Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS SWOT

Oleh :

NAMA : FANNY AZIZAH LUBIS


NIM : 2171111013
DOSEN PENGAMPU : Dr. H.M. JOHARIS LUBIS,
M.M.,M.Pd.
MATA KULIAH : MANAJEMEN SEKOLAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T karena
hanya dengan ridhaNya Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan”. Semoga dengan terselesaikannya Makalah ini dapat
menjadi pertimbangan bagi Bapak Dr. H.M. JOHARIS LUBIS, M.M.,M.Pd. sebagai
dosen pengampu mata kuliah dalam memberi penilaian, dan Makalah yang
membahas tentang “Menganalisis Perbedaan Sekolah Dulu dengan Sekolah Zaman
Sekarang berdasarkan kerangka analisa SWOT dalam rangka menghadapi era society
5.0” ini bermanfaat sesuai dengan keperluannya.

Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kelemahan
dan kekurangan dalam menjabarkan materi, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu mata kuliah guna
menyempurnakannya, sehingga kelak dapat di pergunakan sebagaimana yang di
butuhkan.

Medan, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................... 2

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah


menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri, dalam dunia pendidikan,
analsis SWOT diperlukan untuk menganalsis suatu masalah.

Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu


survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program,
serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam
dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.

Dunia pendidikan yang kian semakin maju dibanding yang lalu kini semakin
membantu para pendidik dan siswa. Namun, dampak negatif atas perubahan
kemajuan teknologidi dunia pendidikan juga ada. Untuk itu, makalah ini ditulis
sebagai hasil ANALISIS SWOT video tentang Pendidikan dahulu dan sekarang.
Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan
saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya
(Brodhead, 1991).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan video yang diberikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada ialah apa perbedaan antara pendidikan dahulu
dan sekarang?

C. Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen


Sekolah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu analisis SWOT

2. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan berdasarkan hasil analisis SWOT.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat
faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang SerbaSeru.Com
kutip dari laman Wikipedia Indonesia.

B. Ruang Lingkup dan Tujuan


Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang
dimaksud dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia dengan kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat

5
berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan
inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan
dalam mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan indonesia
yang menonjol ialah :
1) perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2) perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3) penyempurnaan pelaksanaan pendidikan,
4) peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi dan,
5) pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses
penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal
tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei
eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian
eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia
perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam
merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang
inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang
khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain
dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan
itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan,
kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai
analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka
pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik
pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.

6
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam
bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang
sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk
meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang
industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena
adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah
teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai
administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya
akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

C. Faktor-Faktor Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
§ Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
§ Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
§ Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
§ Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
· setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk

7
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi
untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.

D. Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT


Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum
terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor
lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan
prioritas lebih dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini
berada di luar kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-
faktor yang lebih bisa dikendalikan.
E. Metode Survey
Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis
SWOT di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak
(stakeholders) yang bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang
mempengaruhi kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal
dari peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan
dengankomprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta
yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena
sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif pemilihan responden yang
credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT sehingga hendaknya
harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi.

8
2. Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam
FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut :
 Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden membrikanpreferensi
opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan
perkiraan di masa mendatang.
 Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor
tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skalaprioritas dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-
faktor yang dinilai.
Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau
kelemahan (dari analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) :
 Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan
denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki
nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas
median(atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut
dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa
eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah
median disebutdengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada
analisaeksternal.
 Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok
yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal
pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman
(S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T).
Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji
konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.
 Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian
Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan
denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil
berurutan keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk
mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih

9
padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di
atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_
ST_WO_ SO.

F. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT


Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
 SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
 Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
 Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen
pelayanan yang akan dianalisa.
 Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
 Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
 Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.

Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan


 Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam
organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah
kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
 Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah
pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu
ditempelkan pada flipchart.

Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman


 Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar
organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,
peraturan baru dan seterusnya.
 Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi
(ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.

10
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
 Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang.
 Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.

Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan


 Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
 Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar
di atas, yang kurang besar di bawah.
 Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
 Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
 Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
 Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang
paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
 Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus
dihindari.
 Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk
mengurangi kelemahan atau ancaman.

G. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil analisis terhadap video yang diberikan, maka didapatkan hasil yang
didasari oleh analisis SWOT sebagai berikut:

Hasil analisis video sekolah dulu vs sekolah zaman akan datang berdasarkan
kerangka analisa SWOT dalam rangka menghadapi era society 5.0 Perkembangan
pendidikan kini berkembang pesat, setelah pendidikan revolusi 4.0 kini telah muncul

11
society 5.0 yang di mana konsep ini didopsi dari pemerintah jepang sebagai antisipasi
terhadap global yang terjadi akibat revolusi industri 4.0.

Society 5.0 ialah sebuah masa di mana masyakarat berpusat pada manusia
yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial. Tiga
kemampuan yang penting dimiliki ialah kemampuan memecahkan masalah
kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas. Kemampua berpikir kritis tingkat tinggi
(HOTS) sangat diperlukan, karena itu pembiasaan HOTS dalam proses pembelajaran
sangat penting agar tiga kompetensi umum yang harus dimiliki bisa berjalan dengan
baik.

Pada video tersebut, proses pembelajaran di masa yang sekarang sangat bisa kita
pahami karena proses tersebut masih terjadi saat sekarang. Pada proses pemelajaran
sekolah dulu, interaksi antara guru dan murid terjadi langsung serta insensitasnya
sangat akrab dikarenakan langsung bertatap muka. Jika siswa mempunyai sebuah
pertanyaan, maka siswa bisa bertanya kepada guru secara langsung tanpa menunggu
sebuah koneksi seperti di pembelajaran masa yang akan datang. Tetapi, pada proses
pembelajaran masa yang akan datang dalam hal buku sungguhlah menjadi penolong
siswa dalam membawanya,dikarenakan, buku yang akan datang dengan buku yang
dulu sangat berbeda. Jika yang dulu sangatlah berat sehingga siswa akan malas
membawanya, di masa yang akan datang buku sangat simpel dan gampang dibawa
kemanapun serta saat ingin mencari informasi di dalam buku, lebih mudah. dengan
kemajuan teknologi tersebut, bisa saja proses belajar mengajar memiliki waktu yang
fleksibel dan informasi bisa dicari dengan cepat. Namun, proses pembelajaran di
masa yang akan datang sangatlah mengurangi interaksis sosial antara guru dan siswa
dikarenakan proses belajar tak lagi tatap muka secara langsung, sehingga komunikasi
antara guru dan siswa terdapat jeda diantaranya.serta bergantung pada satu hal. Dan
dikarenakan tidak langsung, siswa bisa saja tidak fokus dalam proses belajar, dan bisa
saja interaksi sosial masyarakat berkurang , dan masyarakat tidak lagi peduli antara
satu sama lain.

12
KEKUATAN(stre KELEMAHAN(weak PELUANG(opporun ANCAMAN(th
ngths) nesses) ities) reats)
Pada proses Namun, proses pada proses Dan
pemelajaran pembelajaran di masa pembelajaran masa dikarenakan
sekolah dulu, yang akan datang yang akan datang tidak langsung,
interaksi antara sangatlah mengurangi dalam hal buku siswa bisa saja
guru dan murid interaksis sosial sungguhlah menjadi tidak fokus
terjadi langsung antara guru dan siswa penolong siswa dalam proses
serta insensitasnya dikarenakan proses dalam belajar, dan bisa
sangat akrab belajar tak lagi tatap membawanya,dikare saja interaksi
dikarenakan muka secara nakan, buku yang sosial
langsung bertatap langsung, sehingga akan datang dengan masyarakat
muka. Jika siswa komunikasi antara buku yang dulu berkurang, dan
mempunyai guru dan siswa sangat berbeda. Jika masyarakat
sebuah terdapat jeda yang dulu sangatlah tidak lagi peduli
pertanyaan, maka diantaranya.serta berat sehingga siswa antara satu
siswa bisa bergantung pada satu akan malas sama lain.
bertanya kepada hal. membawanya, di
guru secara masa yang akan
langsung tanpa datang buku sangat
menunggu sebuah simpel dan gampang
koneksi seperti di dibawa kemanapun
pembelajaran serta saat ingin
masa yang akan mencari informasi di
datang dalam buku, lebih
mudah. dengan
kemajuan teknologi
tersebut, bisa saja
proses belajar

13
mengajar memiliki
waktu yang fleksibel
dan informasi bisa
dicari dengan cepat

14
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. sangat penting perannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan
merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan
lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program
kerja yang lebih konkrit. Perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-
unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal
yaitu peluang dan ancaman

B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka
penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau
penyempurnaan makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang
belum tentu sempurna.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akdon.2007. Strategic Management For Educational Management (Manaj


emen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung : Alfabeta.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31
maret 2010.
Andesit. http://id.wikipedia.org/wiki/andesit. (diakses tanggal 12 Januari 203
pukul 18.42 WIB).
Arafah dan Sismanto. 20013. Permaslahan perusahaan dalam analisis swot,
menganalisis kekuatan,kelemahan,kesempatan daan ancaman. kalianda :
Proceedings Himpunan ana.
Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus
Bisnis, http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009.
anonym, 2008. Analisis SWOT, http://one.indoskripsi.com/, 20-10-2009.

16
17

Anda mungkin juga menyukai