Anda di halaman 1dari 8

ANNIDA NUUR AINI

(18170006)

KETERKAITAN ANDRAGOGI DENGAN PE


NGEMBANGAN SDM ERA REVOLUSI IN
DUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0
DOSEN PENGAMPU : JUNIERISSA MARPAUNG, S.Psi., M.Ps.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ERA REVOLUSI 4.0
Era Revolusi 4.0 adalah nama tren untuk otomasi dan pertu
karan data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencak
up sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan
dan komputasi negatif.
Era Revolusi 4.0 dan Andragogi
Bidang yang sangat terkait dengan kualitas sumber daya manusia
adalah pendidikan, Pilar pendidikan adalah pendidik/guru.

Karena adanya perkembangan zaman, pendidik perlu


meningkatkan kualitas supaya bisa menyiapkan generasi muda
yang sesuai dengan dunia kerja dan sosial abad 21.

Namun hal ini merupakan tantangan yang tidak mudah dilakukan


karena berkaitan dengan kemampuan guru menguasai
kompetensi abad 21 dan kemampuan guru menyelami kehidupan
generasi milenial.

Pembelajaran dengan pendekatan self-directed learning


merupakan ciri Andragogi sudah diterapkan dengan sentuhan
learning management system (LMS), yaitu guru belajar dari
sumber internet seutuhnya dengan bimbingan mentor seminimal
mungkin.
 Pemerintah sudah merintis program pelatihan berbasis digital dengan pendekatan
Andragogi. Dalam beberapa tahun ke depan, metode ini masih bisa diterapkan dan
dikembangkan menjadi self-determined learning (Heutagogi). Heutagogi adalah
pembelajaran dilihat sebagai sebuah proses yang ditentukan sendiri secara murni oleh
pembelajaran.

 Konsep Pedagogi masih didominasi peserta didik lebih banyak ditentukan dan diarahkan
pengajar. Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, konsep itu digeser menjadi Andragogi
dimana hubungan pengajar dan peserta didik bersifat timbal balik (pengajar tidak dominan
mengarahkan tapi sebagai fasilitator). Namun pada Era Revolusi 4.0, proses belajar tidak
cukup sampai di Andragogi tapi harus dikembangkan ke konsep Heutagogi dimana peserta
didik berperan dominan. Peserta didik diberi ruang dan waktu untuk menentukan apa dan
baagaimana belajar itu sambil memanfaatkan ledakan teknologi informasi di sekitarnya.

 Guru akan mengalami dampak langsung dari Era Revolusi 4.0 karena dalam dunia
pendidikan akan diciptakan perangkat-perangkat cerdas, media-media pembelajaran
modern, penyimpanan data secara awan (cloud storage) dan sebagainya. Hal ini dilakukan
supaya bisa menyajikan pembelajaran mkodern yang sesuai perkembangan zaman.
SOCIETY 5.0
Istilah ini diperkenalkan Pemerintah Jepang. Society 5.0 ata
u Masyarakat 5.0 merupakan dimana teknologi digital diapli
kasikan dan berpusat pada kehidupan manusia.

Dalam artikel Mayumi Fukuyama pada laman Japan Econo


mic Foundation, tujuan penerapan ini adalah untuk mewuju
dkan tempat dimana masyarakat dapat menikmati hidupnya
.
• Konsep Society 5.0 adalah hal alami yang pasti terjadi akibat munculnya
Revolusi Industri 4.0. Konsep Society 5.0 merupakan jawaban atas
tantangan yang muncul akibat Era Revolusi Industri 4.0 yang dibarengi
disrupsi yang ditandai dunia yang penuh gejolak, ketidakpastian,
kompleksitas dan ambiguitas.
1
• Di Society 5.0, manusia bisa menyelesaikan berbagai tantangan dan
permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di
Era Revolusi Industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala
sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam
jumlah besar) dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

• 3
Society 5.0 merupakan masa dimana masyarakat berpusat pada manusia
yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah
sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang
fisik. Society 5.0 akan menyeimbangakan pembangunan ekonomi dan
4
menyelesaikan masalah sosial.
Era Revolusi 4.0 dan Andragogi

 Di Society 5.0, pendidikan jelas akan mengalami perubahan


karena harus mengikuti perkembangan zaman.

 Kemungkinan siswa atau mahasiswa dalam kegiatan


pembelajarannya akan berdampingan dengan robot yang sudah
dirancang untuk menggantikan peran pendidik.

 Meski di Society 5.0 segalanya bisa menjadi lebih mudah,


namun untuk Indonesia perlu dilakukan banyak langkah untuk
menghadapinya. Khususnya segi SDM-nya yang bertindak
sebagai pengajar, harus memiliki keterampilan di bidang digital
dan mampu berfikir kreatif.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai