Oleh :
MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T karena
hanya dengan ridhaNya Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan”. Semoga dengan terselesaikannya Makalah ini dapat
menjadi pertimbangan bagi Bapak Dr. H.M. JOHARIS LUBIS, M.M.,M.Pd. sebagai
dosen pengampu mata kuliah dalam memberi penilaian, dan Makalah yang
membahas tentang “Menganalisis Perbedaan Sekolah Dulu dengan Sekolah Zaman
Sekarang berdasarkan kerangka analisa SWOT dalam rangka menghadapi era society
5.0” ini bermanfaat sesuai dengan keperluannya.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kelemahan
dan kekurangan dalam menjabarkan materi, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu mata kuliah guna
menyempurnakannya, sehingga kelak dapat di pergunakan sebagaimana yang di
butuhkan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Simpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan yang kian semakin maju dibanding yang lalu kini semakin
membantu para pendidik dan siswa. Namun, dampak negatif atas perubahan
kemajuan teknologidi dunia pendidikan juga ada. Untuk itu, makalah ini ditulis
sebagai hasil ANALISIS SWOT video tentang Pendidikan dahulu dan sekarang.
Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan
saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya
(Brodhead, 1991).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan video yang diberikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada ialah apa perbedaan antara pendidikan dahulu
dan sekarang?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan
inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan
dalam mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan indonesia
yang menonjol ialah :
1) perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2) perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3) penyempurnaan pelaksanaan pendidikan,
4) peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi dan,
5) pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses
penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei
eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian
eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia
perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam
merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang
inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang
khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain
dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan
itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan,
kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai
analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka
pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik
pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
6
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam
bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang
sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk
meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang
industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena
adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah
teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai
administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya
akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
7
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi
untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.
8
2. Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam
FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut :
Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden membrikanpreferensi
opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan
perkiraan di masa mendatang.
Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor
tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skalaprioritas dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-
faktor yang dinilai.
Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau
kelemahan (dari analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) :
Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan
denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki
nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas
median(atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut
dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa
eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah
median disebutdengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada
analisaeksternal.
Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok
yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal
pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman
(S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T).
Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji
konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.
Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian
Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan
denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil
berurutan keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk
mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih
9
padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di
atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_
ST_WO_ SO.
10
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang.
Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
Dari hasil analisis terhadap video yang diberikan, maka didapatkan hasil yang
didasari oleh analisis SWOT sebagai berikut:
Hasil analisis video sekolah dulu vs sekolah zaman akan datang berdasarkan
kerangka analisa SWOT dalam rangka menghadapi era society 5.0 Perkembangan
pendidikan kini berkembang pesat, setelah pendidikan revolusi 4.0 kini telah muncul
11
society 5.0 yang di mana konsep ini didopsi dari pemerintah jepang sebagai antisipasi
terhadap global yang terjadi akibat revolusi industri 4.0.
Society 5.0 ialah sebuah masa di mana masyakarat berpusat pada manusia
yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial. Tiga
kemampuan yang penting dimiliki ialah kemampuan memecahkan masalah
kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas. Kemampua berpikir kritis tingkat tinggi
(HOTS) sangat diperlukan, karena itu pembiasaan HOTS dalam proses pembelajaran
sangat penting agar tiga kompetensi umum yang harus dimiliki bisa berjalan dengan
baik.
Pada video tersebut, proses pembelajaran di masa yang sekarang sangat bisa kita
pahami karena proses tersebut masih terjadi saat sekarang. Pada proses pemelajaran
sekolah dulu, interaksi antara guru dan murid terjadi langsung serta insensitasnya
sangat akrab dikarenakan langsung bertatap muka. Jika siswa mempunyai sebuah
pertanyaan, maka siswa bisa bertanya kepada guru secara langsung tanpa menunggu
sebuah koneksi seperti di pembelajaran masa yang akan datang. Tetapi, pada proses
pembelajaran masa yang akan datang dalam hal buku sungguhlah menjadi penolong
siswa dalam membawanya,dikarenakan, buku yang akan datang dengan buku yang
dulu sangat berbeda. Jika yang dulu sangatlah berat sehingga siswa akan malas
membawanya, di masa yang akan datang buku sangat simpel dan gampang dibawa
kemanapun serta saat ingin mencari informasi di dalam buku, lebih mudah. dengan
kemajuan teknologi tersebut, bisa saja proses belajar mengajar memiliki waktu yang
fleksibel dan informasi bisa dicari dengan cepat. Namun, proses pembelajaran di
masa yang akan datang sangatlah mengurangi interaksis sosial antara guru dan siswa
dikarenakan proses belajar tak lagi tatap muka secara langsung, sehingga komunikasi
antara guru dan siswa terdapat jeda diantaranya.serta bergantung pada satu hal. Dan
dikarenakan tidak langsung, siswa bisa saja tidak fokus dalam proses belajar, dan bisa
saja interaksi sosial masyarakat berkurang , dan masyarakat tidak lagi peduli antara
satu sama lain.
12
KEKUATAN(stre KELEMAHAN(weak PELUANG(opporun ANCAMAN(th
ngths) nesses) ities) reats)
Pada proses Namun, proses pada proses Dan
pemelajaran pembelajaran di masa pembelajaran masa dikarenakan
sekolah dulu, yang akan datang yang akan datang tidak langsung,
interaksi antara sangatlah mengurangi dalam hal buku siswa bisa saja
guru dan murid interaksis sosial sungguhlah menjadi tidak fokus
terjadi langsung antara guru dan siswa penolong siswa dalam proses
serta insensitasnya dikarenakan proses dalam belajar, dan bisa
sangat akrab belajar tak lagi tatap membawanya,dikare saja interaksi
dikarenakan muka secara nakan, buku yang sosial
langsung bertatap langsung, sehingga akan datang dengan masyarakat
muka. Jika siswa komunikasi antara buku yang dulu berkurang, dan
mempunyai guru dan siswa sangat berbeda. Jika masyarakat
sebuah terdapat jeda yang dulu sangatlah tidak lagi peduli
pertanyaan, maka diantaranya.serta berat sehingga siswa antara satu
siswa bisa bergantung pada satu akan malas sama lain.
bertanya kepada hal. membawanya, di
guru secara masa yang akan
langsung tanpa datang buku sangat
menunggu sebuah simpel dan gampang
koneksi seperti di dibawa kemanapun
pembelajaran serta saat ingin
masa yang akan mencari informasi di
datang dalam buku, lebih
mudah. dengan
kemajuan teknologi
tersebut, bisa saja
proses belajar
13
mengajar memiliki
waktu yang fleksibel
dan informasi bisa
dicari dengan cepat
14
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. sangat penting perannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan
merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan
lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program
kerja yang lebih konkrit. Perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-
unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal
yaitu peluang dan ancaman
B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka
penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau
penyempurnaan makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang
belum tentu sempurna.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17