Anda di halaman 1dari 3

SELF REFLEKSI

PRAKTIK KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN


MATERNAL DAN NEONATAL

OLEH :

LUH GEDE DINDA ANGGIRA DEWI


P07124322091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM PROFESI BIDAN
DENPASAR
2023
1. DESKRIPSI PENGALAMAN PRAKTIK

Pada kesempatan ini, saya akan menggambarkan situasi Praktik Kebidanan PK


Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal yang dilakukan mulai dari tanggal 1-27
Pebruari 2023, praktik dilakukan di RSUD Wangaya dan UPTD Puskesmas IV Dinas
Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan, selama praktik kebidanan, praktik dilakukan
bersama dengan mahasiswa yang lain dan bidan jaga di RSUD dan Puskesmas
dibimbing oleh pembimbing praktik lapangan dan pembimbing institusi.
Selama periode praktik ada beberapa kasus Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal yang datang. Sebagai mahasiswa praktik dan mencari target tersebut,
mahasiswa melaksanakan praktik mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik serta
membantu memberikan penanganan kegawatdaruratan dengan dibimbing oleh
pembimbing lapangan.

2. PEMAPARAN PERASAAN
Pada saat pertama kali menerima kasus kegawatdaruratan baik maternal dan
neonatal diupayakan dilakukan penanganan yang optimal sehingga dapat memberikan
kondisi yang lebih baik untuk ibu maupun bayi. Setelah dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan menyeluruh dapat dilakukan penanganan terhadap kasus Pre ekalmpsia
berat pada ibu, serta abortus imminens dengan perdarahan dan asfiksia pada neonatus.

3. EVALUASI
a. Hal yang baik dari pengalaman itu adalah ternyata permasalahan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal cukup bervariasi.
b. Pengalaman yang buruk adalah terbatasnya waktu untuk memberikan KIE karena
tindakan harus segera dilaksanakan.
c. Praktik berjalan baik dan target bisa terpenuhi.
d. Konseling terasa kurang maksimal, karena kondisi ibu yang sedang mengalami
kegawatdaruratan, sehingga peran pendamping sangat diperlukan.
e. Sebagai mahasiswa praktik dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dikampus,
sehingga bisa membantu dalam proses penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.
4. ANALISIS
Dari permasalahan yang dialami oleh ibu maupun bayi, dari data subyektif dan data
obyektif dapat dianalisa bahwa ibu dan bayi yang mengalami kegawatdaruratan dapat
diberikan penanganan yang cepat sesuai diagnose yang ditegakkan dan sesuai SPO
yang ada, dengan berbekal ilmu pengetahuan dari kampus dapat membantu
memberikan penanganan dan mengurangi kecemasan pendamping.

5. KESIMPULAN
Dari pengalaman praktik tersebut, mahasiswa mendapatkan kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang belum mengetahui tentang bahaya dari
kegawatdaruratan yang telah terjadi, seperti eclampsia, syok dan perkembangan bayi,
setelah mendapatkan penanganan yang tepat dan konseling serta pemberian informasi
tentang hal tersebut, ibu dan pendamping tampak lebih tenang dan kecemasan
berkurang.
Sebagai mahasiswa perlu lebih banyak pembekalan ilmu tentang
kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Selanjutnya yang dapat di lakukan yaitu
memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya
pada ibu dan bayi pada masa kehamilan, persalinan, nifas, serta bayi baru lahir
sehingga terhindar dari kegawatdaruratan yang tidak tertangani.

6. RENCANA TINDAKAN
a. Mahasiswa sebelum turun praktik kelapangan membekali diri dengan materi
konseling dan lebih banyak membaca teori terbaru.
b. Sebelum turun praktik ke lapangan mahasiswa sebaiknya melakukan pemantapan
dilaboratorium sehingga saat turun praktik dilapangan mahasiswa sudah mampu
mandiri melakukan konseling dan penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.

Anda mungkin juga menyukai