Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL

Proposal karya tulis makalah ini di susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran sosiologi yang di ampu oleh:

Suci hariang kencang s.pd.

Oleh :

Fahran auradi

SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI

Jalan Ciaul Baru No. 21 RT 01/ RW 07, Subangjaya, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43116, Indonesia
Telp. (0266) 221453 Fax. (0266) 233472

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal yang berjudul peran orang tua dalam mendidik anak di
era digital dengan lancar dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suci hariang kencana, S. Pd., selaku guru
mata pelajaran sosiologi.

Penelitian proposal ini bertujuan untuk mendeskripsikan orang tua yang mendidik anaknya pada era
digital Berbagai upaya telah dilakukan dalam merampungkan proposal. Selain itu, semoga makalah ini
dapat dijadikan sumber bacaan dan sumber rujukan yang baik dan benar bagi para pembacanya.

Namun, peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna memperbaiki kekurangan dalam proposal ini sehingga dapat
memberikan kontribusi yang optimal pada penelitian yang akan datang.

Sukabumi, Febuari 2024

Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A.latar belakang penelitian
Pada zaman dulu, komputer adalah benda asing yang hanya bisa dijalankan segelintir ahli, tapi sekarang
komputer merupakan benda populer yang bisa dijalankan oleh banyak kalangan baik tua ataupun muda.
Teknologi digital adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja atau struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan seseorang.
Bisa di sebut bahawa teknologi digital berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial. Zaman
sekarang ini manusia khususnya anak-anak sedang memasuki “revolusi digital”. Anak-anak tumbuh
bersama perangkat teknologi digital atau gadget dalam genggaman, aktifitas keseharian lekat dengan
internet serta teknologi informasi lainnya. Anak-anak aktif berkomunikasi dan berinteraksi melalui media
sosial dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sana.
Demikianlah teknologi digital dan informasi telah berkembang sedemikian cepat. Seiring dengan itu
beragam smartphone atau gadget seperti ipad, iphone, blackberry dan sebagainya dapat dengan mudah
ditemukan dalam genggaman anak-anak usia SD bahkan balita. Dengan kata lain, saat ini gadget sudah
menjadi sahabat anak. Dengan gadget anak dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet
untuk menunjang kegiatan belajar dan aktivitas lainnya. Selain itu juga dapat dengan cepat mempelajari
beragam fitur dan aplikasi yang tersedia dan menambah sendiri sesuai keinginan dan kebutuhan. Oleh
karena itu generasi digital mendapat sebutan anak-anak multitasking.
Banyak anak-anak saat ini ketika mengerjakan tugas sekolah di warnet atau dengan perangkat teknologi
yang di miliki, sembari mendownload lagu, film atau game. Kemudian menulis status, memberi komentar
atau chatting di jejaring sosial dengan bermain game atau mendengarkan musik bahkan streaming siaran
radio atau televisi. Bagi generasi digital ini sangatlah menyenangkan mengerjakan banyak kegiatan dalam
satu waktu sambil terhubung secara online dengan banyak teman. Sehingga terkesan belajar menjadi tidak
fokus dikarenakan mereka ingin kegiatan belajar yang menyenangkan.
Selain multitasking anak-anak dan remaja di era digital ini punya kecenderungan lebih terbuka dalam
berbagi informasi pribadi di dunia maya. Anak-anak banyak memiliki teman baru dan di antaranya mudah
percaya dengan orang yang baru dikenalnya lewat jejaring sosial. Maka tak heran bila ada di antaranya
yang menjadi korban penipuan, pelecehan dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan oleh teman
“maya”nya.
Dengan demikian tantangan yang dihadapi para orang tua sangatlah berat. Diperlukan pengawasan orang
tua terhadap aktivitas berinternet anak. Orang tua dituntut untuk sadar teknologi, melek media, dan jika
membelikan gadget untuk anak perlu memberikan edukasi yang cukup mengenai manfaat dan dampak
buruknya. Serta mengetahui usia yang tepat anak membutuhkan gadget. Pastikan anak mampu
bertanggung jawab terlebih dahulu

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah pengaruh perkembangan era digital bagi anak-anak?
2.apa sajakah tantangan orang tua membesarkan anak di era digital?
3.Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di era digital?

C.TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk mengetahui peran pendampingan orang tua secara aktif dalam penggunaan gawai pada anak usia
dini
2.Untuk mengetahui peran pendampingan orang tua secara terbatas dalam penggunaan gawai pada anak
usia dini
3.Untuk mengetahui peran pendampingan orang tua secara bersama dalam penggunaan gawai pada anak
usia dini

BAB II
1.Pengaruh Perkembangan Era Digital bagi Anak-anak
Zaman sekarang ini mau tidak mau kita sedang memasuki “revolusi digital”. Sebaliknya era kertas sudah
memasuki babak akhirnya. Pornograpi tidak hanya bisa ditemukan di internet, TV, CD dan DVD. Komik-
komik jepang ada yang betul-betul porno bahkan handphone pun tak kalah dahsyatnya. Keadaan memang
mencemaskan dan membuat para orang tua geram dan khawatir.
Muthmainnah (2012) mengatakan “target utama industri pornografi adalah anak laki-laki usia 4-6 tahun.
Tujuannya adalah agar mereka menjadi target masa depan pasar pornografi. Membiarkan anak hidup
sendiri dalam era digital tanpa bimbingan sama halnya melepas anak di kandang macan. Solusinya
jelaskan dampak negative era digital terhadap anak dengan cara tanamkan pondasi agama yang kuat
terhadap anak, berikan alternative permainan yang lebih menantang, luangkan waktu untuk beraktivitas
dengan anak dan buatlah hidup mereka lebih bermakna”.
Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar
terhadap apa yang belum diketahuinya. Sekarang perkembangan teknologi semakin pesat, dimana banyak
anak-anak lebih menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone,
tablet ataupun ipad. Hal ini memiliki sisi positif dan negatif terhadap anak.
Dampak positif:
Anak-anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program mengetahi dasar
membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Saat ini perangkat pendidikan juga diramu
dengan unsur hiburan (entertaiment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin tertarik untuk
belajar.
Dapat menjadi solusi bagi para o Kirang tua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.
Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak wawasan dan ilmu tambahan lewat internet.
Dengan kemajuan teknologi pada dunia internet, anak dapat mengenal dan menjalin komunikasi dengan
banyak orang dari berbagai belahan dunia.
Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang baik untuk
perkembangan kreatifitas anak.
Dampak negatif:
Anti sosial
Kehadiran teknologi membuat mereka menjauhi pergaulan secara langsung dan hal ini akan memberi
peluang terhadap gejala gangguan kepribadian “Anti sosial” untuk berkembang.
Kurang empati
Teknologi membuat anak jarang mengolah perasaan nya terhadap kesulitan orang lain. Hal ini tentu akan
melahirkan sebuah pribadi yang angkuh dan sombong
Antipati lingkungan/alam
Kurang berinteraksi dengan alam membuat anak tidak sadar lingkungan. Padahal mereka adalah generasi
yang harus melestarikan alam dan lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia, apalagi eksploitasi
alam semakin merajalela.
Perilaku konsumtif
Teknologi yang berkembang pesat dengan tambahan fitur-fitur yang semakin canggih, membuat anak
selalu menuntut pembaruan gadget dan tidak pernah puas akan gadget yang di milikinya.
Krisis akhlak & moral
Canggih nya teknologi membuat anak bisa mengakses apa saja termasuk pornografi dan berita kriminal
yang akan menjadi acuan tindakan kriminal sebagai solusi pemecahan masalah. Ini di sebabkan proses
‘meniru’ pada anak sangat tinggi.

2.Tantangan Orang Tua Membesarkan Anak di Era Digital


Seperti yang dilansir dari vemale.com, ada beberapa hal yang akan dialami anak-anak yang tumbuh di era
digital ini. Dan orang tua, perlu mengetahui tantangan besar yang harus di hadapi saat membesarkan anak
di era digital yang semakin mengglobal ini.
Apa yang dilakukan orang tua akan sangat berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Anak
berkembang juga tergantung pada perilaku dan sikap orang tua. Akan tetapi, banyak orang tua saat ini
yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget yang dimiliki. Sehingga waktu yang tersisa
untuk anak-anak jadi semakin sedikit. Anak-anak pun jadi kesulitan untuk belajar melalui interaksi
langsung dengan orang tuanya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Schugars dari West Chester University mengungkapkan bahwa
pemahaman membaca anak-anak bisa terpengaruh. Penelitian mereka memperlihatkan bahwa anak-anak
yang membaca buku cetak memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya
menggunakan buku eletronik (e-book). Salah satu penyebabnya adalah ketika membaca buku elektronik,
perhatian anak-anak lebih terfokus pada fitur visual dan bukan pada teks bacaan. Jadi kemampuan
membaca anak-anak bisa menurun.
Di era digital dan internet yang makin mudah diakses, waktu anak-anak bisa dihabiskan hanya di dunia
maya saja. Belum lagi dengan makin banyaknya permainan online yang bisa dimainkan kapan saja. Tapi
permainan tersebut akan sulit menghadirkan interaksi manusia langsung yang biasa kita dapatkan jika
memainkan permainan tradisional. Memainkan permainan tradisional bersama-sama ternyata memiliki
banyak sekali manfaat. Beberapa diantaranya, antara lain anak-anak bisa belajar kosakata, menghitung,
membaca, dan bahkan matematika, anak-anak juga bisa belajar arti menang dan kalah, anak-anak dapat
membangun kepercayaan dirinya, kemampuan untuk konsentrasi dan fokus juga bisa meningkat.
Orang tua harus berhati-hati agar anak-anak tidak kecanduan internet. Orang tua harus meluangkan waktu
untuk mendampingi anak-anaknya ketika mereka mengakses dunia maya. Banyak situs yang kurang
sesuai untuk anak-anak. Selain itu, orang tua juga sudah harus bisa memberikan pendidikan dan
pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat sejak dini kepada anak-anaknya.Banyak kemudahan
yang kita dapatkan di era digital ini. Tapi tantangan baru pun akan terus bermunculan.

Anda mungkin juga menyukai