Anda di halaman 1dari 16

Dapatkan semua fasilitas lengkap dengan Membership!

Jadi Member

Membership
Karya
Artikel
Masuk Daftar

Diterbitkan 10 Mar 2023

Media Pembelajaran Paling Efektif untuk Gen Z, Guru Wajib Simak!

Media pembelajaran zaman dahulu sudah tidak relevan lagi untuk generasi Z. Lantas, media
seperti apa yang efektif untuk mereka? Mari simak artikel ini!

Metode Mengajar

Thoriq Rizqi Azhar

Kunjungi Profile
3825x
Bagikan
Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu ajar yang memiliki tujuan untuk mempermudah
pemahaman terhadap suatu materi. Sebagai guru, Bapak/Ibu pasti setuju bahwa media
pembelajaran dapat membantu mempermudah proses pembelajaran di kelas, bukan? Anda
pasti sudah sangat dekat dengan media pembelajaran seperti buku paket, video edukatif, dan
powerpoint. Namun, tahukan Bapak/Ibu bahwa masih banyak media pembelajaran
‘terbarukan’ lainnya yang dapat Anda terapkan dalam pembelajaran.

Seiring berkembangnya zaman, Anda harus menyesuaikan media pembelajaran yang dekat
dengan siswa. Hal tersebut bertujuan agar mereka bisa memahami materi dengan efektif dan
juga menyenangkan. Selain itu, menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
generasi siswa dapat membuat mereka memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah.

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih lanjut, tahukah Bapak/Ibu bahwa generasi siswa
di era digitalisasi ini dikenal dengan Generasi Z atau istilah kerennya adalah Gen Z (baca:
Gen zi). Generasi ini hidup dan tumbuh bersama internet, sehingga hampir setiap hal yang
mereka pelajari bersumber dari sana. Kemajuan teknologi telah membersamai dan membantu
mereka dalam segala aktivitas sehari-hari baik belajar, bermain game, dan bersosialisasi.
Kedekatan dengan teknologi itulah yang membuat mereka mulai tidak terbiasa dengan
sesuatu yang ‘konvensional’. Salah satu bentuk ‘yang konvensional’ tersebut adalah kegiatan
belajar-mengajar menggunakan papan tulis di dalam kelas.

Bapak/Ibu pasti pernah melihat siswa yang mengantuk dan tidak fokus memperhatikan papan
tulis saat kegiatan belajar mengejar di kelas bukan?

Apabila iya, bisa jadi itu disebabkan karena mereka bosan dengan media pembelajaran yang
Bapak/Ibu gunakan atau mereka tidak bisa melihat kegunaan ilmu itu di dunia nyata. Selain
itu, metode pembelajaran konvensional juga cenderung satu arah sehingga suasana kelas
menjadi monoton dan membosankan. Oleh karena itu, perlu ada perubahan media
pembelajaran yang Anda gunakan untuk mengajar mereka. Lalu media seperti apa yang
disukai mereka, para Gen Z tersebut? Yuk simak sampai akhir ya!

Macam Macam Media Pembelajaran


Saat ini, pendidikan di Indonesia sudah mulai menerapkan beberapa media pembelajaran
seperti media visual audio, media digital, dan media internet. Berikut kami uraikan untuk
membantu pemahaman Anda.

Macam-macam media pembelajaran (sumber: Pexels.com)

1. Media Visual Audio

Media ini memanfaatkan indera penglihatan dan pendengaran siswa untuk belajar.
Keunggulan dari media ini adalah dapat menggambarkan materi dengan lebih jelas dan
membuat suatu materi lebih mudah diingat. Contohnya alat peraga, mengamati alam sekitar
langsung, televisi, dan video.

2. Media Digital

Media ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menggambarkan materi yang sulit
digambarkan atau hanya teori semata. Hal seperti ini tentu sering ditemukan di fenomena
fisika, dimana banyak teori fisika yang hanya bekerja pada kondisi ideal (bukan kondisi real).
Media ini sudah sangat umum digunakan di perkotaan. Contoh media jenis ini adalah video
animasi, powerpoint, dan aplikasi simulasi.

3. Media Internet

Media ini memanfaatkan internet untuk mencari dan menganalisis materi pelajaran. Media ini
semakin populer karena siswa dapat melihat secara langsung kegunaan dari ilmu yang
diberikan oleh Bapak/ibu. Contohnya Google, Zoom Meeting, website media berita, dan
banyak lainnya.

Perkembangan Zaman Mendorong Perubahan


Pada zaman dahulu, mungkin media terbaik untuk belajar adalah buku. Para siswa yang ingin
mencari ilmu harus datang ke banyak perpustakaan hanya untuk mencari satu materi saja.
Mungkin ini dialami oleh teman atau Bapak/Ibu sendiri. Tugas-tugas yang diberikan oleh
guru zaman itu berkaitan erat dengan media cetak. Misalnya saja mading (majalah dinding)
dan kliping. Siswa diminta mencari koran dan majalah kemudian ditempel dan disatukan
menjadi kliping.

Zaman kemudian berubah, dimana televisi sudah ada di mayoritas rumah setiap orang.
Lambat laun, tugas-tugas yang diberikan di sekolah kepada siswa pun berubah. Bapak/Ibu
pernah tidak mengalami zaman dimana sebagai siswa, kita diberikan tugas merangkum berita
yang ditayangkan di televisi?

Pembelajaran kelas zaman dahulu (sumber: Pexels.com)

Saat ini, zaman mulai beralih dari yang konvensional ke zaman internet. Zaman saat ini lekat
sekali dengan anak Generasi Z. Terlepas dari pro dan kontranya, hampir setiap siswa generasi
Z di Indonesia sudah memiliki akses ke internet. Sehingga suka tidak suka, Bapak/Ibu juga
harus menyesuaikan perkembangan zaman karena pola belajar siswa generasi ini berbeda dari
generasi sebelumnya.

Internet memberikan berbagai macam kemudahan kepada siswa untuk berkembang. Bahkan,
mereka dapat mempelajari materi sebelum guru mengajarkannya di kelas. Selain itu, melalui
internet mereka juga bisa melihat animasi yang keren untuk menjelaskan materi tertentu
dengan lebih mudah. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik, Anda harus segera bergerak
dan mengambil langkah nyata agar memudahkan siswa dalam pembelajaran. Anda harus
menjadi fasilitator terbaik, ternyaman, dan teraman bagi mereka agar dapat menunjang
berbagai potensi luar biasa yang mereka miliki. Menjadi guru milineal dan kekinian akan
mempermudah Anda memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Pemahaman itulah
yang dapat Anda gunakan sebagai media evaluasi diri dalam menentukan strategi
pembelajaran terbaik bagi mereka.

Media pembelajaran terbaik untuk gen z (sumber: Pexels.com)

Media Pembelajaran Terbaik dan Contoh Penerapannya


untuk Gen Z
Tenang saja Bapak/ibu, kami akan sajikan media seperti apa yang disukai oleh siswa Gen Z
beserta contoh penerapannya. Dengan begitu, materi pelajaran bisa Bapak/Ibu sampaikan
dengan efektif tapi dianggap seru oleh siswa. Yuk simak dibawah ini!

Media Sosial: Instagram, Tiktok, dan Youtube

Media sosial tumbuh bersama anak generasi Z, sehingga dapat dikatakan bahwa media sosial
sudah mendarah daging bagi mereka. Bahkan, sebagian keputusan hidup yang diambil oleh
para siswa itu berasal dari media sosial, lho!

Memang benar Bapak/Ibu, media sosial itu banyak juga buruknya bagi mereka. Namun,
nyatanya banyak juga ilmu yang bisa para siswa dapatkan disana, baik itu ilmu yang baik
ataupun ilmu yang buruk. Menurut penelitian oleh Pujiono (2021), media sosial adalah media
yang sangat relevan untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.

Bayangkan kalau Bapak/Ibu memanfaatkan media sosial ini untuk dijadikan sebagai studi
kasus di pembelajaran kelas. Para siswa pasti akan mendapatkan ilmu yang benar sekaligus
terbentuk pola pikir yang tepat dalam menanggapi kejadian nyata yang tersebar di media
sosial.
Contoh ide studi kasus di media sosial yang bisa Bapak/Ibu gunakan antara lain:

1. Membahas struktur kalimat bahasa Indonesia/bahasa Inggris dari konten dan


komentar yang ada di Instagram atau TikTok
2. Melihat fenomena alam yang terjadi kemudian menganalisis penyebab dan
pencegahannya
3. Melihat fenomena kimia yang ada di YouTube lalu membahasnya
4. Membahas penyakit langka manusia. Contohnya, banyak konten kreator yang
memiliki penyakit langka tapi bisa memotivasi orang lain. Bapak/ibu bisa
menunjukkan dan membahas penyakit ini dari sudut pandang biologi sekaligus bisa
memotivasi siswa bahwa dengan kekurangan pun seseorang itu bisa sukses.
5. Membedah contoh karya seni/tulis yang ada di sosial media seperti puisi, lukisan,
pantun, dan drama singkat. Berbeda dengan karya seni/tulis yang beredar di Google,
karya seni/tulis yang ada di sosial media itu orisinal dan lebih baru. Sehingga
kemampuan menganalisis dan berpikir kritis siswa bisa benar-benar diasah.
6. Menganalisis hewan-hewan yang ada di sosial media, misalnya pada awal tahun 2023
sedang ramai diperbincangkan hewan Capybara. Siswa bisa diminta untuk
membahasnya dari sudut pandang biologi.
7. Mengenalkan edukasi seksual terutama berkaitan mana yang baik dan buruk. Hal ini
penting juga Bapak/Ibu lakukan karena sangat banyak konten edukasi seksual yang
menyesatkan. Jika bukan guru, maka siapa lagi?
8. Belajar listening bahasa asing. Dengan sering mendengarkan bagaimana native
speaker berbicara, para siswa akan semakin ahli dalam menangkap pesan dalam
bahasa asing.

Media sosial ini juga bisa Bapak/Ibu manfaatkan sebagai media untuk membangun
kepercayaan diri siswa. Misalnya saja saat Bapak/Ibu mengajar kelas musik atau seni budaya,
para siswa diminta untuk mengunggah/upload hasil karya mereka ke media sosial. Secara
perlahan, personal branding mereka mulai terbangun sejak dini dan kepercayaan diri mereka
juga meningkat. Selain itu, dengan melakukan kegiatan ini Bapak/Ibu mengajarkan juga
bagaimana cara menggunakan media sosial dengan tepat, yaitu untuk menghasilkan karya.

Aplikasi Berbasis Game

Sebagai generasi Z yang sangat dekat dengan teknologi dan internet, jangan heran bahwa
video game sangat disukai oleh mereka. Sudah banyak siswa generasi Z yang mengaku
mereka belajar bahasa inggris dari game 'lho, Bapak/ibu! Tantangan/tugas yang diberikan
oleh game memang sangat seru dan memicu jiwa kompetitif para siswa generasi Z.
Pertanyaannya, apakah bisa guru menggunakan media berbentuk game sebagai media
pembelajaran?

Jawabannya iya! Sangat banyak aplikasi yang menawarkan fitur seperti itu, Bapak/Ibu.

Ada banyak aplikasi pembelajaran berbasi permainan yang dapat Anda gunakan seperti
Quizizz dan Kahoot. Pada aplikasi tersebut, Bapak/Ibu bisa membuat soal-soal yang telihat
membosankan di mata para siswa menjadi menarik dan memicu kompetisi diantara mereka.
Di aplikasi-aplikasi ini, para siswa akan berebut untuk menjawab satu-per-satu soal yang
Bapak/Ibu buat, dan saat itu juga siswa yang paling cepat menjawab akan mendapatkan skor
paling besar. Pada akhir sesi game, siswa yang mendapatkan poin paling besar akan
ditampilkan sebagai ranking 1, rangking 2, dan ranking 3. Adanya fitur power-up juga
membuat aplikasi-aplikasi ini semakin mirip dengan video game asik yang mereka mainkan
di rumah.

Bapak/Ibu penasaran dengan nama aplikasinya? Dua aplikasi yang paling populer saat ini
adalah Quizizz dan Kahoot.

Bapak/Ibu khawatir tidak bisa mengatur aplikasinya? Tenang saja, aplikasi ini sangat mudah
diatur oleh semua usia. Bagi Bapak/Ibu yang ingin mengetahui bagaimana cara menggunakan
Quizizz , kami sudah buatkan artikelnya spesial untuk Anda. Klik disini ya!

Baca Juga: Cerdas dan Inovatif Menggunakan Kahoot

Kesimpulan
Perkembangan zaman dan hadirnya Kurikulum Merdeka menuntut anak Generasi Z untuk
berpikir jauh lebih kritis, apalagi dengan kehadiran internet di hidup mereka sejak dini.
Sebagai tenaga pendidik, Bapak/Ibu mau tidak mau harus menyesuaikan perkembangan ini
agar pelajaran bisa mereka terima dengan efektif. Kami Guru Inovatif.id hadir untuk
membantu Bapak/Ibu dan semua guru di Indonesia untuk meningkatkan skill Anda sebagai
pendidik generasi maju Indonesia.

Penulis: Thoriq Rizqi Azhar


Penyunting: Yandi Chidlir

Artikel Sebelumnya

Pendekatan Konvensional di SD Kelas Satu


Artikel Selanjutnya

Strategi Pembelajaran pada Multiple Intelligence

3 Suka

1 Komentar

0 Dibagikan
Komentar (1)

Andarias Andarias

Mar 20, 2023

Trimakasih pencerahannya
Buat Akun Gratis di Guru Inovatif

Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan
sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.

Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait
Metode Mengajar

Rahasia Ulangan lebih Menyenangkan

kecemasan siswa terhadap ulanganBagi siswa, nilai hasil ulangan harian dapat digunakan
untuk mengetahui kemajuan belajarnya, menjadi pendorong agar lebih giat belajar, dan untuk
mengetahui apakah cara belajar yang sudah dilakukannya tepat atau belum, namun sangat
banyak pula siswa yang merasa terbe

NAIMULLOH

May 29, 2023


3 min

Metode Mengajar

Belajar Menyenangkan dengan Metode CAS dalam Kurikulum Merdeka

Artikel ini berisi mengenai proses pembelajaran menyenangkan yang berpihak pada murid.
Pada kurikulum Merdeka diperlukan inovasi dan kreativitas guru dalam memberikan
pembelajaran yang menyenangkan.

DEWI EKASARI, M. Pd.

May 29, 2023


2 min

Metode Mengajar

APLIKASI DUGEM PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

Memposisikan guru penggerak sebagai seorang tokoh pemimpin dalam perubahan


pembelajaran adalah motivasi saya untuk terus bergerak, tergerak, dan
menggerakkan. Perubahan pada hakikatnya bersifat abadi dan terus berlangsung sesuai
perkembangan zaman. Begitupula dengan dunia pendidikan, dimana peserta didik menjadi
teman interaksi membuat guru juga harus mampu mengimbangi perkembangan anak didiknya
agar tidak ditinggal atau dipanggil Guru Kudet (Guru Kurang Up To Date). Harapannya
adalah menjadi seorang guru yang selalu Up To Date, yaitu guru kekinian yang selalu belajar
untuk kreatif dan berinovasi melakukan gerakan perubahan di dunia pendidikan terutama
di sekolah kami mengajar. Berlatar belakang kondisi inilah, kami mencoba menawarkan satu
aplikasi DUGEM (Dunia Game) yang bisa diterapkan dalam pembelajaran Sosiologi
ANNA RUSMIYATI, S. Sos

Jun 30, 2022

3 min

Metode Mengajar

Pendidikan Anak Usia Dini di New Zealand


Pendidikan Anak Usia Dini di New Zealand – Salam guru inovatif! Pendidikan anak usia dini
sangat berpengaruh ke bagaimana tumbuh kembang anak ketika besar nantinya, entah
bagaimana fisik namun yang terpenting adalah bagaimana tumbuih kembang perilaku dan
sifatnya.

Redaksi Guru Inovatif

Mar 31, 2022

1 min

Metode Mengajar
Kuak Rahasia Metode Pembelajaran Terbaru yang Membuat Siswa Terlibat Aktif dan Paham
Lebih Dalam! Temukan Keajaiban Inquiry-Based Learning dalam Pendidikan Modern!

Jelajahi metode pembelajaran yang inovatif dan memberdayakan, yaitu Inquiry-Based


Learning. Dengan menempatkan siswa sebagai agen aktif dalam pembelajaran, artikel ini
mengungkap prinsip dasar, manfaat, dan langkah-langkah implementasi metode ini.

Redaksi Guru Inovatif

Jun 09, 2023

3 min
Metode Mengajar

Pembelajaran yang Mengguncang: Mengungkap Keajaiban Metode Socratic untuk Pemikiran


Kritis!

Temukan kekuatan metode Socratic dalam pembelajaran yang mendorong pemikiran kritis
dan pemahaman mendalam. Pelajari latar belakang, keuntungan, dan tantangan metode ini
dalam mengajar. Tingkatkan kualitas pembelajaran dengan metode Socratic yang melibatkan
peserta didik secara aktif.

Redaksi Guru Inovatif


Jun 20, 2023

3 min

GuruInovatif.id adalah Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru. Bangun


keterampilan mengajar dengan kursus, webinar, dan sertifikat.

Tentang

Profil Perusahaan Kontak Karir Syarat Ketentuan Kebijakan Privacy

Tutorial

Bantuan Cara Pembayaran Cara Dapat Sertifikat Verifikasi Sertifikat Verifikasi Invoice

Produk

Kursus Online Event Premium Karya Loker Guru Semua Sertifikat

Mitra

Kolaborasi CSR Jadi Kreator Jadi Trainer Affiliasi/Reseller

Copyright © 2023. GuruInovatif.id. All rights reserved. Guru Inovatif untuk pendidikan
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai