Anda di halaman 1dari 19

“ANALISIS SWOT”

DOSEN PEMBIMBING :

Sri Hartati, S.Kep.,M.Kes

DI SUSUN OLEH:

Bunga Amelia

144012027003

PRODI D3 KEPERAWATAN SEMESTER 4


STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Suhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Analisis Swot” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Sri Hartati, S.Kep.,M.Kes pada Mata Kuliah Manajemen
Keperawatan. Saya juga mengucapkan terima kasih karena telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini dan saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 12 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang. .............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah. ......................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Pembahasan......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6

2.1 Konsep Anilisis SWOT ................................................................................................... 6

2.2 Matriks SWOT ................................................................................................................ 14

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan. .................................................................................................................... 18

3.2 Saran. .............................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Untuk membangun sebuah organisasi layanan keperawatan ataupun
menjalankannya dengan membuat program, setiap organisasi layanan
keperawatan harus merumuskan jati dirinya dan memetakan diri dan
lingkungannya. Hal ini akan memudahkan organisasi layanan keperawatan
untuk melihat apa yang diinginkanya, bagaimana cara mencapainya dan
melakukan evaluasi sejauh mana hal tersebut terlaksanakan. Sebagai
langkah awal dari proses ini, langkah teknis yang dapat dipelajari adalah
bagaimana keperawatan mampu memetakan masalah dengan suatu metode
analisis tertentu, seperti menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu
alat yang berguna dalam dunia kesehat an. Namun demikian t idak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu
pembuatan keputusan dalam pengenalan program - program baru di
lingkungan rumah sakit. Proses penggunaan manajemen analisis
SWOT menghendaki adanya suatu survei int ernal tentang Strengths
(kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas
Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang & kesempatan).

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu konsep analisis swot ?


2) Bagaimana matriks swot ?

4
1.3 Tujuan Pembahasan
1) Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang analisis swot
2) Agar kami para pembaca umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang
analisis swot
3) Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan
menumbuhkan rasa cintanya terhadap mata kuliah manajemen
keperawatan
4) Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima
dikampus
5) Dapat memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing – masing. Satu hal yang harus diingat baik – baik oleh
para pengguna analisis SWOT bahwa analisis SWOT adalah semata –
semata alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang akan mungkin dihadapi oleh organisasi, dan
bukan sebuah alat analisis “ajaib” yang mampu memberikan jalan keluar
yang “ajaib” bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi layanan
keperawatan. Analisis tersebut terbagi atas empat komponen dasar berikut :
1) Strenght (S) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
keperawatan atau program pelayanan asuhan keperawatan pada saat ini.
2) Weakness (W) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan pada saat
ini.
3) Opportunity (O) adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar keperawatan dan memberikan peluang berkembang bagi layanan
keperawatan dimasa depan.
4) Threat (T) adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan
yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi layanan
keperawatan di masa depan. (H Roymond, 2013 Hal : 39).

6
Kuadran Analisis SWOT :
Menurut Rangkuti (2004), analisis SWOT terbagi menjadi empat kuadran
utama yang memiliki strategi yang berbeda untuk masing-masing
kuadarannya. Gambar diagram kuadaran analisis SWOT dan penjelasannya
adalah sebagai berikut:

1) Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan


tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau progresif
(Growth oriented strategy).
2) Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar).
3) Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi dilain pihak , ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah ubah
strategi.
4) Kuadran IV : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

7
internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
strategi bertahan.

Terdapat dua model analisis SWOT yang umum digunakan dalam


melakukan analisis situasi antara lain model kuantitatif dan model kualitatif.
1) Model kuantitatif, suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini
terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan, selalu ada
kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka,
selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti bahwa setiap satu
rumusan strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W), dan satu rumusan Oppurtinity (O) harus memiliki satu pasangan
satu Threat (T).
2) Model kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut - urutan model
kuantitatif. Perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat
pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada
model kuantitatif, setiap subkomponen S memiliki pasangan
subkomponen W, dan subkomponen O memiliki pasangan satu
subkomponen T. Akan tetapi, dalam model kualitatif hal tersebut tidak
terjadi. Selain itu,subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-
T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain
(H Roymond, 2013 Hal : 40-41).

Tahapan penyusunan analisis SWOT kuantitatif :


1) Mengkuantitatifkan tabel IFAS dan EFAS
2) Memberikan skor dan bobot pada setiap faktor yang telah teridentifikasi
baik pada faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang, ancaman atau hambatan).
3) Mengalikan skor dan bobot pada setiap faktor S-W-O-T

8
4) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (yang
selanjutnya akan menjadi nilai/titik pada sumbu x) dan faktor O dengan T
(yang selanjutnya menjadi nilai/titik pada sumbu Y)
5) Mencari posisi organisasi /usaha yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadran SWOT.

CONTOH MATRIKS SWOT KUANTITATIF : Analisa SWOT klinik X

 Langkah pertama : Mengkuantitatifkan tabel IFAS dan EFAS


Tabel IFAS (internal factors)
No. Strenght (S) – Kekuatan Weakness (W) – Kelemahan
1. Dokter dan perawat yang sudah Bidang pemasaran (iklan) yang
bersertifikat dan juga cukup ahli kurang
2. Perawat memberikan Fasilitas yang diberikan sudah
pendidikan kesehatan secara cukup tua
informal kepada pasien /
keluarga pasien selama dirawat
3. Memiliki tingkat kepuasan yang
baik dari para pasien

Tabel EFAS (eksternal factors)


No. Opportunity (O) – Peluang Threat (T) – Ancaman
1. Adanya kolaborasi antara klinik Berpindahnya dokter penting ke
dan rumah sakit sector kesehatan lain
2. Mendapatkan biaya insentif dari Dengan adanya teknologi baru
pemerintah mengakibatkan infrastruktur lama
menjadi usang dan tidak bisa
dipakai lagi

9
 Langkah kedua ,ketiga dan keempat :
 Memberikan skor dan bobot pada setiap faktor yang telah teridentifikasi,
baik pada faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang, ancaman atau hambatan). Hasil skor dan bobot didapatkan baik
secara observasi, wawancara dan pengukuran langsung dari narasumber.
 Mengalikan skor dan bobot pada setiap faktor S-W-O-T.
 Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (yang
selanjutnya akan menjadi nilai/titik pada sumbu x) dan faktor O dengan T
(yang selanjutnya menjadi nilai/titik pada sumbu Y)

Keterangan : Contoh narasumber


1) Narasumber 1 : (Direktur Utama)
2) Narasumber 2 : (Wakil Direktur)
3) Narasumber 3 : (Engineering Staff)
4) Narasumber 4 : (Pasien 1)
5) Narasumber 5 : (Pasien 2)

Keterangan : Pemberian penilaian pada kolom, untuk aspek :


 Strength dan Opportunity
Sangat baik : 4, Baik : 3, Cukup : 2, Kurang/Tidak baik : 1.
 Weakness dan Treathened
Sangat baik : 1, Baik : 2, Cukup : 3, Kurang/Tidak baik : 4.
(Nursalam,2015 Hal : 235)

10
Tabel IFAS (internal factors)
NO. Strenght (S) Bobot Rating (Bobot x
NS NS NS NS NS Jumlah
Kekuatan Rating)
1 2 3 4 5
1. Dokter dan
perawat yang
sudah 4 4 3 4 4 19 0,2 3,8 0,76
bersertifikat dan
juga cukup ahli
2. Perawat
memberikan 0,2 3,6 0,72
4 3 3 4 4 18
pendidikan
kesehatan secara
informal kepada
pasien / keluarga
pasien selama
dirawat
3. Memiliki tingkat
kepuasan yang 0,2 3,2 0,64
3 3 3 3 4 16
baik dari para
pasien
Jumlah skor
Strenght (S) – Kekuatan 53 0,6 2,12

11
NO. Weakness (W) Bobot Rating (Bobot x
NS NS NS NS NS Jumlah
Kelemahan Rating)
1 2 3 4 5
1. Bidang
pemasaran
(iklan) yang 3 3 3 2 3 14 0,2 2,8 0,56
kurang
2. Fasilitas yang
diberikan sudah 0,2 3 0,6
3 3 3 3 3 15
cukup tua
Jumlah skor
Weakness (W) – Kelemahan 29 0,4 1,16

TOTAL KESELURUHAN 82 1,00 X = 3,28


Strenght (S) & Weakness (W)

Tabel EFAS (eksternal factors)


NO. Opportunity (O) Bobot Rating (Bobot x
NS NS NS NS NS Jumlah
Peluang Rating)
1 2 3 4 5
1. Adanya
kolaborasi antara
klinik dan rumah 3 3 3 3 3 15 0,3 3 0,9
sakit
2. Mendapatkan
biaya insentif 0,25 2,6 0,65
3 3 3 2 2 13
dari pemerintah
Jumlah skor
Opportunity (O) – Peluang 28 0,55 1,55

12
NO. Threat (T) Bobot Rating (Bobot x
NS NS NS NS NS Jumlah
Ancaman Rating)
1 2 3 4 5
1. Berpindahnya
dokter penting ke
sector kesehatan 2 2 2 3 3 13 0,25 2,6 0,65
lain
2. Dengan adanya
teknologi baru 0,2 2,2 0,44
2 3 2 2 2 11
mengakibatkan
infrastruktur
lama menjadi
usang dan tidak
bisa dipakai lagi
Jumlah skor
Threat (T) – Ancaman 24 0,45 1,09

TOTAL KESELURUHAN
Opportunity (O) & Threat (T) 52 1,00 Y = 2,64

 Langkah kelima : Mencari posisi organisasi /usaha yang ditunjukkan oleh


titik (x,y) pada kuadran SWOT.

KUADRAN IV KUADRAN 1
Kuadran Analisis
W S
SWOT

KUADRAN 1II KUADRAN 1I

13
 Nilai internal factors (X) = 3,28
 Nilai Eksternal factors (Y) = 2,64
Sehingga jika dibuat intersection atau titik potong, akan diperoleh titik
potong pada koordinat (3,28 , 2,64). Jadi pada koordinat (3,28 , 2,64) itu
terdapat pada kuadran I , yang dimana posisi organisasi atau perusahaan
memilih strategy agresif atau progresif. Progresif, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap. Sehingga benar-benar dimungkinkan untuk terus
menjalankan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.

2.2 Matriks Analisis SWOT

Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman


dari lingkungan eksternal perusahaan diantisipasi dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT akan mempermudah
merumuskan berbagai strategi. Pada dasarnya alternatif strategi yang
diambil harus di arahkan pada usaha-usaha untuk menggunakan kekuatan
dan memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang-peluang bisnis serta
mengatasi ancaman.

Strengths (S) Weakness (W)


IFAS
(Internal Factor) Daftar semua kekuatan Daftar semua
yang dimiliki kelemahan yang
EFAS dimiliki
(Eksternal Factor)

Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO


Daftar semua peluang Strategi yang Strategi yang
yang dapat di identifikasi menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan memanfaatkan

14
peluang peluang
Threats (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Daftar semua ancaman Strategi yang Strategi yang
yang dapat di identifikasi menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi ancaman menghindari ancaman

Menurut Rangkuti (2004), penjelasan untuk masing-masing strategi pada


matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strenght-Opportunity). Strategi ini dibuat berdasarkan


jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
yang dimiliki untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.
2. Strategi ST (Strenght-Threath). Strategi ini dibuat berdasarkan
kekuatan- kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi
ancaman- ancaman yang ada.
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness-Threath). Strategi ini didasarkan pada
kegiatan yang bersifat defensif, berusaha meminimalkan kelemahan-
kelemahan perusahaan serta sekaligus menghindari ancaman-ancaman.

15
CONTOH MATRIKS SWOT KUALITATIF : Analisa SWOT klinik X

Strengths (S) Weakness (W)


IFAS
(Internal Factor) - Dokter dan perawat yang - Bidang pemasaran
sudah bersertifikat dan juga (iklan) yang kurang
EFAS cukup ahli - Fasilitas yang
(Eksternal Factor)
- Perawat memberikan diberikan sudah
pendidikan kesehatan secara cukup tua
informal kepada pasien /
keluarga pasien selama
dirawat
- Memiliki tingkat kepuasan
yang baik dari para pasien
Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
- Adanya kolaborasi - Lebih mudah dipercaya saat - Gaji dari para dokter
antara klinik dan melakukan kolaborasi harus lebih
rumah sakit - Karena memiliki tingkat dipertimbangkan lagi
- Mendapatkan biaya kepuasan yang baik dari agar supaya dokter
insentif dari pasien dan tenaga kesehatan tetap betah
pemerintah yang sudah bersertifat dan - Peningkatan
cukup ahli pelayanan klinik
harus lebih
ditingkatkan lagi agar
tidak merusak
penilaian pasien
Threats (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
- Berpindahnya dokter - Meningkatkan bidang - Menjual hal – hal
penting ke sector pemasaran agar lebih yang tidak terpakai.
kesehatan lain dipercayai lagi dalam Contoh : infrastruktur
- Dengan adanya kolaborasi antar klinik atau yang lama

16
teknologi baru rumah sakit - Mengatur ulang
mengakibatkan - Memperbaiki fasilitas untuk sistem yang kurang
infrastruktur lama menjaga kualitas baik, contohnya :
menjadi usang dan pelayanan yang harus
tidak bisa dipakai lagi ditingkatkan lagi

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Analisa SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran) meliputi Strenght (S), adalah situasi atau
kondisi yang merupakan kekuatan. Weakness (W), adalah situasi atau
kondisi yang merupakan kelemahan. Opportunity (O), adalah situasi atau
kondisi yang merupakan peluang. Threat (T), adalah situasi yang
merupakan ancaman. Model analisa SWOT dibedakan menjadi dua yaitu
model analisa SWOT kuantitatif dan model analisa SWOT kualitatif.

3.2 SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini saya mengharapkan kepada pembaca agar
bisa memahami dan dapat mempelajari tentang konsep analisis SWOT dan
matriks SWOT.

18
DAFTAR PUSTAKA

H Roymond. 2013. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.


Jakarta: Gramedia Pustaka utama.

Nursalam, M. Nurs. 2015. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

https://www.kajianpustaka.com/2020/09/analisis-SWOT.html
Diakses pada tanggal 13 Maret 2022 pukul 13.00 WIB.

19

Anda mungkin juga menyukai