Anda di halaman 1dari 6

Hasil analis video sekolah dulu vs sekolah zaman

akan datang berdasarkan kerangka analisa


SWOT dalam rangka menghadapi era society 5.0

Fanny Azizah Lubis


Reg E 2017
SWOT adalah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu projek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats).
Kekuatan (Strengths)
 Meningkatkan kemampuan untuk berpikir logis dan
bisa menyelesaikan masalah –masalah baru yang
belum pernah ada.
 menuntut setiap orang untuk berpikir kritis
 Menjadikan anak-anak kreatif untuk menciptakan
hal-hal baru yang berkualitas atau bernilai jual
tinggi.
 Dibekali keterampilan komunikasi yang handal agar
sanggup menyampaikan ide, pikiran,gagasan dengan
benar dan jelas melalui berbagai macam cara.
Termasuk bagaimana menggunakan berbagai media di
era digital ini.
Kelemahan (Weaknesses)
 Dimasa yang akan datang proses
pembelajaran antara siswa dan guru akan
sangat berkurang dalam hal interaksi sosial
karena di era 5.0 ini dituntut dengan adanya
digital yang sangat modern yang akhirnya
membuat siswa dan guru kurang dalam hal
komunikasi .
Peluang (Opportunitie)
 Banyak bidang pekerjaan baru yang muncul di era 5.0
ini.
 pada proses pembelajaran masa yang akan datang
dalam hal buku sungguhlah menjadi penolong siswa
dalam membawanya,dikarenakan, buku yang akan
datang dengan buku yang dulu sangat berbeda. Jika
yang dulu sangatlah berat sehingga siswa akan malas
membawanya, di masa yang akan datang buku sangat
simpel dan gampang dibawa kemanapun serta saat
ingin mencari informasi di dalam buku, lebih mudah.
dengan kemajuan teknologi tersebut, bisa saja
proses belajar mengajar memiliki waktu yang
fleksibel dan informasi bisa dicari dengan cepat
Ancaman (Threats)
 Munculnya robot yang semakin cerdas akan
menggantikan peran manusia, sehingga
pekerjaan yang sudah bisa diselesaikan oleh
robot tidak akan membutuhkan peran manusia
lagi. Ancaman ini menuntut masyarakat harus
memiliki kemampuan ekstra, dimana hal ini
menjadi ujian bagi pendidikan Indonesia.
Apabila pemerintah gagal mengatasi pendidikan,
maka masyarakat Indonesia akan kalah saing
dengan robot. Tentu hal ini berdampak terhadap
angka pengangguran yang akan meningkat

Anda mungkin juga menyukai