Anda di halaman 1dari 5

PROMOSI KESEHATAN

MASALAH-MASALAH KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU : Hasnawati Nukuhaly, SST.,M.Kes

Di Susun oleh

NAMA : RESTI WABULA


NIM : P07124020030
KELAS/TINGKAT : 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


PRODI KEBIDANAN AMBON
TAHUN 2021/2022
A. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI

Kompetensi yang harus dimiliki dalam Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal


Neonatal diarahkan untuk menguasai 6 area kompetensi profesi bidan, sesuai dengan
standar profesi Bidan yang disusun oleh Organisasi Profesi Bidan dan Konsil, berkoordinasi
dengan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dan
disyahkan menteri kesehatan, Kepmenkes RI no 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Bidan. Modul Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal Prodi Pendidikan Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, ditujukan untuk menguasai 6 area kompetensi berkaitan dengan
pembelajaran Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal yaitu:

1. Berperilaku yang menunjukkan sikap profesional dalam melakukan praktik asuhan


kebidanan kasus kegawatdaruratan maternal neonatal yang aman
dengan berpedoman pada standar profesi dan kode etik.

2. Mampu berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dengan pasien dan keluarganya, tim
kesehatan dan masyarakat untuk mencapai tujuan dalam pemberian asuhan kebidanan
kasus kegawatdaruratan maternal neonatal

3. Mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi terkini yang
terkait dengan kebidanan dan menjunjungtinggi komitmen terhadap
profesi bidan dalam pemberian asuhan kebidanan kasus kegawatdaruratan maternal
neonatal

4. Memiliki pengetahuan yang mendukung praktik kebidananyang berkualitas tinggi dalam


asuhan kebidanan kasus kegawatdaruratan maternal neonatal

5. Memiliki keterampilan klinis kebidanan yang mendukungpraktik kebidanan berkualitas


tinggi dalam pemberian asuhan kebidanan kasus kegawatdaruratan
maternal neonatal

6. Melakukan pengelolaan terhadap pelayanan/asuhan kebidanan kasus kegawatdaruratan


maternal neonatal

B. Tingkat Kemampuan / Kompetensi

Tingkat Kemampuan / kompetensi klinik yang diharapkan


dicapai pada akhir pendidikan profesi bidan:

1. Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan melakukan pengkajian:
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
dalam deteksi dini kasus-kasus kegawatdaruratan
maternal neonatal ketika membaca literatur. Dalam
korespondensi, mahasiswa dapat mengenal gambaran
klinis kasus, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi / pengkajian lebih lanjut dalam
asuhan kebidanan kasus-kasus kegawatdaruratan maternal neonatal .
Level ini mengindikasikan overview level.
2. Tingkat Kemampuan 2

Mampu membuat diagnosis kebidanan berdasarkan hasil pengkajian. Bidan mampu merujuk
kasus-kasus kegawatdaruratan maternal neonatal secepatnya ke
jenjang yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.

3. Tingkat Kemampuan 3

Mampu membuat diagnosis kebidanan berdasarkan hasil pengkajian. Bidan dapat memutuskan
dan memberi asuhan prarujukan/pendahuluan, serta merujuk ke jenjang yang relevan.

4. Tingkat Kemampuan 4

Mampu membuat diagnosis kebidanan berdasarkan hasil pengkajian. Bidan dapat memutuskan
dan mampu memberikan asuhan kebidanan secara mandiri hingga tuntas.

C. Tingkat Keterampilan Klinik

Berikut ini pembagian tingkat ketrampilan klinik (skills) dari


Miller.

1. Tingkat Kemampuan 1 (Knows):


Mengetahui dan Menjelaskan Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis
mengenai keterampilan kasus-kasus kegawatdaruratan maternal neonatal, sehingga
dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun
klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi
yang timbul dan sebagainya.

2. Tingkat Kemampuan 2 (Knows How):


Pernah Melihat atau Pernah Mendemostrasikan Lulusan profesi bidan memiliki
pengetahuan teoritis mengenai keterampilan kasus-kasus kegawatdaruratan maternal
neonatal (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan,
komplikasi dan sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat ata3.pernah
didemonstrasikan.

3.Tingkat Kemampuan 3 (Shows):


Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi Lulusan profesi bidan
memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip
maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan
pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan
keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.

4. Tingkat Kemampuan 4 (Does):


Mampu Melakukan Secara Mandiri Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis
mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi,cara melakukan,
komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah
didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki
pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam
konteks praktik bidan secara mandiriDaftar ketrampilan klinis Praktik Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal berdasarkan standar kompetensi profesi
bidan Indonesia serta tingkat kemampuan yang harus dicapai

Praktik kebidanan kegawatdaruratan maternal neonatal (Bd.7008) dilaksanakan dengan beban


4 SKS. Pada praktik ini mahasiswa melaksanakan asuhan kebidanan padakegawatdaruratan
maternal neonatal. Pada praktik ini mahasiswa mampu menerapkan teori, konsep dan prinsip
kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan maternal neonatal
secara holistik, mampu mengintegrasikan kebijakan pemerintah dalam membentuk asuhan
kebidanan pada kegawatdaruratan maternal neonatal secara holistik, serta mampu memberikan
asuhan kebidanan pada
kegawatdaruratan maternal neonatal secara holistik dengan pendekatan manajemen kebidanan
serta melakukan dokumentasi asuhan dengan model dokumentasi SOAP.

Praktik asuhan kebidanan holistik pada kegawatdaruratan maternal neonatal ini membekali
mahasiswa agar dapat melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, analisis data, dan
penatalaksanaan (perencanaan dan implementasi) asuhan pada kegawatdaruratan maternal
neonatal berdasarkan evidence based practice, dan
melakukan evaluasi asuhan secara holistik dengan pendekatan keluarga, serta
pendokumentasian asuhan pada kegawatdaruratan maternal neonatal.

1. Tujuan Umum

Sebagai panduan kegiatan praktik klinik bagi mahasiswa dan pembimbing klinik di
rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Profesi
Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sebagai tempat pendidikan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Praktik Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal, mahasiswa
mampu melakukan:

a. Pengkajian pada kegawatdaruratan maternal


neonatal dengan pendekatan holistik
b. Analisa data pada kegawatdaruratan maternal
neonatal dengan pendekatan holistik

c. Perencanaan asuhan kegawatdaruratan maternal


neonatal dengan pendekatan holistik

d. Implementasi asuhan kegawatdaruratan maternal


neonatal dengan pendekatan holistik

e. Evaluasi asuhan kegawatdaruratan maternal


neonatal dengan pendekatan holistik

f. Pendokumentasian kegawatdaruratan maternal


neonatal dengan pendekatan holistik
DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen dkk. (2007). Buku ajar asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG.
Walsh, V.L (1998). Buku ajar kebidanan komunitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai