Anda di halaman 1dari 6

I.

Nilai Realisasi Neto

Nilai realisasi neto (NRV) menunjukkan estimasi harga jual dalam rangkaian
bisnis normal, dikurangi dengan estimasi biaya perolehan penyelesaian dan
estimasi biaya perolehan yang diperlukan untuk mencapai penjualan. NRV
diestimasikan atas dasar bukti yang paling handal pada waktu penilaian dan
memperhitungkan tujuan dari persediaan yang dimiliki. Estimasi NRV harus
dilakukan pertanggal laporan posisi keuangan. Nilai persediaan yang diturunkan
dari biaya perolehan yang dibalikkan apabila kondisi sebelumnya memyebabkan
persediaan diturunkan dibawah biaya perolehan tidak ada lagi atau terdapat bukti
jelas dari suatu kenaikan didalam nilai realisasi neto dikarenakan perubahan
dalam kondisi ekonomi.

Contoh :

1
II. Pengakuan Beban

Nilai tercatat persediaan harus diakui sebagai suatu beban dalam periode
persediaan dijual dan pendapatan atas penjualan tersebut diakui. Apabila biaya
perolehan persediaan pada tanggal pelaporan lebih rendah dari nilai realisasinya,
atau terjadi kerugian dari persediaan tersebut, jumlah penurunan atau kerugian
persedian harus diakui sebagai beban dalam periode yang sama sesuai dengan
penurunan atau kerugian terjadi, demikian pula, apabila nilai realisasi neto
persediaan yang diturunkan lebih awal, meningkat melebihi nilai yang dinyatakan,
maka jumlah pemulihan dari penurunan harus diakui sebagai suatu pengurang di
dalam jumlah persediaan yang dianggap beban pada periode pemulihan tersebut
terjadi.

Contoh :

2
III. Pengendalian Persediaan

Untuk beberapa alasan, entitas sangat tertarik dalam perencanaan dan


pengendalian persediaan terlepas entitas tersebut adalah perusahaan manufaktur
atau perusahaan dagang. Entitas membutuhkan sistem akuntansi yang akurat
dengan catatan yang up to date. Entitas dapat kehilangan pasar dan penurunan
penjualan jika ketersediaan produk dalam 3 hal yaitu style, kuantitas dan kualitas
tidak sesuai dengan yang pasar harapkan. Selanjutnya entitas juga harus
mengawasi tingkat persediaan dengan hati-hati untuk mengendalikan biaya untuk
pembiayaan penyimpanan persediaan dalam jumlah besar. Dalam dunia bisnis
modern ini, entitas secara berkelanjutan mencatat tingkat persediaan dan harga

3
pokok penjualan mereka. Popularitas dan keterjangkauan software akuntansi
komputerisasi yang semakin populer dan terjangkau membuat sistem perpetual
berbiaya rendah untuk berbagai jenis usaha. Perusahaan seperti Loblaw
perusahaan Ltd (CAN), Woolworth Ltd (AUS), dan J. Sainsbury (GBR) sekarang
menggabungkan pencatatan penjualan dengan alat scanner optik di kasir ke dalam
sistem persediaan perpetual, akan tetapi tidak semua entitas mempunyai sistem
perpetual lengkap. Guna sistem pengendalian bagi entitas adalah sebagai berikut :

1. Entitas dapat mengetahui informasi up to date tingkat persediaan yang dimiliki


2. Entitas dapat menjaga agar tidak kehabisan atau kelebihan persediaan
3. Dapat membantu entitas dalam penyusunan data laporan keuangan bulanan
atau kuartal.

Dampak dari kemajuan sistem akuntansi persediaan modern membuat entitas


memodifikasi sistem persediaan perpetual. Sistem ini menyajikan catatan
persediaan rinci dari kenaikan dan penurunan dalam jumlah persediaan tidak
hanya dalam satuan mata uang sehingga menjadi alat yang membantu menyajikan
data tingkat persediaan pada setiap waktu.

Tetapi pada setiap akhir tahun fiskal entitas tetap harus melakukan pemeriksaan
fisik persedian agar jumlah persediaan yang dilaporkan sesuai pada laporan
keuangan tahunan entitas tersebut. Pemeriksaan fisik yang baik dapat dilakukan
dalam waktu dua atau tiga bulan sebelum akhir tahun dengan catatan entitas
memiliki catatan persediaan terperinci dan tingkat akurasi yang tinggi.

Pemeriksaan fisik penting dilakukan karena bagian dari pengendalian persediaan


yang bertujuan untuk mengetahui hal hal seperti berikut ini :

a. Kehilangan persediaan
b. Kerusakan persediaan
c. Kesalahan pencatatan
d. Kegagalan penyajian dari software persediaan yang dimiliki entitas

IV. Pengungkapan

4
IAS 2 mewajibkan laporan keuangan mengungkapkan hal hal berikut :

1. Kebijakan akuntansi yang diadopsi entitas dalam mengukur persediaan,


termasuk formula pengukuran biaya yang digunakan seperti berikut :
a. metode FIFO
b. metode identifikasi khusus
c. metode biaya perolehan rata rata tertimbang
2. Jumlah pencatatan seluruh persediaan berdasarkan kategorinya seperti
a. Barang jadi
b. Barang dalam proses
c. Bahan baku
d. Suku cadang dan lain sebagainya
3. Jumlah persediaan yang dibukukan berdasarkan nilai wajar setelah dikurangi
seluruh biaya penjualan misalnya persediaan broker pedagang komoditas
4. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam satu periode misalnya
harga pokok persediaan
5. Jumlah penurunan persediaan yang diakui sebagai beban dalam satu periode
jika ada
6. Jumlah pemulihan atas penurunan sebelumnya yang diakui sebagai
pengurang jumlah persediaan yang dibebankan pada periode tersebut dimana
pemulihan terjadi dan kondisi atau peristiwa yang menyebabkan pemulihan
itu terjadi
7. Jumlah persediaan yang dijadikan sebagai jaminan atas hutang

5
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSILIDASI PT ANEKA GAS INDUSTRI DAN
ENTITAS ANAK

Anda mungkin juga menyukai