1. Annisa Fadhila
2. Dini Eprinda Sari
3. Kiki Fanisah
4. Lonni Bubdah
5. Ramah Raharjo
Pembelajaran
2. Teknologi, media dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada
karakteristik peserta didik post gen z?
Jawab :
Generasi Z berisi orang-orang yang lahir pada 1995-2010. Mereka lahir pada masa
transisi perkembangan teknologi. Adanya teknologi yang serba memudahkan
menyebabkan generasi Z menyukai hal-hal instan dalam proses bekerja. Hal tersebut
berpengaruh terhadap pola pikir dan cara mereka bekerja. Secara umum,. Karakteristik
generasi post gen Z di antaranya: Melek teknologi dan senang berkomunikasi.
Menerima perbedaan atau cenderung memiliki toleransi yang tinggi. Kreatif dalam
berpikir. Memiliki kepedulian terhadap sesama. Senang mengekspresikan diri. Sesuai
dengan karakteristik generasi post gen Z,
1. Teknologi yang tepat untuk generasi z yaitu Teknologi pembelajaran yang dapat
memfasilitasi generasi Z untuk menggali potensinya dalam mencapai keterampilan
pada zaman serba canggih. Salah satu contoh Teknologi dalam pembelajaran adalah E-
learning (Pembelajaran Berbasis Elektronik) Konsep ini berbasis komputer dan
jaringan, di mana bentuk pembelajarannya memanfaatkan teknologi web dan internet.
Konsep belajar dan mengajar ini sebenarnya bukanlah barang baru, bukan ide ataupun
pemikiran baru karena kenyataannya sudah berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu.
a) Electronic based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, terutama yang berupa elektronik. Artinya, tidak hanya
internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP,
Slide, LCD, projector, dan lain-lain.
b) Internet Based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang
bersifat online sebagai instrument utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-
learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online, yaitu fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses
materi pembelajaran tidak terbatas jarak ,ruang dan waktu, bias di mana saja dan
kapan saja (anywhere and anytime
2. Media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada karakteristik peserta didik post
gen z
Media pembelajaran seperti ini dinilai lebih efektif dan menarik bagi siswa
dibandingkan hanya menggunakan buku teks saja. Pendidikan di Indonesia sudah
mulai menerapkan beberapa media pembelajaran seperti media visual audio, media
digital, dan media internet.
1. Media Audio Visual
Media ini memanfaatkan indera penglihatan dan pendengaran siswa untuk belajar.
Keunggulan dari media ini adalah dapat menggambarkan materi dengan lebih jelas dan
membuat suatu materi lebih mudah diingat. Contohnya alat peraga, mengamati alam
sekitar langsung, televisi, dan video.
2. Media Digital
Media ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menggambarkan materi
yang sulit digambarkan atau hanya teori semata. Media ini sudah sangat umum
digunakan di perkotaan. Contoh media jenis ini adalah video animasi, powerpoint,
dan aplikasi simulasi.
3. Media Internet
Media ini memanfaatkan internet untuk mencari dan menganalisis materi
pelajaran. Media ini semakin populer karena siswa dapat melihat secara langsung
kegunaan dari ilmu yang diberikan oleh Bapak/ibu. Contohnya Google, Zoom
Meeting, website media berita, dan banyak lainnya
Contoh media yang bisa dibuat untuk proses pembelajaran berupa Slide
Presentasi atau Video, Presentasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk dapat
menyampaikan pelajaran. Sebuah presentasi tidak hanya dapat memuat tulisan, tetapi
juga gambar dan visual menarik lainnya. Dengan slide presentasi, tentunya siswa-
siswi Gen-Z akan tertarik dengan pelajaran yang sedang dibahas dan tidak akan
mudah bosan. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan menampilkan cuplikan
video yang sesuai dengan tema yang sedang dipelajari. Video tersebut dapat berupa
cuplikan film, vlog, infografis, dll. Dengan cara ini, Gen-Z pasti akan menaruh
perhatian pada pelajaran yang sedang disampaikan. Gunakan Media Sosial
Penggunaan Media sosial juga bisa menjadi media ang efektif untuk
pembelajaran. Dengan menggunakan media sosial, pengajar atau guru bisa
membagikan tugas ataupun bahan ajar ke siswa dengan mudah. Selain itu, media
sosial juga memungkinkan untuk dijadikan media berdiskusi di luar kelas. Misalnya
saja untuk mendiskusikan soal yang susah ataupun konsep yang sulit untuk dipahami.
a. Way of thinking yaitu cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus
dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir
tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan dan pembelajar.
b. Ways of working yaitu kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia
yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik adalah communication and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu
berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi
komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu
maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana
seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-
beda.
c. Tools for working yaitu seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja.
Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and
information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi
yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
d. Skills for living in the world yaitu kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad
21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility.
Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan
tanggung jawab pribadi dan sosial.
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam mengatur dan mendesain
pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Kurikulum
yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).
Reeves, T.C. (1998). The impact of media and technology in schools. A research report
prepared for the Bertelsmann Foundation. Amerika Serikat: University of Georgia.