PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 lalu, Indonesia
mengalami berbagai dampak yang besar terhadap ekonomi, social, budaya tak
tetapi seluruh Negeri mengalami dampak dari covid-19 ini. Dampak Covid-19
melanda sektor pendidikan sejak awal semester genap tahun ajaran 2019/2020
yang timbul jika tatap muka secara langsung dilakukan akan berdampak bagi
tentang pembelajaran dari rumah (BDR) dimasa pendami covid-19 ini demi
menjaga keamanan siswa, guru dan pelaku dunia pendidikan lainnya belajar
melalui daring merupakan salah satu cara yang dianggap tepat untuk
1
2
peranan utama dalam proses kegiatan pembelajaran daring ini. Untuk itulah
bimbingan terhadap para guru melalui focus group discussion (FGD) untuk
19 ini.
tentunya tak mudah untuk dilaksanakan begitu saja, banyak faktor pendukung
yang harus dimiliki oleh guru, siswa serta sarana bahan ajar itu sendiri.
Jaringan Internet dan HP tentunya media belajar yang utama harus dimiliki
sekolah, guru dan siwa itu sendiri. Tak kalah penting skill guru juga memiliki
peranan penting terutama dalam hal penguasaan IT yang jika hal itu tidak
dari 13 orang guru SMA Negeri 2 Juai ini menjadi aspek penghambat yang
dalam rapat dan diskusi disekolah merupakan wadah yang bisa dilakukan oleh
tentunya sudah dipastikan aspek siswa pembelajaran sistem daring ini menjadi
momok utama bagi anak anak dan orang tua wali murid. Dari 102 siswa SMA
Negeri 2 Juai tentunya memiliki skill dan ekonomi yang berbeda. Maka proses
pembelajaran daring di SMA Negeri 2 Juai ini masih memakai sistem diluar
Pada dasarnya proses pembelajaran saat ini baik dari aspek siswa
atau mengambil soal saja disekolah. Hasil dari kegiatan pembelajaran inipun
masih tidak maksimal karena masih ada anak anak tidak mengumpulkan tugas
dengan alasan tidak tahu tugas yang diberikan karena tidak memiliki HP.
tentu bukanlah hal yang mudah, mengingat keadaan guru, siswa dan sarana
peneliti dalam hal ini (Kepala Sekolah) bertanggung jawab bersama guru-guru
dengan kata lain mengadakan Focus Group Discossion (FGD). Focus Group
4
menjadi sarana untuk menggali permasalah yang ada di SMA Negeri 2 Juai
saat ini, baik permasalaan guru, siswa maupun jaringan internet yang menjadi
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh semua guru dalam upaya
kegiatan tuk mencari solusi tentu akan lebih terarah, yang walaupun tentu ada
B. Identifikasi Masalah
2. Ketidaksiapan sekolah dalam hal ini guru dan siswa dalam proses
C. Rumusan Masalah
Kabupaten Balangan?
D. Tujuan Penelitian
Balangan
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
sekolah.
2. Bagi Guru
sekolah.
A. Pembelajaran Daring
teknologi informasi. Dalam hal ini koota internet merupakan kebutuhan utama
pembelajaran sistem dering ini tergantung oleh akses internet itu sendiri.
7
8
belajar antara guru dengan peserta didik, atau interaksi sesama peserta didik
a. Google Classroom
berbagi materi antara satu sama lain dan berinteraksi dalam aliran kelas
melalui email. Pengajar juga dapat melihat dengan cepat siapa saja
keilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa selain itu, guru
juga dapat membuka ruang diskusi bagi para siswa secara online.
mendalam. Hal ini disebabkan karena baik siswa maupun guru dapat
media atau alat yang dapat digunakan oleh pengajar dan siswa untuk
diterima secara langsung (real time), agar semuanya tetap teratur oleh
atau berbagi kode dengan kelasnya untuk bergabung. Hal ini berarti
pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa di kelas nyata pada laman
tersebut. Siswa dapat bertanya kepada guru ataupun kepada siswa lain
guru. 4) Siswa dapat melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas
dengan sekali klik. 5) Guru dapat melihat dengan cepat siapa saja yang
langsung di kelas.
pengguna baru
b. Meeting Zoom
yang diresmikan tahun 2011 yang kantor pusatnya berada di San Jose,
Platfrom ini gratis jadi dapat digunakan oleh siapapun dengan batas
waktu empat puluh menit dan tidak ada batasan waktu jika akun kita
12
langsung dengan siapapun lewat video. Oleh karena itu, memang cocok
dalam aplikasi ini bisa menampung 1000 peserta bersama dalam satu
tetapi tetap fungsional, fitur yang ada antara lain panggilan telephone,
c. Whatsshap
bertempat di Mount View, California, Amerika Serikat. Yang pada saat itu
aplikasi ini diciptakan oleh Brian Acton dan Jan Koum, dimana keduanya
komunikasi, Salah satu manfaat Whatsapp yang sampai saat ini banyak
digunakan untuk berbagi lokasi demi keamanan, Saat ini jika anda
masih belum mengetahui bahwa sudah ada fitur berbagi lokasi pada
keamanan ketika jauh dari rumah. Bahkan serunya lagi anda bisa
informasi saat ini bukanlah suatu hal yang sulit untuk ditemukan.
untuk melakukan video call, Bukan suatu hal yang sulit jika anda
Saat ini fitur videocall sudah didukung oleh Whatsapp, yang mampu
sebagai sarana untuk melakukan bisnis. Jika anda saat ini merupakan
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Whatsapp adalah backup atau
untuk melihat kembali chat yang sudah dikirimkan beberapa waktu yang lalu,
aplikasi yang bisa mengirit penggunaan baterai, anda bisa mencoba untuk
aplikasi ini memang dapat dipercaya untuk lebih irit ketika digunakan, 3)
ketika anda mengirimkan pesan kepada orang yang salah, 4) Terdapat jaminan
irit kuota, Memang sampai saat ini masih cukup sulit untuk menemukan
aplikasi yang mampu menunjang penggunaan kuota yang lebih irit. Whatsapp
itu sendiri belum memiliki jaminan, jika anda bisa lebih irit kuota ketika
Jika anda saat ini menggunakan aplikasi Whatsapp pada web atau yang
terpasang di perangkat komputer dan laptop. Mungkin anda masih belum bisa
15
koneksi internet yang cukup kuat. Sehingga hal ini menjadi penghalang jika
(https://jagad.id/pengertian-whatsapp/)
kelompok terarah.
atau topic tertentu dipandu oleh seorang fasilitator atau moderator (Indrizal,
2015)
suatu proses pengumpulan data yaitu untuk memproleh data dan informasi
dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
malang.ac.id)
b. Peserta FGD teridiri dari orang-orang dengan ciri-ciri yang sama atau
studi.
e. FGD adalah diskusi terarah dengan adanya focus maslah atau topic
beberapa kali
17
c. Penutupan FGD
a. Kelebihan
1. Sinergisme
3. Keamanan
4. Spontan
yang melibatkan interaksi sosial diantara para individu dalam suatu diskusi
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk dianalisis. Pada situasi khusus,
pengumpulan data lainnya agar penyediaan data menjadi lebih kaya dan
lebih informatif
D. Kerangka Berpikir
1. Kondisi Awal
lingkungan, penampilan, dan sikap guru dan diantara peserta didik itu
Balangan.
21
2. Tindakan
Latar Belakang:
Hasil Pratindakan : Kemampuan guru dalam penguasaan
Kemampuan guru materi, sistematika penyajian,
penerapan metode, penggunaan media,
dalam performance, pemberian motivasi
pembelajaran dalam pembelajaran daring masih
belum maksimal sehingga tujuan
daring masih pembelajaran yang diharapkan tidak
dalam kategori tercapai maksimal
cukup baik
Tindak Melaksanakan
an FGD
Observa
si
Hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
pelajaran 2020/ 2021 tepatnya pada bulan Juli 2020 sampai bulan
Desember 2020.
2. Tempat Penelitian
3. Subyek Penelitian
Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah guru – guru di SMA Negeri 2
berjumlah 13 orang yang terdiri atas 5 orang perempuan dan 8 orang laki-
laki. Berikut data guru SMA Negeri 2 Juai Kecamatan Juai Kabupaten
Jenis
22
23
terjadinya wabah covid -19 ini, dengan demikian para guru kesulitan
guru dan murid menjadi terhambat baik dalam hal penyampain materi dan
tugas maupun proses penyelesaian jawaban soal oleh siswa itu sendiri.
4. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah guru – guru SMA Negeri 2 Juai ,
secara daring.
B. Pengumpulan Data
24
meliputi:
(1) Pedoman observasi sebagai data untuk melihat kondisi kemampuan guru
Selain itu, hasil analisis juga akan digambarkan dalam bentuk tabel dan
Kategori pembelajaran :
Baik : 63 – 81
25
Cukup Baik : 44 – 62
Kurang baik : 25 - 43
C. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan sekolah ini adalah:
Group Discossion (FGD) bagi semua guru SMA Negeri 2 Juai dilaksanakan
mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Kurt Lewin yaitu dengan
a. Perencanaan(planning)
b. Pelaksanaan (acting)
c. Pengamatan (observing)
d. Refleksi.
26
Desain Siklus model Kurt Lewin ini dilakukan secara berulang dan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
1. Siklus I
a. Perencanaan ( Palnning)
pokok bahasan dan materi yang akan diajarkan, (c) Pendampingan guru
c. Pengamatan (Observation)
saat proses kegiatan yang direkam dalam bentuk catatan – catatan dan
penelitian.
d. Refleksi (Reflecation)
2. Siklus II
maksimal. Hal ini dapat kita pada tabel 4.1 berikut yang menggambarkan
Tabel 4.1
Kemampuan Guru Pratindakan
dalam pembelajaran daring berada pada nilai 48.20 dengan kategori cukup
baik. Pada pembelajaran secara daring masih banyak ditemukan guru- guru
29
30
meningkat.
B. Siklus I
Siklus I dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian yang sudah
dibuat, yaitu:
a. Perencanaan ( Planning)
disesuaikan dengan kesiapan setiap guru, (d) menyiapkan bahan dan alat
(FGD).
luring sesuai pokok bahasan dan materi yang akan diajarkan yang
guru saat mengevaluasi hasil belajar terhadap siswa yang juga dilaksanakan
c. Pengamatan (Observation)
perencanaan dan pelaksanaan tindakan, dan hal-hal yang terjadi saat proses
Tabel 4.2
Kemampuan Guru Siklus I
No Nama Guru Total Skor Kategori
Budi Irawan, S.Pd.I
1 67.78 Baik
2 Aji Hermawan, S.Pd 66.67 Baik
3 Jiki Yansyah, S.Pd 66.67 Baik
4 Miftahul Jannah, S.Pd 67.78 Baik
M.Nasrullah, S.Pd
5 65.56 Baik
6 Apriyadi Rahman, S.Pd 67.78 Baik
7 Nelprinondang. P, S.Pd 66.67 Baik
8 Rahmatullah, S.Pd 67.78 Baik
9 Riduwan Iman, S.Pd 67.78 Baik
10 Ririn, S.Pd 66.67 Baik
11 Asvia Safitri, S,Pd 65.56 Baik
12 Risna Susanti, S.Pd 66.67 Baik
13 Sri Maya, S.Pd 67.78 Baik
Nilai Klasikal 67.00 Baik
32
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa kemampuan guru dalam
pembelajaran daring pada siklus I berada pada nilai 67.00 dengan kategori
baik.
d. Refleksi (Reflecation)
Pada akhir siklus I ini diadakan refleksi berdasarkan data observasi serta
beberapa temuan yang didapatkan dari kegiatan yang telah dilaksanakan, hal
ini dimaksudkan agar peneliti dapat melihat apakah tindakan yang dilakukan
yang menghambat, faktor apa saja yang menjadi kendala, alternative apa
sebagai solusinya. Pada siklus I ini nilai kemampuan guru sudah mengalami
diinginkan.
C. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I maka akan
yaitu:
33
a. Perencanaan ( Planning)
luring sesuai pokok bahasan dan materi yang akan diajarkan yang
guru saat mengevaluasi hasil belajar terhadap siswa yang juga dilaksanakan
c. Pengamatan (Observation)
34
perencanaan dan pelaksanaan tindakan, dan hal-hal yang terjadi saat proses
Tabel 4.3
Kemampuan Guru Siklus II
Total
No Nama Guru Skor Kategori
1 Budi Irawan, S.Pd.I 77.78 Baik
2 Aji Hermawan, S.Pd 80.00 Baik
3 Jiki Yansyah, S.Pd 83.33 Sangat Baik
4 Miftahul Jannah, S.Pd 81.11 Baik
5 M.Nasrullah, S.Pd 83.33 Sangat Baik
6 Apriyadi Rahman, S.Pd 77.78 Baik
7 Nelprinondang. P, S.Pd 83.33 Sangat Baik
8 Rahmatullah, S.Pd 86.67 Sangat Baik
9 Riduwan Iman, S.Pd 77.78 Baik
10 Ririn, S.Pd 83.33 Sangat Baik
11 Asvia Safitri, S,Pd 83.33 Sangat Baik
12 Risna Susanti, S.Pd 83.33 Sangat Baik
13 Sri Maya, S.Pd 86.67 Sangat Baik
Nilai Klasikal 82.14 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa kemampuan guru dalam
pembelajaran daring pada siklus II berada pada nilai 82.14 dengan kategori
sangat baik.
d. Refleksi (Reflecation)
Pada siklus II ini nilai kemampuan guru sudah mengalami kenaikan jika
diinginkan, nilai kemampuan guru pada siklus II ini adalah sebesar 82.14.
Maka dengan demikian penelitian ini dicukupkan sampai pada siklus II saja
D. Pembahasan
Tabel 4.4
Rekapitulasi Kemampuan Guru
Pratindakan Siklus I Siklus II
No Nama Guru Total Total Total
Kategori Kategori Kategori
Skor Skor Skor
Budi Irawan, S.Pd.I Cukup
1 47.78 Baik 67.78 Baik 77.78 Baik
Aji Hermawan, S.Pd Cukup
2 46.67 Baik 66.67 Baik 80.00 Baik
Jiki Yansyah, S.Pd Cukup Sangat
3 48.89 Baik 66.67 Baik 83.33 Baik
Miftahul Jannah, S.Pd Cukup
4 47.78 Baik 67.78 Baik 81.11 Baik
M.Nasrullah, S.Pd Cukup Sangat
5 48.89 Baik 65.56 Baik 83.33 Baik
Apriyadi Rahman, S.Pd Cukup
6 50.00 Baik 67.78 Baik 77.78 Baik
Nelprinondang. P, S.Pd Cukup Sangat
7 47.78 Baik 66.67 Baik 83.33 Baik
Rahmatullah, S.Pd Cukup Sangat
8 47.78 Baik 67.78 Baik 86.67 Baik
Riduwan Iman, S.Pd Cukup
9 47.78 Baik 67.78 Baik 77.78 Baik
Ririn, S.Pd Cukup Sangat
10 48.89 Baik 66.67 Baik 83.33 Baik
Asvia Safitri, S,Pd Cukup Sangat
11 48.89 Baik 65.56 Baik 83.33 Baik
36
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat kita lihat bahwa pada pratindakan
nilai klasikal kemampuan guru hanya sebesar 48.20 dengan kategori cukup
baik, semua guru berada dalam kategori cukup baik. Kemudian pada siklus
pada siklus II nilai klasikal untuk kemampuan guru sebesar 82.14 dengan
kategori baik dimana delapan orang guru sudah berada pada kategori
sangat baik, dan lima orang lainnya berada pada kategori baik.
Diagram 4.1
90
80
70
60
50
40
30 Pratindakan
20 Siklus I
10 Siklus II
0
I
d. Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd Pd
S .P , S. , S. , S. , S. , S. , S. , S. , S. , S. i, S, i, S. , S.
, n h h h n P h n in r t a
an awa sya nna ulla ma ng. ulla Ima Rir afit san ay
w h t M
ra m an Ja sr a da a n a S Su ri
di I Her ki Y hul .Na di R non hm uwa s vi sna S
i a i a
Bu Aji J ift M riya lpr R Rid A Ri
M p e
A N
saat pratindakan lalu siklus I dan terakhir siklus II yang selalu mengalami
Melalui FGD juga para guru dapat bertukar pendapat serta informasi
mengenai metode apa yang pas terhadap materi yang akan diajarkan, serta
media apa yang perlu disiapkan agar pembelajaran daring dapat menarik.
daring yang telah dilaksanakan sehingga para guru tahu dimana kelebihan
Diagram 4.2
Peningkatan Nilai Klasikal Kemampuan Guru
38
siklus I menajdi 67.00. Pada siklus II nilai klasikal kemampuan guru pada
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, hal ini dapat dilihat dari hasil
daring maupun luring sesuai pokok bahasan dan materi yang akan
diajarkan
39
40
B. Saran
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
di masing-masing di sekolah.
Daftar Pustaka
41