelihatan itu besar sekali. Artinya Kasus Covid-19
yang kita lihat di berita itu hanya sebagian kecil saja karena kapasitas tes
kita masih lemah karena sejak awal cuman ada 1 laboratorium di
Indonesia.
 Kalau kita lihat konsep untuk menangangani pandemic ini adalah konsep
pembatasan social artinya masyarakat di suruh untuk Stay at home
(tinggal di rumah) karena jika tinggal dirumah tidak ada interaksi dengan
orang lain bisa mengurangi resiko penyebaran karena penularan itu dari
orang ke orang.

 Poin-Poin Instruksi Jokowi Hadapi Covid-19

 Mencegah penularan Covid-19 dengan mengurangi mobilitas,


menggencarkan sosialisasi menjaga jarak dan mengurangi kerumunan

 Segera mlakukan rapid test dan memperbanyak tempat untu


melakukan test tersebut dengan melibatkan rumah sakit, baik
Pemerintah, BUMN,pemda, TNI,Polri,Swasta, serta Lembaga riset dan
perguruan tinggi yang mendapatkan rekomendasi Kemenkes

 Memberikan perlindungan maksimal kepada dokter,tenaga medis dan


jajaran yang berada di RS yang melayani pasien yang terinfeksi Covid-
19

 Memastikan ketersediaan kebutuhan alat-alat kesehatan seperti


masker, Hand Sanitizer

 Memastikan ketersediaan dan Stabilitas harga bahan pokok yang


dibutuhkan masyarakat

 Menyiapkan protocol kesehatan

 Perbedaan Rapid Test dan Swab Test Dalam Deteksi Covid-19

RAPID TEST SWAB TEST


Spesimen yang diperiks adalah Spesimen yang diperiksa adalah
setetes darah pasien lender yang diambil dari pangkal
hidung/ tenggorokan.
Pengecekkan kondisi Analisi genetic virus dengan
immunoglobin (Antibodi dalam metode PCR (Polymerase Chain
tubuh0. Jika tubuh terinfeksi virus, Reaction) yang dapat
maka jumlah immunoglobin akan memperlihatkan secara langsung
meningkat keberadaan Virus SARS-COV2
dalam tubuh
Waktu pengujian : 10-15 menit Waktu pengujian 2-4 hari
Metode ini digunakan hanya untuk Metode yang paling akurat dalam
scrrening awal /deteksi dini mendeteksi virus SARS-COV2
(Penyebab Covid-19)

 Kunci untuk menaklukkan pandemic ada 2 yaitu :

1. Surveilans : Tes – Lacak – Isolasi

2. Mengubah perubahan perilaku dengan cara 3M : Masker, Menjaga Jarak,


Mencuci Tangan (WAJIB)

Pemateri 3 : Sarpillah.M.Si “Mengapa menolak Rapid Test”

 Covid-19 bisa dibedah dalam 2 persepsi yaitu Fenomena Medis dan dan
Fenomena Sosial.
 Dalam sosiologi digunakan 2 teori berlawanan yaitu yang pertama Social
Resistence dan Social Disobience .
 Perlawanan muncul ketika narasi atau nalar ketidakadilan dirasakkan oleh
public. Jadi soal rapid test ada perasaan tidak adil yang dirasakan oleh
masyarakat.
 Nilai social bertentaangan dengan akal sehat.
 Mengapa Menolak
o Insekuritas Sosial (Covid sebagai hukuman)
o Ambiguitas Relasi dengan dunia kesehatan
o Misleading Policy/ Biaya Mahal
o Narasi Media Sosial (Pluralitas Bahaya)

d) RESUME WEBINAR 4

“Peluang, Tantangan dan Strategi Pengendalian Covid-19”


Pemateri 1 : Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD
 Pada awal kata prof sukri menyatakan covid-19 selalu punya peluang
dan meruapakan panggung . serta menjadi tantangan dan menjadi
strategi pengendalian untuk kita .
 Prof. sukri beraggapan apakah itu rapid tes atau swab adalah hasilnya
akan tetap berlaku pada saat itu saja . dan itu artinya kita tidak boleh
mengatakan bahwa seseorang itu akan aman .
 “Kita berada dalam perang tanpa senjata dan peluru, perang tanpa
tentara manusia, perang tanpa batas waktu, perang tanpa perjanjian
gencatan senjata, perang tanpa medan tempur, perang tanpa melihat
tempat suci. Tentara dalam perang ini tanpa belas kasihan. Musuh
kita tak punya “sisi baik” manusiawi, musuh kita bersikap kejam, tidak
menghormati anak-anak, dan wanita” PRESIDEN UGANDA, YOWERI
KAGUTA MUSEVENI

 Amerika mengalami peningkatan jutaan sebulan kasus yang yang


terjadi
 Sedangkan china yang menjadi sumber kasus malahan menuunkan
kasus yang terjadi .

 Namun jangan terjebak pada zona hijau dan meyepelekan protokol


covid-19

 Hijau benar-benar tidak ada kasus


 Kuning adanya tranmisi
 Orange adanya virus dan tidak terkendali
 Merah penyebaran virus yang menigkat
 New normal tidak boleh mengabaikan kesehatan untuk kepentingan
ekonomi , jika itu terjadi maka kedua-duanya akan runtuh dan menjadi
korban ekonomi .dan menjadi extra lebih untuk tetap meningkatkan
penjagaan .
 Jika seseorang berpikiran seperti layaknya orang kesehatan dia akan
saling menjadi degan menerapapkan lockdown diri, tetap sosial
distancing dan bisa menjadikan negara bisa tetap aman extra tanpa
keluar
 Jika seseorang tetap masih keluar dan melonggarkan diri tanpa
adanya batasan maka akan menjadi penyebaran yang bisa
meningkat .
 Hal kedua ini TIDAK DAPAT DILAKUKAN dan TIDAK SIAP untuk
melakukan keduanya . dengan menerapkan win-win solusion dengan
tetap jalan tapi perlu pembatasan .
 Dalam melakukan protokol kesehatan dalam masa new normal dengan
menjaga jarak, gunakan masker, selalu mencuci tangan dan
menghindari kerumunan .
 “Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 yaitu bahwa
kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama
dalam menetapkan kebijakan pembelajaran” Kebijakan kementian
pendidikan dan kebudayaan .
 COVID-19:PANGGUNG UNTUK SEMUA (merupakan tantangan)
1.Panggung kesehatan: vaksin obat
2. Panggung ekonomi: new normal, inovasi
3. Panggung politik: Pilkada, Pilpres
4. Panggung sosial: Solidaritas
 EXIT STRATEGY PENGENDALIAN COVID-19
1. Segmentasi Kelompok Masyarakat terhadap Pengendalian Covid-
19
o Masyarakat di jalan raya
o Masyarakat di tempat kerja
o Masyarakat di tempat tinggal
2. Pendekatan dan Prinisp Pengendalian
a) Pendekatan struktural dan kultural
b) Prinsip pengendalian:
1). Partisipasi (participation)
2). Keterbukaan (transparency)
3). Kejujuran (honesty)
4). Kerelawanan (voluntarsim)
5). Bergerak Cepat (responsiveness)
6).Tanggung Jawab (accountability)
7). Komitmen terhadap Pengendalian Covid-19 (commitment),
8). Konvergensi (convergency), dan
9). Berkelanjutan (sustainability)
3. Identifikasi masalah, solusi dan output
 Contoh masalah: Peta masalah secara visual tidak
tergambarkan secara riil sampai pada tingkat RT/RW
 Solusi: Tampilkan dalam bentuk GIS mulai tingkat kecamatan,
kelurahan sampai RT/RW; Lakukan lockdown pada tingkat
RT/RW, terutama pada zona merah
 Output: Peta strategi lebih terarah

Pemateri 2 :Dr.dr Tri Yunis Miko Wahyono.M.,SC. “Pandemi COVID-19,


Dampak dan Tantangan New Normal”
 Pada awal kalimat dr. Tri Yunis mengatakan pademic ini yang awal
terjadi di kota wuhan, china dan menyebar ke luar dan salah satunya di
indonesia. Di indonesia juga cukup menyedihkan tingkat kasus sebab
pada saat ini sudah meningkat menjadi jutaan dan sangat
menyedihkan hanya dalam jangka waktu yang cepat.
 Kemudian amerika dengan 3jt, dengan sehari terus bertambah ribuan
 Dan india masih tetap naik dengan ratusan ribu dengan rata-rata
pertambahan sehari

 Menjadi kekhawatir krna selalu naik hingga 5% dan terus meningkat


 Hal yang harus dilakukan yaitu :
1. Persiapan (epidemic preparednes)
a. Membuat tim wabah
b. Menentukan prioritas
c. Membuat epidemic preparesness plan
d. Melakukan survilens
e. Melakukan respond terhadap wabah dana cepat dan efektif
(termasuk membuat pedoman)
2. Inestigasi wahan (epidemic investigation)
a. Deteksi dini dan isolasi kasus
b. Contact tracing
c. Upaya pelayanan kesehatan yang adekuat,aproprariat dan
efektif
d. Upaya pecegahan (cuci tangan,pake masker,desinfeksi)
e. Partisipasi masyarakat (sosial distancing)
f. Karena belum ada obat untuk pengobatan vaksin untuk
pencegahan
 WHO KRITERIA
1. COVID-19 transmission is controlled to a level of sporadic cases
and clusters of cases
2. Sufficient health system and public health capacities are in place to
enable a)Detection b)Testing c)Isolation d)Quarantine
3. Outbreak risks in high-vulnerability settings are minimized
4. Workplace preventive measures are established
5. Risk of imported cases managed
6. Communities are fully engaged
 NEW BEHAVIOUR
o Sampai menunggu vaksin di 2021 akhir
o Pakai masker + face shield
o Jaga jarak
o Sering cuci tangan (pakai sabun cair/handsanitizer)
o Menjaga dengan perbanayk gizi dan olahraga
 Dampak kesehatan
- Kesehatan
- Peta BNPB :Hijau, kuning dan merah
- Perbaikan pelayanan kesehatan: COVID-19 dan Umum
- Perbaikan program-program kesehatan ; Imunisasi, KIA-K, Penyakit
menular (dbd)
- New Normal bertahap atau intervensi berbeda
- Peningkatan kasus dan kematian kasus
 Tantangan
 value kesehatan dan ekonomi
 pembatasan sosial provinsi dan kabupaten, kacamatan, desa, RW
dan RT
 kerugian ekonomi PSBB
 perlibatan masyarakat
 perlibatan seluruh sektor

C. HAMBATAN KEGIATAN
Hambatan dalam webinar adalah jaringan yang tidak memadai
mengakibatkan pemutaran video mengalami gangguan seperti hilangnya
suara dan hasil gambar yang tidak bagus.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (covid-19) telah berdampak


meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan
wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek
social ekonomi yang luas di Indonesia.

Rapid tes adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil


sampel darah dari ujung jari. Rapid test antibody Covid-19 digunakan untuk
memeriksa antibodi bukan virusnya itu sendiri. Jadi jika tubuh kita terpapar
oleh kuman atau virus pathogen maka tubuh akan membentuk zat yang
disebut antibodi. Rapid test COVID-19 dilakukan untuk mendeteksi apakah di
dalam darah terdapat antibodi IgM dan IgG yang bertugas melawan virus
Corona atau tidak. Kedua antibodi ini diproduksi secara alami oleh tubuh
ketika seseorang telah terpapar virus Corona.

B. SARAN

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Gunakan masker jika


sedang bepergian, menjaga jarak jika berada ditempat-tempat yang ramai,
dan mencuci tangan sebelum atau sesudah beraktivitas, dan menjaga
kesehatan diri kita .
LAMPIRAN

 Webinar 1
 Webinar 2
 Webinar 3

 Webinar 4

Anda mungkin juga menyukai