Anda di halaman 1dari 5

Hasil diskusi kelompok 5 kelas PGSD 3

PPG Prajabatan 2023


Anggota Kelompok :

1. Arisa Gempita
2. Belya Ulfa Dila
3. Marya Dalena
4. Reza Deananda
5. Yarmi

1. Peran teknologi dan media dalam pembelajaran

Media dan teknologi dapat membantu dalam belajar. Instruksi tergantung pada
kehadiran guru. Bahkan dalam situasi ini, media dapat digunakan oleh guru. Di sisi lain,
instruksi mungkin tidak memerlukan guru yang seringkali disebut belajar sendiri.
Teknologi dan media juga dapat digunakan secara efektif dalam situasi pendidikan
formal di mana seorang guru tidak tersedia atau bekerja sama dengan siswa lain. Media
sering “dikemas” untuk tujuan tersebut.Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
pemanfaatan teknologi dan pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Teknologi dan media memiliki peranan yang penting dalam belajar.Ketika
pembelajaran terpusat pada guru, teknologi dan media berperan dalam mendukung
penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika pembelajaran yang terpusat pada siswa,
siswa akan sebagai pengguna media dan pemanfaat teknologi dan media untuk
menyajikan hasil pemikiran, hasil penelitian dan lain sebagainya. Namun pada
umumnya, peranan penting teknologi dan media terjadi pada saat pembelajaran terpusat
pada guru.Salah satu peranan dari teknologi dan media adalah untuk melayani
perubahan lingkungan pembelajaran. Teknologi akan membantu dalam penyajian media
pembelajaran. Secara garis besar, peran teknologi dan media dalam belajar antara lain :

a. Sebagai Peran Tambahan

Teknologi dan media pembelajaran dalam proses belajar baik di sekolah maupun
dirumah memiliki peran yang trategis, salah satunya yaitu berperan sebagai tambahan.
Peran tambahan yang dimaksud yaitu menjadi alat pengajaran disamping dari metode
ceramah yang dilakukan oleh guru. Teknologi dan media tidak harus setiap saat ada
dalam proses pembelajaran, namun pemanfaatannya sangat ditunggu oleh siswa.
Teknologi seperti IT atau internet tidak mutlak digunakan sebagai sumber belajar,
namun hanya sebagai tambahan refrensi materi diluar media buku dan materi yang
diberikan oleh guru. Sama halnya dengan media, media berperan sebagai tambahan
apabila guru memerlukan suatu alat bantu untuk mentrasfer materi kepada siswa.

b. Sebagai Pelengkap

Teknologi dan media dikatakan berperan sebagai pelengkap dalam artian teknologi
sebagai pelengkap yang mendukung penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Media dikatakan pelengkap dalam hal melengkapi materi yang disampaikan oleh guru
dikelas. Teknologi seperti IT dan Internet dapat berperan dalam pencarian materi
tambahan untuk melengkapi materi yang disampaikan oleh guru, begitu pula dengan
media akan melengkapi materi-materi yang dikiranya kurang dalam buku.
c. Sebagai Pengganti

Teknologi dan media dikatakan perperan sebagai pengganti dalam artian, teknologi dan
media sebagai pengganti dalam kegiatan belajar jarak jauh.Dewasa ini pemanfaatan
teknologi dalam mempermudah kerja manusia mulai digalakkan. Dibeberapa sekolah
internasional dan Perguruan Tinggi menerapkan beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa
dipilih oleh peserta didik antara lain belajar secara konvensional atau tatap muka, belajar
dengan tatap muka yang diselingi lagi melalui internet bahkan ada yang menerapkan belajar
jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi dan media yang ada. Dalam hal ini, teknologi
dan media berperan sebagai pengganti keberadaan guru di dalam kelas. Guru dan peserta
didik dapat melakukan proses pembelajaran di tempat yang berbeda atau terpisah jarak yang
jauh dengan memanfaatkan teknologi internet atau skype. Peran pengganti juga dapat
dilihat pada saat guru menayangkan hasil wawancaranya, atau hasil rekaman argument
seorang tokoh atau ahli yang secara fisik tidak dapat hadir di kelas pada saat proses
pembelajaran. Teknologi dan media berperan sebagai pengganti fisik seseorang yang
diharapkan hadir dalam proses pembelajaran.

2. Langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan


menjadi guru profesional dan guru digital
Beberapa hal berikut merupakan syarat agar menjadi guru profesional di era digital saat
ini.

a. TERAMPIL MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK

Sebagai komponen utama pembelajaran, guru maupun calon guru di tuntut harus terampil
dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak
bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus
mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang sedang
disampaikan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu
menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual,
audio, maupun audio visual. Guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran
yang mudah digunakan, misalnya saja AssemblrEdu (AR), MilleaLab (VR), Canva,
maupun ClassPoint.
b. MAMPU MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL DALAM KONTEKS
PENDIDIKAN

Semakin banyaknya orang yang mengakses teknologi digital seperti internet, tentunya
semakin banyak pula situs maupun aplikasi yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran. Media sosial hampir di akses oleh setiap orang mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa, dengan begitu sebagai guru yang memiliki skill digital harus mampu
menafaatkan media sosial sebagai sarana edukasi yang menarik.
c. TERAMPIL MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG TIDAK
MEMBOSANKAN

Saat ini, peserta didik cenderung menggemari gadget karena mereka dapat menemukan
berbagai hal menarik di dalamnya. Sudah dapat dipastikan bahwa peserta didik lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk mengeksplor media sosial. Susana belajar di kelas yang
membosankan membuat anak cenderung menjadi pasif, dengan terciptanya suasana kelas
yang menaik dapat membuat peserta didik betah belajar di kelas. Misalnya menyelingi
pembelajaran dengan bermain game. Guru harus mampu menciptakan game- based
learning agar di samping belajar, peserta didik di latih untuk berfikir kritis dengan
game yang menyenangkan tersebut. Guru dapat mengembangkan multimedia
pembelajaran berbasis game secara mudah melalui platform Genially ini.
d. MAMPU BERBAHASA ASING

Di era sekarang, dunia menjadi serba digital dan semakin tak terbatas, guru di tuntut untuk
bisa berbahasa asing terutama bahasa internasional yang digunakan PBB. Perkembangan
global ini menjadikan guru harus beradaptasi dengan perkembangan global dalam konteks
pendidikan. Dengan begitu guru mampu mempelajari ilmu pengetahuan untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih beragam.

e. BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS SESAMA PENDIDIK

Selain keempat hal di atas, di era saat ini guru juga harus mampu berkolaborasi dengan
sesama pendidik dari berbagai wilayah Indonesia. Bahkan jika bisa, mereka juga dapat
berkolaborasi dengan sesama pendidik dari berbagai negara. Hal ini amat penting, untuk
menciptakan semangat dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas di era digital.
Semangat berkolaborasi juga dapat meningkatkan keterampilan digital guru, biasanya hal
ini didapat dari melakukan diskusi dan sharing bersama. Sebagai contoh, guru maupun
calon guru dapat bergabung dengan High Tech Teacher Indonesia yang merupakan forum
pendidik dan calon pendidik dalam mempelajari pemanfaatan teknologi terkini untuk
pendidikan.

Dengan beberapa keterampilan di atas guru bisa di sebut profesional di era digital saat ini,
bukan guru yang hanya mampu mengajar karena menggugurkan tugasnya saja. Dengan
kerampilan tersebut, guru mampu menciptakan generasi-generasi yang berkualitas.
3. Bentuk-bentuk media dan teknologi yang pernah bapak/ibu gunakan
di sekolah masing-masing
Media dan Teknologi yang pernah digunakan : radio, tape recorder, telepon, foto,
ilustrasi, flashcard, potongan gambar, film bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan,
diagram, poster, peta, TeleVisi, Power Point, gambar animasi, smarthphone, email, alat
laboratorium, pembelajaran daring, termometer, stetoskop, alat suntik, infus, software
konsultasi kesehatan

4. Kode etik dan hak cipta

a. Pengertian Hak Cipta

Menurut Pasal 1 Undang-Undang HAk Cipta (UUHC) No. 19 Tahun 2022 yang dimaksud
hak cipta adalah hak eksekusi bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang
dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang semata-mata diperuntukkan bagi
pemegangnya sehingga tidak ada pilihan lain yang boleh dimanfaatkan hak tersebut tanpa
izin pemegangnya.

b. Istilah dalam Hak Cipta

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya
melahirkan suau ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat
pribadi. Ciptaan adalah hasil setiapp karya penciptaan yang menunjukkan keasliannya
dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Pemegang Hak Cipta adalah pencipta
sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak
lain yang menerima lebih lanjut dari pihak yang menerima hak tersebut. Pengumunan
adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu
ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media intrnet, atau melakukan dengan
cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atay dilihat orang lain. ·
Perbanyakan adalah penambhan jumlah sesuatu ciptaan, baik secara keseluruhmaupun
bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak
sama, termasuk mengalihkanwujudkan secara permanen atau temporer. Lisensi adalah izin
yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk
mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaanya atau produk hak terkaitnya dengan
persyaratan tertentu.

c. Fungsi Hak Cipta

Hak cipta berfungsi mengahrgai suatu karya dan mendorong pencipta karya tersebut untuk
menghasilkan karya baru.

d. Tujuan dari pelaksanaan hokum hak cipta

Hak eksklusif adalah hak pembuat karya untuk mengontrol mekanisme kepemilikan juga
distribusi dari karyanya. Hak eksklusif berarti siapa pun yang ingin menggunakan,
menyalin, memperbanyak, dan menjual suatu karya cipta harus mendapatkan izin terlebih
dahulu dari pembuatannya. Hak moral berarti walaupun karya tersebut telah dibeli,
pembeli harus tetap mencantumkan nama pembuat karya. Hak moral membuat karya akan
selalu lekat dengan siapa pembuatnya. Hak ekonomi berarti pembuatan karya berhak
mendapatkan imbalan ekonomi dari pihak-pihakk yangmenggunakan karyanya.

e. Pelanggaran Hak Cipta

Pelanggaran hak cipta adalah pelanggaran hak eksklusif dari pencipta seperti
memperbanyak, menjual, dan memaerkan karya tanpa adanya izin dari pencipta. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No 28 2014 juga diatur jenis-jenis kegiatan yang
tidak melanggar hak cipta. Misalnya penggunaan dan pengandaan untuk pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, laporan, kritik, tinjauan, ceramah dan pertunjukan
selama menyertakan sumber lengkap dari karya ytersebut. Untuk penggunaan yang bersifatt
mendapatkan keuntungan, harus didapatkan izin pencipta terlebih dulu.

f. Pembatasan Hak Cipta

Pengumuman dan/atau perbanyakan lambang Negara dan lagu kebangsaan menurut


sifatnya yang asli. Pengumaman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan
dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu
dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan
pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak
Pengambilan berita actual baik seluruhnya mapun sebagian dari kantor berita, Lembaga
Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus
disebutkan secara lengkap Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau
dicantumkan, tidak dianggap sebagai sebagai pelanggaran Hak Cipta.

Anda mungkin juga menyukai