Anda di halaman 1dari 3

REFLECTIF PRACTIC PELEPASAN IUD TRANPA BENANG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH METODIK KHUSUS

DOSEN:
IBU EMY SURYANI, M.Mid

DISUSUN OLEH:

WINDARTI NIM P27224020194

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA


PROGRAM ALIH JENJANG PROFESI BIDAN
KELAS WONOGIRI
2020
1. DESKRIPSI PERISTIWA
Pada hari Rabu, 9 september 2020
Ada pasien seorang Ibu umur 36 tahun P2 Ao akseptor KB IUD ingin lepas IUD karena menurut jadwal
pelepasan di kartu KB hari ini saatnya dilepas. Sebagai bidan yang bertugas diruang pelayanan KIA/KB
pada hari itu, kami merupakan tenaga teknis yang harus memberikan pelayanan itu, dan sebagai bidan
penyelia saya memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan itu sesuai dengan SOP dan permenkes
tentang jabatan bidan yang baru
Setelah melakukan persiapan yang meliputi persiapan ruangan, persiapan tempat, persiapan alat dan
persiapan penolong, saya mempersilahkan pasien untuk memasuki ruanga tindakan KB untuk
dilaksanakan pelepasan IUD. Menjelaskan maksud tujuan dan prosedur tindakan. Setelah pasien dari
toilet untuk cebok, bidan (saya) mempersilahkan pasien naik ke bed gynecologi. Mengatur posisi
pasien. Memasang spekulum kemudian melakukan inspekulo. Setelah dilihat ternyata benang tidak
kelihatan. Saya mencoba melepaskan IUD dengan pengait. Dan tidak berhasil. Saya coba lagi dan tidak
berhasil. Ini pengalaman kedua saya melepas IUD tanpa benang dan tidak berhasil. Karena sudah saya
lakukan dua kali dan tidak berhasil, saya putuskan untuk minta bantuan. Saya jelaskan keadaaannya
dan minta ijin kepada pasien untuk minta bantuan dan pasien setuju

2. EXPLORASI PERASAAN
Saya minta bantuan rekan bidan yang lain. Teman saya tersebut mencoba melepasnya dan berhasil.
Saya merasa tidak enak dan merasa bersalah kepada pasien karena tidak berhasil melepas IUD tanpa
benang sehingga membuat pasien merasa tidak nyaman atau bahkan kesakitan, saya merasa malu
kepada rekan kerja karena saya lebih tua, jenjang jabatan lebih tinggi yang seharusnya lebih terampil
karena pekerjaan itu seharusnya dikuasai oleh jenjang jabatan saya, saya bekerja ditempat kerja lebih
lama dari rekan saya tersebut, saya tidak berhasil melepas IUD tanpa benang dan dia bisa

3. EVALUASI
Saya belum terampil melepas IUD tanpa benang, tetapi saya memiliki keingina kuat untuk bisa dan
harus bisa karena itu salah satu kompetensi yang harus saya miliki sebagai bidan penyelia

4. ANALISIS
Selama ini saya jarang menemui pasien IUD yang benangnya tidak kelihatan, kebetulan yang saya
tangani benangnya kelihatan. Jadi saya kurang terampil menangani pasien dengan kasus seperti ini.
Disamping itu juga sudah saya sudah lama sekali tidak mengupgrade pengetahuan dan keterampilan
pasang dan cabut IUD. Saya lulus bidan D3 pada tahun 2004. Mengikuti diklat pasang cabut implan dan
IUD juga pada tahun 2004 di RSUP dr Sardjito Jogjakarta. 16 Tahun waktu yang sudah cukup lama
Teman saya yang tadi berhasil kebetulan adalah bidan pengelola KB yang sudah mengikuti diklat CTU
yang diselelnggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas KBPM (Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Masyarakat) yang sekarang berganti nama menjadi BKBKSPP. Pada saat diklat itu
dilaksanakan saya sedang ada tugas lain sehingga saya tidak ikut diklat tersebut

5. KESIMPULAN
Saya sedang berusaha untuk merubah praktik pelayanan IUD saya menjadi lebih terampil dan lebih
terstandar. Saya perlu terus-menerus berlatih, diskusi dan tanya jawab dengan teman yang lebih
terampil, untuk meningkatkan kompetensi saya

6. RENCANA PERBAIKAN
Untuk meningkatkan kompetensi saya guna perbaikan, saya harus:
a. Meluangkan waktu untuk membaca referensi tentang pelayanan KB IUD
b. Terus-menerus mengasah keterampilan melepas IUD tanpa benang jika ada kasus
c. Meminta senior atau rekan yang lebih terampil untuk membimbing saya melalui demonstrasi atau
mendampingi langsung saat pelayanan kepada pasien
d. Mengupgrade pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan CTU yang diselenggarakan oleh
Dinas Kesehatan dan atau Dinas KBPM
e. Menabung untuk biaya diklat CTU dan diklat Konselor KB secara mandiri, antisipasi kalau tidak
mendapatkan jadwal diklat CTU dan Konselor KB dari Dinas Kesehatan dan atau Dinas KBPM

Anda mungkin juga menyukai