Jadi Member
Membership
Karya
Artikel
Masuk Daftar
Media pembelajaran zaman dahulu sudah tidak relevan lagi untuk generasi Z. Lantas, media
seperti apa yang efektif untuk mereka? Mari simak artikel ini!
Metode Mengajar
Kunjungi Profile
3825x
Bagikan
Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu ajar yang memiliki tujuan untuk mempermudah
pemahaman terhadap suatu materi. Sebagai guru, Bapak/Ibu pasti setuju bahwa media
pembelajaran dapat membantu mempermudah proses pembelajaran di kelas, bukan? Anda
pasti sudah sangat dekat dengan media pembelajaran seperti buku paket, video edukatif, dan
powerpoint. Namun, tahukan Bapak/Ibu bahwa masih banyak media pembelajaran
‘terbarukan’ lainnya yang dapat Anda terapkan dalam pembelajaran.
Seiring berkembangnya zaman, Anda harus menyesuaikan media pembelajaran yang dekat
dengan siswa. Hal tersebut bertujuan agar mereka bisa memahami materi dengan efektif dan
juga menyenangkan. Selain itu, menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
generasi siswa dapat membuat mereka memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah.
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih lanjut, tahukah Bapak/Ibu bahwa generasi siswa
di era digitalisasi ini dikenal dengan Generasi Z atau istilah kerennya adalah Gen Z (baca:
Gen zi). Generasi ini hidup dan tumbuh bersama internet, sehingga hampir setiap hal yang
mereka pelajari bersumber dari sana. Kemajuan teknologi telah membersamai dan membantu
mereka dalam segala aktivitas sehari-hari baik belajar, bermain game, dan bersosialisasi.
Kedekatan dengan teknologi itulah yang membuat mereka mulai tidak terbiasa dengan
sesuatu yang ‘konvensional’. Salah satu bentuk ‘yang konvensional’ tersebut adalah kegiatan
belajar-mengajar menggunakan papan tulis di dalam kelas.
Bapak/Ibu pasti pernah melihat siswa yang mengantuk dan tidak fokus memperhatikan papan
tulis saat kegiatan belajar mengejar di kelas bukan?
Apabila iya, bisa jadi itu disebabkan karena mereka bosan dengan media pembelajaran yang
Bapak/Ibu gunakan atau mereka tidak bisa melihat kegunaan ilmu itu di dunia nyata. Selain
itu, metode pembelajaran konvensional juga cenderung satu arah sehingga suasana kelas
menjadi monoton dan membosankan. Oleh karena itu, perlu ada perubahan media
pembelajaran yang Anda gunakan untuk mengajar mereka. Lalu media seperti apa yang
disukai mereka, para Gen Z tersebut? Yuk simak sampai akhir ya!
Media ini memanfaatkan indera penglihatan dan pendengaran siswa untuk belajar.
Keunggulan dari media ini adalah dapat menggambarkan materi dengan lebih jelas dan
membuat suatu materi lebih mudah diingat. Contohnya alat peraga, mengamati alam sekitar
langsung, televisi, dan video.
2. Media Digital
Media ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menggambarkan materi yang sulit
digambarkan atau hanya teori semata. Hal seperti ini tentu sering ditemukan di fenomena
fisika, dimana banyak teori fisika yang hanya bekerja pada kondisi ideal (bukan kondisi real).
Media ini sudah sangat umum digunakan di perkotaan. Contoh media jenis ini adalah video
animasi, powerpoint, dan aplikasi simulasi.
3. Media Internet
Media ini memanfaatkan internet untuk mencari dan menganalisis materi pelajaran. Media ini
semakin populer karena siswa dapat melihat secara langsung kegunaan dari ilmu yang
diberikan oleh Bapak/ibu. Contohnya Google, Zoom Meeting, website media berita, dan
banyak lainnya.
Zaman kemudian berubah, dimana televisi sudah ada di mayoritas rumah setiap orang.
Lambat laun, tugas-tugas yang diberikan di sekolah kepada siswa pun berubah. Bapak/Ibu
pernah tidak mengalami zaman dimana sebagai siswa, kita diberikan tugas merangkum berita
yang ditayangkan di televisi?
Saat ini, zaman mulai beralih dari yang konvensional ke zaman internet. Zaman saat ini lekat
sekali dengan anak Generasi Z. Terlepas dari pro dan kontranya, hampir setiap siswa generasi
Z di Indonesia sudah memiliki akses ke internet. Sehingga suka tidak suka, Bapak/Ibu juga
harus menyesuaikan perkembangan zaman karena pola belajar siswa generasi ini berbeda dari
generasi sebelumnya.
Internet memberikan berbagai macam kemudahan kepada siswa untuk berkembang. Bahkan,
mereka dapat mempelajari materi sebelum guru mengajarkannya di kelas. Selain itu, melalui
internet mereka juga bisa melihat animasi yang keren untuk menjelaskan materi tertentu
dengan lebih mudah. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik, Anda harus segera bergerak
dan mengambil langkah nyata agar memudahkan siswa dalam pembelajaran. Anda harus
menjadi fasilitator terbaik, ternyaman, dan teraman bagi mereka agar dapat menunjang
berbagai potensi luar biasa yang mereka miliki. Menjadi guru milineal dan kekinian akan
mempermudah Anda memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Pemahaman itulah
yang dapat Anda gunakan sebagai media evaluasi diri dalam menentukan strategi
pembelajaran terbaik bagi mereka.
Media sosial tumbuh bersama anak generasi Z, sehingga dapat dikatakan bahwa media sosial
sudah mendarah daging bagi mereka. Bahkan, sebagian keputusan hidup yang diambil oleh
para siswa itu berasal dari media sosial, lho!
Memang benar Bapak/Ibu, media sosial itu banyak juga buruknya bagi mereka. Namun,
nyatanya banyak juga ilmu yang bisa para siswa dapatkan disana, baik itu ilmu yang baik
ataupun ilmu yang buruk. Menurut penelitian oleh Pujiono (2021), media sosial adalah media
yang sangat relevan untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.
Bayangkan kalau Bapak/Ibu memanfaatkan media sosial ini untuk dijadikan sebagai studi
kasus di pembelajaran kelas. Para siswa pasti akan mendapatkan ilmu yang benar sekaligus
terbentuk pola pikir yang tepat dalam menanggapi kejadian nyata yang tersebar di media
sosial.
Contoh ide studi kasus di media sosial yang bisa Bapak/Ibu gunakan antara lain:
Media sosial ini juga bisa Bapak/Ibu manfaatkan sebagai media untuk membangun
kepercayaan diri siswa. Misalnya saja saat Bapak/Ibu mengajar kelas musik atau seni budaya,
para siswa diminta untuk mengunggah/upload hasil karya mereka ke media sosial. Secara
perlahan, personal branding mereka mulai terbangun sejak dini dan kepercayaan diri mereka
juga meningkat. Selain itu, dengan melakukan kegiatan ini Bapak/Ibu mengajarkan juga
bagaimana cara menggunakan media sosial dengan tepat, yaitu untuk menghasilkan karya.
Sebagai generasi Z yang sangat dekat dengan teknologi dan internet, jangan heran bahwa
video game sangat disukai oleh mereka. Sudah banyak siswa generasi Z yang mengaku
mereka belajar bahasa inggris dari game 'lho, Bapak/ibu! Tantangan/tugas yang diberikan
oleh game memang sangat seru dan memicu jiwa kompetitif para siswa generasi Z.
Pertanyaannya, apakah bisa guru menggunakan media berbentuk game sebagai media
pembelajaran?
Jawabannya iya! Sangat banyak aplikasi yang menawarkan fitur seperti itu, Bapak/Ibu.
Ada banyak aplikasi pembelajaran berbasi permainan yang dapat Anda gunakan seperti
Quizizz dan Kahoot. Pada aplikasi tersebut, Bapak/Ibu bisa membuat soal-soal yang telihat
membosankan di mata para siswa menjadi menarik dan memicu kompetisi diantara mereka.
Di aplikasi-aplikasi ini, para siswa akan berebut untuk menjawab satu-per-satu soal yang
Bapak/Ibu buat, dan saat itu juga siswa yang paling cepat menjawab akan mendapatkan skor
paling besar. Pada akhir sesi game, siswa yang mendapatkan poin paling besar akan
ditampilkan sebagai ranking 1, rangking 2, dan ranking 3. Adanya fitur power-up juga
membuat aplikasi-aplikasi ini semakin mirip dengan video game asik yang mereka mainkan
di rumah.
Bapak/Ibu penasaran dengan nama aplikasinya? Dua aplikasi yang paling populer saat ini
adalah Quizizz dan Kahoot.
Bapak/Ibu khawatir tidak bisa mengatur aplikasinya? Tenang saja, aplikasi ini sangat mudah
diatur oleh semua usia. Bagi Bapak/Ibu yang ingin mengetahui bagaimana cara menggunakan
Quizizz , kami sudah buatkan artikelnya spesial untuk Anda. Klik disini ya!
Kesimpulan
Perkembangan zaman dan hadirnya Kurikulum Merdeka menuntut anak Generasi Z untuk
berpikir jauh lebih kritis, apalagi dengan kehadiran internet di hidup mereka sejak dini.
Sebagai tenaga pendidik, Bapak/Ibu mau tidak mau harus menyesuaikan perkembangan ini
agar pelajaran bisa mereka terima dengan efektif. Kami Guru Inovatif.id hadir untuk
membantu Bapak/Ibu dan semua guru di Indonesia untuk meningkatkan skill Anda sebagai
pendidik generasi maju Indonesia.
Artikel Sebelumnya
3 Suka
1 Komentar
0 Dibagikan
Komentar (1)
Andarias Andarias
Trimakasih pencerahannya
Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan
sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Artikel Terkait
Metode Mengajar
kecemasan siswa terhadap ulanganBagi siswa, nilai hasil ulangan harian dapat digunakan
untuk mengetahui kemajuan belajarnya, menjadi pendorong agar lebih giat belajar, dan untuk
mengetahui apakah cara belajar yang sudah dilakukannya tepat atau belum, namun sangat
banyak pula siswa yang merasa terbe
NAIMULLOH
Metode Mengajar
Artikel ini berisi mengenai proses pembelajaran menyenangkan yang berpihak pada murid.
Pada kurikulum Merdeka diperlukan inovasi dan kreativitas guru dalam memberikan
pembelajaran yang menyenangkan.
Metode Mengajar
3 min
Metode Mengajar
1 min
Metode Mengajar
Kuak Rahasia Metode Pembelajaran Terbaru yang Membuat Siswa Terlibat Aktif dan Paham
Lebih Dalam! Temukan Keajaiban Inquiry-Based Learning dalam Pendidikan Modern!
3 min
Metode Mengajar
Temukan kekuatan metode Socratic dalam pembelajaran yang mendorong pemikiran kritis
dan pemahaman mendalam. Pelajari latar belakang, keuntungan, dan tantangan metode ini
dalam mengajar. Tingkatkan kualitas pembelajaran dengan metode Socratic yang melibatkan
peserta didik secara aktif.
3 min
Tentang
Tutorial
Bantuan Cara Pembayaran Cara Dapat Sertifikat Verifikasi Sertifikat Verifikasi Invoice
Produk
Mitra
Copyright © 2023. GuruInovatif.id. All rights reserved. Guru Inovatif untuk pendidikan
Indonesia