Ada dua bentuk kegiatan belajar yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan media digital
berbasis komputer diantaranya interactive tools dan interacting with others.
a. Interactive tools atau media peralatan interaktif. Peserta didik di era digital
menggunakan perangkat nirkabel bergerak (internet) dengan berbagai cara di dalam dan
di luar aturan sekolah yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan media informasi
internet kapanpun dan dimanapun saat diperlukan. Misalnya, siswa membaca
menemukan sumber belajar melalui sambungan internet di perpustakaan yang
menyediakan jaringan nirkabel wifi untuk membuat catatan dari artikel Koran atau
sumber belajar lain yang diarsipkan. Perangkat nirkabel ini memperluas dan
memberikan pengalaman belajar lebih kepada siswa di luar metode non digital.
b. Interacting with others (berinteraksi dengan orang lain). Penggunaan media komputer
berbasis internet memudahkan siswa untuk mencari sumber belajar dengan mudah dan
cepat dimanapun dan kapanpun. Ponsel pintar (android), tablet, dan laptop yang
terhubung dengan saluran internet dapat digunakan untuk mengirim pesan berupa video,
pesan suara, dan animasi. Selain itu juga dapat dimanfaatkan siswa untuk mendengarkan
dan melihat video terkait pelajaran, mendengarkan musik, mencari informasi berita dan
olahraga, serta untuk menonton video dan film musik terbaru yang diminati siswa
4. Kemampuan yang dapat dikembangkan guru untuk menujukkan potensinya terkait tugas dan
perannya di era digital abad 21
Guru pada abad 21 dan abad selanjutnya ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap
perkembangan informasi dan komunikasi. Pembelajaran di kelas dan pengelolaan kelas, pada
abad ini harus disesuaikan dengan standar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di abad 21, yaitu :
a. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang memiliki beragam
budaya dengan kompetensi multi bahasa.
b. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi makna
(konsep).
c. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
d. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
e. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan baru mengenai
kemampuan.
f. Teaching and choice, mengajar dan pilihan.
g. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas.
Lebih lanjut, Yahya (2010) menambahkan tantangan guru di Abad 21 yaitu:
a. Pendidikan yang berfokus pada character building
b. Pendidikan yang peduli perubahan iklim
c. Enterprenual mindset
d. Membangun learning community
e. Kekuatan bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak
(hard skills- soft skills).
5. Peran guru era digital menurut Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru (National
Educational Technology Standard for Teachers /NETS-T)
Peran guru era digital dalam pembelajaran yang dianggap mempengaruhi visi, tanggung jawab,
sensitivitas sosial, kemampuan logika dan kejujuran guru. Semua ini bermuara pada peran guru
di era digital, yaitu sebagai agen perubahan, pembaharuan pengetahuan dan konsultan
pembelajaran:
1) dalam komunitas digital global hendaknya paling tidak dilakukan tiga pembelajaran, yaitu
Pembelajaran yang menekankan pada:
a. konstruksi pencarian dan penemuan;
b. kreativitas dan inisiatif;
c. interaksi dan kerjasama;
2) peran guru dalam pembelajaran era digital adalah guru sebagai:
a. sumber belajar;
b. fasilitator;
c. pengelola;
d. demonstrator;
e. pembimbing;
f. motivator;
g. evaluator;
4) strategi mengatasi tantangan: guru menjadi jembatan revolusi. Dengan cara menjadikan
dirinya sebagai motivator, yang menggerakkan anak didik pada sumber belajar yang dapat
diakses.