Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN STRATEGIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN


DOSEN PENGASUH : Dr. SUHAIMI, S.Pd., M.Pd

ANALISIS SWOT

Oleh Kelompok 9 :
ATO WARTONI (2020111310071)
BAHRIADI (2020111310031)
HALIANUR (2020111310058)
SETYONINGSIH (2020111320086)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah serta puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT
makalah yang berjudul ”Analisis SWOT ” ini dapat selesai pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Strategik Dalam Sistem Pendidikan. Peneliti juga mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dosen Dr. Suhaimi, S.Pd., M.Pd selaku pengasuh mata kuliah yang telah
memberikan kemudahan serta masukan masukan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
2. Semua pihak yang telah membantu baik berupa tenaga, pemikiran, dan
dorongan sehingga makalah ini dapat diselesai.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan. Oleh karena itu, kritik, saran,
dan masukan yang bersifat bangun sangat diperlukan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Balangan, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT............................................................................. 2
B. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT...................................... 5
C. Pendekatan Kuantitatif Matriks SWOT.................................... 6
D. Ruang Lingkup Analisis SWOT................................................. 8
E. Masalah Dalam Analisis SWOT................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SWOT/TOWS Matrix..................................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam usaha mendukung manajemen pengambilan keputusan, analisis
SWOT memiliki peran besar di dalamnya. Berbagai kalangan akademisi,
birokrat hingga praktisi bisnis telah mempercayai jika analisis dengan
mempergunakan perspektif SWOT telah dianggap memiliki keunggulannya.
Kita bisa memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan
realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penegasan terhadap
keputusan yang akan kita lakukan di masa yang akan datang.
Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal
tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman
berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi
beroperasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting
dari hal-hal tersebut di atas: Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Tujuan pengujIan ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut
berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi
beroperasi. Ini adalah dua variabel kunci dalam membangun atau
mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus
dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi
mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu
memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian tersebut
dipadukan dengan pengujian misi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah
identitas institusi yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas
distingtif mampu dikembangkan dalam sebuah institusi, maka karakteristik
mutu dalam institusi tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian analisis SWOT?
b. Bagaimanakah pendekatan kualitatif dan kuantitatif matriks SWOT?
c. Apa saja ruang lingkup Analisis SWOT?
d. Apa saja masalah dalam Analisis SWOT?
C. Tujuan Penulisan
a. Mendeskripsikan pengertian analisis SWOT
b. Mendeskripsikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif matriks SWOT
c. Mendeskripsikan ruang lingkup Analisis SWOT
d. Mendeskripsikan masalah dalam Analisis SWOT

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT diartikan sebagai evaluasi terhadapkeseluruhan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.[ CITATION Phi09 \l 1033 ]. Sedangkan menurut
[ CITATION Fre131 \l 1033 ] analisis SWOT diartikan sebagai:“analisa yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapatmeminimalkankelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats)”.
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan
internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada
asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak
yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil. [ CITATION Pea97 \l 1033 ]
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis
yangberdasarkan faktor eksternal dan faktor internal yaitu strength,
opportunities,weaknesesses, threats.
Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength, opportunities,
weaknesesses, threats dimana penjelasannya sebagai berikut:
1.Kekuatan (strength)
Kekuatan (strength) adalah sumberdaya keterampilan atau keunggulan
keunggula nlain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
olehperusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang
memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan
dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar,
hubunganpembeli dengan pemasok, dan faktor-faktor lain. Faktor-faktor
kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau organisasi adalah antara lain kompetensi khusus yang
terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan
komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatakan demikian karena satuan
bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang
membuatnya lebih kuat daripada pesaing dalam memuaskan kebutuhan
pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang
bersangkutan.[ CITATION Son95 \l 1033 ]
2.Kelemahan (weakness)
Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat
kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas, sumber daya keuangan,
kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, citra merek dapat
merupakan sumber kelemahan.[ CITATION Pea97 \l 1033 ].
Faktor-faktor kelemahan, jika orang berbicara tentang kelemahan
yang terdapat dalam tubuh suatu perusahaan, yang dimaksud ialah
keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan

2
kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja
organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan
kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana dan prasarana
yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran
yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang
diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan
keuntungan yang kurang memadai.[ CITATION Son95 \l 1033 ]
3.Peluang (opportunity)
Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungan-
kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi
segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan
atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan
pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau
organisasi.
Faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud dengan berbagai
situasi tersebut antara lain:
a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk.
b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian.
c) Perubahan dalam kondisi persaingan.
d) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka
berbagaikesempatan baru dalam kegiatan berusaha.
e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab.
f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis.
4.Ancaman (threath)
Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan
pengganggu utama bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya
kekuatan tawar-menawar pembeliatau pemasok penting, perubahan
teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak
diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Ringkasnya,
peluang dalam lingkungan eksternal mencerminkan kemungkinan dimana
ancaman adalah kendala potensial.[ CITATION Mic97 \l 1033 ].
2. Manfaat Analisis SWOT
Manfaat atau kegunaan analisis SWOT adalah:
a. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari empat sudut
dimensi, yaitu strengths, weaknesses, opportunities, dan threats.
Sehingga pengambil keputusan dapat melihat dariempat dimensi ini
secara lebih komprehensif.
b. Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka

3
panjang.
c. Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders‟yang
berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan
dalam suatu ikatan kerjasama yang salling menguntungkan.
d. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari
setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.
3.Tujuan Analisis SWOT
Penerapan SWOT pada perusahaan bertujuan untuk memberikan
suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan
penempatan analisis SWOT dapat dijadikan sebagai perbandingan pikir dari
berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman. Tujuan lain diperlakukannya analisis SWOT adalah
dimana setiap produk yang ditawarkan pasti akan mengalami pasang surut
atau yang lebih dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle
product)[ CITATION Irh15 \l 1033 ]
Fomula Analisis SWOT untuk menganalisis secara lebih dalam
tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai
bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and
threats(O and T). dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri
(industry environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan, dan sosial budaya.
b. Faktor internal
Faktor ini akan mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses(S
dan W) dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, dimana hal ini turut mempengaruhi terbentuknya
pembuatan keputusan (decisionmaking) perusahaan. Faktor internal ini
meliputi semua manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi,
sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi
manajemen, dan budaya perusahaan (corporateculture).Matriks SWOT
digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan yang
menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi
organisasi/perusahaan sehingga dapat sisesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan organisasi/perusahaan. Matriks ini meghasilkan empat
kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O,
strategi S-T dan strategi W-T.[ CITATION Fre13 \l 1033 ]

4
B. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang
menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada
kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dengan cara
mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam beberapa
kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara mempersiapkan
diri untuk meraih kesempatan yang pasti.
Untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profil SWOT,
SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS Matrix). Pendekatan kualitatif
matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan
kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan
dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang
timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Tabel 2.1 SWOT/TOWS Matrix

Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang
lebih cepat. Strategi ini dibuat berdasarkan suatu jalan pikiran, yaitu
bagaimana perusahaan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan
peluang.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan
kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang. Strategi ini dibuat
untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara
menghindari ancaman.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.
Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan
karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu

5
(investasi). Strategi ini dibuat untuk memanfaatkan peluang yang ada dan
mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki.
Sel D: Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari
luar dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang
besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan. Strategi ini dibuat untuk kegiatan yang bersifat defensif dan
ditujukan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
C. Pendekatan Kuantitatif Matriks SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson
(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumla total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling
bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang
besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim
digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang
paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara
saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah
dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor
lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu X, sementara perolehan pada angka (e = y) selanjutnya
menjadi nilai atau titik sumbu Y.
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.

6
Keterangan:

Kuadran I (positif, positif)


Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategii
bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi

7
bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
D. Ruang Lingkup Analisis SWOT
1. Lingkungan:
a. Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca
pembayaran.
b. Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan daerah, pemerintah pembeli
terbesar, subsidi, perlindungan industri, kebijakan pemerintah).
c. Pasar/saingan (perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan,
alur hidup produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).
d. Teknologi (bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan
teknologi).
e. Geographies (lokasi, nusantara)
f. Sosial budaya (cita rasa, nilai yang beruang).
2. Keadaan Intern Perusahaan:
a. Organisasi (misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang
dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).
b. Fungsi perusahaan (produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
3. Peramalan:
a. Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan
operasional).
b. Ruang Lingkup Peramalan.
c. Langkah peramalan.
d. Teknik dan metode peramalan.
e. Contoh peramalan.

E. Masalah dalam analisis SWOT


Kegagalan dalam mempresentasikan hasil analisis SWOT yang dapat
dipertanggungjawabkan disebabkan oleh beberapa faktor. Kearns (1992) mencoba
mengidentifikasi lima masalah yang dianggap patut diberi perhatian yang layak
oeh para CEO. Masalah-masalah tersebut ialah:
a. The missing link problem, atau masalah hilangnya unsur keterkaitan. Hal
ini menunjukpada kegagalan dalam menghubungkan evaluasi terhadap
faktor internal. Hasil yang diperoleh dengan hilangnya keterkaitan kedua
evaluasi itu ialah lahirnya keputusan yang salah, yang mungkin sudah
memakan biaya besar.
b. The blue sky problem, atau masalah langit biru. Langit biru selalu
membawa kegembiraan karena cuaca yang cerah. Ini berarti para
pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis melihat peluang
dalam lingkungan. Hal ini dapat berakibat munculnya penilaian atau
faktor-faktor eksternal dan internal yang tidak cocok. Kekuatan yang
dimilki terlalu dibesar-besarkan, sedangkan kelemahan organisasi
dilupakan atau dianggap remeh.

8
c. The silver lining problem, suatu harapan dalam kondisi yang kurang
menggembirakan. Ini merupakan suatu situasi yang melahirkan masalah
karena para pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dalam suasana
yang tidak menguntungkan. Masalah ini timbul kalau pengambil
keputusan memandang remeh terhadap pengaruh dari ancaman
lingkungan yang sangat potensial. Jadi sebenarnya ada ancaman, tetapi
ancaman itu sering ditafsirkan akan mendatangkan keberuntungan, suatu
peluang yang tersembunyi.
d. The all things to all people problem, adalah satu falsafah yang mendorong
para pengambil keputusan cenderung memusatkan perhatiannya pada
kelemahan-kelemahan organisasinya. Mereka yakin bahwa organisasinya
seharusnya melakukan semua hal sama baiknya. Bertolak dari pandangan
itu, banyak waktu dihabiskan hanya untuk memeriksa kelemahannya yang
disertai dengan berbagai tindakan untuk memperbaiki kelemahan itu.
Mereka lupa dan tidak pernah melihat pada potensi kekuatan yang
mungkin dimilikinya dan pada usaha untuk senantiasa menyempurnakan
kualitas pelayanan. Mereka mengira bahwa semua keinginanya bisa
dicapai dan semua bisa dilakukan. Mereka tidak menyadari bahwa ada
rintangan yang tidak dapat dielakkan, seperti kurangnya dana dan tidak
berusaha untuk memberi perhatian pada unsur-unsur kekuatannya.
e. The putting the cart before the horse problem, menempatkan kereta
didepan kuda, adalah suatu aktivitas terbalik. Para pengambil keputusan
langsung mengembangkan strategi dan rencana tindak lanjut sebelum
mereka mampu menguraikan secara jelas akan pilihan kebijaksanaan
strategik yang akan dijalankan organisasinya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SWOT merupakan :Kekuatan/Strength. Sebuah kekuatan perusahaan adalah
sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan competitive advantage. Kelemahan/Weakness. Kelemahan
adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan
perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin
merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya. Peluang/Opportunities.
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan. Ancaman/Threat.
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
perusahaan.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor internal ialah Kekuatan/Strength dan Kelemahan/Weakness sedangkan
faktor eksternal adalah Peluang/Opportunities dan Ancaman/Threat.
Masalah dalam analisis SWOT
1. The missing link problem, atau masalah hilangnya unsur keterkaitan
2. The blue sky problem, atau masalah langit biru.
3. The silver lining problem, suatu harapan dalam kondisi yang kurang
menggembirakan.
4. The all things to all people problem, adalah satu falsafah yang mendorong
para pengambil keputusan cenderung memusatkan perhatiannya pada
kelemahan-kelemahan organisasinya.
5. The putting the cart before the horse problem, menempatkan kereta
didepan kuda, adalah suatu aktivitas terbalik.
B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-
tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai.
Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik
lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam
membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Fahmi Irhami Manajemen Strategi [Book]. - Bandung : CV. Alfabeta, 2015.

Michael A Hitt dkk Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan


Globalisasi [Book]. - Jakarta : Erlangga, 1997.

Philip Kotler Kevin Lane Keller Manajemen Pemasaran [Book]. - Jakarta :


Indeks, 2009.

Rangkuti Freddy Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis [Book]. -


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Robinson Pearce Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan


Pengendalian [Book]. - Jakarta : Bina Rupa Aksara, 1997.

Siagian Sondang P Manajemen Strategi [Book]. - Jakarta : Bumi Aksara, 1995.

11

Anda mungkin juga menyukai