Sem. V / MPI-4
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat pendukung suatu proses
pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategi Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah (FITK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Nurika Khalila Daulay,
M.A. yang sudah membimbing kami..
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna baik dari penulisan maupun penyampaian. Oleh karena itu kami harap teman-
teman dapat memakluminya. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami khususnya
untuk para pembaca maupun pendengar, dan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan yang
tidak berkenan dalam makalah ini. Terimakasih.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-
perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari
ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah antara lain.
1. Apa pengertian analisa SWOT?
2. Bagaimana peranan analisis SWOT?
3. Apa saja faktor-faktor analisis SWOT?
4. Bagaimana perumusan strategi dengan matriks SWOT?
5. Bagaimana kelemahan dan kelebihan analisis SWOT?
6. Bagaimana faktor lingkungan dalam analisis SWOT?
7. Bagaimana metode survey analisis SWOT?
8. Bagaimana langkah-langkah analisis SWOT?
1
C. TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses perumusan strategi yang akurat, maka dilakukan pengintegrasian kedua
analisis, antara lain:
Dari kedua perumusan analisis tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dengan pengintegrasian kedua analisis tersebut, maka diperoleh analisis ULPA yaitu
unggul, lemah, peluang, dan ancaman. Analisis ULPA pada umumnya dikenal dengan
analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan,
kemudian dikelompokkan menurut konstribusinya masing-masing.
1
Tufiqurrohkhman, manajemen strategik, (Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2016), hlm: 113-114.
3
Menurut Kurtz (2008: 45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik
yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan
internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.
Menurut Thompson (2008: 97), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat
bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan
sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan
agar lebih baik lagi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah suatu alat analisis yang
ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau dimungkinkan oleh
organisasi. Analisis ini didasarkan agar dapat memaksimalkan kekuatan (strengthts) dan
peluang (opportunities), yang secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan selama ini
dianggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan lebih familiar.
Sebenarnya jika kita ingin mempergunakan berbagai model lain itu juga memungkinkan.
Beberapa organisasi profit dan non profit telah mempergunakan SWOT ini sebagai
salah satu alat analisis mereka. Sehingga dengan mempergunakan SWOT sebagai dasar
analisis perusahaan dalam mengambil keputusan, maka diharapkan SWOT juga
memungkinkan untuk dipergunakan sebagai salah satu model yang representatif dalam
menganalisis manajemen resiko suatu perusahaan. Termasuk tentunya akan mampu memberi
masukan dalam mendukung proses pengambilan keputusan.
a) Strenghts (S).
b) Weaknesses (W).
c) Opportunities (O).
d) Threats (T).
2
Rahayu Puji Suci, Esensi Manajemen Strategi, (Malang: Zifatama Publisher, 2015), hlm: 42.
4
Dari keempat faktor-faktor analisis SWOT tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik
SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis.
3
Ibid, hlm: 43.
4
Imam Suroso, Konsep dan Teori Manajemen Strategi, (Surabaya: Center For Sociaty, 2007), hlm: 91.
5
3. Strategi WO (Weknesses- Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weknesses- Threats) Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang
bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Analisis SWOT tentu saja bukan metode yang sempurna. Ada beberapa kelemahan
yang harus menjadi perhatian pengambil keputusan strategis. Kelemahan-kelemahan analisis
SWOT antara lain:5
Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat
keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang berada
di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan
5
M. Taufiq Amir, Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), hlm: 110.
6
Sondang P. Siagain, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm: 175.
6
strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendali institusi (exogen)
sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih bisa dikendalikan:7
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa digunakan
untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan / strenghth (distinctive
competence) hanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi apabila
kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu
dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki
core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan
relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk
dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari
lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama
dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki
terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
2. Peluang.
a) Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil.
b) Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang
pencapaian kecil atau sebaliknya.
7
Michael, A. Hitt, dkk, Manajemen Strategik Datea Saing dan Global Konsep, (Jakarta: Erlangga, 2001),
hlm: 53.
8
http://Journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/4.pdf.
7
c) Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta
peluangtercapaianya besar.
3. Ancaman.
Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan (dari
analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal):
9
Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard:Tekhnik Menyusun Strategi Kooperat yang Efektif Plus
Cara Menilai Kinerja dan Resiko, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2011), hlm: 114.
8
1. Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan
dengan meranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki
nilai maksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas
median (atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut
dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa eskternal.
Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebut
dengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada analisa
eksternal.
2. Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yang
menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan,
dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-T),
kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T). Sebelum
menentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensi
dari pengolahan kuesioner SWOT.
3. Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian Kuadran.
Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan dengan
menjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan
keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk mengatasi
seluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih pada
kombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di atass
trategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_
ST_WO_ SO.10
Analisis SWOT: Analisis ini berguna untuk mengetahui posisi perusahaan dalam
pasar berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan. 2. Cara analisis SWOT: Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT.11
9
1. Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT:
a) SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
b) Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
c) Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen
pelayanan yang akan dianalisa.
d) Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
e) Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
f) Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.
2. Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan:
a) Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di
dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana.
Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
b) Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah
pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu
ditempelkan pada flipchart.
3. Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman:
a) Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar
organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,
peraturan baru dan seterusnya.
b) Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar
organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.
4. Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang:
a) Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang.
b) Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
5. Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan:
a) Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
b) Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah.
c) Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
10
d) Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
e) Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
f) Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan
yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
g) Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan
harus dihindari.
h) Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
mengurangi kelemahan atau ancaman.13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
13
Ibid, hlm: 98-99.
11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan strategi perusahaan,dimana analisis
SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi harus menganalisa faktor faktor
strategis perusahaan dalam kondisi saat ini.
Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba. Analisis
SWOT dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan ketika keadaan akhir
yang diinginkan telah ditetapka. Analisis SWOT juga dapat digunakan dalam perencanaan
pra krisis dan pencegahan krisis manajemen.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Tufiqurrohkhman (2016)., manajemen strategic. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Suci, Rahayu Puji. (2015)., Esensi Manajemen Strategi. Malang: Zifatama Publisher.
12
Suroso, Imam. (2007)., Konsep dan Teori Manajemen Strategi. Surabaya: Center For
Sociaty.
Amir, M. Taufiq. (2012)., Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Dkk, Michael, A. Hitt. (2001)., Manajemen Strategik Datea Saing dan Global Konsep.
Jakarta: Erlangga.
http://Journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/4.pdf.
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/metris/article/view/471/383.
13