Anda di halaman 1dari 26

i

STRATEGY IMPLEMENTATION : ORGANIZING FOR ACTION

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Manajemen Strategi

oleh:

Kelompok 9

Bonita Rizkiwati D 228334012

Della Apriani 228334017

Febriyanti Tanjung 228334027

Hana Mutia Dewi 228334032

Sri Ayu Agustini 228334077

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt serta shalawat dan salam penulis sampaikan hanya bagi

teladan kita Nabi Muhammad saw.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang

diberikan oleh dosen pada mata kuliah Manajamen Strategi yang berjudul “Strategy

implementation : Organizing for action”. Di dalam makalah ini penulis membahas mengenai

bagaimana strategi yang digunakan dalam pengimplementasian organisasi dalam aksi.

Dalam proses penyusunan makalah ini penulis menjumpai hambatan, namun akhirnya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Oleh karena itu melalui penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi

semua.

Tasikmalaya, 16 Februari 2023

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Makalah .............................................................................................. 2

1.4 Kegunaan Makalah.......................................................................................... 2

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Implementasi Strategi..................................................................................... 3

2.2 Perspektif Implementasi Strategi .................................................................... 5

2.3 Aspek-aspek dalam Implementasi Strategi ..................................................... 6

2.4 Kendala-kendala dalam Implementasi Strategi ............................................. 11

2.5 Implementasi dan Organisir Tindakan .......................................................... 12

2.6 Tahap-tahap Organisir dan Pengembanagan Perusahaan .............................. 14

BAB III. STUDI KASUS

3.1 Studi kasus pada Perusahaan Apple .............................................................. 17

BAB IV. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 22


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian

keputusan-keputusan, manajemen strategi berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,

pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan

sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional

suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis,

yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun

oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.

Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan

bidang perilaku organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis

adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang

ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.

Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk

pengambilan keputusan dalam organisasi.

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan

untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses

dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan

program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan

setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari

manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi

mata uang.

1
2

Oleh karena itu, untuk memperdalam pengetahuan, diperlukan pembahasan lebih dalam

mengenai Strategy implementation : Organizing for action.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan implementasi strategi?

1.2.2 Bagaimana perspektif dalam implementasi strategi?

1.2.3 Bagaimana aspek-aspek dalam implementasi strategi?

1.2.4 Bagaimana kendala-kendala dalam implementasi strategi?

1.2.5 Bagaimana implementasi dan organisir Tindakan?

1.2.6 Bagaimana tahap organisir dan pengembangannya dalam perusahaan?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan implementasi strategi

1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana perspektif dalam implementasi strategi

1.3.3 Untuk mengetahui aspek-aspek dalam implementasi strategi

1.3.4 Untuk mengetahui kendala-kendala dalam implementasi strategi

1.3.5 Untuk mengetahui implementasi dan organisir Tindakan

1.3.6 Untuk mengetahui tahap organisir dan pengembangannya dalam perusahaan

1.4 Kegunaan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis

maupun secara praktis.

Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep ilmu pengetahuan

khususnya tentang manajemen strategi.

Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. penulis untuk pembelajaran mengetahui lebih dalam lagi mengenai materi mata kuliah

manajemen strategi khususnya tentang strategy implementation : organizing for action;

2. pembaca untuk menambah wawasan mengenai materi mata kuliah manajemen strategi

khususnya tentang strategy implementation : organizing for action.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Implementasi Strategi

Strategi merupakan sekumpulan cara secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksaan gagasan, sebuah perencanaan dalam kurun waktu tertentu. Pelaksanaan strategi

menurut Wheelen dan Hunger dalam Safi’i dan Satlita (2016:3) adalah proses mewujudkan

strategi yang telah diformulasikan ke dalam aksi melalui tiga indikator, yaitu program, anggaran

serta prosedur. Konsep strategi menurut Stoner dkk dalam Tania (2018:8) mendefinisikan konsep

strategi berdasarkan 2 perspektif yang berbeda yaitu: (1) perspektif apa organisasi ingin dilakukan

(2) dari perspektif apa yang akhirnya organisasi lakukan, yang artinya berdasarkan perspektif

yang pertama konsep strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan

mencapai tujuan organisasi dan implementasi misinya, dan yang kedua, perspektif dapat

didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang

waktu.

Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli mengenai pengertian strategi, beberapa

diantaranya yaitu, menurut David (2011:18-19) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan

jangka panjang yang hendak dicapai. Sedangkan menurut Chandler dalam Persari dkk (2018:105)

strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi,

diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetepkan. Selanjutnya menurut Hamel dan pharalad dalam Tania (2018:10) Strategi merupakan

tindakan yang bersifat inkremental atau senantiasa meningkat dan terus menerus dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang di harapkan oleh pelanggan di masa depan

Rangkuti (2013:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang

komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di

tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya. Berdasarkan penjelasan mengenai

pengertian strategi menurut beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu

tindakan atau alat yang dilakukan suatu organisasi untuk

mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang ada dengan aturan kondisi atau situasi

3
4

Manajemen strategis dalam manajemen sebuah organisasi, dapat diartikan sebagai kiat,

cara dan teknik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen, yang terarah pada tujuan strategis organisasi. Menurut Yunus (2016:4) manajemen

strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar

dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak

dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut David dalam Mukhyi (2015:2) manajemen strategis adalah ilmu

mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang

memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Adapun menurut Pearce dan Robinson (2008)

dalam Yunus (2016:5) manajemen strategis adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan

perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk

mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, manajemen strategis

adalah suatu perencanaan yang mencakup pengambilan keputusan, perumusan visi-misi,

pelaksanaan suatu rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta evaluasi hasil

pengimplementasian dari rencana atau kebijakan yang telah ditetapkan.

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan

untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana

beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,

anggaran dan prosedur. Implementasi strategi menghendaki supaya menetapkan sasaran-sasaran

per tahun, menetapkan kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber

daya agar strategi yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan. Pengimplementasian strategi

mencakup membangun suatu budaya yang mendukung strategi, menciptakan sebuah struktur

organisasi yang efektif dan mengarahkan kembali usaha-usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,

mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan

dengan kinerja organisasi. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya,

struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan

anggaran mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap

kinerja organisasi.
5

Untuk memulai proses implementasi, maka para pembuat strategi harus memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Siapa orang yang akan melaksanakan perencanaan strategik

2. Apa yang harus dilakukan untuk meluruskan beberapa petunjuk operasi baru yang

diharapkan perusahaan

3. Bagaimana cara membuat agar setiap orang mau melakukan dengan baik apa yang

diinginkan.

Masalah ini didaftar berdasarkan tingkat frekuensi kejadiannya sebagai berikut:

1. Implementasi berjalan lebih lambat dari perencanaan awalnya

2. Muncul masalah-masalah utama yang tidak dapat diantisipasi

3. Aktivitas-aktivitas dikoordinasi dengan kurang efektif

4. Persaingan aktivitas dan krisis yang menarik perhatian dalam implementasi

5. Para pekerja yang terlibat, kemampuannya kurang memadai untuk melkukan pekerjaan

mereka

6. Para pekerja tingkat bawah kurang mendapat pelatihan gang memadal

7. Terciptanya masalah-masalah karena faktor linngkungan eksternal yang kurang terkontrol

8. Para manajer departemen kurang memadai dalam menyediakan kepemimpinan dan

pengarahan

9. Beberapa tugas dan aktivitas implementasi kunci kurang dinyatakan dengan baik

10. Sistem informasi kurang memadai untuk memonitor beberapa aktivitas.

2.2 Perspektif Implementasi Strategi

Berdasarkan kajian litiatur yang dilakukan oleh Li, Guohui, dan Eppler terdapat tiga

perspektif dalam memandang pengertian dari implementasi strategi. Ketiga perspektif tersebut

adalah:

1. Process perspective. Menurut cara pandang ini, implementasi strategi merupakan

serangkaian langkah berurutan yang sudah direncanakan dengan sangat cermat (a sequence

of cerefully plenned consecutive stepsI).


6

2. Behavior perspektive. Cara pandang ini, implementasi strategi sebagai suatu rangkaian

tindakan dan menilai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihakpihak yang melakukan

eksekusi setrategi dari sudut pandang ilmu prilaku.

3. Hybrid perspektive. Sebagaimana tersirat dari namanya, pendekatan ini memandang

implementasi strategi sebagai suatu kombinasi antara proses implementasi strategi dan

prilaku pihak-pihak yang mengeksekusi strategi

Dari tiga perspektif di atas maka implementasi strategik pada dasarnya ialah langkah-

langkah, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan eksekusi

perencanaan strategik.

2.3 Aspek-Aspek dalam Implementasi Strategi

1. Program

Ada dua pengertian untuk istilah “program” yaitu pengertian secara khusus dan umum.

Menurut pengertian secara umum, “program dapat diartikan sebagai “rencana”. Program

adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu

rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali terjadi di dalam sebuah

organisasi, yang artinya harus melibatkan sekelompok orang.Program adalah pernyataan

aktivitas-aktivitas atau langkahlangkah yang diperlukan untuk menyelesaikan

perencanaan sekali pakai.

Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dari beberapa harapan atau tujuan

yang saling bergantung dan saling terkait, untuk mencapai suatu sasaran yang sama.

Biasanya satu mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah unit administrasi yang

sama, atau sasaran-sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi, yang

semuanya harus dilaksanakan secara bersama atau berurutan. Program yang dibuat,

pertama-tama, harus terkait dengan rumusan strategi yang sudah dibuat. Kemudian,

sedapat mungkin sebuah program bersifat actionoriented. Program merupakan

serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu tertentu serta dibuat untuk mendukung

tercapainya tujuan perusahaan.


7

Dapat disimpulkan bahwa program merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan atau seperangkat

tindakan untuk mencapai tujuan. Suatu organisai pasti mempunyai tujuan yang hendak

dicapai, maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut maka adanya program-program yang

harus dibuat, biasanya di dalam program menjelaskan peserangkat aktivitas untuk menunjang

tercapainya tujuan organisasi. Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya program

operasional yang akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan. Beberapa ciri program kegiatan

oprasional adalah:

a. Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan

kebijakan yang telah ditetapkan

b. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi

organisasi.

c. Program kerja operasional merupakan proses penentu jumlah dan jenis sumber daya

yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.

d. Program operasional merupakan penjabaran riil tentang langkahlangkah yang diambil

untuk menjabarkan kebijakan.

e. Program operasional dapat bersifat jangka panjang, dan menengah, atau bersifat

tahunan.

f. Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Dalam buku Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) program

didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran. Beberapa ciri

program oprasional adalah sebagai berikut:

a. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi

organisasi.

b. Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya

yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.


8

c. Program operasional merupakan penjabaran riel tentang langkahlangkah yang diambil

untuk menjabarkan kebijakan.

d. Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah (3-5 tahun) atau

bersifat tahunan saja.

e. Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakn yang telah ditetapkan

sebelumnya.

f. Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan

kebijakan yang telah ditetapkan

Melihat dari beberapa ciri program di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa di dalam

program kerja terdapat pembagian sumber daya manusia yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaaan, adanya langkah-langkah untuk melaksanakan

program, program kerja bersifat terarah sesuai misi dan visi serta tujuan suatu

organisasi. Adapun tujuan dari adanya program adalah untuk membuat strategi dapat

dilaksanakan dalam bentuk tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan

2. Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk suatu uang, setiap program akan

dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan. Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam

bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu (periode), serta alokasi sumber kepada setiap

bagian aktivitas. Anggaran memiliki peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,

dan evaluasi aktivitas yang dilakukan oleh madrasah. Untuk itu, penanggung jawab

program harus menjalankan aktivitas sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan

sebelumnya.

Anggaran adalah “program dalam bentuk uang”, sehingga, program program yang

“canggih” jika tidak ada anggaran yang mendukungnya tidak bisa “berbicara” apa-apa.

Karena itu, anggaran sering kali disebut juga sebagai “darahnya program”. Dalam banyak

kasus pengimplementasian, sering kali sebuah strategi tidak bisa berjalan dengan baik

karena anggaran yang ditetapkan tidak dapat direalisasikan. Biasanya ini terjadi karena
9

pertama, dalam menyusun program, manajer tidak realitis dengan situasi perusahaannya.

Penyebab kedua, yang sering terjadi adalah ketika perencanaan arus kas perusahaan meleset

dari dugaan sebelumnya sehingga program kerja tertentu yang memerlukan pendanaan juga

harus digeser pelaksanaannya

Nanang Fattah yang dikutip Kris Setyaningsih penganggaran merupakan proses kegiatan atau

proses kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget ini merupakan rencana

oprasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Dari

beberapa penjelasan mengenai anggaran di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa anggaran

merupakan rincian dalam bentuk uang. Setelah program dibuat maka anggaranlah yang

membuat program itu bisa berjalan, karena sebagus apapun program yang dibuat jika tidak

didukung dengan anggaran atau uang maka program tidak akan bisa berjalan. Anggaran

merupakan jantungnya program, tanpa anggaran program tidak bisa berjalan.

Ada 3 bagian penyusunan rencana anggaran suatu unit atau lembaga yaitu:

a. Target penerimaan

b. Rencana pengeluaran

c. Sumber dana lainnya, yaitu sisa dalam periode sebelumnya yang menjadi saldo awal

periode berjalan

Langkah-langkah penyusunan anggaran sebagai berikut;

a. Menginvestasikan rencana yang akan dilaksanakan

b. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya

c. Menentukan program kerja dan rincian program

d. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program

e. Menghitung dana yang dibutuhkan

f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana.

Jadi, setiap anggaran yang dikeluarkan harus menghitung dana yang dibutuhkan.

Penyusunan anggaran berangkat dari rencana kegiatan atau program yang telah disusun dan
10

kemudian diperhitungkan berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

tersebut.

3. Prosedur

Prosedur, kadang-kadang disebut standard operating procedures (SOP). Prosedur adalah

sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan menggambarkan secara rinci

bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai

aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program perusahaan. Prosedur

adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau

dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang

sama, semisal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Lebih tepatnya, kata ini bisa

mengindikasikan rangkaian aktivitas-aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-

keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian

pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat.

Sebuah prosedur biasanya menghasilkan perubahan.

Setelah program dan pembagian kerja, serta anggaran dibuat, maka kita melanjutkan dengan

membuat prosedur Standard Operating Procedures (SOP). Dalam banyak kasus, pembuatan

prosedur ini tidaklah selalu dibuat setelah program kerja dan anggaran diselesaikan, karena

prosedur sebelumnya bisa saja. Prosedur ini adalah urutan-urutan aktivitas yang harus

diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah bagian pekerjaan dalam program. Dengan adanya

prosedur, maka kita dapat menjamin sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan

hasilnya sesuai dengan harapan kita.

Jadi, prosedur merupakan intruksi atau perintah serta langkah-langkah bagaimana suatu

pekerjaan yang harus diselesaikan dan dapat diselesaikan dengan baik. Setiap program

kegiatan maka harus mempunyai prosedur di dalamnya, agar lebih jelas bagaimana program

itu akan di selesaikan. Karena di dalam suatu prosedur merinci aktivitas-aktivitas untuk

menjalankan program yang telah dibuat


11

2.4 Kendala-Kendala dalam Implementasi Strategi

Menurut Wheelen dan Hunger yang dikutip Ismail Solihin dalam bukunya Manajemen

Strategik menyebutkan baerbagai masalah yang umumnya dihadapi perusahaan pada saat mereka

melakukan implementasi strategi, sebagai berikut:

1. Implementasi strategi sering kali memerlukan waktu yang lebih lama dibandingan dengan

waktu yang dibutuhkan untuk membuat perencanaan.

2. Masalah-masalah besar yang sebelumnya tidak diantisipasi, muncul pada tahap implementasi

strategi.

3. Berbagai kegiatan tidak terkoordinasi dengan efektif.

4. Berbagai kegiatan yang bersaing serta krisis yang terjadi, menyita perhatian manajer dan

mengakibatkan fokus perhatian mereka tidak tertuju pada persoalan implementasi strategi.

5. Sumber daya manusia yang terlibat tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk

melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.

6. Karyawan pada level organisasi yang rendah tidak dilatih dengan memadai.

7. Berbagai faktor lingkungan eksternal yang tidak bisa dikendalikan, mengakibatkan munculnya

berbagai masalah.

8. Manajer yang mengepalai departemen tidak memberikan kepemimpinan dan pengarahan yang

memadai kepada bawahannya.

9. Berbagai tugas dan kegiatan yang merupakan kunci bagi implementasi strategik tidak

dirumuskan dengan baik

10. Sistem informasi perusahaan tidak bisa memantau berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan secara memadai

Hrebiniak menambahan beberapa faktor yang menghambat keberhasilan eksekusi strategi;

1. Para manajer terlatih untuk membuat rencana tetapi tidak terlatih untuk mengimplementasikan

rencana.

2. Para manajer puncak perusahaan memiliki keyakinan bahwa implementasi strategi akan

dilakukan oleh sumber daya manusia perusahaan yang tingkatannya berada di bawah mereka.
12

3. Terdapat pemisahan antara pihak yang membuat rencana dengan yang melaksanakan

strategi sebagai bagian dari perencanaan. Padahal perencanaan dan pelaksanaan strategi

memiliki keterkaitan yang sangat erat.

4. Eksekusi strategi memiliki jangka waktu yang lebih lama dibandingkan waktu yang

dibutuhkan untuk formulasi strategi. Dalam eksekusi strategi yang bersifat jangka panjang,

berbagai masalah yang tidak terlihat pada saat rencana dibuat bisa muncul dan hal tersebut

bisa memberikan tekanan kepada para manajer yang mengimplementasikan rencana.

5. Para manajer sering kali memandang eksekusi strategi sebagai tindakan atau langkah

tunggal dan tidak melihatnya sebagai suatu proses. Padahal eksuusi strategi merupakan

serangkaian aktivitas internal perusahaan yang terintegrasi dan berproses selama waktu

pelaksanaan eksekusi setrategi.

6. Eksekusi strategi membutuhkan lebih banyak orang untuk dilibatkan dibandingkan pada

saat menyusun strategi. Hal ini menimbulkan berbagai masalah seperti masalah koordinasi,

komunikasi, dan insentif untuk para pelaksana implementasi strategi di sepanjang struktur

organisasi.

Hrebeniak dalam Taufiq Amir menyebutkan berbagai tantangan dari pelaksanaan eksekusi

atau implementasi adalah:

1. Ketidakmampuan mengelola perubahan untuk mengatasi resistensi internal untuk berubah.

2. Mencoba mengeksekusi strategi yang bertentangan dengan struktur kekuasaan.

3. Ketidakjelasan komunikasi dari tanggung jawab.

4. Strategi yang buruk dan tidak jelas.

5. Kurangnya “ownership” dari strategi atau rencana eksekusi.

6. Kurangnya sumber daya keuangan yang mendukung pengimplementasian strategi.

7. Kurangnya dukungan dari manajemen puncak untuk mengeksekusi strategi

2.5 Implementasi dan Organisir Tindakan

Sebelum perencanaan dapat menunjukkan kinerja secara actual, perusahaan harus

diorganisir dengan baik, program harus melibatkan staf dengan memadai, dan aktivitas harus

diarahkan untuk mencapai lingkup tujuan yang diinginkan. Beberapa perubahan dalam strategi
13

perusahaan nampaknya sangat memerlukan beberapa jenis perubahan dalam hal organisasi yang

disusun dan berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan pada beberapa posisi yang khusus. Para

manajer harus membahas dengan teliti cara penyusunan perusahaan mereka agar dapat memutuskan

perubahan-perubahan yang harus dibuat dalam langkah kerja secara sempurna. Menurut Chandler,

perubahan- perubahan struktur ini terjadi sebagai akibat struktur yang lama terdesak terlalu jauh

karena kurang efisien dan sudah mengalami banyak kendala bila dipertahankan. Sebagai akibat apa

yang terjadi ini, Chandler mengusulkan hal sebagai berikut:

1. Diciptakannya sebuah strategi baru

2. Munculnya beberapa masalah tentang administrasi baru

3. Menurunnya kinerja ekonomi

4. Ditemukannya struktur baru yang lebih sesuai

5. Mengembalikan profit untuk level sebelumnya

2.6 Tahan-Tahap Pengembangan Perusahaan

Perusahaan-perusahaan yang berhasil cenderung mengikuti suatu pola perkembangan

structural ketika mereka tumbuh dan berkembang. Pada permulaannya, dengan struktur perusahaan

yang berhubungan dengan usahawan (structure of entrepreneurial firm) (dimana setiap orang

melakukan sesuatu), mereka biasanya (jika mereka sukses) memperoleh lebih besar dan mengatur

lini fungsional pada departemen pemasaran, produksi, dan keuangan. Dengan keberhasilan yang

berkelanjutan, perusahaan menambah lini produk baru pada industri yang berbeda dan mengatur

sendiri kedalam divisi-divisi yang berhubungan. Perbedaan diantara ketiga struktur tahap

pengembangan perusahaan meliputi bentuk masalah, tujuan, strategi, system penghargaan, dan

karakteristik lain yang secara khusus dirinci pada table dibawah.

1. Tahap I : Struktur Sederhana

Tahap pertama ditandai dengan keberadaan usahawan, orang yang mendirikan perusahaan

untuk mewujudkan gagasannya (produk atau jasa). Usahawan cenderung untuk membuat

semua keputusan penting secara perseorangan dan terlibat dalam setiap bagian paling kecil dan

tahapan dalam orgaanisasi. Pada tahap I ini perusahaan memiliki lebih sedikit struktur formal

yang membantu usahawaan mengawasi langsung berbagai aktivitas setiap karywan.


14

Perencanaan biasanya untuk jangka pendek dan reaktif. Fungsi khas manajerial dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penataan staf, dan pengawasan semuanya

dibentuk hanya pada tingkat yang terbatas.

Kekuatan perusahaan terbesar pada tahap I adalah fleksibilitas dan sifat dinamis. Keinginan

dan semangat besar wirausahawan memberi energi kepada organisasi dalam usaha untuk

pertumbuhan. Sedangkan lelemahan terbesamya adalah ketergantungan yang besar pada

wirausahawan dalam membentuk seluruh organisasi dan prosedur rinci pelaksanaannya.

Jika usahawan gagaal untuk mengelola dengan baik maka perusahaan biasanya akan

mengambang dalam kegelapan. Hal ini berhubungan dengan krisis kepemimpinan. Tahap

I ini menggambarkan perusahaan Oracle yaitu sebuah perusahaan perangkat lunak

komputer, dibawah manejemen pemiliknya, Lawrence Ellison.

Perusahaan tersebut mempelopori sebuah pendekatan baru untuk menyelamatkan data yang

ada, yang disebut dengan structured query language (SQL) Kesuksesan Oracle dicapai

ketika IBM membuat standar SQL-nya. Namun disayangkan, kejeniusan teknik dari Ellison

tidak cukup untuk mengelola perusahaan. Sering kali ketika bekerja di rumah, Ellison

kehilangan gambaran secara rinci mengenai pengelolaan perusahaan di luar minat

teknisnya. Meskipun penjualan perusahaan meningkat dengan cepat, pengawasan keuangan

perusahaan sangat lemah sehingga mendorong pihak manajemen untuk menata ulang

keseluruhan pendapatan tahun tersebut untuk memperbaiki kesemrawutan yang terjadi

Stelah perusahaan mencatat kerugiannya pada tahap pertama, Ellison menempatkan

beberapa manajer fungsional untuk menjalankan perusahaan tetapi terbatas pada focus

pengembangan produk baru.

2. Tahap II: Struktur Sederhana

Tahap II merupakan batas kewajaran kletika wirausahawan digantikan oleh sebuah tim

manajer yang memiliki spesialisasi fungsional Transisi untuk menuju tahap ini

membutuhkan sebuah perubahan secara substansi gaya manajerial untuk pimpinan kantor

perusahaan, jika secara khusus ia merupakan wirausahawan pada tahap I. Ia harus belajar

mendelegaskan, agar penambahan jumlah stal dapat memberikan manfaat kepada


15

organisasi Contoh sebelumnya dimana Lawrence Ellison mundur dari manajemen puncak pada

Oracle Corporation untuk pengembangan produk baru, merupakan salah satu cara bahwa pendiri

yang memiliki kecerdasan secara teknis mampu memperoleh cara baru untuk memberdayakan

manajer-manajer fungsional.

Sekali masuk pada tahap II, strategi perusahaan mendukung proteksi melalui dominasi industri,

yaitu melalui pertumbuhan vertical dan horizontal. Kekuatan utama perusahaan yang berada

pada tahap II adalah konsentrasi dan spesialisasi dalam satu industri. Kelemahan utamaa pada

tahap II adalah semua investasi berada dalam satu industri. Dengan konsentrasi pada satu

industri, sementara industri tersebut masih menarik, perusahaan yang berada pada tahap II

seperti Oracle Corporation pada perangkat lunak komputer dapat meraih kesuksesan besar.

Sekali sebuah struktur fungsional yang diversifikasi perusahaan masuk pada produk-produk lain

dalam industri yang berbeda, maka keuntungan dari struktur fungsional akan menghilang Krisis

otonomi akan berkembang, ketika orang-orang mengelola lini produk yang berbeda

membutuhkan lebih banyak kebebasan dalam pengambilan keputusan dari manajemen puncak

yang rela untuk mendelegaskan kepada mereka. Perusahaan perlu untuk mengubah sebuah

struktur yang berbeda.

3. Tahap Tiga : Struktur Divisional

Pada tahap III, perusahaan memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk

di berbagai industri yang dimilikinya dan mendesentralisasikan autoritas pengambilan

keputusan. Organisasi-organisaasi ini tumbuh melalui berbagai lini produk mereka dan ekspansi

untuk melindungi wilayah geografi yang lebih luas. Mereka mengubah struktur divisional

menjadi satu kantor pusat dan mendesentralisasikan divisi- divisi operasi-setiap divisi atau unit

bisnis merupakan sebuah perusahaan tahap II yang diorganisir secara fungsional. Mereka juga

harus menggunakan struktur konglomerat jika manajemen puncak memilih untuk melepaskan

unit-unit tambahan yang dimilikinya pada tahap II dengan melakukan operasi secara otonom

Divisi-divisi baru ini telah mengembangkan unit bisnis strategic (SBUs) untuk memikirkan

pertimbangan- pertimbangan pasar produk yang lebih baik Kantor pusat berupaya untuk

mengorganisasikan aktivitas-aktivitas divisinya atau SBUS melalui kinerja dan system


16

pelaporan dan pengawsan berorientasi hasil dan teknik-teknik yang menekankan pada

perencanaan perusahaan. Unit-unit ini tidak dikontrol secara ketat tetapi memperoleh tanggung

jawab untuk hasil-hasil kinerja mereka sendiri. Agar menjadi efektif maka perusahaan harus

memiliki sebuah proses keputusan yang terdesentralisasi. Kekuatan utama dari perusahaan Pada

tahap III adalah memiliki sumber daya yang tidak terbatas. Sementara kelemahan utamanya

adalah terletak pada ukuran perusahaan yang terlalu besar dan kompleks yang cenderung

membuat perusahaan menjadi lamban dan tidak fleksibel General Electric, DuPont, dan General

Motors merupakan perusahaan yang berada pada tahap III.

4. Tahap IV: Unit Bisnis Sistem (SBU)

Terjadinya evolusi tahap pengembangan ke dalam unit bisnis strategis selama tahun 1970- an

dan 1980-an, bentuk divisional bukan merupakan kata masa lampau dalam struktur organisasi.

Dengan kondisi-kondisi:

a. Meningkatnya ketidakpastian lingkungan

b. Menggunakan pengalaman yang lebih besar dalam teknologi metode produksi dan system

informasi

c. Meningkatnya ukuran dan lingkup bisnis korporasi ke seluruh dunia

d. Titik berat yang lebih besar pada strategi kompetitif multi-industri

e. Lebih banyak mendidik kader manajer dan karyawan, bentuk-bentuk struktur organisasi

baru telah muncul dan berjalan selama akhir pertengahan abad ke-20
BAB III

STUDI KASUS

Apple

Kebijakan mendiverensiasi manufaktur dan merelokasi pabrik di luar China.

1. Siapa yang akan mengimplementasikan strategi?

setiap orang yang ada dalam organisasi. Para wakil presiden bidang fungsional dan direktur

divisi atau unit bisnis strategis (SBU) bekerjasma dengan bawahan mereka untuk

mengimplementasikan seluruh rencana tersebut secara khusus, terinci, dan dalam skala

yang lebih kecil menurut pabrik, departemen, dan unit yang mereka pimpin, sehingga setiap

manajer operasional harus mampu mengawasi lini pertama dan untuk mendukung hal

tersebut, setiap karyawan dilibatkan dalam berbagai proses implementasi strategi yang ada,

baik pada tingkat korporasi, unit bisnis, maupun fungsional.

2. Apa yang harus dilakukan?

Mengembangkan Program

Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan-berorientasi pada Strategi.

Memilih India sebagai negara yang memproduksi apple, berbagai programnya antara lain:

- Dimulai akhir tahun 2022 India akan memproduksi 5% dari produk terbarunya iPhone 14

dan 25 persen dari semua produksi termasuk Mac, iPad, Apple Watch, dan Airpods.

- Pabrik akan yang akan memproduksi iPhone tersebut terletak di Hosur, Bengaluru, India,

dan akan mempekerjakan sekitar 60.000 orang.

- Dari jumlah tersebut, 10 persen di antaranya atau 6.000 karyawan adalah wanita suku dari

Jharkhand yang telah menjalani pelatihan dalam membuat perangkat seluler iPhone pilihan

ini.

- Pada tahun 2022 di vietnam Foxconn selaku manufaktur Apple Sejauh ini sudah

menginvestasikan US$ 1,5 miliar di Vietnam, dan masih mau menambah investasinya

sebesar USD 700 juta. Selain itu mereka juga masih akan merekrut sekitar 10 ribu pekerja

tambahan di negara tersebut.

17
18

- Pabrik tersebut bakal berlokasi di bagian utara Provinsi Bac Giang Vietnam, dan dibangun

oleh Fukang Technology. Saat sudah beroperasi, pabriknya bakal memproduksi delapan

juta unit produk setiap tahunnya.

Anggaran

Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan Sebuah anggaran

merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah Korporasi terhadap kelayakan strategi

yang dipilihnya.

Prosedur

Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka prosedur operasi

standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus

dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program korporasi. Disamping itu, mereka

harus diperbaharui untuk mewakili beberapa perubahan teknologi seperti yang ada dalam

strategi. Dalam kasus Apple yang ingin merelokasi manufakturnya diluar china prosedur-

prosedur operasi baru harus dibangun seperti pemilihan lahan, pemilihan pekerja, Tanggung

jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) dll. Prosedur-prosedur ini akan

memastikan bahwa operasional pabrik akan berjalan dan stabil.

Mencapai Sinergi

Seringkali, Apple membeli perusahaan teknologi yang lebih kecil dan kemudian

memasukkan inovasi mereka ke dalam produknya sendiri. Sebagai contoh, Apple

mengakuisisi Emagic dan perangkat lunak musik profesionalnya, Logic Pro , pada tahun

2002. Akuisisi tersebut tergabung dalam pembuatan perangkat lunak workstation audio

digital GarageBand , bagian integral dari rangkaian perangkat lunak iLife, dan sekarang

menjadi salah satu stasiun kerja audio digital terkemuka di iOS dan MacOS.

Mengakuisisi startup yang bergerak di bidang artificial intelligence (AI) asal Spanyol,

Vilynx. Apple dikabarkan membayar $50 juta atau sekitar Rp733 miliar untuk melakukan

akuisisi ini. Apple dapat memanfaatkan teknologi yang sedang dikerjakan Vilynx dengan

berbagai cara. Salah satunya, memanfaatkan perangkat lunak Vilynx untuk membuat
19

fungsionalitas pencarian aplikasi lebih kuat, terutama dalam hal video. Aplikasi Apple TV

dan News akan mendapatkan keuntungan dengan cara yang sama, seperti halnya Siri.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan

pengevaluasian keputusan-keputusan, manajemen strategi berfokus pada proses

penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai

sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan

merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan

diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Implementasi strategi menghendaki supaya menetapkan sasaran-sasaran per tahun,

menetapkan kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber

daya agar strategi yang telah dirumuskan dapat dilaksanakan. Pengimplementasian

strategi mencakup membangun suatu budaya yang mendukung strategi, menciptakan

sebuah struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan kembali usaha-usaha

pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan menggunakan sistem

informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. Pada

tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, struktur organisasi yang

efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan anggaran

mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan

terhadap kinerja organisasi. Implementasi strategik pada dasarnya ialah langkah-

langkah, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan eksekusi

perencanaan strategik sehingga diperlukan 3 perspektif yaitu process, behavior, dan

hybrid perspektif.

Sebelum perencanaan dapat menunjukkan kinerja secara actual, perusahaan harus

diorganisir dengan baik, program harus melibatkan staf dengan memadai, dan aktivitas

harus diarahkan untuk mencapai lingkup tujuan yang diinginkan. Beberapa perubahan

20
21

dalam strategi perusahaan nampaknya sangat memerlukan beberapa jenis perubahan dalam

hal organisasi yang disusun dan berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan pada

beberapa posisi yang khusus. Para manajer harus membahas dengan teliti cara penyusunan

perusahaan mereka agar dapat memutuskan perubahan-perubahan yang harus dibuat dalam

langkah kerja secara sempurna.

21
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, (2013) Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, Cet. Ke- 5, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hlm. 178.
Hhtp://heruizzudin.blogspot.com.id/2010/04/merumuskan-visi-misi-tujuandanprogram.html,
(Diakses: Selasa 13 Februari 2023), jam. 17.40
Ismail Solihin, Op. Cit., (2009) hlm. 202
J. David Hunger & Thomas Wheelen, Op. Cit., (2017) hlm. 17
Lely (2010) BAB II Kajian Teori Manajemen Strategik. Link:
http://repository.radenfatah.ac.id/11831/2/BAB%20II.pdf.
Muhaimin Suti’ah & Sugeng Listyo Prabowo (2009) Manajemen Pendidikan; Aplikasi dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta:, 2009, hlm. 349
Nugroho, Dimas Adin. 2020. Makalah Manajemen Strategik, Strategy Implementation: Organizing
for Action. Link: file:///C:/Users/Acer/Downloads/pdf-makalah-individu-manajemen-
strategik-strategy-implementation-organizing-for-action-dimas-adin-n-
1811070276_compress.pdf.
Syaiful Sagala, Op. Cit., (2010) hlm. 139
Suharsimi Arikunto, dkk., (2014) Evaluasi Program Pendidikan; Pedoman Teoritis, Praktis Bagi
Mahasiswa dan Praktis Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2014, hlm. 41
Taufiq Amir, Manajemen Strategik (2012) Konsep dan Aplikatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2012,
hlm. 192
Universitas Bina Sarana Informatika (2021). Bab II Kajian Teori Implementasi Strategi. Link:
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/337904/FILE-10-BAB-2-LANDASAN-
TEORI.PDF.
https://www.cloudcomputing.id/berita/apple-akuisisi-vilynx-untuk-tingkatkan-ai
https://makemac.grid.id/read/213657758/cegah-ketergantungan-dengan-china-50-persen-
produksi-iphone-beralih-ke-india
https://dunia.rmol.id/read/2022/11/23/554856/bangun-pabrik-di-luar-china-apple-inc-akan-
produksi-iphone-di-indi
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221104204536-37-385338/buruh-pabrik-iphone-kabur-
negara-ini-ketimpa-durian-runtuh
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210129111706-4-219624/kunci-vietnam-dipercaya-
apple-bangun-pabrik-pindahan-china

Anda mungkin juga menyukai