Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL

Disusun Oleh :

Kelompok 4
Rindi Antika 195140095
Sinta Putri purwanti 195140109
Devita Sari 195140105
Indah Nurlela 195140110
Desi Periani 195140112
Made Rake A 195140003
Yenny Preselia S 1951400102
Tri wahyuni 195140104
Galuh Adjeng RP 195140182
Ida Ayu Putu A 195140094
Tasya Putri 195140111
Roni Pratama 195140113
Maya Riskita
Rio Suhada 195140106
Putu Yudi 195140108
Janati Rahma S 195140185

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNINVERSITAS MITRA INDONESIA

2020
MAHASISWA/i S1 KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2020.
PROTOKOL DI AREA NEW NORMAL

1. LATAR BELAKANG

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan masyarakat usia di


bawah 45 tahun untuk kembali menjalankan aktivitasnya. Hal itu salah satunya untuk
menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Sebelumnya, semua orang tanpa memandang
kelas usia, diminta untuk tetap tinggal di rumah demi memotong rantai persebaran
virus corona penyebab Covid-19. Untuk itu, kini sebagian masyarakat yang dipandang
lebih aman terhadap risiko infeksi virus ini, diperkenankan untuk kembali bekerja dan
melakukan aktivitasnya sekaligus dalam rangka menyambut new normal. Menurut
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita,
new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal
namun ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan
Covid-19.

"Secara sosial, kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal atau kita harus
beradaptasi dengan beraktifitas, dan bekerja, dan tentunya harus mengurangi kontak
fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan, serta bekerja, bersekolah dari
rumah," kata Wiku seperti dalam keterangan yang diterima Kompas.com, baru-baru
ini. Apa saja protokol kesehatan Covid-19 yang harus ditaati masyarakat? Berikut ini
rinciannya, berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan dan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19:
1. Jaga kebersihan tangan
Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila
permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka
bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir. Cara mencucinya pun harus
sesuai dengan standar yang ada, yakni meliputi bagian dalam, punggung, sela-sela,
dan ujung-ujung jari.

2. Jangan menyentuh wajah


Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area
wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan kita bisa jadi
terdapat virus yang didapatkan dari aktivitas yang kita lakukan, jika tangan kotor
ini digunakan untuk menyentuh wajah, khususnya di bagian yang sudah
disebutkan sebelumnya, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

3. Terapkan etika batuk dan bersin


Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh.
Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi
virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas apakah kita memiliki virus corona atau
tidak, etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Caranya, tutup mulut dan
hidung menggunakan lengan atas bagian dalam. Bagian ini dinilai aman menutup
mulut dan hidung dengan optimal, selain itu bagian lengan atas dalam ini tidak
digunakan untuk beraktivitas menyentuh wajah. Sehingga relatif aman. Selain
dengan lengan, bisa juga menutup mulut dan hidung menggunakan kain tisu yang
setelahnya harus langsung dibuang ke tempat sampah.

4. Pakai masker
Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis
ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Setelah
digunakan (masker medis hanya bisa digunakan 1 kali dan harus segera diganti),
jangan lupa buang masker di tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan setelah
itu. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, cukup gunakan masker
non-medis, karena masker medis jumlahnya lebih terbatas dan diprioritaskan
untuk mereka yang membutuhkan.

5. Jaga jarak
Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus
senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih, jika orang
tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Jaga jarak juga dikenal
dengan istilah physical distancing. Kita dilarang untuk mendatangi kerumunan,
meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, dan tidak mengadakan acara yang
mengundang banyak orang. Baca juga: Transmisi Lokal Meningkat, Masyarakat
NTB Diimbau Patuhi Protokol Kesehatan.

6. Isolasi mandiri
Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan
isolasi mandiri di dalam rumah. Tetap berada di dalam rumah dan tidak
mendatangi tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya karena memiliki
risiko infeksi Covid-19 dan menularkannya ke orang lain.

7. Jaga kesehatan
Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan
fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit,
mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan.
Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan
selama masa pandemi ini.

Tempat dan fasilitas umum merupakan salah satu lokus masyarakat beraktivitas
yang akan mendukung keberlangsungan perekonomian, namun berpotensi
menjadi lokus penyebaran COVID-19. Perlu protokol kesehatan dalam
pelaksanaan kegiatan di tempat dan fasilitas umum untuk mencegah penularan
COVID-19.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerbitkan Keputusan Menteri


Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan
bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum yang disahkan pada 19 Juni
2020.

Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan tempat dan fasilitas umum


merupakan area dimana masyarakat melakukan aktifitas kehidupan sosial dan
berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan orang dan
berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi
penularan COVID-19 yang cukup besar.

“Masyarakat harus melakukan perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi
kebiasaan yang baru agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan
COVID-19,” katanya.

Tempat dan fasilitas umum yang dimaksud dalam Keputusan Menteri Kesehatan
tersebut antara lain pasar dan sejenisnya, Mall/pertokoan dan sejenisnya,
Hotel/penginapan/homestay/asrama dan sejenisnya, rumah makan/restoran dan
sejenisnya, sarana dan kegiatan olahraga, moda transportasi,
stasiun/terminal/pelabuhan/bandar udara, lokasi daya Tarik wisata, jasa perawatan
kecantikan/rambut dan sejenisnya, jasa ekonomi kreatif, kegiatan keagamaan di
rumah ibadah, jasa penyelenggaraan event/pertemuan.
Protokol kesehatan berlaku bagi siapa saja yang terlibat atau berada di tempat dan
fasilitas umum. Prinsipnya protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum harus
memuat perlindungan kesehatan individu seperti memakai masker, cuci tangan
dengan sabun, jaga jarak fisik dengan orang lain, dan meningkatkan daya tahan tubuh
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Substansi protokol kesehatan pada masyarakat harus memperhatikan titik kritis dalam
penularan COVID-19 yang meliputi jenis dan karakteristik kegiatan/aktivitas,
besarnya kegiatan, lokasi kegiatan (outdor/indoor), lamanya kegiatan, jumlah orang
yang terlibat, kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, anak-anak, lansia, dan
penderita komorbid, atau penyandang disabilitas yang terlibat dan lain sebagainya.

Dalam penerapan protokol kesehatan harus melibatkan peran pihak-pihak yang


terkait, termasuk aparat yang akan melakukan penertiban dan pengawasan.

2. TUJUAN.
a) Tujuan Umum :
Setelah di berikan penyuluhan kesehatan atau satuan acara penyuluhan selama
60 menit, diharapkan anak-anak sekolah atau warga mampu mengerti tentang
pentingnya protokol kesehatan di era new normal pada masa COVID19.

b) Tujuan khusus :
Setelah di lakukan penyuluhan protokol di era new normal diharapkan anak-
anak sekolah beserta warga mampu :
 Menjelaskan tentang protokol kesehatan dengan sederhana.
 Menjelaskan tujuan adanya protokol kesehatan dengan sederhana.
 Mematuhi aturan protokol kesehatan di era new normal pada masa
COVID19.

3. IMPLEMENTASI TINDAKAN DAN PENYULUHAN.


 Metode : Penjelasan, diskusi, tanya jawab.
 Media dan alat : Leaflet dan Lembar Balik
 Tempat : Di area Sekolah
 Waktu : 09.00 s/d selesai.
 Sasaran : Masyarakat
4. PENGORGANISASIAN
 Penanggung jawab : Achmad Djamil,SKM.,M.Kes
 Ketua pelaksana : Rio Suhada
 Pembawa acara : Sinta Putri Purwanti dan Desi Periani
 Narasumber : Made Rake A dan Maya Riskita
 Penyaji : Indah Nurlela , Yenny Preselia , dan Janati
 Observer : Ida Ayu, roni pratama, devita s
 Demonstrator : Rindi Antika, Tasya Putri
 Fasilitator : Galuh Adjeng, Igusti Putu, Tri wahyuni

5. KRITERIA EVALUASI

A. Evaluasi Struktur
1) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan anak-anak sekolah dan warga
setempat, pembimbing lahan dan pembimbing akademik.
2) Laporan pendahuluan, alat dan sarana penunjang telah dikonfirmasi dengan
pembimbing lahan serta pembimbing akademik dan dinyatakan alat siap pakai.
3) Topik telah disepakati oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik.
4) Masyarakat setempat memperhatikan penyuluhan.

B. Evaluasi Proses
1) Masyarakat mampu menjelaskan materi secara sederhana atau menggunakan
bahasa yang mereka pahami
2) Mahasiswa mampu melibatkan peserta untuk berdiskusi bersama
3) Masyarakat mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dengan baik

C. Evaluasi Hasil
a) Minimal 50% Masyarakat dapat menjawab pertanyaan
b) Minimal 50% Masyarakat yang hadir aktif bertanya
c) 50% Masyarakat yang hadir merasa senang mengikuti penyuluhan
6. SETTING TEMPAT.

3 4 5 6 7 8 9

Keterangan :
1. Penanggung Jawab
2. Kepala Sekolah
3. Ketua Pelaksanaan
4. Pembawa acara
5. Narasumber
6. Penyaji
7. Observer
8. Demonstrator
9. Fasilitator
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL

PokokBahasan : protokol kesehatan era new normal


Sub Pokok Bahasan : pengertian protokol kesehatan
:tujuan tentang protokol kesehatan
: Manfaat terbentuknya protokol kesehatan

Waktu : 60menit
Sasaran : Masyarakat
Penyaji : Indah, Yenni, Devita

A. TUJUAN.
 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan Masyarakat mengerti
pentingnya protokol kesehatan di era new normal pada masa pandemi
ini.
 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 60 menit di Balai Desa
diharapkan Masyarakat mampu :
• Menjelaskan mengenai protokol kesehatan secara sederhana
menggunakan bahasa mereka sendiri
• Mengetahui manfaat terbentuknya protokol kesehatan bagi diri
sendiri maupun keluarga
• Mengetahui tujuan terbentuknya protokol kesehatan

B. POKOK MATERI.
• Pengertian Protokol Kesehatan di Era New Normal di masa pandemi
• Tujuan Protokol kesehatan
• Manfaat protokol kesehatan
C. KEGIATAN.
1) Metode :
• Penjelasan
• Demonstrasi
2) Media : Leaflet dan Lembar balik
3) Langkah-langkah Kegiatan :
Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
3 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Mengucapkansalam
2. Mengenal perawat
2. Memperkenalkandiri
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Peserta menyetujui kontrak
Kontrak waktu dengan Audiens waktu.

15 Pelaksanaan:
menit 1. Menggali seberapa jauhpengetahuan 1. Menjawabpertanyaan
anak-anak tentang protokol
kesehatan

2. Penyampaian materi dan 2. Memperhatikan dan


demonstrasi mengikutiinstruksi

a. Tujuan terbentuknya protokol


kesehatan

b. Pengertian tentang protokol


kesehatan

c. Manfaat protokol kesehatan bagi


anak anak sekolah

Memberi kesempatan responden untuk


3. Bertanya
bertanya.
5 menit Evaluasi
Melakukan evaluasi dengan mendemonstrasikan
redemonstrasi
5 menit Penutup
1. Menutup pertemuan dengan 1. Mendengarkan kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah
dibahas

Memberikan salam penutup Menjawab salam

D. EVALUASI.

• Jenis evaluasi :Redemonstrasi


• Waktu : Akhir kegiatan
• Kriteria evaluasi :
 Masyarakat mampu menyebutkan tujuan penyuluhan protokol kesehatan
 Masyarakat setidaknya mampu mengerti apa itu protokol esehatan
 Masyarakat setidaknya mampu mengetahui manfaat protokol kesehatan
bagi dirinya dan keluarga.

E. MATERI
(terlampir)
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN (S A P)

Metode :Penjelasan, Tanya jawab, dan demonstrasi


Media : Leaflet dan lembar balik
Waktu : 60 menit (09.00 s/d selesai)
Tempat : Balai Desa
Sasaran : Masyarakat

1. SUSUNAN ACARA :
09.00-09.20 Persiapan (seluruh panitia)
09.20-09.30 Rekondisi
09.30-09.35 Pembukaan oleh moderator
09.35-09.55 Penyajian Materi
09.55-10.00 Demonstrasi penyuluhan protokol kesehatan era new normal
10.00-10.10 Tanya Jawab Tentang Materi
10.10-10.20 Klarifikasi Dari CI
11.20-11.30 Penutup

2. SARANA PENUNJANG
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan demonstrasi.
b. Media : leaflet dan lembar balik.
c. Evaluasi : Tes Lisan
Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
anak-anak tentang materi penyuluhan yang telah diberikan Bila anak-
anak dapat menjawab 50% dari pertanyaanyang diajukan, maka
penyuluhan dikatakan berhasil.
Pertanyaan :
1) Apa yang dimaksud dengan protokol kesehatan?
2) Apa manfaat yang didapat ketika menaati protokl kesehatan?
3) Apa tujuan dari protokol kesehatan?
4) Kenapa kita harus menjalankan protokol kesehatan di era new normal di masa
pandemi?

MATERI PENYULUHAN PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW


NORMAL.

A. Pengertian protokol kesehatan.


Protokol kesehatan adalah peraturan yang di layangkan oleh pemerintah dalam
menghadapi era new normal yang sudah berjalan di masa pandemi COVID19 ini, dimana
protokol ini berfungsi untuk mencegah penambahan penularan atau pemaparan dari satu
orang ke orang lainnya. Dengan cara menjaga jarak setiap orang, tetap membawa masker
kemanapun masyarakat pergi, stay safety terhadap diri sendiri, tidak keluar rumah
sesering mungkin, tidak berada di kerumunan orang banyak, mengkonsumsi vitamin
daya tahan tubuh agar tubuh tetap sehat.
“Masyarakat harus melakukan perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi
kebiasaan yang baru agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan COVID-
19,”
Substansi protokol kesehatan pada masyarakat harus memperhatikan titik kritis dalam
penularan COVID-19 yang meliputi jenis dan karakteristik kegiatan/aktivitas, besarnya
kegiatan, lokasi kegiatan (outdor/indoor), lamanya kegiatan, jumlah orang yang terlibat,
kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, anak-anak, lansia, dan penderita komorbid,
atau penyandang disabilitas yang terlibat dan lain sebagainya.

B. MANFAAT DAN TUJUAN PROTOKOL KESEHATAN.


Manfaat dan tujuan dari protokol kesehatan sendiri adalah untuk mencegah penambahan
Corona Virus di masyarakat, menjaga kesehatan setiap warga masyarakat, menjaga warga
masyarakat agar tetap stay healty dan safety. Terhindar dari penyakit yang
membahayakan, terhindar dari virus yang mematikan.

C. HAL YANG PERLU DI TAATI DALAM PROTOKOL KESEHATAN.


 Jaga kebersihan tangan
Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila
permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka
bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir. Cara mencucinya pun harus
sesuai dengan standar yang ada, yakni meliputi bagian dalam, punggung, sela-
sela, dan ujung-ujung jari.

 Jangan menyentuh wajah


Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh
area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan kita bisa
jadi terdapat virus yang didapatkan dari aktivitas yang kita lakukan, jika
tangan kotor ini digunakan untuk menyentuh wajah, khususnya di bagian yang
sudah disebutkan sebelumnya, maka virus dapat dengan mudah masuk ke
dalam tubuh.

 Terapkan etika batuk dan bersin


Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam
tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa
terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas apakah kita memiliki
virus corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Caranya,
tutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam. Bagian ini
dinilai aman menutup mulut dan hidung dengan optimal, selain itu bagian
lengan atas dalam ini tidak digunakan untuk beraktivitas menyentuh wajah.
Sehingga relatif aman. Selain dengan lengan, bisa juga menutup mulut dan
hidung menggunakan kain tisu yang setelahnya harus langsung dibuang ke
tempat sampah.

 Pakai masker
Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker
medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang
lain. Setelah digunakan (masker medis hanya bisa digunakan 1 kali dan harus
segera diganti), jangan lupa buang masker di tempat sampah yang tertutup dan
cuci tangan setelah itu. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun,
cukup gunakan masker non-medis, karena masker medis jumlahnya lebih
terbatas dan diprioritaskan untuk mereka yang membutuhkan.

 Jaga jarak
Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita
harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih,
jika orang tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Jaga jarak juga
dikenal dengan istilah physical distancing. Kita dilarang untuk mendatangi
kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, dan tidak
mengadakan acara yang mengundang banyak orang. Baca juga: Transmisi
Lokal Meningkat, Masyarakat NTB Diimbau Patuhi Protokol Kesehatan.

 Isolasi mandiri
Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam,
batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan
sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Tetap berada di dalam
rumah dan tidak mendatangi tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya
karena memiliki risiko infeksi Covid-19 dan menularkannya ke orang lain.

 Jaga kesehatan
Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan
kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama
beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan
olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya
menjaga kesehatan selama masa pandemi ini.

D. HAL YANG PERLU DILAKUKAN SAAT KELUAR RUMAH DAN


PULANG DARI BEPERGIAN.
 Mencuci tangan dan kaki
 Memakai masker
 Membawa handsanitizer
 Pastikan menggunakan baju berlengan panjang
 Ketika pulang dari bepergian pastikan pakaian langsung dicuci
 Masker dicuci
 Ganti pakaian
 Mencuci tagan dan kaki menggunakan sabun dan air mengalir
 Mandi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemkes.go.id/article/view/20031600003/Protokol-Kesehatan-COVID-19.html

WHO. (2020). WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCov on 11


February 2020. Cited Feb 13rd 2020. Available on:
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals- remarks-at-the-media-
briefing-on-2019-ncov-on-11-february- 2020. (Feb 12th 2020)

https://tirto.id/ketahui-protokol-kesehatan-penanganan-corona-covid-19-eFtj

http://ksp.go.id/pemerintah-terbitkan-protokol-kesehatan-penanganan-covid-19/index.html

Anda mungkin juga menyukai