Anda di halaman 1dari 7

TERAPI BERMAIN

“Pre Planing Terapi Musik pada Anak Usia Sekolah di Ruang

Perawatan Kronis RSUP Dr.M.Djamil Padang”

(SIKLUS KEPERAWATAN ANAK)

Disusun Oleh

Kelompok B

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022

1
PROPOSAL
Terapi Musik pada Anak Usia Sekolah di Ruang Perawatan Kronis
RSUP Dr.M.Djamil Padang

A. Latar Belakang
Hospitalisasi adalah kondisi yang mengharuskan anak tinggal di rumah

sakit baik direncanakan maupun keadaan darurat untuk menjalani terapi

(Supartini, Y 2016). Ketika anak dirawat di rumah sakit, hal ini dapat

menimbulkan stres dan kecemasan pada anak dan keluarga (Coyne, 2015).

Kecemasan melibatkan respon fisiologis dan psikologis di dalam tubuh

manusia (Pittman & Kridli, 2014).

Selama anak menjalani proses hospitalisasi, perawat diharapkan mampu

melakukan tindakan mengurangi respon stres terhadap hospitalisasi seperti

meminimalkan pengaruh perpisahan, meminimalkan kehilangan kontrol dan

otonomi, melakukan permainan, memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak,

mendukung anggota keluarga dan mempersiapkan anak untuk hospitalisasi

(Hockenberry & Wilson, 2017). Berbagai intervensi dapat dilakukan untuk

menurunkan kecemasan pada anak, misalnya terapi bermain yang dilakukan

oleh Cobham (2012) adalah biblioterapi. American Music Therapy

Association (2015) mengemukakan bahwa terapi musik digunakan dalam

hubungan terapeutik untuk mengatasi gangguan fisik, emosi, kognitif dan

kebutuhan sosial individu. Klassen et al. (2008) menunjukkan bahwa musik

efektif dalam mengurangi kecemasan dan rasa sakit selama dilakukan

prosedur klinik pada anak dan balita. Bekhuis (2010) juga mengungkapkan

bahwa musik dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan bagi anak-anak yang

menjalani prosedur medis.

2
Kazemi et al (2012) menyatakan bahwa musik secara signifikan dapat

mengurangi kecemasan pada anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi.

Selain itu, dalam studinya dikatakan juga bahwa efek negatif dari kecemasan

akibat hospitalisasi dapat dikurangi dengan terapi musik di rumah sakit.

Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak terutama anak yang

mengalami hospitalisasi, maka saya akan mengadakan terapi bermain musik

dengan sasaran usia sekolah yang berada di ruang rawat inap anak Kronis

lantai 3 RSUP Dr.M. Djamil Padang. Kami berharap dengan diadakannya

terapi bermain ini, anak yang dirawat tetap dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal sesuai tahap tumbuh kembangnya.

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti terapi bermain musik anak diharapkan dapat
mengurangi dampak stress hospitalisasi pada anak dan anak dapat
melanjutkan tahapan perkembangan sesuai dengan usia selama perawatan
di rumah sakit.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti terapi bermain musik anak diharapkan:
a. anak dapat mengikuti terapi bermain sampai selesai
b. ketakutan dan kejenuhan pada anak selama dirawat berkurang
c. anak mampu mengekspresikan perasaan, keinginan dan ide selama
menjalani perawatan
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan TAK ini adalah sebagai berikut:
1) Anak usia sekolah 1 orang.
2) Anak yang dirawat di ruang Kronis RSUP Dr.M.Djamil Padang
3) Anak tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang
dapat menghalangi proses terapi bermain.
4) Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
5) Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi.

3
D. Jadwal Pelaksanaan
1) Hari / Tanggal : Jumat /13 Mei 2022
2) Waktu : 14.30 WIB
3) Tempat : Ruang Rawat Anak (Kronis) RSUP Dr.
Djamil Padang

E. Media
1) Musik yang akan digunakan dalam terapi
2) Handphone
3) Earphone

F. Kegiatan Bermain
Kegiatan TAK Kegiatan Peserta Waktu
o
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam dan  Mendengarkan kontrak 5 menit
memperkenalkan diri  Mendengarkan tujuan dari
2. Menyampaikan tujuan penyuluhan
dan maksud dari  Mendengarkan kontrak.
kegiatan  Mendengarkan instruksi
3. Menjelaskan kontrak
waktu dan mekanisme
kegiatan bermain.
4. Menjelaskan cara
bermain dengan
mendengarkan musik
Fase Kerja
 Menjelaskan cara terapi  Mendengar dan 5 menit
bermain musik memperhatikan
 Memberikan contoh cara  Mendengarkan dan
terapi bermain musik memperhatikan
 Membagikan musik  Mengungkapkan apa
kepada anak dan yang akan dirasakan saat
memotivasi untuk mendengarkan musik
mengungkapkan perasaan
saat mendengarkan musik  Anak dapat bertanya
 Mendampingi anak saat pada fasilitator apabila
terapi musik ragu

Penutup
 Mengevaluasi respon  Menyampaikanresponsela 5Menit
anak setelah terapi makegiatan

4
bermain musik
 Memberikan  Menerimareinforcement
reinforcement positif positif
kepada anak
 Memberi kesempatan  Bertanya dan mampu
kepada peserta TAK menjawab pertanyaan
untuk bertanya
 Bertanya kepada peserta  Menyampaikan persaan
TAK bagaimana setelah kegiatan
perasaannya setelah
mengikuti TAK
 Menutup pertemuan dan  Menjawab salam
memberi salam

G. Pengorganisasian
Pembimbing Pendidikan :
Pembimbing Klinik :
Leader :
Demonstrator :
Faslitator :
Observer & Notulen :

H. Uraian Tugas
1) Leader, tugasnya:
a) Membuka acara permainan
b) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c) Menjelaskan tujuan dari kegiatan
d) Kontrak waktu dan acara
e) Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
f) Mengarahkan permainan.
g) Memandu proses permainan.
2) Presentator, tugasnya :
a) Menyampaikan pelaksanaan dari TAK yang akan dilakukan
b) Menjelaskan materi TAK
c) Menjawab pertanyaan anggota TAK

5
3) Fasilitator, tugasnya:
a) Membimbing anak bermain.
b) Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam membentuk
objek dengan terapi musik
c) Memperhatikan respon anak saat mendengarkan murottal
d) Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.
4) Observer, tugasnya:
a) Mengawasi jalannya permainan.
b) Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
c) Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.

I. Skema Penatalaksanaan Terapi Bermain


Terapi bermain ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Anak (Kronis) dengan
setting tempat sebagai berikut :

: peserta
: fasilitator
: observer
: ibu anak

J. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Kesiapan media dan tempat
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang rawat Inap Anak
(kronis)
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
terapi bermain dilaksanakan
2) Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib
dan teratur
6
b. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
c. anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
3) Evaluasi Hasil
a. Anak memahami permainan yang telah dimainkan.
b. Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi,
anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya(distraksi
terapi musik)
c. Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat

Anda mungkin juga menyukai