Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3 :

1. Annisa Fadhila
2. Dini Eprinda Sari
3. Kiki Fanisah
4. Lonni Bubdah
5. Ramah Raharjo

Kelas : PPG Prajabatan PGSD 2

Mata Kuliah : Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran

Topik 1 : SEL. 03.2-T1-4 Ruang Kolaborasi - Perkembangan Teknologi, Media dan

Pembelajaran

1. Pentingnya perkembangan teknologi dan pembelajaran sebelum dan setelah


pandemi Covid 19?

Jawab : Perkembangan teknologi di abad 21 ini berkembang sangat pesat di seluruh


bidang termasuk bidang pendidikan. Pada dunia Pendidikan, teknologi sudah mulai
digunakan sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik sebagai sarana
mengakses informasi dan juga sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan tugas.
Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, alat
administratif, dan sumber belajar.

Sebelum adanya pandemi COVID-19, teknologi dalam pembelajaran sering


dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik. Guru menggunakan teknologi sebagai sarana
penunjang kegiatan pembelajaran. Contohnya yaitu penggunaan proyektor dan laptop
sebagai media pembelajaran yang mampu menampilkan gambar, audio, video, model,
dan lainnya. Sedangkan peserta didik menggunakan teknologi sebagai sarana sumber
belajar. Contohnya menggunakan internet untuk mencari materi pembelajaran, software
Microsoft office (word, excel, dan ppt) untuk media penyampaian materi, dan lainnya.

Masa pandemi COVID-19 terjadi perubahan teknologi yang cepat di bidang


Pendidikan. Karena teknologi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat informasi, media
pembelajaran, alat komunikasi, dan juga sebagai alat kegiatan pembelajaran. Selama
pandemi selama COVID-19 diterapkan sistem pembelajaran jarak jauh sebagai cara atau
metode yang mendukung kegiatan social distancing. Adanya pembelajaran jarak jauh
memaksa peserta didik, guru, dan orang tua harus memanfaatkan internet secara
maksimal. Hal ini yang menyebabkan munculnya tren teknologi digital seperti google
classroom, zoom, google meet, canva, whatsapp, telegram, dan lainnya. Perkembangan
teknologi ini sangat penting dan memberikan banyak manfaat terhadap kegiatan
pembelajaran. Adanya teknologi digital tersebut memudahkan proses kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh (online), mengefisienkan waktu
pembelajaran, dan juga memudahkan akses yang dilakukan oleh guru, peserta didik, dan
juga orang tua peserta didik.

Setelah pandemi COVID-19 berakhir, perkembangan teknologi dalam bidang


Pendidikan masih sangat dibutuhkan, karena mengingat pentingnya teknologi terutama
teknologi digital di era globalisasi ini. Teknologi di masa setelah COVID-19 lebih
dimanfaatkan untuk menunjang dan pendukung proses pembelajaran.

2. Teknologi, media dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada
karakteristik peserta didik post gen z?

Jawab :

Generasi Z berisi orang-orang yang lahir pada 1995-2010. Mereka lahir pada masa
transisi perkembangan teknologi. Adanya teknologi yang serba memudahkan
menyebabkan generasi Z menyukai hal-hal instan dalam proses bekerja. Hal tersebut
berpengaruh terhadap pola pikir dan cara mereka bekerja. Secara umum,. Karakteristik
generasi post gen Z di antaranya: Melek teknologi dan senang berkomunikasi.
Menerima perbedaan atau cenderung memiliki toleransi yang tinggi. Kreatif dalam
berpikir. Memiliki kepedulian terhadap sesama. Senang mengekspresikan diri. Sesuai
dengan karakteristik generasi post gen Z,
1. Teknologi yang tepat untuk generasi z yaitu Teknologi pembelajaran yang dapat
memfasilitasi generasi Z untuk menggali potensinya dalam mencapai keterampilan
pada zaman serba canggih. Salah satu contoh Teknologi dalam pembelajaran adalah E-
learning (Pembelajaran Berbasis Elektronik) Konsep ini berbasis komputer dan
jaringan, di mana bentuk pembelajarannya memanfaatkan teknologi web dan internet.
Konsep belajar dan mengajar ini sebenarnya bukanlah barang baru, bukan ide ataupun
pemikiran baru karena kenyataannya sudah berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu.
a) Electronic based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, terutama yang berupa elektronik. Artinya, tidak hanya
internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP,
Slide, LCD, projector, dan lain-lain.
b) Internet Based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang
bersifat online sebagai instrument utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-
learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online, yaitu fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses
materi pembelajaran tidak terbatas jarak ,ruang dan waktu, bias di mana saja dan
kapan saja (anywhere and anytime
2. Media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada karakteristik peserta didik post
gen z
Media pembelajaran seperti ini dinilai lebih efektif dan menarik bagi siswa
dibandingkan hanya menggunakan buku teks saja. Pendidikan di Indonesia sudah
mulai menerapkan beberapa media pembelajaran seperti media visual audio, media
digital, dan media internet.
1. Media Audio Visual
Media ini memanfaatkan indera penglihatan dan pendengaran siswa untuk belajar.
Keunggulan dari media ini adalah dapat menggambarkan materi dengan lebih jelas dan
membuat suatu materi lebih mudah diingat. Contohnya alat peraga, mengamati alam
sekitar langsung, televisi, dan video.
2. Media Digital
Media ini memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menggambarkan materi
yang sulit digambarkan atau hanya teori semata. Media ini sudah sangat umum
digunakan di perkotaan. Contoh media jenis ini adalah video animasi, powerpoint,
dan aplikasi simulasi.
3. Media Internet
Media ini memanfaatkan internet untuk mencari dan menganalisis materi
pelajaran. Media ini semakin populer karena siswa dapat melihat secara langsung
kegunaan dari ilmu yang diberikan oleh Bapak/ibu. Contohnya Google, Zoom
Meeting, website media berita, dan banyak lainnya

Contoh media yang bisa dibuat untuk proses pembelajaran berupa Slide
Presentasi atau Video, Presentasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk dapat
menyampaikan pelajaran. Sebuah presentasi tidak hanya dapat memuat tulisan, tetapi
juga gambar dan visual menarik lainnya. Dengan slide presentasi, tentunya siswa-
siswi Gen-Z akan tertarik dengan pelajaran yang sedang dibahas dan tidak akan
mudah bosan. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan menampilkan cuplikan
video yang sesuai dengan tema yang sedang dipelajari. Video tersebut dapat berupa
cuplikan film, vlog, infografis, dll. Dengan cara ini, Gen-Z pasti akan menaruh
perhatian pada pelajaran yang sedang disampaikan. Gunakan Media Sosial
Penggunaan Media sosial juga bisa menjadi media ang efektif untuk
pembelajaran. Dengan menggunakan media sosial, pengajar atau guru bisa
membagikan tugas ataupun bahan ajar ke siswa dengan mudah. Selain itu, media
sosial juga memungkinkan untuk dijadikan media berdiskusi di luar kelas. Misalnya
saja untuk mendiskusikan soal yang susah ataupun konsep yang sulit untuk dipahami.

3. Metode pembelajaran yang tepat untuk generasi z


Metode pembelajaran menggunakan Teknologi dalam pembelajaran dapat
meningkatkan keterlibatan dan daya tarik mereka dalam belajar. Memanfaatkan
Multimedia berupa video, audio, gambar, serta menciptakan pengalaman interaktif dan
pendekatan visual. Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based
Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai alat utama dalam proses pembelajaran. Metode ini melibatkan
penggunaan perangkat elektronik, perangkat lunak, aplikasi, platform online, dan
sumber daya digital lainnya untuk menyampaikan materi pembelajaran, berinteraksi,
dan berkolaborasi antara guru dan siswa. Adapun tujuan dari metode pembelajaran
berbasis teknologi adalah: Meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan
pembelajaran dengan menggunakan teknologi online.
a. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui penggunaan media yang menarik dan
interaktif.
b. Mengembangkan keterampilan digital dan literasi informasi siswa.
c. Mendorong kolaborasi dan komunikasi antara siswa dan guru.
d. Menyediakan fleksibilitas waktu dan tempat dalam pembelajaran.

3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperhatikan


karakteristik peserta didik abad 21

Jawab : Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi


penerus menjadi generasi yang memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Setidaknya ada
empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21,yaitu: ways of thingking, ways of
working, tools for working and dan skills for living in the word. Pembelajaran abad ke-21
yang berpusat pada siswa berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berpusat pada
guru, dalam arti bahwa keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isi,
pembelajaran, lingkungan ruang kelas, penilaian, dan teknologi. Hal ini yang menjadikan
hal yang harus dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik yang tergabung dalam empat
cara yaitu :

a. Way of thinking yaitu cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus
dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir
tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan dan pembelajar.
b. Ways of working yaitu kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia
yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik adalah communication and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu
berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi
komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu
maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana
seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-
beda.
c. Tools for working yaitu seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja.
Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and
information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi
yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
d. Skills for living in the world yaitu kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad
21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility.
Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan
tanggung jawab pribadi dan sosial.
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam mengatur dan mendesain
pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Kurikulum
yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).

Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk


mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk
menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir
dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan
yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk
melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan
komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat
yang sama.
Means (1993) dalam laporan penelitian mereka menerangkan bahwa kebutuhan
masyarakat persekolahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran merupakan
bagian dari reformasi pembelajaran. Kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi itu mula-
mula dipengaruhi oleh fakta-fakta yang terjadi di komunitas luar sekolah (bisnis,
pemerintahan, dan masyarakat umum) yang sudah lazim menggunakan teknologi dalam
aktivitas berkomunikasi, mencari informasi, dan aktivitas komersial. Fakta itu menjadi
seperti sebuah tekanan terhadap komunitas sekolah untuk juga menggunakan teknologi
agar para siswa familier dengan teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, karena
pengaruh kemajuan aplikasi teknologi yang makin canggih, teknologi menjadi suatu
media dan alat yang dipandang sangat penting dan strategis untuk menunjang pencapaian
tujuan reformasi pembelajaran.
Menurut Reeves (1998), untuk kepentingan pembelajaran di sekolah, terdapat dua
pendekatan pokok dalam penggunaan teknologi, yaitu para siswa dapat belajar ‘dari’ dan
‘dengan’ teknologi. Belajar ‘dari’ teknologi dilakukan seperti dalam
penggunaan computer-based instruction (tutorial) atau integrated learning
systems. Belajar ‘dengan’ teknologi adalah menggunakan teknologi sebagai cognitive
tools (alat bantu pembelajaran kognitif) dan menggunakan teknologi dalam lingkungan
pembelajaran konstruktivis (constructivist learning environments). Selanjutnya menurut
pendapat Cholik (2017) pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK membangkitkan
pemikiran dan menarik fokus peserta didik terhadap pembelajaran sehingga dapat
berjalan secara maksimal. Terutama dengan memanfaatkan laptop dan LCD. Berikut
beberapa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yaitu :

a. TIK dalam kreativitas siswa


Dalam pelaksanaan pembelajaran, sarana TIK dapat digunakan sebagai sarana
untuk meningkatkan kreativitas siswa. Siswa dapat memanfaatkan sara-sarana
teknologi informasi dan komunikasi atau aplikasi-aplikasi komputer dalam aktivias
pembelajarannya seperti Teknologi Internet yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai
sumber belajar.
Dengan menggunakan teknologi internet, siswa dapat mengakses sumber-
sumber belajar yang ada di dalamnya dengan memanfaatkan halaman-halaman sistus
web yang menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Dengan
teknologi internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi yg dibutuhkan sesuai
dengan materi pembelajaran yang dibahas dalam pembelajaran di sekolah, sehingga
melatih kemandirian siswa dalam mencari kebutuhan informasi serta
meningkatkankreativitas siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
yang dapat dijadikan sumber pembelajaran.
Aplikasi-aplikasi komputer yang merupakan bagian dari sarana teknologi informasi
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran yaitu aplikasi
presentasi seperti Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan sebagainya.
Dengan aplikasi-aplikasi tersebut akan memicu kreativitas siswa dalam
mengembangkan materi presentasi dimana siswa dapat memanfaatkan teknologi
multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi-aplikasi tersebut. Berikut
b. TIK dalam aktivitas kolaborasi siswa
Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dapat memanfaatkan sarana teknologi
yang sudah tersedia untuk digunakan sebagai sarana kolaborasi dalam pembelajaran di
kelas. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatakan dalam aktivitas pembelajaran
khususnya kolaborasi siswa yaitu aplikasi web jejaring social (Social Network) seperti
Facebook, Twitter, Frienster dan sebagainya. Sebagai contoh aplikasi Facebook yang
ada di dunia maya tidak hanya sekedar aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk
berkomunikiasi dengan teman, mencari teman update status dan sebagainya, tetapi
dapat juga dimanfaatakan dalam pembelajaran siswa. Dengan menggunakan web
jejaring social Facebook dapat dimanfaatakn sebagai media untuk melakukan diskusi
pembelajaran jarak jauh yang tentunya akan lebih menyenangkan dan mengasyikan.
c. TIK sebagai media komunikasi siswa dalam pembelajaran
Sarana teknologi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan sebagai media
komunikasi siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran. Salah satunya dengan
memanfaatkan fasialitas E-Mail (Electronic Mail) yang terdapat pada jaringan internet.
Dengan menggunakan e-mail siswa dapat berkomunikasi dengan sesame siswa,
dengan guru bahkan dengan stakeholder lain yang dapat membantu proses
pembelajaran siswa. Sebagai contoh, dengan menggunakan email siswa dapat
mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya dengan mengirimkan file-
file lampiran tugas-tugasnya. Dengan menggunakan teknologi email, siswa dapat
mengirimkan hasil tugas yang diberikan guru kepada siswa dengan cepat tanpa ada
batasan waktu dan tempat.
Sumber Rujukan :

Cholik, A. C. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk


Meningkatkan Pendidikan di Indonesia. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2.
Retrieved from jurnal.syntaxliterate.co.id

Means, B. (1993). Using technology to support education reform. Amerika Serikat: US


Government Printing Office.

Reeves, T.C. (1998). The impact of media and technology in schools. A research report
prepared for the Bertelsmann Foundation. Amerika Serikat: University of Georgia.

Anda mungkin juga menyukai