Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Tujuan dari IFRS 2 adalah untuk mengatur secara spesifik pelaporan keuangan
oleh entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. Secara
khusus, mengharuskan suatu entitas untuk menampilkan rugi atau laba dan posisi
keuangan akibat dari transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk biaya yang
terjadi dari transaksi tersebut.

IFRS 2 juga mewajibkan entitas untuk mengakui transaksi pembayaran berbasis


saham dalam laporan keuangan, termasuk transaksi dengan karyawan atau pihak
lain harus diselesaikan secara tunai, aset lain, atau instrumen ekuitas entitas. Tidak
ada pengecualian untuk IFRS. Ini juga berlaku untuk transfer instrumen ekuitas
dari induk entitas, atau instrumen ekuitas entitas lain dalam kelompok yang sama
sebagai entitas, kepada pihak yang telah disediakan barang atau jasa kepada
entitas.

Ruang Lingkup

IFRS 2 ini mengatur tentang kebijakan atau perlakuan akuntansi untuk transaksi
pembayaran berbasis saham seperti dijelaskan dibawah ini :

a) Equity-settled share-based payment transactions

Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas ini


digunakan ketika suatu entitas menerima barang atau jasa.

Pada transaksi ini IFRS 2 mewajibkan entitas mengukur nilai barang atau jasa
yang diterima dan kewajiban yang timbul serta fair value dari kewajiban tersebut.
Sampai pada saat pelunasan kewajiban, entitas wajib melakukan pengukuran
kembali fair value dari kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan dan pada
tanggal penyelesaian dan wajib menampilkan perubahan nilai pada laporan laba
rugi periode berjalan.

b) cash-settled share-based payment transactions.

Transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas ini digunakan


ketika suatu entitas mengakuisisi barang atau jasa sehingga menimbulkan

1
kewajiban kepada supplier atas barang atau jasa tersebut sejumlah harga atau nilai
dari saham perusahaan atau instrumen ekuitas perusahaan lainnya.

Contoh transaksi cash-settled share-based payment transactions ialah jika


perusahaan memberikan kepada karyawannya hak apresiasi saham (share
appreciation rights/SAR) sebagai bagian dari paket kompensasinya, dimana
karyawan berhak untuk memperoleh suatu pembayaran tunai dimasa yang akan
datang yang dihitung berdasarkan pada kenaikan harga saham entitas dari tingkat
tertentu selama periode waktu tertentu pula. IFRS 2 mewajibkan entitas untuk
membukukan jasa yang diterima atau kewajiban yang harus dibayar kepada
karyawan. Kewajiban yang harus dibayar pada awal pada akhir periode pelaporan
sehingga kewajiban yang dibayarkan atas dasar nilai wajar dari hak apresiasi
saham (SAR) dengan menerapkan suatu model penetapan harga opsi dengan
mempertimbangkan syarat dan kondisi hak apresiasi saham (SAR).

Contoh :

AUS Inc., ada tanggal 01 Januari 2009, menghibahkan hak apresiasi saham (SAR)
bernilai $ 100,000 pada tanggal yang menggunakan suatu model penetapan harga
opsi. Hak apresiasi saham SAR akan menjadi hak (vest) dalam tiga tahun. Hingga
akhri tahun 2009, nilai hak apresiasi saham meninggkat hingga $120.000. sebagai
tambahan, asumsikahlah bahwa nilai wajar dari hak apresiasi saham (SAR) turun
menjadi $115.000 ditahun 2010 dan menjadi $110.000 ditahun 2011.

Diminta :

Hitunglah beban kompensasi hak apresiasi saham (SAR) tahunan untuk setiap
tahun selama tiga tahun

Presentasi
Kompensasi
yang Beban tahunan
NO Nilai wajar kumulatif yang
diakrualkan ($)
diakrualkan
(%)
2009 $120.000 33,34 $40.000 $40.000
2010 $115.000 66,67 $76.670 $36.670
2011 $110.000 100 $110.000 $33.440
Total $110.000

2
c) Transactions in which the entity receives or acquires goods or services and
the terms of the arrangement provide either the entity or the supplier of those
goods or services with a choice of whether the entity settles the transaction in
cash (or other assets) or by issuing equity instruments.

Pengungkapan

IFRS 2 menetapkan syarat pengungkapan secara ekstensif atas pembayaran


berbasis saham. Tiga kategori utama dari pengungkapan tersebut sebagai berikut :

1. Pengungkapan tentang sifat dan ketentuan dari perjanjian pembayaran


berbasis saham yang terjadi selama periode pelaporan. Pengungkapan ini
setidaknya meliputi :
a) Penjelasan tentang jenis rencana pembayaran berbasis saham termasuk
syarat dan kondisi umum dari rencana, kondisi vesting, dan metode
penyelesaikan (misalnya kas atau ekuitas)
b) Jumlah opsi yang beredar pada awal dan akhir tahun, dan jumlah opsi
yang dihibahkan, ditebuskan, dipergunakan, dan kadaluarsa selama tahun
yang bersangkutan
c) Harga saham rata-rata tertimbang pada tanggal pelaksanaan
d) Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, batasan harga yang
dipergunakan dan masa manfaat kontraktual yang tersisa secara rata-rata
tertimbang.
2. Informasi mengenai bagaimana nilai barang atau jasa yang diterima atau nilai
harga opsi yang ditentukan. Pengungkapan semacam ini harus meliputi
deskripsi model penetapan harga opsi yang digunakan
3. Pengungkapan yang cukup mengenai dampak transaksi pembayaran berbasis
saham atas laba neto atau rugi neto entitas untuk periode yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai