Anda di halaman 1dari 8

Tugas kelompok 1

DJAJA SUPARMAN
ZUL FAHMI BAHARUDDIN
HERAWATI
NUR FITRIATI.K
WILDANUNG SAHIB
RINA AMELIA
AGUSTINA MARIANTI

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: Technology) telah berubah secara signifikan
lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa
Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan. Istilah ini
sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi
Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).

Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara atau
sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan dalam hidupnya.
Sebagai contoh, seorang anak yang berada jauh dari orang tuanya dapat menyampaikan pesan
rindunya dengan cara mengirimkan pesan lewat surat, SMS, telegram, telepon, atau mengirim
email lewat internet. Jadi, anak tadi sebenarnya sudah menggunakan teknologi dalam
informasi dan komunikasi.

1. Pentingnya perkembangan Teknologi dan pembelajaran sebelum dan sesudah covid


19

Perkembangan teknologi di abad 21 ini berkembang sangat pesat di seluruh sector


termasuk sektor pendidikan. Pada dunia pendidikan, teknologi kini sudah mulai di gunakan
sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik sebagai alat informasi yaitu sebagai
sarana mengakses informasi dan juga sebagai alat pembelajaran yaitu sebagai sarana
penunjang kegiatan belajar dan tugas. perkembangan teknologi dapat di manfaatkan sebagai
media pembelajaran, alat administratif, dan sumber belajar.

Sebelum adanya pandemi COVID 19 teknologi dalam pembelajaran sering di


manfaatkan oleh guru dan peserta didik. Guru menggunakan teknologi sebagai sarana
penunjang kegiatan pembelajaran sebagai media pembelajaran yang mampu menampilkan
gambar, audio, vidieo, model dan lainnya. Keterhubungan Global yakni Teknologi
memungkinkan akses terhadap informasi dan komunikasi global tanpa batas fisik.
Fleksibilitas Waktu pun menjadi lebih baik karena berupa Sistem pembelajaran online yang
memungkinkan pembelajaran sesuai dengan waktu yang lebih fleksibel, mengakomodasi
jadwal yang padat. Meningkatnya Inovasi Metode PembelajaranTeknologi memungkinkan
eksperimen dengan metode pembelajaran baru seperti pembelajaran berbasis game, VR, dan
AI. Sedangkan, untuk mencari materi pembelajaran, software microsoft office(word,excel
dan ppt) untuk media penyampaian materi, dan lainnya. Namun pandemi COVID
19 menjadikan adanya perubahan dan kemajuan teknologi yang cepat di bidang
pendidikan. Implementasi teknologi yang dimanfaatkan selama pandemi COVID 19 yaitu
sebagai alat informasi, media pembelajran, alat komunikasi, dan juga sebagai alat
kegiatan pembelajaran. Masa pandemi COVID 19 menerapkan sistem pembelajaran jarak
jauh sebagai cara atau metode yang mendukung kegiatan social distancing.

Adanya pembelajaran jarak jauh memaksa peserta didik, guru, dan orang tua harus
memanfaatkan internet secara maksimal. Hal yang menyebabkan munculnya tren teknologi
digital seperti learning manajemen system (LMS) Seperti google classroom, platfrom
pertemuan online zoom dan google meet, platfrom pembuatan desaingrafis seperti canva,dan
juga aplikasi media sosisal seperti whattsaap,telegram, dan lainnya.

Setelah pandemi COVID 19 perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan masih


sangat di butuhkan, karena mengingat pentingnya teknologi terutama teknologi digital di
eraglobalisasi ini. Teknologi di masa PANDEMI COVID 19 lebih di manfaatkan untuk
penunjang dan pendukung proses pembelajaran. Seperti halnya Learning Manajemen System
(LMS) Masih sering di gunakan walaupun pembelajaran sudah tidak online. Pemanfaatan
LMS ini dinilai lebih efektif dan efisien dalam mengelola pembelajaran serta mengatur
pemberian dan pengumpulan tugas.

Generation post Z atau lebih dikenal dengan generasi alpha adalah generasi paling
mudayang hidup saat ini. Nama generasi ini di berikan pada anak-anak yang lahir pada tahun
2010 hingga 2025 mendatang. Biasanya generation Alpha adalah anak-anak dari para
millenials.Karakteristik peserta didik generasi post gen Z ialah paham teknologi dari dini,
mudah belajar dan mengakses informasi yang ada di seluruh dunia, belajar dengan era
mereka sendiri,interaksi sosial lebih banyak di medsos, lebih egois,tata krama kurang,
berjiwa bebas,mental yangfluktuatif, individualistik,aktif. Jenis media yang cocok untuk post
gen Z ialah media pembelajaran yang di manfaatkan teknologi didalamnya. Media yang di
gunakan harus menarik secara visual dan dapat menjadi sumber belajar menyenangkan dan
menarik bagi mereka. Media tersebut tidak boleh kalah saingdengan konten yang biasa
mereka tonton. Media yang di gunakan harus terpersonalisasi, hal inidisadarkan pada
personality mereka yang individualistis dan suka belajar sendiri.Metode pembelajaran yang
di gunakan yang paling cocok ialah metode pengajaran yang mengandalkan visual, karena
setiap harinya mereka terbiasa menatap gadget dengan waktu yang cukup lama.

Pembelajaran Abad 21 dituntut berbasis teknologi untuk menyeimbangkan tutuntan zaman


era milenial dengan tujuan, nantinya peserta didik terbiasa dengan kecakapan hidup abad 21.
Sejalan dengan pendapat tersebut (Greenstein, 2012) menyatakn bahwa siswa yang hidup
pada abad 21 harus menguaai keilmuan, berketerampilan metakognitif, mampu berpikir kritis
dan kreatif, serta bisa berkomunikasi atau berkolaborasi yang efektif, keadaan ini
menggambarkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kemampuan 4C yang
dimiliki pembelajar abad 21.

a. Crititical Thinking
Critical thinking adalah salah satu kecakapan yang diharapkan terbentuk pada diri
peserta didik. Pada tingkat Sekolah Menengah Atas, peserta didik diharapkan
memiliki kecakapan critical thinking melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan diri yang dipelajari di satuan pendidikan. Critical thinking menurut
Beyer (Kemendikbud, 2017: 6) adalah: (1) mengukur kualitas dari suatu sumber, (2)
mampu menentukan antara yang relevan dan yang tidak relevan, (3) membedakan
fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi dan mengevaluasi pendapat yang tidak
terucapkan, (5) mengidentifikasi kesalahan atau bias yang ada, (6) mengidentifikasi
sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang didapatkan untuk mendukung
pendapat.
b. Communication
Keterampilan komunikasi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar. Dengan keterampilan komunikasi, peserta didik akan mudah
mengkomunikasikan berbagai hal yang menyangkut materi pembelajaran, baik secara
lisan maupun tulisan. Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik dilatih
dan diberdayakan keterampilan komunikasinya agar membentuk luaran dengan
kompetensi yang baik.
c. Collaboration
Keterampilan kolaborasi adalah kecakapan yang harus dimiliki oleh pesertadidik
untuk dapat bekerja sama dan bertoleransi secara efektif dengan anggota tim, serta
melatih kecakapan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai kesepakatan
bersama. Keterampilan kolaborasi bagi peserta didik merupakan suatu rancangan
untuk mengembangkan kerjasama kelompok dalam proses pembelajaran yang
nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam berkompetisi (Firman, dkk, 2023).
d. Creativity
kreativitas belajar adalah kemampuan untuk menemukan cara-cara baru bagi
pemecahan problema-problema dengan mengolaborasikan gagasan-gagasan dengan
mempergunakan daya khayal, fantasi tau imajinasi serta mampu menguji kebenaran
akan gagasan tersebut.

2. Teknologi, media dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada
karakteristik peserta didik post gen z?

"Post-Gen Z" mengacu pada generasi yang lahir setelah Generasi Z, yang juga dikenal
sebagai "Gen Z" atau "iGen". Generasi Z umumnya mencakup individu yang lahir antara
pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tetapi tidak ada konsensus pasti tentang tanggal
akhirnya. Jadi, "post-Gen Z" akan merujuk pada generasi yang lahir setelah periode tersebut.
Karakteristik dan pengalaman hidup generasi "post-Gen Z" dapat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang lebih lanjut, perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi
setelah Generasi Z. Namun, karena belum ada kesepakatan tentang terminologi resminya,
istilah ini dapat bervariasi dalam penggunaannya tergantung pada konteksnya. Beberapa
teknologi, media, dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada karakteristik
mereka termasuk:

a) Pembelajaran Berbasis Teknologi: Integrasi teknologi dalam pembelajaran adalah


kunci. Platform pembelajaran daring, aplikasi mobile, dan perangkat lunak edukatif
dapat digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar mereka
yang cenderung lebih teknologi-savvy.
b) Kolaborasi Digital: Mendorong kolaborasi melalui platform digital seperti Google
Workspace, Microsoft Teams, atau platform kolaboratif lainnya memungkinkan
peserta didik untuk belajar secara bersama-sama, bahkan dari lokasi yang berbeda.
c) Pembelajaran Berbasis Proyek: Memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui
proyek-proyek yang relevan dan menantang dapat meningkatkan keterlibatan dan
pemahaman mereka. Ini juga membantu mengembangkan keterampilan kritis seperti
pemecahan masalah dan pemikiran kreatif.
d) Media Interaktif: Penggunaan media interaktif seperti video pembelajaran, simulasi,
dan permainan edukatif dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif bagi
peserta didik post-gen Z yang cenderung terbiasa dengan stimulasi visual dan
interaktif.
e) Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Memanfaatkan pembelajaran berbasis
pengalaman, seperti kunjungan lapangan virtual, simulasi realitas virtual, atau
program magang virtual, dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang topik tertentu.
f) Pembelajaran Mandiri: Memberikan peserta didik kendali atas pembelajaran mereka
dengan memanfaatkan sumber daya mandiri seperti video tutorial, e-book, dan
platform pembelajaran daring yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
g) Kurasi Konten: Mengingat peserta didik post-gen Z tumbuh dalam era informasi
yang berlimpah, penting untuk mengajarkan keterampilan kurasi konten, yaitu
kemampuan untuk menilai, memilih, dan menggunakan informasi yang relevan dan
kredibel.
h) Pembelajaran Adaptif: Memanfaatkan teknologi adaptif yang dapat menyesuaikan
materi pembelajaran dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan individu peserta
didik dapat membantu memaksimalkan pembelajaran mereka.
i) Pelatihan Keterampilan Abad ke-21: Selain fokus pada materi akademis, penting
juga untuk melatih keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan komunikasi,
kolaborasi, pemecahan masalah, kreativitas, dan literasi digital.
j) Keseimbangan Teknologi dan Interaksi Manusia: Meskipun teknologi penting, tidak
boleh dilupakan bahwa interaksi manusia tetap penting dalam pembelajaran. Oleh
karena itu, menciptakan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi
manusia dalam proses pembelajaran sangat dianjurkan.
3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik abad 21

Berdasarkan standar teknologi pendidikan nasional untuk siswa pun mengemukakan


bahwa ada sekitar 6 keterampilan penting yang harus dimiliki siswa untuk mempersiapkan
kehidupan abad 21 yaitu :

a. Kreativitas dan inovasi


b. Komunikasi dan kolaborasi
c. Penelitian dan kelancaran informasi
d. Berpikir kritis pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
e. Kewarganegaraan digital
f. Operasi teknologi dan konsep

Adapun karakteristik yang harus di miliki siswa abad 21 adalah Berpikir kritis, memiliki
kemauan dan kemampuan pemecahan masalah dankomunikasi,kreatif,kolaboratif dan
inovatif, Memilki kemauan dan kemampuan literasi digital , media baru dan ICT, Berinisiatif
yang fleksibel dan adaptif

Perkembangan teknologi telah membawa pengaruh terhadap kehidupan manusia termasuk


dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi di abad 21 terutama dalam proses pembelajaran
menjadi sebuah keharusan untuk mengikuti arus globalisasi yang terus berkembang.
Perkembangan teknologi telah menghasilkan berbagai macam bentuk pembelajaran yang
inovatif serta kreatif. Sistem pembelajaran yang terjadi saat ini telah beralih menjadi
pembelajaran dalam jaringan yang tentunya membantu guru untuk menghadapi tantangan
dari perkembangan teknologi itu sendiri. Beberapa model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam perkembangan teknologi adalah mobile learning, ubiquitous leanring dan
blended learning, yang merupakan perkembangan dari sistem pembelajaran. Saat ini manusia
telah memasuki peradaban pada abad ke-21 atau abad milenium. Perkembangan dunia pun
semakin pesat salah satunya dalam bidang pendidikan. Secara tidak langsung, pembelajaran
yang ada dalam dunia pendidikan mengikuti perkembangan pada abadke-21. Pembelajaran
ialah sebuah proses untuk memfasilitasi agar peserta didik dapat memperoleh materi atau
melakukan proses belajar mengajar. Abad 21 pun jika dilihat merupakan abad di mana
teknologi informasi secara digital berkembang dengan sangat pesatnya terutama pada bidang
pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diambil yang dapat dan sesuai dengan
perkembangan teknologi dengan menerapkan pembelajaran blended learning. Jika ditinjau
lebih jauh, metode pembelajaran Blended Learning ialah gabungan dari pembelajaran yang
dilakukan secara tatap muka dan secara virtual atau gabungan. Model ini diyakini memberi
kemudahan dalam melakukan pembelajaran sebab dapat menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pembelajaran serta gaya pembelajaran. Hal tersebut membentuk
karakter peserta didik abad 21 ini dengan mempunyai wawasan yang luas, pergaulan yang
luas, pola pikir yang maju serta menyukai hal hal yang praktis dan instan.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik abad 21. Beberapa karakteristik peserta didik abad 21 yang perlu diperhatikan
dalam pemanfaatan teknologi termasuk:
1. Digital Natives: Peserta didik saat ini tumbuh dalam lingkungan yang dikelilingi
oleh teknologi digital sejak lahir. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih
nyaman dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran daripada generasi
sebelumnya.
2. Kemampuan Multitasking: Peserta didik abad 21 cenderung memiliki kemampuan
multitasking yang baik. Teknologi dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran yang berpusat pada proyek atau tugas yang memungkinkan mereka
untuk menggunakan berbagai keterampilan secara bersamaan.
3. Kolaborasi dan Komunikasi: Teknologi memungkinkan kolaborasi dan
komunikasi yang mudah antara peserta didik, baik dalam maupun di luar kelas.
Platform pembelajaran daring, alat kolaborasi, dan media sosial dapat digunakan
untuk meningkatkan interaksi antar siswa dan guru.
4. Kustomisasi Pembelajaran: Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya
belajar yang berbeda. Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan pengalaman
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti melalui
penggunaan perangkat lunak pembelajaran adaptif.
5. Kreativitas dan Inovasi: Peserta didik abad 21 perlu didorong untuk
mengembangkan kreativitas dan keterampilan inovasi. Teknologi seperti aplikasi
kreatif, platform desain, dan alat multimedia dapat digunakan untuk memfasilitasi
eksplorasi kreatif dan pengembangan ide.
6. Pemecahan Masalah: Pemecahan masalah adalah keterampilan penting dalam
abad 21. Teknologi dapat digunakan untuk menyajikan tantangan dan skenario
simulasi yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah mereka.
7. Keterampilan Teknologi dan Literasi Digital: Peserta didik perlu dilengkapi
dengan keterampilan teknologi yang diperlukan untuk berhasil di era digital.
Pembelajaran dengan menggunakan teknologi membantu mereka memperoleh
keterampilan ini sejak dini.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran haruslah seimbang dan disesuaikan dengan
kebutuhan serta karakteristik peserta didik. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini,
penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat menjadi sarana yang efektif untuk
mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan abad 21.

Anda mungkin juga menyukai