Identifikasi Poin Perencanaan Unit Ruang Rawat Berdasarkan Standar Penilaian SNARS Dan
JCI
Dosen :
Disusun
Oleh :
Nadirah (1711311032)
Andalas
2020
SNARS
Standar akreditasi baru yang bersifat nasional dan diberlakukan secara nasional
diIndonesia dinamakan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 (SNARS-1).Disebut
edisi 1 karena di Indonesia baru pertama kali ditetapkan standar nasional untukakreditasi rumah
sakit. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 berisi 16 bab.Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 yang selanjutnya disebut SNARS Edisi 1ini juga dijelaskan
bagaimana penyusunan, penambahan Bab penting pada SNARS Edisi 1ini, referensi dari setiap
bab dan juga kebijakan pelaksanaan akreditasi rumah sakit(Herfiyanti, dan Ratna, 2019).
Peran kepala ruangan sebagai supervisi dalam menyiapkan akreditasiversi SNARS adalah
bahwa kepala ruangan memainkan peran penting untuk mendukungpraktik keperawatan
berbasis bukti ke dalam praktik keperawatan sehari-hari. Kepalaruangan sebagai pengarah dalam
mengembangkan pengetahuan perawat, bukan hanyamenilai kemampuan staf tetapi lebih
pada upaya memastikan bahwa staf memilikikemampuan sesuai yang diharapkan sehingga
pelayanan di rumah sakit sesuai standarSNARS dapat tercapai
3.menyusun regulasi (regulasi asuhan: asesmen pasien(iar), implementasi dan monitoring dan
dokumentasi keperawatan
1. kualifikasi, mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang: kepala ruangan, perawat
penanggung jawab asuhan dan perawat pelaksana
2. Sesuai persyaratan & tugas pokok : kepala ruang mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan
3. Harus melakukan pengawasan implementasi regulasi 4. Punya leadership dan manajemen risiko
Ppja: perawat penanggung jawab asuhan: bertanggung jawab dari pasien masuk sampai pasien
pulangpp: perawat pelaksanakaru: kepala ruangan
sebagai penanggung jawab asuhan keperawatan dari pasien dating sampai pulang
JCI
Akreditasi JCI adalah berbagai inisiatif yang dirancang untuk menanggapi meningkatnya
kebutuhan seluruh dunia akan sebuah sistem evaluasi berbasis standar dibidang pelayanan
kesehatan (Frelita, et al, 2011). Tujuan akreditasi JCIadalah untuk menawarkan kepada
masyarakat internasional proses objektif untuk mengevaluasi organisasi pelayanan kesehatan
yang berbasis standar (Frelita, et al, 2011). Upaya keselamatan pasien adalah merupakan
bagian yang tidak terpisahkan (built in) dari proses asuhan keperawatan. Berdasarkan JCI
tahun 2001 penerapan keselamatan pasien mempunyai enam tujuan, meliputi identifikasi pasien
dengan benar, mencegah kesalahan obat, komunikasi efektif, mencegah infeksi nosokomial,
mencegah jatuh serta mencegah salah pasien, salah tempat dan salah prosedur tindakan
pembedahan (Kemenkes, 2011).
JCI juga telah mengembangkan standar dan program akreditasi dengan standar yang
berfokus pada pasien (Frelita, et al, 2011) yaitu:
3.Hak Pasien dan Keluarga (HPK)/Patient and Family Rights (PFR) Hasil perawatan pasien akan
menjadi lebih baik jika pasien dan bila perlu, keluarganya atau wakil mereka yang
mengambil keputusan bagi mereka, dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan proses
perawatan pasien sesuai dengan ras budaya mereka.
5. Perawatan Pasien (PP)/Care of Patient (COP)Tujuan utama suatu rumah sakit adalah
merawat pasien. Untuk menyediakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pasien,
dibutuhkan perencanaan dan koordinasi tingkat tinggi. Ada beberapa kegiatan yang mendasar
dalam perawatan pasien, yaitu: merencanakan dan memberikan perawatan kepada setiap pasien,
memantau untuk memahami hasil perawatan pasien, memodifikasi perawatan, menuntaskan
perawatan, merencanakan tindak lanjut.
1.Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)/Quality Improvement and Patient Safety
(QPS)
3.Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Arah (TKKA)/Governance, Leadership, and Direction (GLD)
Referensi
https://galihendradita.files.wordpress.com/2020/01/asuhan-keperawatan-dalam-snars-1.1-.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/51555/Chapter%20II.pdf?sequence=4&
isAllowed=y