“ Analisis SWOT ”
Disusun Oleh :
Kelompok D (Satu)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa ,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Analisis SWOT”.
Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................15
3.2 SARAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ini adalah membandingkan antara faktor eksternal, berupa Peluang
(opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal, yang berupa
Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Selanjutnya, nilai rata-
rata masing-masing faktor positif dibandingkan dengan faktor negatif baik
di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dan Hasil dari
perhitungan tersebut, dituangkan dalam digram Cartesius.
4
b. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang
terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang
di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan
peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan
sekitar.
d. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari
luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel
matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian
dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan
Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa
melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan
ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan
(Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat),
maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin
salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
5
dan lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi,
politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat
dijelaskan bahwa:
1) Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika
memiliki majoropportunity yang besar dan major threats
yang kecil.
2) Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high
opportunity danthreats pada saat yang sama.
3) Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low
opportunity dan threat.
4) Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low
opportinity dan highthreats.
Tujuan penetapan visi antara lain adalah :
1) Mencerminkan apa yang akan dicapai.
2) Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas.
3) Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan
strategik.
4) Memiliki orientasi terhadap masa depan.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di
antaranya adalah:
1) Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi.
2) Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota
organisasi.
3) Memungkinkan untuk dicapai.
4) Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
5) Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan
perkembangan zaman.
6) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh
anggota organisasi.
7) Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi
dalam mencapai visi. Secara konseptual cara tersebut akan
tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan terlihat dalam
strategi.
Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning)
peluang dan tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi
6
sendiri (yang tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi
berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek:
a. Task Environment, secara langsung berinteraksi dan
mempengaruhi organisasi seperti: Klien, Konsumen,
Stakeholder, pesan Pelanggan.
b. Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa
elemen penting seperti Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya,
Politic.
c. Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi
kebanyakan organisasi, dan analisisnya paling sulit
dilakukan, karena menyangkut ekonomi tingkat nasional.
Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku
bunga, dan sebagainya.
d. Technological Environment, merupakan hal yang tidak
kalah pentingnya dibandingkan dengan economic
environment. Kemajuan teknologi yang dapat sangat pesat
pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti
perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
e. Social Environment, menjadi yang paling penting dalam
kehidupan organisasi karena menyangkut perilaku sosial
dan nilai-nilai budaya (social attitude and values).
Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru,
terutama terhadap pemerintahan, sementara kritik
masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan akan
peningkatan ”quality of life”yang semakin gencar.
f. Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan bidang kegiatan
organisasi, misalnya kebijakan perpajakan moneter,
perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada
efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi
yang bidang kegiatannya telah diatur oleh pemerintah
(termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai aparat
pemerintah), karena organissasi organisasi ini akan
7
tergantung pada kehidupan politik pemerintah. Dari analisa
lingkungan internal dan eksternal inilah akan menghasilkan
isu-isu strategik dalam suatu organisasi atau lembaga.
b. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths
and Weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan
kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut
mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision
making) perusahaan. Faktor Internal ini mencakup meliputi semua
macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi,
sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).
Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor
SWOT, secara umum terdapat keseragaman bahwa penentuan
tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang berada di luar
institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih
dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini
berada di luar kendali institusi (exogen) sementara faktor internal
merupakan faktor-faktor yang lebih bisa dikendalikan.
Faktor-faktor internal:
a) Kekuatan dan Kelemahan.
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam
institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi
ke depan. Suatu kekuatan / strenghth (distinctive
competence) hanya akan menjadi competitive advantage
bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu
dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di
sekitarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua
kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa
untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak
terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.
8
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah
kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua
kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki
terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada
lingkungan sekitar.
b) Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang di dapatkan
denganmembandingkan analisa internal yang dilakukan di
suatu institusi (strenghth danweakness) dengan analisa
internal dari kompetitor lain. Sebagaimana
kekuatanpeluang juga harus diranking berdasarkan success
probbility, sehingga tidak semua peluang harus dicapai
dalam target dan strategi institusi. Peluang
dapatdikatagorikan dalam tiga tingkatan :
1) Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang
kecil dan peluangpencapaiannya juga kecil.
2) Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat
yang besar namunpeluang pencapaian kecil atau
sebaliknya.
3) Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang
tinggi serta peluang tercapaianya besar.
Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat
trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.
Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan
pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya
(probability of occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :
1) Ancaman utama (major threats), adalah ancaman
yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya
besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan
beberapa contingency planning yang harus
dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.
2) Ancaman tidak utama (minor threats), adalah
ancaman yang dampaknyakecil dan kemungkinan
terjadinya kecil.
9
3) Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tingginamun kemungkinan
terjadinya rendah dan sebaliknya.
10
2.4 ANALISIS SWOT MAROCAN
Marocan adalah Masker Organik Cantik. Melihat lingkungan di Kota
Padang yang panas dan gerah tentu akan membuat wajah menjadi kusam.
Dan ditambah lagi pada kegiatan full aktivitas dari pagi sampai sore yang
membuat wajah semakin kusam. Dari sanalah muncul ide untuk membuat
masker organik yang bisa dipakai wanita maupun pria. Karena masker ini
berguna untuk meremajakan kulit, mengencangkan kulit, mengecilkan
pori-pori, dan mencerahkan wajah.
Dari lingkungan Fakultas Keperawatan yang merupakan rata-rata kaum
wanita, tentu sangat menjaga kecantikan wajahnya. Dan dengan aktivitas
yang padat, tentu sangat susah untuk merawat kulit. Belum terlagi dengan
harga perawatan pada klinik kecantikan yang tak pas dikantong
mahasiswa.
Dengan adanya MAROCAN, harga sesuai kantong mahasiswa. Mahasiswa
tetap bisa merawat wajah mereka supaya tidak kusam dan tetap berseri.
Karena dibuat dengan bahan-bahan organik seperti
*******************************************************
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strenghts)
Bahan organik yang tidak mengandung merkuri
Modal sendiri
Dukungan lingkungan
Produk tahan lama
Harga sesuai kantong
Dibuat sendiri
b. Kelemahan (Weaknesses)
Pembuatan yang sulit
Atribut produk (kemasan)
Karena bahan organik, jadi bisa ditiru/plagiat
Mudah tersaing dengan produk masker lain
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
Dari lingkungan sekitar Fakultas Keperawatan yang mendukung
mayoritas wanita.
Produk unggulan berbasis bahan organik.
Banyak permintaan pada momen tertentu.
Disukai kalangan mahasiswa
11
Pemasaran bisa melalui media sosial
b. Ancaman (Threats)
Plagiat
Persaingan merk dagang dengan perusahaan lain
Harga produk lain yang lebih murah
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. sangat penting perannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang
diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan
pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi,
tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit. Perkembangan hubungan
atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan
berdasarkan faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa:
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi
yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan
atas peluang yang telah diidentifikasi.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi).
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan
karena kelemahan perusahaan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam
analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.
Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan
yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam
situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,
strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang
terjepit tersebut.
3.2 SARAN
Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang
terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama
dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu
13
saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak
perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak
dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan
kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16